Hamil Anak Crushku
Di sebuah aula hotel yang sudah di hias tampak para muda mudi yang tengah berpesta dengan menggunakan gaun yang indah. Mereka saling bercerita mengenai kelulusan mereka yang sudah di depan mata dengan tangan yang memegang anggur di tangan mereka.
Tampak juga sosok pria dengan tuxedo berwana hitam tengah berdiri dengan tampan dengan minuman di tangan kanannya dan wanita-wanita yang mencoba untuk mengerubunginya tapi pria tersebut sama sekali tidak memperdulikannya.
"Hei Angkasa setelah selesai S1 apa yang akan kau lakukan." Ujar sosok wanita dengan tubuh indahnya dan di balut dengan gaun berwarna merah tua itu menambah kesan seksi dan elegan disana.
"Aku akan ke London untuk S2 setelah itu melanjutkan perusahaan yang ada di Indonesia." Jawabnya lalu meneguk minuman yang ada di tangannya sejak tadi.
"Wow sungguh masa depan yang sudah terjamin." Sahut pria yang baru saja tiba.
"Bagaimana denganmu Esther ?" Tanya pria yang baru saja datang itu.
"Oh aku ingin menjadi model saja sama seperti ibuku." Jawabnya dengan santai.
"Bagaimana denganmu Mike ?"
"Oh aku tentu saja akan membuka Bar hehehe." Ujar Mike dengan sangat mudah.
Mereka mulai bercerita banyak mengenai bisnis dan rencana ke depannya hingga mata elang Angkasa menatap sosok gadis menggunakan gaun berwarna biru dengan rambut yang di urai dengan bagian lehernya yang di biarkan terekspos.
"Apa yang kau lihat ?" Tanya Mike pada pria itu.
"Wow siapa dia ? aku tidak pernah melihatnya ? apa dia memang seangkatan dengan kita ?" Ujar Mike yang saat ini tengah menatap gadis itu juga sama seperti Angkasa.
Melihat kedua temannya itu membuat Ester juga melirik ke arah sana.
"Hmm aku sepertinya mengenalnya....."
"Oh ya dia Mentari bukan ? gadis pendiam yang sering menggunakan kaca mata itu dan selalu bersama kawan-kawan cupunya itu." Ujar Ester.
Angkasa yang mendengar hal tersebut langsung menatap tajam pada Ester. Sebenarnya ia juga tau dari tadi jika itu Mentari.
"Wow ternyata gadis itu sangat cantik jika saja dia ingin berdandan sedikit." Ujar Mike yang terkenal dengan laki-laki buaya itu.
Tidak ada perkataan lagi diantara mereka hingga akhirnya Mike mencoba untuk mendekati gadis itu.
"Aku akan pergi menemuinya." Ujar Mike yang langsung berjalan ke arah mentari.
Sedangkan disisi lain Mentari hanya terus berdiam diri di sudut ruangan. Ia sangat menyesal menggunakan gaun yang di rekomendasikan oleh teman-temannya itu. Gadis itu benar-benar malu menggunakan pakaian yang cukup terbuka menurutnya itu. Bahkan tak jarang banyak lelaki hidung belang yang mengajaknya bicara atau bahkan menggodanya sama hal nya seperti Mike yang mencoba untuk menggodanya dengan rayuan mautnya.
"Kau sendirian saja mentari, mau aku temani ?"
"Tidak."
"Oh ya nanti kau pulang dengan siapa ? biar aku yang mengantarmu pulang."
"Aku dengan temanku."
"Oh begitukah ? dimana temanmu itu aku tidak melihatnya ?" Tanya Mike yang semakin mendekatkan dirinya pada Mentari.
"Dia sedang pergi."
"Oh begitu kah ? jika begitu..." Ujar Mike yang sudah sangat dekat dengannya. Mentari sangat takut bahkan dia dapat mencium aroma alkohol dari pria itu.
'Apa dia mabuk ? aku harus pergi dari sini.' Pikir Mentari.
"Aku pergi dulu."
"Kemana ?"
"Ke kamar mandi." Jawab Mentari yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari pria tersebut.
Namun nyatanya gadis itu tidaklah ke kamar mandi, dia memutuskan untuk keluar dari aula hotel tersebut dan berniat untuk pulang saja. Suasana pesta seperti ini sangat tidak cocok dengan dirinya yang Introvert rasanya benar-benar tidak nyaman.
Sebenarnya ia datang ke hotel ini hanya untuk melihat orang yang sudah lama ia sukai selama masa perkuliahan ini tidak lebih dari itu. Dan dia juga berdandan seperti ini semuanya karena dua temannya itu yang terus saja memaksanya. Makanya ia mau berdandan seperti putri raja saat ini.
Ia perlahan berjalan di antara kamar-kamar yang berada di hotel tersebut hingga.
"Hmmphh." Sosok tangan menutup mulutnya dari belakang lalu membawa tubuh kecil itu memasuki salah satu kamar.
"Ugh..Siapa kau ?" Tanya Mentari yang tidak dapat melihat siapapun.
"CEKLEK." Ruangan itu langsung terang saat lampu telah dihidupkan.
"Kau ? kenapa kau membawaku ke sini ?" Tanya Mentari bingung.
"Jawab Angkasa !" Ujarnya dengan sedikit menaikan nadanya karena pria itu hanya diam saja.
Mentari bingung benar-benar bingung kenapa bintang acara ini justru berada di tempat ini dan juga bersama dengan dirinya.
"Ternyata kau tau namaku ya Mentari."
Ujar pria itu dengan menatap tajam ke arah gadis tersebut. Mentari berpikir sejenak bagaimana mungkin dia tidak mengenal sosok paling populer di kampusnya dan juga pria yang ia sukai dalam diam itu.
"Kau selalu diam saat aku menegurmu dulu bahkan terlihat sangat cuek, aku berpikir kau sama sekali tidak mengenalku." Ujar pria itu.
"Ma_Maaf aku memang tidak tau bagaimana cara merespon orang lain." Ujar gadis itu dengan sedikit menunduk.
"Kau selalu saja begitu tidak mau menatapku." Ujar pria bernama Angkasa itu lalu menarik dagu gadis itu dengan kasar agar menatapnya.
"A-aku mau pulang..." Cicit gadis itu. Jantung Mentari rasanya mau copot saat ini.
"Pulang ?" Suara berat pria itu terdengar jelas di telinga Mentari karena jarak mereka yang begitu dekat.
"Angkasa...a-aku mohon..."
"Kau berpenampilan menggoda seperti ini mencoba menggoda siapa hmm ?"
"A-aku tida..."
"Bohong...dari tadi kau terus berbicara dengan pria-pria bajingan itu dan sekarang kau bilang tidak."
"BUGH." pria itu memukul dinding yang berada di belakang Mentari membuat gadis itu terpekik takut.
"A-aku tidak mengerti hiks kau ini kenapa hiks..."
" SIALAN !" Ujar Angkasa mengusap wajahnya dengan kasar.
Umpat Angkasa saat merasa ada yang aneh pada tubuhnya, tadi niat hatinya hanya ingin menakuti gadis kecil itu dan meminta penjelasan tentang sikapnya selama ini tapi kenapa sekarang tubuhnya sangat panas bahan ia tidak dapat mengalihkan pandangan pada dada milik gadis itu dan juga leher jenjangnya.
"Aakh bugh." Angkasa menarik tubuh kecil itu lalu mendorongnya hingga terjatuh ke atas kasur yang berada di ruangan tersebut.
"Ang-angkasa...hiks kau mau apa ?" tanyanya saat pria itu yang saat ini tengah menindihnya.
"CUP."
"Hmm."
"Buka mulutmu Mentari." Ujar pria itu dengan nada rendahnya dan juga mata yang sudah di penuhi nafsu itu.
"Ti-dak." Ujar Mentari dengan menggelengkan kuat kepalanya. Ia memang menyukai pria tersebut tapi dia tidak ingin melakukan hal-hal ini dengan orang yang bukan dalam ikatan yang sah baginya.
"CUP." Angkasa tidak perduli, ia justru kembali mencium gadis itu dan menggigit bibir gadis itu hingga mau tidak mau Mentari memberikan akses pada pria tersebut.
"Ah..hmm." Suara laknat itu begitu saja keluar dari bibir Tiara saat tangan pria itu yang mulai masuk ke dalam gaunnya.
"Ber-berhenti hmm ah... kumohon angkasa..." Ujar gadis itu yang masih mencoba terus untuk menghalangi tangan pria tersebut hingga akhirnya saat ini ia benar-benar sudah tidak berpakaian sama sekali berbeda dengan Angkasa yang bajunya masih utuh.
"Hiks...angkasa...a-aku mo-mohon ini salah hiks hiks." Ujar gadis itu yang mencoba lari tapi selalu bisa di tahan oleh pria tersebut.
Kesal dengan tangan gadis itu yang terus menghalanginya membuat Angkasa melepaskan dasinya dengan sensual lalu mengikatkannya pada kedua tangan gadis itu agar tidak menggangu nya lagi.
"Jadilah anak baik maka aku akan melakukannya dengan lembut." Ujar pria itu tepat di dekat telinga Mentari.
"Aku mohon !! hiks lepaskan aku !! apa salahku padamu hiks hiks !! Angkasa....hiks.."
Hingga akhirnya pria itu mengambil kesucian yang seharusnya ia jaga itu. Berulang kali gadis itu memohon tapi pria itu tampak tetap tidak perduli dan terus melancarkan aksinya. Akhirnya malam itu menjadi saksi bisu bagaimana Mentari yang terus memohon tapi pria itu terus saja menggagahinya tanpa perduli isakkan dari tubuh kecil di bawah kungkunganya itu.
'Kenapa kamu melakukan ini padaku Angkasa...kamu benar-benar jahat.' Pikir gadis itu saat sebelum benar-benar menghilang.
Sedangkan pria tersebut masih sibuk dengan aktivitas nya hingga akhirnya ia telah selesai ia lalu menjatuhkan tubuhnya di samping tubuh gadis itu. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan juga gadis itu sebelum akhirnya tertidur.
"Aku minta maaf tapi aku tidak menyesal." Ujar pria tersebut .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Keysha Aurelie
awalan yang bagus kak menarik
2024-03-16
1
muna aprilia
lnjut
2024-03-02
1
Lippe
idih Jabingan/Speechless/
2024-02-22
1