Saudara

Zayn keluar dari ruang walk in closetnya membawa jam tangan dan memakainya. Kakaknya masih berada di kamarnya dan hanya memandangnya dalam diam. Zayn menghampiri dan memeluk sang kakak. "Please, jangan.terlalu mengkhawatirkanku, aku sungguh baik-baik saja kak. Aku pasti suatu hari nanti akan mundur perlahan dan tidak akan lagi mengawasinya dari kejauhan. Aku akan melakukan tugas terakhirku ketika dia benar-benar bisa hidup mandiri dan mengejar kebahagiaan nya. Sebentar lagi."

"Kau sangat rumit, kakak hingga tidak mampu lagi berkata-kata. Sekarang ayo ke ruang makan, kita sarapan. Ini sudah jam 9 dan kakak sudah menyiapkan sarapan untukmu."

Zayn mengangguk dan memeluk kakaknya. Lalu mereka turun dan langsung menuju ruang makan. Lexia memang semalam memilih menginap di rumah sang adik, dia juga datang dengan Zack. Ya, Zayn memang memilih tinggal sendiri, dan memiliki rumah sendiri. Dia tidak tinggal dengan Nenek dan Kakeknya. Zayn memang memutuskan hidup mandiri dan berusaha keras berdiri dengan kakinya sendiri, agar dia tidak di anggap memanfaatkan nama besar keluarganya. Meski sebenarnya Zayn juga tidak pernah ada masalah apapun dengan keluarganya ataupun dengan kakeknya yaitu Aditya. Hubungan mereka sangat baik, dan Aditya tidak pernah memaksakan kehendak nya untuk melarang Zayn tinggal di tempat lain. Aditya selalu mendukung setiap keputusan yang di ambil oleh cucunya itu dan menghormatinya. Dia tentu saja akan selalu siap membantu ketika Zayn benar-benar membutuhkannya.

"Kau sudah rapi saja Zack." Zayn menepuk pundak adiknya yang duduk sendiririan menyantap sarapan yanga da di atas meja makan.

"Aku ada janji dengan Appu di kantornya. Ada proyek besar yang harus aku tangani.," ucap Zack. Appu adalah panggilan untuk Ariel dan Danist kakeknya. Sedangkan Ammi adalah panggilan untuk Elea dan Maysa neneknya. Sementara Aditya memiliki panggilan lain yaitu Apap, dan Cahya istri Aditya di panggil Amam oleh Lexia, Zayn dan Zack.

"Ah ya, aku dengar ada resort baru yang akan di bangun oleh Appu. Dia pasti akan mempercayakan desainnya padamu." Zayn menarik kursi dan duduk di sebelah adiknya, sedangkan Lexia duduk di depan kedua adik tampan nya itu.

"Ya, seandainya bukan karena aku cucunya, Appu akan tetap mempercayakannya kepadaku, aku terlalu jenius untuk bidang yang satu itu."

"Kau sombong sekali. Sangat menyebalkan," gerutu Zayn.

Zack terkekeh. "Kau sendiri mau kemana? Dari penampilanku sepertinya kau tidak sedang akan pergi ke kantor. Kau biasanya rapi berdasi, dan penampilanku sekarang santai."

"Aku memang tidak akan pergi ke kantor, aku ada urusan di luar. Aku ingin mengajakmu tetapi sepertinya kau sudah mengatur janji dengan Appu. Apa boleh buat, aku akan pergi sendiri."

"Dan kau akan meninggalkan kakak sendirian disini?"

"Aku sebenarnya tidak enak juga harus meninggalkan kalian, tetapi aku juga harus pergi, ini penting."

"Aku akan ikut Zayn," sahut Lexia.

Zayn dan Zack langsung memandang sang Kakak. "Ikut denganku?" tanya Zayn.

Lexia mengangguk dan tersenyum dengan cantiknya. "Setelah kau selesai dengan kegiatanmu, aku ingin kau menemaniku shopping dan berburu kuliner. Itu sudah jadi tugasmu untuk menyenangkan ku ketika aku berada disini."

Zayn mengernyit. "Apa tidak ada kegiatan menyenangkan lainnya selain kedua hal itu?"

"Memang apa yang menyenangkan? Apa kau akan membawa kakakmu ini ke taman bermain seperti anak kecil?"

"Bukan begitu, hanya saja kakak kalau shopping lama sekali, dan perut kakak seperti karet, banyak sekali makan, semua makanan di beli dan ujung-ujungnya harus aku yang menghabiskannya. itu menyebalkan sekali."

"Kau adikku, tugas adik adalah menuruti semua keinginan kakaknya dan tidak boleh memprotes," ujar Lexia.

"Kau kakak yang paling menyebalkan." ucap Zayn.

"Aku sangat setuju denganmu Zayn." Sahut Zack yang keduanya langsung mendapatkan pelototan dari Lexia. Tetapi kedua laki-laki tampan itu justru tertawa melihat ekspresi kakak mereka.

Kehangatan ketiga saudara itu selalu terasa ketika mereka sedang bersama. Meski ketiganya hidup berjauhan satu sama lain, tetapi tidak mengurangi perasaan saling menyayangi satu dengan yang lainnya. Mereka hidup mandiri dan bekerja sesuai dengan kemampuan mereka. Memiliki keluarga yang juga terus mendukung mereka selama ini menjadi salah satu penyemangat mereka. Dan kedua orang tua mereka juga menjadi garda terdepan untuk menyemangati mereka. Kyros dan Gienka selalu berusaha ada untuk ketiga anak-anaknya, meskipun Zayn dan Zack tinggal jauh dari mereka. Tetapi Kyros dan Gienka yakin bahwa anak-anak mereka adalah anak-anak yang baik dan bertanggung jawab.

Ya, pernah ada satu moment yang akhirnya membuat kehidupan keluarga mereka berada di titik terburuk. Dan hal itu sempat merubah kebahagiaan mereka menjadi kepedihan yang menyesakkan dada. Bahkan Kyros dan Gienka bahkan sampai saat ini masih menyesalkan apa yang terjadi, dan merasa gagal menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak mereka. Peristiwa itu juga yang pada akhirnya merubah Zayn menjadi penuh luka sampai saat ini. Zayn dulu sama seperti Zack, penuh tawa, dan suka bercanda. Tetapi sebuah tragedi membuat Zayn meninggalkan semua sisi menyenangkan yang ada di dirinya. Zayn menjadi membatasi kehidupannya, dia mulai banyak diam, bersikap dingin, dan penuh luka di balik tampilannya yang sempurna. Zayn selalu membebani dirinya sendiri dengan rasa tanggung jawab yang besar sebagai alasan untuk menebus kesalahanku di masa lalu. Walau sebenarnya Zayn tidak perlu melakukan itu. Tetapi Zayn selalu di ikuti rasa bersalah yang amat dalam, hingga Zayn melupakan cara untuk membahagiakan dirinya sendiri, dan terus memikul tanggung jawab besar kepada seseorang yang pernah di lukainya sampai saat ini. Zayn benar-benar berubah dan membuat seluruh keluarganya khawatir setiap harinya tetapi mereka tidak bisa melakukan apapun, karena Zayn tetap pada keputusannya sendiri.

Sedangkan Zack, adalah laki-laki yang penuh tawa, mudah berbaur, tidak menutup diri seperti Zayn. Penampilan Zack juga santai, dan terkesan urakan dengan rambut panjangnya, tetapi justru menambah pesonanya. Zack banyak tersenyum, dan dia jadi idola banyak perempuan. Sedangkan Zayn, meski banyak sekali perempuan yang tertarik dengannya, tetapi Zayn sama sekali tidak pernah mau melirik mereka. Zayn menjadi lebih tertutup untuk urusan asmara, dan seolah menjauhkan diri dari para perempuan itu. Hingga ada juga orang yang berpikir tentang orientasi seksual Zayn mengatakan bahwa mungkin saja Zayn memang tidak menyukai perempuan dan Zayn seorang gay. Karena tidak pernah terdengar Zayn dekat dengan perempuan. Tetapi sebenarnya Zayn tidaklah seperti itu, dia normal. Hanya saja Zayn tidak ada waktu untuk mencari kekasih, tujuan Zayn hanya satu, yaitu bekerja untuk mendapatkan kehormatan dan pembuktian bahwa dia bisa dan mampu beridir sendiri tanpa embel-embel nama besar keluarganya.

"Sore nanti kita bertemu di rumah Apap, kau sudah beberapa hari tidak kesana kan?" tanya Zack.

Zayn mengangguk. "Iya, aku memang sibuk sekali beberpaa terakhir ini, hingga belum sempat kesana. baiklah, aku akan kesana nanti."

"Oke, aku sudah selesai. Sudah jam segini, aku harus ssegera sampai di kantor Appu, ada klien juga yang menungguku." Zack meletakkan sendok dan garpunya di atas piring lalu memundurkan kursi, berdiri dan menepuk pundak Zayn. Setelah itu Zack mendekati sang kakak perempuan dan mencium pipi Lexia sekaligus mencium tangan kakaknya itu untuk berpamitan. Meski hidup di dunia yang sudah semakin maju dna modern ini, Zayn dan Zack tetap menjadi orang yang punya rasa hormat tinggi terhadap yang lebih tua. Ajaran baik dari keluarga dan orang tua mereka tetap mereka jalankan dengan baik. "Oke aku berangkat, sampai jumpa sore nanti. Dan kakak, terima kasih untuk sarapannya yang enak ini. Aku sangat mencintaimu." Zack lalu meninggalkan Lexia dan Zayn di ruang makan dan pergi ke kantor kakeknya.

Zack adalah seorang arsitek muda dengan segudang prestasi yang tidak di ragukan lagi. Dia selalu mengerjakan pekerjaannya dengan sepenuh hati agar selalu mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena bisnis dari kakeknya adalah properti dan real estate, dan selalu membutuhkan Arsitek terbaik, maka Zack memutuskan untuk menjadi bagian dari itu, dna mendaplami sekolahnya untuk belajar ilmu arsitek. Dan sejauh ini Zack sangat berhasil dengan hal itu, Ariel selalu memberikan kepercayaan padanya dengan proyek besar, sehingga Zack juga semakin terkenal dan di percaya banyak orang untuk mengerjakan banyak proyek besar. Tidak hanya dari pihak swasta saja tetapi Zack juga bekerja sama dengan pihak luar dan non swasta.

ZACK CALLISTO SAHASYA

Episodes
1 Zayn Callisto Sahasya
2 Saudara
3 Freya Jasmine Kalila
4 Masa Lalu
5 Aku tidak akan berhenti
6 Mengunjungi rumah
7 Surat panggilan
8 Tes Wawancara
9 Hari pertama kerja
10 Bertemu pak Callisto
11 Menjemput Bu Lina
12 Jefri
13 Mengawasi Freya
14 Pesta
15 Memergoki Jefri
16 Freya mabuk
17 Kejutan pagi hari
18 Kita bertunangan
19 Kedatangan Jefri
20 Kegilaan apa lagi ini Zayn
21 Membatalkan pertunangan
22 Bantu aku Kak
23 Panggil aku Zayn
24 Pernikahan harus segera di lakukan
25 Pergi untuk Menikah
26 Pernikahan
27 Aku tidak akan mengusirmu
28 Menjelaskan pada Keluarga
29 Ke pulau pribadi
30 Pantai pribadi
31 Fya
32 Meliburkan Art
33 Kemarahan Jefri
34 Kemarahan Zayn
35 Kedatangan Fya
36 Kau harus mengusir Fya
37 Artikel tentang kecelakaan
38 Apa kau mencintaiku?
39 Datanglah kesini
40 Kedatangan Lexia
41 Kembali ke Jakarta
42 Kembali ke kantor
43 Berniat mengatakan sejujurnya
44 Bertemu dengan Jefri
45 Zayn pembunuh Ayahmu
46 Kau membohongiku Zayn
47 Freya kabur
48 Freya di Asrama
49 Kedatangan Gienka dan Cahya
50 Mual
51 Hamil
52 Di rumah Irene
53 Apa Freya datang kesini?
54 Menghubungi Zayn
55 Penjelasan
56 Aku akan menceraikan Freya
57 Kembali
58 Persiapan menyambut bayi
59 Mengunjungi makam
60 Breeze Heavenley Sahasya
61 Melepas rindu
62 Happy Ending
63 PENGUMUMAN NOVEL BARUKU
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Zayn Callisto Sahasya
2
Saudara
3
Freya Jasmine Kalila
4
Masa Lalu
5
Aku tidak akan berhenti
6
Mengunjungi rumah
7
Surat panggilan
8
Tes Wawancara
9
Hari pertama kerja
10
Bertemu pak Callisto
11
Menjemput Bu Lina
12
Jefri
13
Mengawasi Freya
14
Pesta
15
Memergoki Jefri
16
Freya mabuk
17
Kejutan pagi hari
18
Kita bertunangan
19
Kedatangan Jefri
20
Kegilaan apa lagi ini Zayn
21
Membatalkan pertunangan
22
Bantu aku Kak
23
Panggil aku Zayn
24
Pernikahan harus segera di lakukan
25
Pergi untuk Menikah
26
Pernikahan
27
Aku tidak akan mengusirmu
28
Menjelaskan pada Keluarga
29
Ke pulau pribadi
30
Pantai pribadi
31
Fya
32
Meliburkan Art
33
Kemarahan Jefri
34
Kemarahan Zayn
35
Kedatangan Fya
36
Kau harus mengusir Fya
37
Artikel tentang kecelakaan
38
Apa kau mencintaiku?
39
Datanglah kesini
40
Kedatangan Lexia
41
Kembali ke Jakarta
42
Kembali ke kantor
43
Berniat mengatakan sejujurnya
44
Bertemu dengan Jefri
45
Zayn pembunuh Ayahmu
46
Kau membohongiku Zayn
47
Freya kabur
48
Freya di Asrama
49
Kedatangan Gienka dan Cahya
50
Mual
51
Hamil
52
Di rumah Irene
53
Apa Freya datang kesini?
54
Menghubungi Zayn
55
Penjelasan
56
Aku akan menceraikan Freya
57
Kembali
58
Persiapan menyambut bayi
59
Mengunjungi makam
60
Breeze Heavenley Sahasya
61
Melepas rindu
62
Happy Ending
63
PENGUMUMAN NOVEL BARUKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!