Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan

Alya begitu kecewa dengan sikap orang tuanya yang sudah bersikap tidak adil,  menikahkannya dengan seorang pria yang sudah dewasa. Seumur-umur, ia baru kali ini diperlakukan sangat buruk, oleh laki-laki yang kini sudah berstatus sebagai suaminya.

"Huh! Gini amat hidupku."

Gadis itu selalu mengeluh tidak nyaman tinggal satu atap bersama dengan pria asing yang kini sudah dinobatkan sebagai suaminya. Dia berpikir andai saja orang tuanya memberikan restu menikah dengan kekasihnya, hidupnya akan bahagia, tidak berakhir penuh dengan kekecewaan seperti yang dialaminya saat ini.

"Aku sangat yakin sekali kalau dia bakalan menindasku terus di sini. Lihat saja, tampangnya begitu menyeramkan, nggak ada manis-manisnya."

Melihat sikap suaminya sangat berbeda sekali dengan kekasihnya yang begitu perhatian dan bersikap lembut padanya. Bagaimana mungkin ia bisa melewati hari-harinya dengan nyaman?

"Apa kau akan menghabiskan air matamu? Seharian penuh kau gunakan waktumu hanya untuk menangis. Lebih baik kau lekas mandi, biar nggak kucel kayak gini!" tegur Rivaldo.

"Aku tadi sudah mandi. Aku tak ingin mandi lagi," bantah Alya.

Jangankan untuk mandi, untuk melakukan apapun dia sudah malas. Setelah tiba di rumah suaminya, dia memutuskan untuk mengurung diri di dalam kamar

"Apa kau bilang? Kau tidak berniat untuk membersihkan dirimu? Dasar jorok! Baru kali ini aku melihat ada perempuan yang jorok! Bahkan setelah berkeringat, kau malas buat membersihkan badanmu. Kita itu habis perjalanan jauh dan melewati debu-debu, apa kau tidak ingin terlihat segar?"

Rivaldo mengomelinya dengan bersedekap dada. Masih saja menunjukkan sikap dinginnya, selalu mengejek dan merendahkannya. Tujuannya ingin menjadikan Alya wanita yang tangguh dan tidak cengeng.

"Lekaslah mandi! Dari tadi ngapain aja! Aku bahkan sampai pulang dari meeting kamu juga belum ngapa-ngapain di sini. Lihatlah kamar masih berantakan, nggak adakah niatan untuk membersihkannya?"

Tak ingin mendengar omelan yang hanya membuat kepalanya semakin pening, gadis itu langsung melenggang pergi menuju kamar mandi dan menutup pintunya cukup keras.

Duarr!!

"Alya! Kamu itu apa-apaan sih. Jangan banting pintu sembarangan. Itu bukan pintu biasa. Aku membelinya sangat mahal. Bahkan kau tidak akan mampu untuk menggantinya!"

Dengan suaranya lantang Alya menjawab. "Bodoamat! Emangnya aku peduli! Mau rusak kek, mau roboh, aku nggak peduli!"

Di dalam kamar mandi gadis itu menangis sejadi-jadinya. Dia hanya menyesali, kenapa orang tuanya begitu tega menikahkannya di saat ia masih duduk di bangku SMA. Terlebih lagi ia dinikahkan dengan pria yang belum pernah dikenalinya.

'Andai saja dulu aku ikut dengan temanku tinggal di asrama, mungkin aku tidak akan dijodohkan sama laki-laki sialan itu. Sekarang Aku benar-benar menyesal. Laki-laki itu sangat kasar. Aku cuma khawatir, bagaimana kalau  nanti dia memintaku untuk melayaninya? Oh! My God! Apa yang harus aku lakukan? Aku nggak siap untuk melakukan seperti itu dengan orang yang tidak pernah aku cintai.'

Alya memukuli keningnya yang terasa begitu pening. Perasaannya campur aduk antara resah dan gelisah. Ada saja di situ ada tempat yang bisa digunakan untuk kabur, mungkin ia akan kabur saja dari kediaman suaminya.

"Ngapain aja gadis itu, mandi kok lama banget? Apa nggak tau ini udah hampir setengah jam dia berada di dalam kamar mandi."

Rivaldo menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul setengah enam sore, dan Alya tak kunjung keluar dari kamar mandi.

"Alya! Kenapa kau lama sekali di dalam? Apa kau ingin menggunakan kamar mandi itu sendiri? Aku juga mau mandi, Al!"

Berkali-kali pria itu menghela napas menunggu Alya keluar dari dalam kamar mandi. Dia sendiri juga butuh mandi setelah menemui kliennya di luar.

"Buruan Al! Apa kau ingin aku masuk lalu memandikanmu?Jangan harap, aku tidak akan pernah menjamah mu!"

Terdengar sangat keras ketukan dari luar kamar mandi dengan mengomel yang membuatnya bertambah jengkel.

"Siapa juga yang mau kau mandikan? Aku juga tak sudi dijamah kakek-kakek sepertimu. Harusnya kamu itu menikah dengan wanita yang seumuran denganmu, bukan anak kecil seperti aku!"

Alya menekan setiap kalimat yang keluar dari dalam mulutnya. Ia sendiri juga kecewa, sudah dinikahkan dengan pria yang umurnya jauh 6 tahun di atasnya, padahal harapannya ia ingin sekali menikah dengan pria yang umurnya setara, atau lebih tua 2 tahun darinya.

"CK! Jangan sembarangan kalau bicara! Memangnya kau pikir aku ini kakekmu? Umurku masih 25 tahun, masih banyak orang yang berumur lebih dari 30 tahun tapi belum menikah. Bisa-bisanya kau mengataiku kakek-kakek. Umur kita hanya berselisih 6 tahun, kalau pun aku bisa memilih, aku juga tidak akan memilih menikah dengan anak kecil sepertimu. Memangnya kau pikir aku nyaman nikah sama anak kecil?"

Terdengar suara Alya telah menggerutu di dalam kamar mandi. Gadis itu cukup bebal dan sulit untuk dimengerti.

"Kalau udah selesai lebih baik kamu keluar sekarang! Memangnya kau ingin tidur di dalam kamar mandi? Oke, Aku juga tidak keberatan kalau kau ingin tidur di kamar mandi. Tapi setidaknya, keluarlah dulu, setelah aku selesai mandi, kau bisa masuk lagi, dan bisa tidur di sana sesuka hatimu."

Alya yang tengah emosi, memukulkan tangannya berkali-kali ke tembok di dalam kamar mandi. Kata demi kata yang keluar dari mulut Rivaldo selalu menyakitkan hatinya.

"Anak ini kalau disabari nggak bakalan nurut. Oke, aku akan masuk ke dalam."

Cukup lama menunggu tak mendapati Alya keluar, Rivaldo pun akhirnya memutuskan untuk membuka pintunya. Saat pintunya terbuka, matanya terbelalak dan mendapati Alya yang masih juga belum mandi.

"Oh! Jadi dari tadi kamu masih juga belum mandi? Apa saja yang  kau lakukan selama itu di sini? Kupikir kau sudah mandi, tapi ternyata ..."

Rivaldo mendekat, lalu menyalakan shower dan mengguyur tubuh Alya tanpa melepaskan pakaiannya.

Alya meronta-ronta, namun Rivaldo tak mengabaikannya. "Lepas! Lepasin aku Om! Aku bisa mandi sendiri. Kau itu benar-benar ...!!"

"Sudah cukup Alya! Hari ini kau sudah banyak menguji kesabaranku! Kau itu tidak bisa diajak baik-baik rupanya! Kau selalu saja melawanku."

"Ayo lepas pakaianmu!"

Seketika otak Alya langsung blank saat Rivaldo memintanya untuk membuka pakaian yang kini tengah dipakainya yang sudah basah terguyur air shower.

"Hah! Dilepas?" Alya melotot dengan mulutnya menganga. Benar-benar di luar dugaannya, Rivaldo ternyata cukup menyeramkan. Dimulutnya ogah memiliki istri seperti dirinya, tapi dihatinya terbesit pikiran kotor untuk mendapatkannya.

"Kenapa diam! Apa yang tengah kau pikirkan? Jangan pernah berpikir yang macam-macam."

Rivaldo tahu apa yang tengah dipikirkan oleh Alya. Gadis itu pasti mengira dirinya tengah menginginkan sesuatu yang ada di tubuhnya.

"Kau tidak perlu kegeeran, Aku tidak napsu untuk menjamahmu. Ayo buruan itu semua dilepas! Atau aku sendiri yang akan melepasnya!"

Terpopuler

Comments

Yuno

Yuno

Cerita ini keren banget, susah move on!

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2 Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3 Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4 Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5 Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6 Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7 Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8 Bab 08. Pergilah dari Sini
9 Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10 Bab 10. Maaf Bersyarat
11 Bab 11. Berhati Batu
12 Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13 Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14 Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15 Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16 Bab 16. Curiga
17 Bab 17. Kedatangan Mertua
18 Bab 18. Akhirnya Terungkap
19 Bab 19. Pura-pura Romantis
20 Bab 20. Pria Menyebalkan
21 Bab 21. Bimbang
22 Bab 22. Jangan Paksa Kami
23 Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24 Bab 24. Kecewa Berat
25 Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26 Bab 26. Serba Salah
27 Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28 Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29 Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30 Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31 Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32 Bab 32. Cewek Sombong
33 Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34 Bab 34. Belajar Mengalah
35 Bab 35. Berbalik Mengancam
36 Bab 36. Gelisah
37 Bab 37. Jangan Pesimis
38 Bab 38. Baby Blues
39 Bab 39. Rekaman CCTV
40 Bab 40. Protektif
41 Bab 41. Sok Keras
42 Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43 Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44 Bab 44. Cemburu
45 Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46 Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47 Bab 47. Penghinaan
48 Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49 Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50 Bab 50. Kita Putus
51 51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52 Bab 52. Pria Batu
53 Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54 Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55 Bab 55. Tentang Tara
56 Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57 Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58 Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59 Bab 59. Saling Menguatkan
60 Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61 Bab 61. Aku Minta Jatah
62 Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63 Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64 Bab 64. Kecewa Berat
65 Bab 65. Kalian Tega!
66 Bab 66. Salah Pilih Lawan
67 Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68 Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69 Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70 Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71 Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72 Bab 72. Kami di Rampok
73 Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74 Bab 44. Penyesalan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2
Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3
Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4
Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5
Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6
Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7
Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8
Bab 08. Pergilah dari Sini
9
Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10
Bab 10. Maaf Bersyarat
11
Bab 11. Berhati Batu
12
Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13
Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14
Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15
Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16
Bab 16. Curiga
17
Bab 17. Kedatangan Mertua
18
Bab 18. Akhirnya Terungkap
19
Bab 19. Pura-pura Romantis
20
Bab 20. Pria Menyebalkan
21
Bab 21. Bimbang
22
Bab 22. Jangan Paksa Kami
23
Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24
Bab 24. Kecewa Berat
25
Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26
Bab 26. Serba Salah
27
Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28
Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29
Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30
Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31
Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32
Bab 32. Cewek Sombong
33
Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34
Bab 34. Belajar Mengalah
35
Bab 35. Berbalik Mengancam
36
Bab 36. Gelisah
37
Bab 37. Jangan Pesimis
38
Bab 38. Baby Blues
39
Bab 39. Rekaman CCTV
40
Bab 40. Protektif
41
Bab 41. Sok Keras
42
Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43
Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44
Bab 44. Cemburu
45
Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46
Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47
Bab 47. Penghinaan
48
Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49
Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50
Bab 50. Kita Putus
51
51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52
Bab 52. Pria Batu
53
Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54
Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55
Bab 55. Tentang Tara
56
Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57
Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58
Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59
Bab 59. Saling Menguatkan
60
Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61
Bab 61. Aku Minta Jatah
62
Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63
Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64
Bab 64. Kecewa Berat
65
Bab 65. Kalian Tega!
66
Bab 66. Salah Pilih Lawan
67
Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68
Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69
Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70
Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71
Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72
Bab 72. Kami di Rampok
73
Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74
Bab 44. Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!