Bab 3

Eila tidak membantah. Ia sangat lelah. Belum meluruskan punggung nya seharian itu dan harus mengurus Tuan Muda pertama Drake. Percayalah, berdebat dengan pria itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Eila menyelimuti dirinya dan membenamkan dirinya diantara bantal-bantal besar diatas ranjang. Sedangkan Davian tetap melanjutkan pekerjaannya.

“Apa bisa dikecilkan AC nya? Ini sangat dingin.” Pinta Eila setelah beberapa jam tertidur.

“Dingin?” Davian melihat suhu AC dikamarnya masih dalam batas normal. Ia masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya.

Meski terlihat arogan dan egois. Namun pria itu sangat peduli pada Eila, ia segera mengubah AC nya dalam mode hangat. Davian kembali terbenam dengan pekerjaannya. Perbedaan waktu antara London dan Shenzhen membuat Davian harus bekerja diwaktu malam.

“Kau tidak apa-apa?” Davian menyentuh dahi Eila, terasa panas. Davian menyadari Eila gelisah dalam tidurnya.

Benar saja saat dicek melalui thermomether suhunya 39 derajat celcius.

“Eil bangun.” Pinta Davian, menyadari wanita itu demam dan bergegas mengambil air minum berserta obat.

”Ada apa lagi? Bisakah aku tidur sebentar.” Lirih Eila.

“Kau demam, minum dulu obatnya.”

“Davian… kau tahu aku tidak suka obat. Aku hanya mau tidur.”

”Tapi…”

”Tidur… Aku akan membaik besok pagi.” Pinta Eila.

Malam itu Davian menutup laptopnya. Tidak menggubris panggilan dari Rey maupun dari kantornya. Ia sangat telaten merawat Eila, mengompresnya tiada henti hingga panasnya mereda.

“Kau dari mana saja. Ada hal…” Ujar Rey seketika saat Davian menghubunginya kembali.

”Rey siapkan bubur besok pagi ketempat ku.” Sela Davian dan segera menutup panggilan telepon tersebut.

Ia juga lelah hari itu. Tanpa sadar ia terlelap disamping Eila. Mendekapnya hingga tertidur.

———————————————————————-

BIIP BIIP BIIP

Eila terbangun saat suara handphonenya berdering.

“Ya Rey.” Jawab Eila.

”Aku menyiapkan bubur, sudah kutaruh didekat meja luar. Apa Tuan Davian sudah bangun?”

Eila tersadar saat tangan Davian melingkar ditubuhnya. Memeluknya.

“Ya dia masih tidur.” Eila segera mematikan panggilan tersebut.

Eila secara perlahan mengangkat tangan Davian yang sedikit berat. Namun justru tubuhnya diseret semakin erat berada didalam dekapan Davian.

“Apa kau sudah mendingan?” Tanya Davian tanpa membuka mata.

Eila melihat ada baksom berisi air dan beberapa handuk kecil. Ia teringat bahwa semalaman dia deman. Dan tidak menyangka Davian merawatnya.

”Davian… Bisa kau melepasku.” Bisik Eila ditelinga Devian.

Ia tidak menyangka perbuatannya itu sangat sensitif untuk Davian. Niat Eila agar tidak menganggu tidur Devian namun kini malah membangunkan seekor singa.

SRAAAK!!

“Apa yang kau lakukan?!” Davian menarik tubuh Eila tepat dibawahnya.

”Aku, tidak ada.” Eila berusaha mendorong tubuh Davian tapi ia baru tersadar bahkan Davian tidak menggunakan pakaian saat tidur.

Davian cukup kegerahan saat AC nya dalam mode hangat. Terpaksa ia membuka bajunya. Dan Eila tanpa sengaja menyentuh dada bidang Davian yang berotot. Badan yang sangat atletis.

“Eila, apa kau sadar perbuatan mu.”

”Aku tidak sengaja. Kenapa kau tidak memakai baju mu saat tidur.” Kesal Eila.

“Kenapa? Siapa yang semalam kedinginan?”

Eila mengambil remote AC yang berada didekatnya dan menyetel dalam suhu yang sangat dingin. Sungguh perbuatan yang ceroboh.

“Eila, apa kau sengaja. Ingin aku menghangatkan mu?”

”Davian kau jangan aneh-aneh. Pakai baju mu sekarang.”

”Kau berani memerintah ku.”

Davian semakin mendekatkan wajahnya, nafas hangatnya bahkan dapat dirasakan oleh Eila menerpa wajahnya.

“Davian…” Eila sekuat tenaga mendorong tubuh pria itu, “Dibawah ada Reynard.”

Eila bergegas keluar kamar dan menuju teras utama yang terhubung dengan sebuah lift kondominium.

“Kau menunggu lama?” Tanya Eila pada Rey.

”Tidak masalah, daripada aku membuat mood Tuan muda hancur pagi ini.” Jawab Rey sambil melirik Davian yang berada dibelakang Eila.

”Apa maksudmu, masuklah.” Perintah Davian.

Wajah Rey seketika tersenyum dan memerah saat mendapati Boss nya turun dari tangga kamar tanpa mengenakan baju.

”Kau sudah melakukannya?” Bisik goda Rey pada Davian.

”Apa yang kau pikirkan.” Davian memperhatikan Eila yang sibuk menyiapkan sarapan bubur yang dibawa Rey.

“Ada apa semalam menghubungi ku?”

”Aaah iya…” Rey mengeluarkan tabletnya, “Aku butuh tandatangan mu.”

”Barang yang ku minta sudah ada?”

”Sudah tiba semalam bahkan.”

Davian menenggelamkan dirinya kembali pada berkas softfile yang ada didalam tablet itu. Wajahnya terlihat sangat serius sebelum menandatangani berkas tersebut.

”Kau hari ini akan kekantor?” Tanya Eila yang saat itu sudah mandi dan berpakaian rapi. Bahkan dua pria itu tidak menyadari karena mereka terlalu sibuk dengan berkas-berkas itu.

“Kau mau kemana? Bukankah masih beberapa hari lagi untuk kerumah sakit.” Bingung Davian menatap Eila yang sedang menyantap buburnya.

”Aahh itu…” Eila lupa mengatakannya pada Devian.

Eila memutar otaknya bagaimana untuk mengambil hati Davian sebelum menyampaikan keinginannya.

“Ada beberapa hal yang harus aku urus.”

”Kau semalam demam.” Balas Davian.

“Hari ini aku akan ke kampus, untuk lapor diri.” Eila menyuapi bubur hangatnya ke Davian. Pria itu cukup patuh jika Eila menyuapi dirinya. Bahkan Rey terheran dibuatnya, Davian tidak pernah mau makanannya disentuh oleh orang lain, selain Eila.

“Dan aku diajak kumpul oleh teman-teman ku di asrama. Semacam komunitas anak magang yang satu jurusan.”

”Kau akan tinggal diasrama?”

Eila sedikit canggung dan menatap Rey. Paham pembicaraan ini tidak boleh didengarnya, Rey beranjak pindah ke dapur mengambil minum.

Ada rasa cemas saat Eila hanya berdua dengan Davian. Pria itu mudah emosi jika Eila salah berucap sedikit saja.

“Apa kau kira kita harus tidur seranjang terus setiap malam. Kau pria normal dan aku…” Bisik Eila yang tidak mampu melanjutkannya.

“Dan…” Tanya Davian pura-pura tidak mengerti.

”KAU HARUSNYA PAHAM. Kenapa minta aku harus mempertegas semua. APA KAU BODOH.” Eila selalu berani berteriak dan mengumpat dihadapan Davian.

Baginya meski sudah berusaha baik dan patuh, pada akhirnya Davian akan tetap menindasnya. Jadi ia tidak akan mengalah jika ia mampu.

“Eilaria.” Suara dingin Davian mulai menggema bahkan Rey sempat tercekat mendengar suara dalam Davian.

“Ayah dan ibu meminta ku menjaga mu. Mereka tidak mengizinkan mu tinggal di asrama, terlebih aku. Apa kau sekarang mulai membangkang.”

Eila selalu kalah. Dia tidak bisa berucap apapun jika ini keputusan paman dan bibi Drake.

“Lagipula apa yang kau pikirkan. Kau kira tubuh mu begitu bagus sampai aku ingin meniduri mu. Kita sudah sering tidur berdua apa aku pernah melakukan sesuatu padamu.”

“DAVIAAN…” Eila membungkam mulut pria itu dengan tangannya. Sangat memalukan jika harus didengar oleh Rey.

“Makanlah sarapan mu. Setelah ini aku harus pergi.” Eila sungguh panik dengan ucapan Davian yang terlalu frontal dihadapan orang lain.

“Kau akan ke kampus? Aku bisa mengantarmu Eil.” Sahut Rey.

”Tidak. Tidak perlu. Aku bisa menggunakan taxi atau kereta bawah tanah.”

“Apa perlu aku mengantarmu?” Kembali suara dingin Davian menusuk telinga Eila.

”Aku akan bersiap kalau begitu. Tunggu aku Rey.” Ujar Eila merasa kalah.

“Segera kembali setelah urusan pendaftaran mu selesai.” Tegas Davian yang bahkan Eila tidak menggubrisnya.

Eila sungguh tidak mengerti bahkan setelah pindah negara, keluarga Drake masih terus mengatur hidupnya. Terlebih Davian, bagaimana bisa ia memiliki bisnis di kota itu. Sedangkan Eila sudah melihat kantor cabang dan pusat mana saja yang dimiliki oleh Davian. Dan Shenzhen tidak ada kantor cabang milik Davian beroperasional.

Terpopuler

Comments

reecka

reecka

tetap semangat Thor

2024-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Drake
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Terisolasi
12 Bab 12
13 Bab 13
14 War Flag Jillian dan Davian
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Pengakuan Davian
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 - for next episode -
51 Flash back : Kehilangan orang tua
52 Flash back : Bertemu Davian
53 Flash back : Awal ingin memilikinya
54 Flash back : Posesif
55 Flash back : Terasingkan karena Davian
56 Flash back : Hinaan untuk Eila
57 Flash back : Dunia Eila runtuh
58 Flash back : Eila diculik
59 Flash back : Rindu Davian
60 Flash back : Hanya ingin bersama
61 Flash back : Awal mula kesalah pahaman
62 Flash back : Another level pertengkaran
63 Flash back : Liburan bersama
64 Flash back : 20 Desember
65 Flash back : 21 Desember
66 Flash back : 22 Desember
67 Flash back : 23 Desember
68 Flash back : Malam Natal
69 ~~ BACK TO THE FUTURE ~~
70 You Treat Me Better
71 I will make You be Mine
72 You’re Mine
73 Hai Readers
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Keluarga Drake
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Terisolasi
12
Bab 12
13
Bab 13
14
War Flag Jillian dan Davian
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Pengakuan Davian
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
- for next episode -
51
Flash back : Kehilangan orang tua
52
Flash back : Bertemu Davian
53
Flash back : Awal ingin memilikinya
54
Flash back : Posesif
55
Flash back : Terasingkan karena Davian
56
Flash back : Hinaan untuk Eila
57
Flash back : Dunia Eila runtuh
58
Flash back : Eila diculik
59
Flash back : Rindu Davian
60
Flash back : Hanya ingin bersama
61
Flash back : Awal mula kesalah pahaman
62
Flash back : Another level pertengkaran
63
Flash back : Liburan bersama
64
Flash back : 20 Desember
65
Flash back : 21 Desember
66
Flash back : 22 Desember
67
Flash back : 23 Desember
68
Flash back : Malam Natal
69
~~ BACK TO THE FUTURE ~~
70
You Treat Me Better
71
I will make You be Mine
72
You’re Mine
73
Hai Readers

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!