Eps. 5

Sementara itu, di kediaman Rhea. Edgar telah dirawat di sana selama tiga hari sejak kejadian yang menimpa Ahin terjadi.

Rhea merawat luka Edgar dengan baik, namun meski begitu, tubuh Edgar tampaknya sudah kelelahan sampai membuat pria itu demam tinggi seperti hari ini.

"Badan doang besar, kena angin dikit langsung tepar!" celetuk Rhea seraya menatap Ahin yang terbaring tak berdaya di pembaringan ruang depan rumah Rhea.

Pria itu tak peduli dengan ocehan gadis itu, kepalanya terlalu sakit untuk membalas ocehan dari bibir cerewet gadis berambut biru itu.

Hari sudah sore, seperti biasa Rhea menyiapkan barang jualan untuk nanti malam, dibantu oleh Ahin.

Tapi siapa sangka, kondisi Edgar kembali drop, menyebabkan dia harus di infus agar kondisinya pulih. Diajak ke rumah sakit, pria itu menolak dengan keras.

Tangan Rhea begitu cekatan memasang semua alat itu di tubuh Edgar. Membuat Edgar menatap heran pada Rhea yang memiliki kemampuan setara perawat senior di rumah sakit itu.

"Bagaimana kamu bisa melakukan itu?" tanya Edgar.

"Aku mantan siswa keperawatan yang hampir lulus tapi terpaksa putus kuliah karena masalah finansial dan masalah lama di kampus, "

"jadi kemampuanku kudapat dari hasil belajar selama tiga tahun, sayangnya semua percuma karena uang yang jadi penentunya," terang Rhea sambil tersenyum tanpa beban.

"Apa kamu tidak marah?" tanya Edgar.

Rhea mengangkat bahunya," buat apa marah, putus sekolah ya putus, mau bagaimana lagi, sudah nasib, aku sudah terlalu banyak meminjam uang kala itu, dosen-dosen juga selalu memberatkanku karena gosip yang bertebaran di kampus, pokoknya ceritanya akan sampai berjilid jilid kalau diceritakan!"

" Intinya, aku mahasiswa akhir yang putus kuliah karena ulah manusia jahanam," jelasnya dengan wajah sumringah seolah kisah itu tidak menyakiti hatinya.

Edgar menatap Rhea dengan wajah heran," Kamu menjelaskannya seolah hal itu bukan masalah bagimu, kenapa kamu menyembunyikan lukamu dengan tawa menyebalkan itu!?" ejek Edgar.

Rhea menatapnya dengan tatapan datar," Apa menurutmu aku harus menangis dan meraung-raung karena masa lalu?

"life is still going on bro!"

"c'mon! Jangan terikat dengan masa lalu!" celetuk Rhea seraya menempel kompres demam di kepala Edgar.

" sudahlah, aku mau jualan dulu, berisitirahat lah di sini," ucap Rhea sambil beranjak dari sana.

Edgar masih belum mengerti, kenapa gadis itu bisa tertawa padahal hidupnya sudah dipermainkan oleh dunia.

Kehidupan Edgar yang serba ada membuat diri Edgar tidak pernah merasakan penderitaan semacam itu. Baginya uang hanyalah mainan, hal yang benar-benar dia inginkan di dunia ini adalah ibunya, tetapi sialnya, hal itu tidak akan bisa dia jumpai lagi.

Edgar seolah anak Piatu yang ditinggal mati Ibunya dalam sebuah insiden kebakaran. Semua orang tahu siapa dia dan kelurganya, tetapi kehidupannya semakin pahit setelah kematian ibunya akibat kebakaran itu.

Edgar sendiri dikenal sebagai pria lumpuh dengan wajah dipenuhi bekas luka bakar. Tetapi dia sudah lama pulih dan menyembunyikan fakta itu dari keluarga besarnya.

Drrrt....

Ponsel Edgar berbunyi, dia menatap nama dalam ponsel itu.

Dari tatapannya, dia terlihat enggan untuk menjawab panggilan telepon tak bernama itu.

Dia membiarkan ponselnya bergetar hingga belasan panggilan tak dia jawab.

Ting!!

Sebuah pesan masuk ke ponselnya.

"Edgar, di mana dirimu!? kenapa kau tidak di apartemen!? Mama mencarimu ke mana-mana, kau menyusahkan istriku saja!!"

" Cepat kembali, dasar anak pembawa sial, kalau bukan karena kakekmu menaruh namamu sebagai ahli waris, aku tidak akan membiarkanmu tinggal di rumahku!"

Pesan menohok dari ayah kandung yang rasanya lebih seperti paman tetangga yang suka mengganggu anak tetangganya masuk ke ponsel Edgar.

Edge menatap pesan itu dengan tatapan dingin, tapi perannya masih harus dia lanjutkan sampai balas dendam kematian ibunya selesai.

Edgar mengetik balasannya," Saya sedang di rumah sakit, luka saya kembali bernanah dan kedua kaki saya mati rasa, mungkin akan butuh waktu sebulan pemulihan,'

"Selain itu, wanita itu bukan ibu saat, jangan berani-berani menyebutnya sebagai ibu saya!" balasnya dengan tegas.

Edgar memblokir nomor itu, sudah kesekian kali dia melakukannya, rasa benci dan dendam yang dia tahan selama ini telah menggerogoti hatinya dan membuatnya semakin benci pada keluarganya.

Tanpa Edgar sadari, sepasang mata mengawasinya dari celah dinding papan rumah itu.

Klik!

Wajah pria itu dipotret diam-diam.

"Aku mohon bantuan mu kak, Selidiki orang ini, aku tidak bisa ke basecamp, identitas ku dan Ahin harus disembunyikan!" pesannya pada nomor yang dia tuju.

Rhea mengintip Edgar dari balik dinding pemisah ruang tengah dengan dapur. Dengan tatapan curiga dan penuh antisipasi gadis itu memotret Edgar untuk mencaritahu identitas pria asing itu.

"Edgar.... Edgar Absalom, apa dia anak tiri wanita busuk itu?" batin Rhea seraya menatap Edgar dengan serius.

Puk!!

" Kak Rhea ngintip!" suara dan tepukan Ahin mengejutkan gadis bar-bar itu.

" ehh.. kodok telanjang kepala bapak kau botak!! Aduhh Ahiinnn... Kakak jantungan, rasanya ini jantung udah mau copot, kamu bikin kaget dasar adek laknat!!" kesal Rhea seraya menghentakkan kedua kakinya di atas lantai.

Saking kagetnya dia sampai tersentak karena ulah Ahin.

Anak laki-laki itu tertawa cengengesan dengan wajah yang sudah belepotan dengan tepung.

" Hehehheh... Habisnya kakak serius banget menatap kak Edgar,"

"Jangan-jangan suka ni eee...." goda Ahin.

plukkk!

Tangan Rhea memukul bahu Ahin dengan keras, " Jangan bicara sembarangan, walaupun kakak ini pecinta otot, kakak masih waras untuk gak jatuh cinta sama manusia aneh modelan dia ini!" celetuk Rhea.

" identitasnya itu mencurigakan!" celetuk Rhea dengan tatapan mencibir Edgar.

Ahin tertawa geli menatap ekspresi kakaknya. Sudah bukan rahasia lagi kalau Rhea itu adalah pecinta pria berotot. Air liurnya akan langsung menetes kalau melihat otot yang sangat indah bak patung yang dipahat.

" Halahhh... Bilang aja kakak penasaran sama ototnya kak Edgar, tenang aja kak, nanti aku minta Kak Edgar tunjukin ototnya!" ucap Ahin.

"Wahhh... Asiiiiikk... Beneran ya!!" seru Rhea sambil melompat-lompat seperti anak kecil, tertawa kegirangan karena diberi tawaran roti sobek super indah.

"pffthh bahahahahhahahahah... katanya gak suka, begitu ditawari roti sobek kakak melompat kegirangan hahahahahha..." Ahin mengejek gadis itu sambil tertawa terbahak-bahak.

" Ahin, kamu mempermainkan kakak!!" kesal Rhea hendak menangkap adiknya tapi..

Syuut...

" Wleekk..."

" Kak Rhea pecinta otot coba tangkap Ahin!"

Pak!!!

Ahin menunjukkan bokongnya, mengejek Rhea dengan wajah tengilnya lalu berlari terbirit-birit dari kejaran gadis bar bar pecinta otot itu.

" AHIIINNN dasar laknat, kemari kamu!!!" pekik Rhea sambil berlari mengejar Ahin dengan. Wajahnya bersemu merah saking malunya.

" Bahahahhahaha... Kak Edgar, kata Kak Rhea dia mau lihat perut sixpack kakak!!" teriak Ahin menggelegar.

Edgar terbelalak, dia bersitatap dengan Rhea yang tersenyum sumringah bak Mak lampir kelaparan menatap perut Edgar.

Sontak Edgar menyilangkan kedua tangannya di depan dada," Gadis cabul!" ucap Edgar dengan tatapan syok.

" Ehh... Aduuuh... Bu-bukan... Maaf, Ahin ngelantur!" ucap Rhea sambil tersenyum kikuk tapi matanya masih menatap Edgar, penasaran dengan seberapa keras perut kotak-kotak pria tampan bak pria gepeng favorit Rhea itu.

" Matamu Rhea, kau terlihat sangat mesum!!" teriak Edgar.

" Aduuhh salahmu sendiri punya badan bagus sekali!!" celetuk Rhea.

" Bahahahahahhahaha.... Tuh kan, kak Rhea suka sama kak Edgar hahahah... Suka sama ototnya bahahahha...." goda Ahin lagi dari luar rumah.

" AHIIINNN DIAAAMMM!!!" Pekik Rhea sambil mengejar bocah itu dengan tongkat sapu di tangannya.

" Bahahahha... Kejar Ahin kalau bisa wleekkkk.... Dasar pecinta otot!!" teriak Ahin.

Edgar sampai melongo menatap mereka berdua," Heboh sekali mereka berdua!" pikirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!