Eps. 2

Wajah Rhea sangat pucat, buku jarinya sampai memutih saking kagetnya melihat sang adik membawa pria dengan luka tusuk di perutnya, sebab darah mengalir dari bagian perut yang ditekan begitu kuat.

"Kak Rhea!" Panggil Ahin, anak berambut pirang itu. Dia menatap Rhea heran, kakaknya tidak selemah itu sampai takut dan terdiam di hadapan darah.

"Ahin!"

"Astaga kamu bawa ini orang dari pemotongan daging yang mana!? Kenapa masih berdarah!? " Celetuk Rhea dengan suara melengking itu.

Ahin hampir saja tertawa, waktu tidak tepat tapi kakaknya selalu saja mengeluarkan candaan gila.

"Kak serius sedikit, orang ini tertusuk saat menolongku, bantu dia, aku gak punya uang, jadi gak bawa ke klinik, dia juga kelihatannya miskin!" Ucap Ahin sambil melirik penampilan pria yang tengah menunduk kesakitan itu.

"Yakk... Bo-bocah, jangan bicara seenaknya, " protes pria yang terluka itu.

"Dan kau, gadis aneh tolong aku, kalau kau tidak mau dituduh melakukan pembunuhan!" Ucap pria itu dengan suara bergetar sebab menahan sakit.

Rhea terhenyak kaget, " alamak! Benar juga, kalau dia mati di sini kita bisa dituduh pembunuh Ahin!"

"Buang aja sana ke selokan, gak guna juga, dagingnya pasti gak enak!" Celetuk Rhea dengan wajah panik tapi malah menyuruh Ahin membuang pria itu.

"Kak Rhea!!"

"Nona!"

Kedua pria itu berteriak dengan wajah kesal sambil menatap Rhea yang terus bercanda padahal kondisi pria itu sudah sangat serius. Dia kesakitan karena luka tusuk di perutnya, jika terus dibiarkan dia akan mati di sana.

"Astaga, sejak kapan kalian jadi soul mate, heheheh... Maaf maaf, sebentar ku ambil peralatannya!" Celetuk Rhea dengan senyuman ganas di wajahnya.

Pria berambut hitam legam itu mengerutkan keningnya, dia menatap Ahin dengan wajah heran," apa yang sedang dia lakukan?" Tanyanya.

Ahin membantu pria itu duduk," mengambil peralatan,"

"Kakak bisa menjahit luka dan mengerti tentang pengobatan, jadi anda tidak perlu khawatir, luka anda pasti akan sembuh," ucap Ahin.

"Apa kalian melakukan malpraktik!?" Tanya pria itu dengan wajah terbelalak.

Ahin terkekeh, pertanyaan pria itu sama seperti pertanyaan pasien lain yang pernah datang ke rumah mereka karena keadaan darurat," tenang saja, kak Rhea itu yang terbaik, dia bisa melakukan apapun, memakan manusia pun dia bisa kalau sudah sangat kelaparan!" Ucap Ahin sambil tertawa simpul.

Pria berwajah tampan bak porselen yang diidamkan Rhea itu terhenyak, " sial!"

"He-hey bocah, aku pergi saja, yang ada aku akan mati di rumah kalian!" Ucap pria itu dengan wajah ragu.

"Eitss...jangan sembarangan, kalau Ahin dituduh membunuhmu saat kamu mati di jalan, aku tidak akan memaafkanmu, bahkan di kuburmu pun aku akan menghajar mu!" Suara Rhea terdengar. Gadis itu keluar dari kamar sambil membawa kotak P3K yang cukup besar.

"Ta-tapi kau dokter abal-abal!" Ucap pria itu.

"Ck... Tenang saja, aku paham, aku menjamin hidupmu, aku tidak akan membuatmu cepat-cepat menemui Sang Pencipta meski ku tahu kamu sangat mencintai-Nya!" Celetuk Rhea sambil terkekeh.

Ahin sudah menahan tawanya di sudut sana, kakaknya memang selalu saja bercanda meski situasinya susah segenting ini.

"Ta-tapi..." Pria itu tampak ragu, dia menatap Rhea dengan wajah tak yakin.

"Sudah diamlah!" Titah Rhea sambil mengeluarkan semua peralatannya. Alat-alat nya disterilkan dengan benar bahkan Rhea sudah terlihat seperti dokter, dia tidak akan membiarkan seekor bakteri pun mengganggu pekerjaannya.

"Siapa namamu?" Tanya Rhea seraya menatap pria itu.

Sementara itu, batinnya bergejolak,"Hihihi... Dia tampan sekali, seperti pria gepeng favorit ku, aarrkhhhh ganteng banget sih mas... Demen aku tuh!!" Batinnya berteriak bahagia.

"Edgar, Aku Edgar!" Jawab pria itu seraya menatap Rhea tak yakin, tapi mau bagaimana lagi dia tak bisa keluar dari sana.

"Kalau aku pergi dalam keadaan ini, yang ada pada keparat itu mengejarku dan membunuhku, sialan!"

"Semoga Kay dan yang lain segera membereskan mereka! Kenapa juga aku malah berakhir di rumah gadis ini?" Batinnya dengan wajah ditekuk.

Tuk!!

Jari telunjuk Rhea mendarat di kening Edgar yang berkerut," agar-agar jelly drink, tolong diam dan jangan mengerutkan wajahmu seperti mau berak, aku akan menangani lukamu!" Ucap Rhea sambil menatap tajam pada pria itu.

Edgar hanya bisa menghela nafas berat, kata-kata Rhea sangat tidak ramah, bahkan untuk dapat bintang satu saja sudah meragukan!

"Namaku Edgar, dan tolong berbicara yang sopan nona gila!" Ucap Edgar dengan tatapan dinginnya.

Rhea terkekeh," ya maaf, baiklah kita mulai pengobatannya tuan agar-agar!" Celetuk Rhea.

Sraaakkkkkk...

Kaos yang dipakai Edgar dirobek oleh Rhea begitu saja.

Sring!!!

Sungguh pemandangan yang luar biasa indah, jejeran roti sobek terletak di depan mata Rhea.

Kroookkkkkkrokkkkk...

Perut karet Rhea seketika berkumandang, dia menatap roti sobek itu dengan mata berbunga-bunga, dan air liur yang hampir menetes, "wahhh... Asupan gizi premium, cantik sekali !" Celetuk Rhea sambil menggerakkan jemarinya hendak menyentuh Rite sobek berlumur darah itu.

Hap!

Tangan Rhea ditangkap oleh dua pria sekaligus," jangan main-main Kak Rhea!" Ucap Ahin sambil menatap tajam pada kakaknya yang penyakit gilanya mulai kumat. Tangan satu lagi adalah tangan Edgar yang syok karena ekspresi lapar di wajah Rhea saat menatap tubuhnya.

"Aku bisa melaporkanmu atas tindakan pelecehan nona!" Ancam Edgar dengan wajah datar tapi lehernya sudah merinding melihat tatapan gila dan kelaparan dari gadis bernama Rhea itu.

"Pffthh bahahhahahaa... Maaf-maaf...habisnya roti sobeknya terlihat empuk, aku sedang lapar heheheh... Maaf ya," ucap Rhea sambil tertawa cengengesan.

Edgar dan Ahin saling menatap sejenak.

"Maaf tuan, kakakku memang sedikit gila, tapi dia masih di taraf normal kok, dia tidak akan memakan mu, paling parah dia hanya akan menggigit perutmu yang menurutnya menggiurkan itu!" Celetuk Ahin yang sudah jengah dengan kerandoman sang kakak.

"Di gigit!?" Edgar tercengang tapi dia hanya bisa pasrah saja.

Edgar ingin berteriak tapi dia harus menyembunyikan dirinya.

Dengan kelakuan absurd nya, Rhea menjadi tangan pertama yang berani merobek baju pria tampan itu. Padahal seandainya Rhea tahu, kaos itu adalah kaos bermerk yang harganya bisa menghidupi Rhea selama empat bulan!

Rhea menangani luka Edgar dengan baik, melakukan tindakan anestesi membuat Edgar tak merasakan sakit sedikitpun. Lukanya dijahit dengan rapi bahkan terlihat sangat profesional. Tidak menjadi misteri di mana Rhea memperoleh kemampuannya itu, sebab dia hampir menjadi seorang perawat jika tak putus sekolah.

Di kediaman mereka sudah tersedia alat kesehatan juga untuk operasi kecil sebab Rhea tahu kalau pergi ke rumah sakit pasti mahal, itu sebabnya dia mempelajari ilmu kesehatan itu sampai membuat siapapun tercengang.

"Ahin, makanlah dahulu, kakak sudah siapkan makanan di dapur, nanti malam kakak mau jualan, kamu jaga pria ini di sini," ucap Rhea di sela-sela operasi kecilnya.

"Apa kakak sudah makan?" Tanya Ahin.

"Sudah, sana cepat makan, Kakak akan selesai sebentar lagi," ucap Rhea sambil tersenyum pada sang adik.

Ahin menurut dan dia pergi menuju dapur. Bagi Ahin, kakaknya adalah segalanya, juga jadi motivasinya untuk rajin belajar meski tantangannya sangat besar.

"Sudah selesai, untuk sementara jangan banyak bergerak, Aku dan Ahin akan membantumu sampai keluargamu datang menjemput," ucap Rhea.

"Selesai?" Tanya Edgar heran.

Rhea mengangguk sambil tersenyum dan membereskan semua kekacauan itu.

"Iya, dan maaf untuk yang tadi agar-agar, aku hanya bercanda agar kau melupakan rasa sakitnya!" Ucap Rhea.

"Tapi perutmu benar-benar kesukaanku heheh..." Celetuknya seraya mencolek perut kotak-kotak milik Edgar.

"Dasar gadis mesum yang aneh, apa kamu pecinta otot?!" Ucap Edgar sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

Rhea terkekeh sambil menjulurkan lidahnya," BENAR SEKALI!!! aku pecinta otot hahahahha...no otot no life!" Serunya sambil tertawa terbahak-bahak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!