"Kau benar-benar sangat menyedihkan", Lexia menoleh ke laki-laki di sebelahnya, yang adalah Zayn.
"Kakak, diamlah." gumam Zayn.
Lexia mendengus lalu menyesap minuman kalengnya dan meletakkannya di dasbor mobil. "Sampai kapan kau mau begini terus? sampai dia menjadi nenek-nenek dan tetap tidak menyadari keberadaanmu?"
"Sttt." Zayn bahkan tidak menoleh ke wajah kakaknya yang duduk di sebelahnya, tatapannya lurus ke depan, ke pintu keluar gedung dimanapara mahasiswa dan mahasiswi keluar dari dalam setelah acara wisuda mereka selesai
Tak lama sosok yang dicarinya itu keluar, dengan senyum manis yang sudah di hapalnya, sedang bercanda bersama teman-temannya.
"Dia tersenyum." gumam Zayn lega.
"Tentu saja dia tersenyum, dia berhasil lulus dengan predikat cum laude," ucap Lexia dengan gusar, "Dan itu karena siapa coba?"
"Aku tidak mau membahasnya kak."
"Karena kau! Semua karena perjuanganmu." Lexia tidak mempedulikan peringatan adiknya dan terus melanjutkan. "Dan sekarang kau bahkan tidak bisa memberi selamat kepadanya, malah mengintip dari jauh seperti ini. Benar-benar menyedihkan!"
Zayn terus menatap sosok itu. Kebahagiaan gadis itu benar-benar terlihat. Sesekali bercanda dengan teman-temannya dan berfoto-foto. Setelah beberapa lama, akhirnya gadis itu memlih berjalan keluar dari area gedung tempat wisuda di lakukan. Berjalan sampai menjauh. Zayn menyalakan mobilnya dan mencoba mengikuti dari jauh. Lalu saat hendak keluar gerbang, Zayn melihat gadis itu di hampiri oleh salah satu taksi online. Lalu gadis itu masuk ke dalam taksi dan pergi dengan taksi online itu.
"Bagus, dia memilih naik taksi, biasanya dia naik ojek online, mungkin karena saat ini dia memakai kebaya dan pakaian wisuda sehingga akan lebih nyaman jika naik taksi. Tapi nanti aku harus mengusahakan kendaraan untuknya. Supaya dia tidak perlu capek berpanas-panasan naik ojol lagi."
Perkataan itu semakin membuat Lexia gusar karena adiknya itu tidak memperhatikan kata-katanya.
"Kau menyedihkan, sampai kapan kau menghukum diri sendiri seperti ini?"
Sepi. Tampaknya Zayn mengganggap pertanyaan Lexia itu tidak perlu dijawab. Kakak beradik itu terdiam di dalam mobil mewah itu.
★★★
Freya Jasmine Kalila nama yang memiliki arti perempuan yang melambangkan cinta, kecantikan dan keanggunan yang sangat di cintai. Begitulah nama yang di berikan oleh mendiang kedua orang tua Freya, dengan harapan Freya akan menjadi seseorang yang cantik, memiliki banyak cinta hingga bisa di cintai oleh banyak orang karena sikapnya dan keanggunannya. Dan itu memang benar, Freya tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, cantik parasnya dan juga hatinya, Freya juga sangat cerdas, berhati baik dan membuat orang yang berada di sekelilingnya sangat menyukai pribadinya. Freya benar-benar sangat cantik, putih, berambut panjang, bermata indah dan kecantikannya itu di balut dengan kesederhanaan dan kepribadian yang luar biasa membuat Freya juga memiliki banyak teman karena mudah bergaul.
Sayangnya takdir hidup Freya tidak seindah yang dia harapkan. Di usia yang masih begitu muda, dia harus kehilangan kedua orang tuanya di waktu yang hampir bersamaan. Ayahnya meninggal karena sebuah kecelakaan, dan ibunya juga menyusul tidak lama setelah kepergian suaminya itu. Lalu hiduplah Freya seorang diri, menjadi yatim piatu di usia yang baru 15 tahun saat itu. Freya menyelesaikan sekolah menengah pertamanya dengan tertatih-tatih karena dia baru saja kehilangan kedua orang tuanya tetapi pada akhirnya dia berhasil lulus dengan nilai yang sangat bagus. Tetapi Freya tentu tidak bisa untuk melanjutkan sekolahnya karena terganjal biaya, dan dia pun mengubur semua impiannya saat itu untuk melanjutkan sekolah menengah atasnya. Freya memang bukan lahir dari keluarga kaya dan juga tidak dalam kondisi kekurangan, keluarganya hidup biasa-biasa saja seperti orang-orang pada umumnya. Hanya saja Freya tentu mengalami kesulitan karena saat itu dia belum terlalu mengerti bagaimana caranya mendapatkan uang setelah di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya. Freya bertahan dengan uang tabungan yang di miliki orang tuanya. Yang tabungan yang tentu nominalnya tidaklah terlalu banyak. Di tambah lagi Freya justru di manfaatkan oleh saudara orang tuanya dimana mereka bersikap egois dan menipu Freya sehingga Freya kehilangan haknya dari peninggalan orang tuanya. Bahkan saat Freya pergi untuk tinggal di asrama karena harus melanjutkan SMA nya, rumah peninggalan orang tuanya justru di jual oleh paman dan bibinya. Freya pun tidak memiliki apapun lagi. Dia hanya bisa merenungi nasibnya dan berusaha sebaik mungkin untuk melanjutkan oendidikannya dengan segala keterbatasan yang dia miliki.
Ditengah kesedihannya, bak sebuah keajaiban, Freya bertemu seseorang yang sangat baik sekali dan menawarkan pekerjaan serta mendaftarkannya ke sebuah SMA. Dia seorang wanita bernama ibu Lina, pengurus sebuah asrama putri di sebuah yayasan. Asrama itu di huni oleh para siswi baik dari jenjang SMP ataupun SMA. Bu Lina saat itu menawarkan pada Freya agar membantunya mengurus yayasan dan Freya akan di gratiskan tinggal di asrama itu dan bu Lina juga mau membantu Freya mengurus beasiswa di sekolah itu, mengingat Freya adalah anak yatim piatu selain itu untuk mendapatkan beasiswa pennuh, Freya harus mendapatkan nilai terbaik di semester pertama. Dan Bu Lina dengan baik hati membantu Freya di awal semester pertama dengan menjamin kebutuhan sekolah Freya di awal semester sampai Freya bisa mendapatkan beasiswa penuh dari sekolah dengan memenuhi standart yang sudah di tentukan oleh sekolah. Freya pun berusaha keras belajar sembari membantu bu Lina mengurus asrama. Bu Lina, adalah sosok yang datang bagai malaikat untuk membantu Freya selama ini. Bahkan bu Lina sudah menganggapnya sebagai anak. Bu Lina juga hidup sendirian selama ini, suaminya sudah lama meninggal dan dia tidak memiliki anak. Bu lina tidak menikah lagi dan menghabiskan waktunya mengurus asrama.
Freya berusaha keras, belajar dan belajar untuk hisa meraih apabyang di inginkannya dan dia akhirnya bisa benar-benar mendapatkan nilai terbaik di semester awal dan berhasil mendapatkan beasiswa sampai dia lulus SMA tanpa mengeluarkan sepesrpun. Freya bekerja untuk asrama, sehingga dia juga mendapatkan gaji dari bu Lina setiap bulannya. Dengan uang itu, Freya bisa memenuhi kebutuhannya, entah membeli baju, buku hingga jajan. Untuk makan sehari-hari Freya makan di asrama bersama siswi lainnya yang memang sudah di sediakan. Hidup Freya benar-benar sangat mudah setelah mengalami hal yang merenggut segalanya darinya. Tuhan seolah mengabulkan setiap doa kecilnya tentang kehidupan yang lebih baik.
Setelah lulus SMA, Freya juga mendapatkan tawaran beasiswa dari sebuah universitas swasta terbaik di kota ini. Tentu untuk mendapatkan itu, Freya harus berjuang untuk melewati test masuk universitas itu. Freya tidak mau melewatkan kesempatan itu, dia harus bisa mendapatkan pendidikan yang baik agar ke depannya dia juga bisa bekerja dengan baik dan bisa hidup mandiri. Freya lagi-lagi berhasil mendapatkan beasiswa itu dan berkuliah secara gratis hingga dia lulus dengan cara terus mempertahankan nilainya dengan baik. Sampai akhirnya hari ini dia lulus dengan nilai yang terbaik juga. Freya tidak henti bersyukur kepada Tuhan atas kehidupannya saat ini. Tuhan seperti telah mengirimkan malaikat yang entah dalam wujud apa untuk memudahkan kehiduoannya selama ini.
Sembari kuliah, Freya juga masih bekerja mengurus asrama sebagai penanggung jawab asrama. Sehingga Freya sama sekali tidak kekurangan finansial, karena dia mendapatkan gaji dari pekerjaannya itu. Gaji yang menurut Freya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Karena makan sehari-hari di tanggung oleh asrama, Freya jadi punya uang untuk dia tabung dan dia gunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Selain itu, Freya juga di percaya menjadi asisten dosen karena memang kemampuan Freya yang luar biasa.
Sayangnya, di hari spesial ini, bu Lina tidak bisa menghadiri acara wisuda Freya karena harus pergi keluar kota. Bu Lina harus mengunjungi saudara nya yang sedang sakit karena kecelakaan. Sehingga rencana untuk menjadi wali di wisuda Freya pun gagal. Freya tentu sedih tetapi keadaan darurat yang mengharuskan bu Lina pergi.
Freya mengangkat ponselnya saat tahu bu Lina menghubunginya. "Halo ibu." sapa Freya.
"Bagaimana wisudamu?" tanya Bu Lina.
"Lancar, dan ini sedang dalam perjalanan kembali ke asrama."
"Syukurlah, ibu ucapkan selamat untukmu ya Freya sayang, maafkan ibu karena tidak bisa menghadiri acara penting dalam hidupmu itu."
"Tidak masalah, ibu memberiku ucapan selamat saja sudah cukup. Ibu jaga diri baik-baik ya? Urusan asrama biar aku yang tangani."
"Yq, ibu percaya padamu. Kau hati-hati dan sekali lagi selamat atas wisudamu."
"aterima kasih Ibu."
"Sama-sama. Sudah dulu, nanti ibu akan menghubungi mu lagi. Sekarang ibu ada di rumah sakit. Setelah kondisi disini membaik, ibu akan langsung kembali ke Jakarta."
"Baik bu."
Panggilan itu berakhir. Freya memasukkan lagi ponselnya ke dalam tasnya dan merasa bersyukur dia bertemu dengan wanita sebaik bu Lina, wanita yang sudah dia anggap sebagai ibu keduanya. Bu Lina yang selama ini memposisikan diri dengan baik. Mendukung Freya dalam kondisi apapun.
FREYA JASMINE KALILA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments