Bab 02. Memangnya Aku Babumu!

Rivaldo melotot. "Apa kau bilang? Aku pura-pura membencimu? Dan aku memang berniat untuk menikahimu? Helo nona! Mimpimu ketinggian. Kalaupun aku ingin menikah, tentunya dengan wanita yang aku cintai, bukan bocah sepertimu!"

Rivaldo harus mempersiapkan diri untuk bisa mengontrol emosinya saat berdebat dengan Alya. Gadis itu sangat keras kepala, jika diladeni yang ada ia akan pusing sendiri.

"Jangan pernah mengajakku bercanda dikala hatiku menolak untuk tidak mau diajak bercanda. Sebelum kemarahanku habis, lebih baik kau segera mandi dan lekaslah  berkemas. Ayo cepat! Jangan lelet jadi orang!"

Pria itu cukup keras membentak Alya, bahkan ia tak peduli kalaupun orang tua Alya mendengar suaranya yang lumayan keras menggema di ruangan.

Tak ingin berlama-lama berdebat dengan Rivaldo, akhirnya Alya memutuskan untuk segera pergi ke kamar mandi.

'Ih! Amit-amit. Kok ada ya, orang macam itu. Mimpi apa aku semalam. Hidupku benar-benar berakhir tinggal bersama orang gila seperti itu.'

Alya menggumam menuju kamar mandi. Meninggalkan Rivaldo yang masih berdiri di dalam kamarnya. Berkali-kali dia mengumpat, tak adakah kebebasan untuknya bisa memilih. Sudah dinikahkan dengan aki-aki bawel, entah apa lagi drama yang terjadi di rumah tangganya kelak.

"Aku tunggu lima menit. Tidak kurang dan tidak lebih. Jika kau sampai terlambat keluar, aku akan meninggalkanmu."

Rivaldo langsung ngacir keluar kamar. Entah apa yang ada di benaknya. Tapi yang jelas, kata-katanya sangat menyebalkan.

'Bodoamat! Pergi aja, nggak usah kembali. Aku berharap kau cepat mati! Biar aku bisa bebas cari pengganti.'

Dalam hati dia menggerutu. Ia berpikir, entah sampai kapan pernikahannya bisa berlanjut. Harapannya Rivaldo lekas koid biar dia bisa kembali bebas tanpa memiliki beban.

"Aldo! Di mana Alya? Apa dia sudah berkemas?" tanya Ahmadi, selaku mertuanya.

"Dia masih mandi Pa, dari tadi sudah kuperingati buat berkemas, tapi dia malah mengajakku berantem."

Ahmadi sendiri suka dibuat jengkel oleh ulah Alya, tak salah jika Rivaldo juga mengeluh.

"Ya, begitulah sikap Alya, selalu ngeyel. Kamu yang sabar ya Al, Papa sudah percaya padamu sepenuhnya untuk menjaga Alya, jangan buat kami kecewa."

Dengan cepat Rivaldo mengangguk. Walaupun  dalam hati menolak, tapi tak mungkin ia sanggup menolak keinginan orang tua, setidaknya ia harus bisa menghargai orang yang lebih tua darinya.

"Iya, insyaallah aku bakalan jagain Alya Pa. Aku minta doa restunya, agar hubungan kami dipermudah."

***

Tepat pukul 14.26 wib, Alya keluar dari dalam kamarnya. Ia menepati janjinya, mengemasi barang-barangnya dalam jangka waktu yang hanya lima menit saja.

"Telat, satu menit." Rivaldo menatap jam tangannya tanpa menoleh pada Alya.

"Ck! Cuma semenit doang!" Alya menjinjing kopernya keluar rumah, dibantu oleh Ayahnya.

Masih banyak pertanyaan yang belum sempat ditanyakan pada orang tuanya, tapi dia sudah keburu diajak pulang. Padahal ia masih ingin tinggal di kamarnya.

"Kalau sudah nggak ada yang ketinggalan, mendingan cepat masuk. Jangan lelet jadi orang," Rivaldo menggerutu dengan memasuki mobilnya.

"Tak ada lagi yang ketinggalan? Aku tidak mau balik lagi hanya untuk hal yang tidak penting," tegasnya.

Alya berfikir sejenak, mengingat apa yang belum ia kemas. Sebenarnya dia masih malas untuk ikut bersama sang suami, tapi tak ingin diomeli orang tuanya, dengan terpaksa ia ikut pulang bersama suaminya.

'Aku berasa banget tak diinginkan oleh keluargaku sendiri. Kak Vita saja tidak diminta buat menikah, tapi aku, yang masih belum lulus sekolah sudah didesak buat nikah. Apa sih perbedaan aku dengan Kak Vita? Menyebalkan!'

Jika saja ada pilihan, ia akan memilih untuk pergi meninggalkan keluarganya. Ia berfikir, kalau saja Rivaldo, mengusir atau menceraikannya, ia juga tidak mau kembali ke rumah orang tuanya.

"Al! Apa kau mendengarkanku?"

Ucapannya tak didengar oleh Alya, membuat pria itu kesal.

"Al! Bisakah kau tidak mengabaikanku?"

"Hm ..., apa, iya?!  Alya gugup menjawabnya.

Tak ingin berlama-lama yang akan banyak menyita waktu, akhirnya diputuskan untuk segera berangkat.

"Ya sudah. Ayo masuk! Nanti keburu malem. Aku masih ada acara di luar."

Kedua pasangan itu langsung berpamitan pada orang tuanya. Rivaldo mengklaksonkan mobilnya dan langsung keluar dari halaman rumah mertuanya.

***

Pernikahan mendadak itu begitu mencengangkan. Beberapa hari sebelum pernikahan itu diselenggarakan, orang tuanya menjelaskan tentang perjodohan itu.

Alya sempat menolaknya, namun orang tuanya tetap keukeh memintanya untuk mau menurut. Dalam sekejap saja, ia sudah menjadi nyonya Rivaldo. Padahal, ia masih harus menyelesaikan sekolahnya.

'Enak kak Vita, bisa bebas cari pasangan. Dia bahkan bisa menggapai cita-citanya. Kalau aku? Mana bisa aku menggapai cita-citaku sebagai pramugari. Ingin memiliki suami berprofesi sebagai pilot, gagal deh." Alya mengusap wajahnya kasar.

Diam-diam gadis itu melirik ke arah pria yang fokus menyetir mobil.

'Ih! Serem juga berduaan di dalam mobil. Dia juga nampak seperti kulkas. Sama sekali tidak menyenangkan.'

Cukup lama diam, membuat Alya garing. Ia pun terpaksa mulai buka suara, walaupun diabaikan oleh Rivaldo.

"Em ... Om! Apakah aku masih bisa melanjutkan sekolahku?" tanya Alya menoleh  sekilas pada suaminya.

"Akan kupikirkan," jawab Rivaldo singkat.

"Tapi Om! Aku ingin melanjutkan sekolahku agar aku mendapatkan ijasah. Masa iya, SMA aja nggak lulus. Dikiranya aku ini udah tekdung, atau orang tuaku tak sanggup membiayaiku sekolah. Kalau nggak dilanjutin sayang dong, udah hampir tiga tahun, aku menunggu ijasahku keluar. Tapi ujung-ujungnya malah dinikahkan. Ini namanya tidak adil." 

Alya mengomel dengan mengerucutkan bibirnya. Cukup menyebalkan orang tuanya. Dia tak yakin Rivaldo menyekolahkannya kembali, atau bisa jadi pria itu malah mengabaikannya.

"Kurasa ... Jalur daring cocok untukmu," ucap Rivaldo tegas.

"Hah! Daring! Maksudnya belajar di rumah?"

Alya tercengang. Bisa-bisanya Rivaldo memiliki pikiran buat memutuskannya untuk sekolah daring. Bahkan masa korona sudah terlewat, dan ia masih diminta untuk ikut sekolah daring.

"Iya. Kau kuijinkan untuk belajar di rumah. Itupun kalau kau mau. Kalau tidak! Aku juga tidak mempermasalahkannya," jawab Rivaldo.

Tak ingin Alya keluar masuk rumah sesuka hati dengan alasan belajar, ia pun berinisiatif untuk sedikit memberikan ketegasan, sekolah dengan cara daring.

"Tugas perempuan setelah menikah hanya untuk mengabdi pada suaminya. Harus bisa menghandle pekerjaan rumah."

"Hah! Apa kau menikahiku untuk kau jadikan babumu?"

"Terserah!"

Pria itu menanggapinya santai. Dengan cara ini, mungkin ia akan berhasil merubah sikap Alya yang kekanakan, dan mengajarinya untuk bersikap lebih dewasa.

"Pilihanmu hanya ada dua. Kau mau meneruskan sekolah dengan cara daring! Atau kau putuskan untuk mengabdi padaku, dan melayaniku, di saat aku butuhkan."

"Hah!" Alya hanya bisa bengong mendengar setiap kata yang keluar dari mulut suaminya.

Dua pilihan yang tidak membuatnya nyaman. Rivaldo menoleh sekilas. Melihat tatapan Alya yang tercengang akan ucapannya.

"Kenapa? Kau tak suka dengan caraku ini? Sekarang terserah kamu. Mau melanjutkan sekolah dengan caraku, atau tidak usah sekolah sekalian. Pilihan ada di tanganmu, tentukan sekarang!"

Terpopuler

Comments

Stefhany Anhai Rivera Maco

Stefhany Anhai Rivera Maco

Karakter keren! 😍

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2 Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3 Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4 Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5 Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6 Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7 Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8 Bab 08. Pergilah dari Sini
9 Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10 Bab 10. Maaf Bersyarat
11 Bab 11. Berhati Batu
12 Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13 Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14 Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15 Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16 Bab 16. Curiga
17 Bab 17. Kedatangan Mertua
18 Bab 18. Akhirnya Terungkap
19 Bab 19. Pura-pura Romantis
20 Bab 20. Pria Menyebalkan
21 Bab 21. Bimbang
22 Bab 22. Jangan Paksa Kami
23 Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24 Bab 24. Kecewa Berat
25 Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26 Bab 26. Serba Salah
27 Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28 Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29 Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30 Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31 Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32 Bab 32. Cewek Sombong
33 Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34 Bab 34. Belajar Mengalah
35 Bab 35. Berbalik Mengancam
36 Bab 36. Gelisah
37 Bab 37. Jangan Pesimis
38 Bab 38. Baby Blues
39 Bab 39. Rekaman CCTV
40 Bab 40. Protektif
41 Bab 41. Sok Keras
42 Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43 Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44 Bab 44. Cemburu
45 Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46 Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47 Bab 47. Penghinaan
48 Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49 Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50 Bab 50. Kita Putus
51 51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52 Bab 52. Pria Batu
53 Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54 Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55 Bab 55. Tentang Tara
56 Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57 Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58 Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59 Bab 59. Saling Menguatkan
60 Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61 Bab 61. Aku Minta Jatah
62 Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63 Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64 Bab 64. Kecewa Berat
65 Bab 65. Kalian Tega!
66 Bab 66. Salah Pilih Lawan
67 Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68 Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69 Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70 Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71 Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72 Bab 72. Kami di Rampok
73 Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74 Bab 44. Penyesalan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2
Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3
Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4
Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5
Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6
Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7
Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8
Bab 08. Pergilah dari Sini
9
Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10
Bab 10. Maaf Bersyarat
11
Bab 11. Berhati Batu
12
Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13
Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14
Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15
Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16
Bab 16. Curiga
17
Bab 17. Kedatangan Mertua
18
Bab 18. Akhirnya Terungkap
19
Bab 19. Pura-pura Romantis
20
Bab 20. Pria Menyebalkan
21
Bab 21. Bimbang
22
Bab 22. Jangan Paksa Kami
23
Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24
Bab 24. Kecewa Berat
25
Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26
Bab 26. Serba Salah
27
Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28
Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29
Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30
Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31
Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32
Bab 32. Cewek Sombong
33
Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34
Bab 34. Belajar Mengalah
35
Bab 35. Berbalik Mengancam
36
Bab 36. Gelisah
37
Bab 37. Jangan Pesimis
38
Bab 38. Baby Blues
39
Bab 39. Rekaman CCTV
40
Bab 40. Protektif
41
Bab 41. Sok Keras
42
Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43
Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44
Bab 44. Cemburu
45
Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46
Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47
Bab 47. Penghinaan
48
Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49
Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50
Bab 50. Kita Putus
51
51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52
Bab 52. Pria Batu
53
Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54
Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55
Bab 55. Tentang Tara
56
Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57
Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58
Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59
Bab 59. Saling Menguatkan
60
Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61
Bab 61. Aku Minta Jatah
62
Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63
Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64
Bab 64. Kecewa Berat
65
Bab 65. Kalian Tega!
66
Bab 66. Salah Pilih Lawan
67
Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68
Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69
Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70
Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71
Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72
Bab 72. Kami di Rampok
73
Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74
Bab 44. Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!