Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?

"Hari ini bibi sedang pulang kampung, aku memintamu untuk membuat makan siang. Tidak ada alasan, seorang istri harus bisa melayani suaminya dengan baik."

Rivaldo ingin tahu, sejauh mana Alya bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya sendiri, termasuk dalam hal masak memasak.

"Tapi Om, aku nggak bisa masak. Bagaimana aku bisa membuat sesuatu yang belum pernah aku buat sebelumnya. Di rumahku aku tidak pernah mengerjakan pekerjaan dapur," bantah Alya.

"Aku tidak mau tahu, kau memasak dengan cara apa. Yang terpenting saat aku pulang kerja, kau sudah menyelesaikan masakanmu. Entah kau belajar lewat apa, yang penting jangan buat kekacauan atau berniat untuk meracuniku! Jika itu terjadi, akibatnya akan sangat fatal. Sekarang aku mau berangkat kerja dulu, jangan bermalas-malasan di rumah, kerjakan semua pekerjaan rumah."

Pria itu langsung melanggar pergi meninggalkan Alya di kamarnya. Sungguh menyebalkan bagi Alya karena sebelumnya ia tidak pernah mengetahui tata cara memasak di dapur.

"Ya Tuhan, menyebalkan sekali pria itu! Lama-lama Aku bisa gila di sini. Aku bahkan belum tahu bagaimana caranya memasak. Aku harus minta diajari oleh siapa? Masa iya semua pembantu di sini pada pulang kampung? Bukannya di rumah ini banyak pembantu, kalaupun ada yang pulang kampung tidak semuanya, kan?"

Sebenarnya pembantu di rumah itu tidak semuanya pulang kampung, tapi Rivaldo menyarankan pada mereka untuk diam dan mengerjakan pekerjaan lain. Mereka dilarang membantu Alya dengan tujuan agar Alya bisa berpikir mandiri.

Dengan helaan nafas berat, Alya pun memutuskan untuk pergi ke dapur, tapi sebelumnya dia berniat untuk mencari bantuan melewati mbah Google.

"Baiklah, aku rasa melalui Google ataupun YouTube, Aku tidak akan mengalami kesulitan. Tidak apa-apa dia mengerjaiku, akan kutunjukkan kemampuanku padanya."

Setelah meyakini dirinya bisa membuat makanan yang diinginkan oleh Rivaldo ia pun langsung bergegas menuju dapur. Di dapur dia celingak-celinguk, memikirkan hal apa yang pertama akan dilakukannya.

"Pertama-tama aku harus nyiapin apanya dulu ya? Bahannya dulu atau wadahnya dulu?"

Entah bodoh entah polos gadis itu, tapi yang jelas dia nampak kebingungan.

Dia langsung menyiapkan wadah, dan mengambil bahan makanan yang ada di dalam kulkas.

"Huft ... Ini pertarungan pertamaku memegang pisau. Seumur hidupku aku tidak pernah memegang pisau dapur," serunya menggerutu.

Di rumahnya, ia tidak pernah diminta untuk belajar memasak. Semua keperluannya sudah disiapkan oleh orang tua dan juga asisten rumah tangganya, dan kini ia benar-benar diajarkan untuk mandiri bisa menyelesaikan semua pekerjaan tanpa bergantung pada orang lain.

Alya tenanglah, jangan panik! Kau harus bisa menunjukkan kalau kau bisa melakukan apapun. Apa gunanya kau memiliki ponsel Android, kalau kau tidak bisa menggunakannya dengan baik. Melalui YouTube ataupun Google, kau bisa melihat tutorial membuat makanan."

Alya menyemangati dirinya sendiri agar tidak takut menghadapi kenyataan. Ia sadar, siapapun yang sudah berumah tangga, pasti dianjurkan untuk bisa memasak. Walaupun pernikahannya tidak pernah diinginkan, tapi ia tidak ingin menyalahi kodrat wanita yang harus bisa melakukan segalanya.

'Kayaknya aku harus belajar membuat capcay, deh. Sudah lama juga aku tidak pernah makan capcay. Andai saja ada Bibi di sini ... Aku akan memintanya untuk membantuku membuatkan bumbunya. Tapi sayang, di sini tak ada orang yang bisa membantuku. Semua orang menghilang entah pada ke mana. Aku yakin sekali ini ulah Rivaldo yang sengaja ingin mengerjaiku. Tapi tak masalah, akan kubuktikan kalau aku mampu membuat makanan sendiri."

Alya mulai mengupas wortel, kentang, brokoli dan juga bahan makanan yang akan digunakan untuk membuat capcay. Tak lupa dia menyalakan handphonenya untuk melihat tutorial membuat capcay.

Dengan menggerutu, ia tidak menyadari kalau Rivaldo sudah berdiri, bersedekap dada di belakangnya.

Saat ia membalikkan badan hendak mencuci sayuran, refleks ia berjingkat kaget.

"Oh! My God!"

Alya hampir melemparkan sayuran yang dibawanya ke muka Rivaldo. Untung saja dia masih bisa menahan untuk tidak melemparkan sayurannya.

"Kau ...! Bisakah kau tidak mengagetkanku seperti ini! Bukannya tadi kau bilang mau berangkat kerja, kenapa kau balik lagi?"

Rivaldo menanggapinya dengan santai. "Aku bekerja tidak harus pergi ke kantor. Aku memiliki banyak karyawan yang bisa aku andalkan. Di dapur pun aku juga bisa bekerja."

Bisa dimaklumi, suaminya adalah seorang milyarder. Perusahaannya ada di mana-mana dan uangnya juga sangat banyak. Bahkan rumah yang ditempatinya saja sudah seluas lapangan sepak bola. Tidak masalah baginya walaupun bekerja tidak langsung pergi ke kantor, karena karyawannya saja sudah bisa dipercaya untuk menghandle pekerjaannya.

"Apakah pekerjaan sudah selesai?" Pria dingin itu melihat dapurnya sangatlah berantakan. Tapi dia tidak marah, dia cukup bangga dengan Alya yang mau belajar mandiri untuk memasak.

"Apa kau tidak lihat? Ini sayurnya baru dipotong dan mau aku cuci. Kalau kau menginginkan untuk dimakan sekarang? Ya sudah dimakan mentah saja."

"Apa kau pikir aku ini kambing? Sembarangan aja orang disuruh makan sayuran mentah. Kalau kau mau, makan saja sendiri," balas Rivaldo.

Alya mendorong Rivaldo hingga membuatnya terhuyung. Dia menekuk muka dengan mencuci sayuran.

"Aku tuh heran aja. Di mana-mana aku berada, selalu ada kau. Bahkan aku tidak bisa sedetikpun terlepas dari pantauanmu. Di sini aku akan belajar memasak, tapi kau masih juga mencurigaiku." Dengan mencuci sayurannya gadis itu menggerutu.

"Nggak usah ke gr-an. Siapa juga yang sudah memantaumu. Aku datang ke sini untuk mengambil air minum, bukan untuk memantaumu, apalagi untuk mencurigaimu. Kecuali kalau kau berani mengambil barang-barang berharga di sini, aku layak untuk mencurigaimu," jawabnya terkesan dingin dengan berjalan ke arah kulkas untuk mengambil sebotol minuman bersoda.

Dengan menenggak minuman dingin tatapan Rivaldo selalu tertuju pada Alya yang tengah menyalakan kompor untuk memulai memasak.

"Tapi nggak ada salahnya juga kalau aku memantaumu. Bisa saja, kan? Kau menaruh racun di dalam makananku."

Alya membalikan badannya hingga membuatnya bertatapan dengan mengarahkan spatula ke muka Rivaldo.

"Jangan sembarangan kalau ngomong! Apa aku sudah gila mencoba untuk meracuni orang sepertimu. Aku tidak ingin menyakiti diriku sendiri dan berakhir tinggal di terali besi. Kalaupun kau selalu menuduhku buruk tidak masalah, toh semua dosa-dosamu bakalan terkumpul dan menjadi penyemangatmu saat kau sudah koit nanti. Nanti kau kalau sudah mati, kau tidak lagi ditemani oleh hartamu yang berlimpah ini, tapi kau akan ditemani oleh dosa-dosamu yang sudah menumpuk."

Karena terlalu geramnya, Alya tega menyumpah serapai suaminya.

"Ngomong apa sih? Nggak jelas banget."

"Aku bicara sesuai dengan fakta. Kau selalu saja merendahkanku dan menjelekkanku. Kau selalu saja melukai perasaanku dengan kata-katamu yang kasar. Dosamu itu sudah sangat menumpuk padaku, belum lagi dosa-dosamu pada orang lain yang pernah kau sakiti hatinya. Sebelum terlambat, lebih baik kau bertobat! Ingat Om, hartamu tidak akan kau bawa mati!"

Episodes
1 Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2 Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3 Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4 Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5 Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6 Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7 Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8 Bab 08. Pergilah dari Sini
9 Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10 Bab 10. Maaf Bersyarat
11 Bab 11. Berhati Batu
12 Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13 Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14 Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15 Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16 Bab 16. Curiga
17 Bab 17. Kedatangan Mertua
18 Bab 18. Akhirnya Terungkap
19 Bab 19. Pura-pura Romantis
20 Bab 20. Pria Menyebalkan
21 Bab 21. Bimbang
22 Bab 22. Jangan Paksa Kami
23 Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24 Bab 24. Kecewa Berat
25 Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26 Bab 26. Serba Salah
27 Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28 Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29 Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30 Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31 Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32 Bab 32. Cewek Sombong
33 Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34 Bab 34. Belajar Mengalah
35 Bab 35. Berbalik Mengancam
36 Bab 36. Gelisah
37 Bab 37. Jangan Pesimis
38 Bab 38. Baby Blues
39 Bab 39. Rekaman CCTV
40 Bab 40. Protektif
41 Bab 41. Sok Keras
42 Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43 Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44 Bab 44. Cemburu
45 Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46 Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47 Bab 47. Penghinaan
48 Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49 Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50 Bab 50. Kita Putus
51 51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52 Bab 52. Pria Batu
53 Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54 Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55 Bab 55. Tentang Tara
56 Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57 Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58 Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59 Bab 59. Saling Menguatkan
60 Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61 Bab 61. Aku Minta Jatah
62 Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63 Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64 Bab 64. Kecewa Berat
65 Bab 65. Kalian Tega!
66 Bab 66. Salah Pilih Lawan
67 Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68 Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69 Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70 Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71 Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72 Bab 72. Kami di Rampok
73 Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74 Bab 44. Penyesalan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2
Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3
Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4
Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5
Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6
Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7
Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8
Bab 08. Pergilah dari Sini
9
Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10
Bab 10. Maaf Bersyarat
11
Bab 11. Berhati Batu
12
Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13
Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14
Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15
Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16
Bab 16. Curiga
17
Bab 17. Kedatangan Mertua
18
Bab 18. Akhirnya Terungkap
19
Bab 19. Pura-pura Romantis
20
Bab 20. Pria Menyebalkan
21
Bab 21. Bimbang
22
Bab 22. Jangan Paksa Kami
23
Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24
Bab 24. Kecewa Berat
25
Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26
Bab 26. Serba Salah
27
Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28
Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29
Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30
Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31
Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32
Bab 32. Cewek Sombong
33
Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34
Bab 34. Belajar Mengalah
35
Bab 35. Berbalik Mengancam
36
Bab 36. Gelisah
37
Bab 37. Jangan Pesimis
38
Bab 38. Baby Blues
39
Bab 39. Rekaman CCTV
40
Bab 40. Protektif
41
Bab 41. Sok Keras
42
Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43
Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44
Bab 44. Cemburu
45
Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46
Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47
Bab 47. Penghinaan
48
Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49
Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50
Bab 50. Kita Putus
51
51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52
Bab 52. Pria Batu
53
Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54
Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55
Bab 55. Tentang Tara
56
Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57
Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58
Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59
Bab 59. Saling Menguatkan
60
Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61
Bab 61. Aku Minta Jatah
62
Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63
Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64
Bab 64. Kecewa Berat
65
Bab 65. Kalian Tega!
66
Bab 66. Salah Pilih Lawan
67
Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68
Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69
Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70
Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71
Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72
Bab 72. Kami di Rampok
73
Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74
Bab 44. Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!