Rain

Seperti biasanya, dirinya berdiri diikuti siswa lainnya. Memimpin memberi salam pada guru di hadapan mereka. Si cupu, itulah julukannya, sang ketua kelas yang paling cerdas.

Dirinya tidak nyaman dengan ini, kala kembali duduk beberapa kali Driella mengatur posisinya. Rasa perih itu masih ada, pantas saja dalam novel dewasa online yang pernah dibacanya, kala pemeran utama wanita melepaskan keperawanannya. Maka pemeran utama pria akan melayaninya layaknya tuan putri.

Tapi om brengsek itu, bukannya melakukan hal lembut, tapi malah kembali menghajarnya di tempat tidur.

Namun, dirinya tidak begitu konsentrasi, masih memikirkan hal yang terjadi semalam. Lebih tepatnya memikirkan masalah hidupnya yang akan beres dengan jumlah uang 35 juta.

"Sugar Daddy-ku yang tampan, aku ingin smart phone, aku ingin laptop dan biaya kuliah, aku juga ingin sepatu baru, juga membayar hutang ke kang cilok 25.000..." Batin si cupu, apa yang akan dilakukannya dengan uang tersebut. Tidak terlintas sedikitpun dalam benaknya, jika akan ada anak sang kapten berkembang dalam rahimnya.

"Aku perlu smartphone untuk menonton drama Korea dan membaca komik..." Gumamnya dengan suara kecil masih duduk berusaha konsentrasi belajar. Tanpa mengetahui Abdi yang duduk paling belakang mengamatinya dari jauh.

Hanya tanda tanya dalam benaknya mengapa Driella berubah? Seminggu ini terlalu hening, wanita yang selalu berebut agar satu kelompok dengannya, itu tidak melakukan lagi.

Pelajaran yang berlangsung seperti biasanya. Si cupu yang begitu pintar dalam akademis. Tau julukannya diantara para siswa?

"Gila pujian!" Gerutu mereka, menatap Driella meraih spidol, menjawab pertanyaan di papan tulis.

"Dia hanya mencari perhatian guru!"

"Si cupu sok pintar lagi."

Dulu Abdi akan sepaham dengan ejekan para siswa. Tapi entah kenapa sekarang tidak, dirinya baru menyadari pakaian menguning, tidak ada barang gadis itu yang mahal sama sekali. Mungkin mendapatkan beasiswa adalah satu-satunya jalan untuknya melanjutkan sekolah.

Apa? Kenapa dirinya begini terhadap stalker (penguntit) yang selalu memujanya bagaikan malaikat? Seorang manusia sampah pengganggu. Tapi entah mengapa seminggu ini kala Driella berubah acuh padanya, dirinya menjadi lebih memahami gadis itu. Lebih menyenangkan ingin kembali ke masa dimana Driella menjadi fans fanatik nomor satunya.

Gadis itu acuh dengan kata-kata dari orang lain, kembali duduk penuh percaya diri setelah menjawab pertanyaan dari guru."Beri tepukan tangan untuk Driella! Seharusnya kalian menirunya. Hanya Driella yang angkat tangan untuk menjawab." Keluh sang guru.

Para siswa yang bertepuk tangan walaupun sejatinya benar-benar malas. Bagaimana tidak? Benar-benar kutu buku caper bagi mereka.

Memicingkan matanya, mulai berfikir Driella sejatinya orang yang baik, tidak begitu mengganggu. Dirinya menatapnya dari jauh, terdiam ragu, mengapa tiba-tiba begitu kagum dengan si muka minyak bumi?

*

Hujan turun saat itu. Abdi hendak mengeluarkan payung dari dalam ranselnya. Namun, Niar menempel padanya."Ikut mobilku saja." Ucap Niar menempel bagaikan perangko.

"Aku akan mampir ke warnet. Bermain mobile legend kamu mau menungguku?" Tanya Abdi, dengan cepat Niar menggeleng menyerah.

"Kamu pilih aku atau game!?" Bentak Niar, menghentak-hentakan kakinya bagaikan anak kecil.

Abdi tersenyum."Game..." itulah jawabannya. Melangkah pergi setelah membuka payungnya, melihat dari jauh Driella berlari dengan tubuh yang basah karena hujan.

Pria itu terlalu gengsi untuk menyapa. Hanya menatap sang gadis berlari di tengah hujan. Gadis yang dulu selalu berteriak berisik untuk mendukungnya.

Kala berteduh di Halte, dirinya juga ikut berteduh.

Driella terlihat kedinginan, cetak pakaian dalamnya terlihat akibat seragam putih abu-abunya yang basah. Ragu? Abdi benar-benar ragu untuk memberikan jaketnya.

Namun Driella meringkuk, tidak ingin tubuhnya terlihat. Hawa dingin dan kacamata berembun, air hujan bagaikan menghilangkan muka minyak jelantah nya. Melepaskan kacamatanya yang berembun akibat terlalu sulit melihat.

Begitu cantik, Abdi tertegun, mengapa segalanya tersembunyi? Bahkan lekukan tubuh yang biasanya tertutup seragam kebesaran yang menguning.

Hanya tersenyum, kala dirinya hendak melepas jaketnya untuk dipakaikan pada Driella, sebuah mobil mewah berhenti di hadapan mereka.

Seorang pria keluar, menatap tidak suka ke arah mereka. Memberikan jaket yang dipakainya pada Driella."Jangan sampai kehujanan! Nanti ada serigala lapar yang ingin memakanmu." Ucap Satya sedikit tidaknya mengerti jika anak bau kencur ini (Abdi) sedang mengamati pacar satu malamnya.

"Anda jangan bicara sembarangan. Saya teman baik Driella, sangat baik." Abdi berusaha tersenyum.

"Mampus! Mampus! Sejak kapan Abdi ada disini. Bisa ketahuan satu sekolah aku punya Sugar Daddy!" Batin Driella, tangannya gemetar ketakutan, bagaikan gempa 3 Skala Richter.

"Aku? Anak bau kencur ini semalam---" Kalimat Satya disela, Driella memegang jemari tangannya erat.

"Dia om dari kakak sepupu jauhku. Semalam baru saja pulang dari Papua, A...aku yang menjemputnya di pelabuhan. Ha ...ha... ha..." Ucapnya tertawa sumbang, dihadapan dua pria yang bersitegang.

"Oh... kerabat jauhnya. Usia om terlihat seumuran kakakku. Perkenalkan om, namaku Abdi, teman dekatnya Driella." Abdi mengulurkan tangannya ingin berkenalan.

"Teman dekat? Seberapa dekat?" Tanya Satya pada Driella.

"Tidak terlalu, aku hanya stalker." Jawab Driella menahan malunya, tapi dirinya harus tetap jujur bukan? Tidak ingin mulut Abdi bicara lebih jauh.

"Driella, keponakan jauhku..." Kalimat Satya penuh penekanan. Sedikit melirik ke arah Abdi."Seleramu ternyata lumayan rendah ya? Kamu harus belajar tentang hidup. Pria mapan lebih baik, dibandingkan dengan bocah bau kencur yang hanya mengumbar cinta monyet. Kamu mau sebagai paman jauh aku mengutukmu menjadi monyet?"

Sebuah candaan yang membuat Abdi benar-benar berusaha tersenyum. Pria dewasa ini adalah paman jauhnya Driella.

Sementara Driella kembali tertawa sumbang."Ha...ha...ha...Abdi aku duluan ya? Om ayo kita pulang."

"Iya! Jangan lupa aku mengharapkan dukunganmu untuk pertandingan basket yang akan datang." Ucap Abdi membuat Driella bergidik ngeri. Pasalnya dulu Abdi pernah mengancamnya agar berhenti menjadi fans fanatik, berhenti menjadi stalker. Tapi ini? Apa pemuda itu salah minum obat? Apa keracunan obat kuat?

"Dia terlalu sibuk. Wanita harus lebih banyak belajar mengatur rumah tangga. Daripada memberi dukungan pada bocah ingusan." Kalimat terakhir dari Satya sebelum melajukan mobilnya.

Abdi terdiam seorang diri, mengepalkan tangannya. Namun, bibirnya tersenyum."Ada apa denganku? Kenapa ada aku malah selalu melihat si penguntit gila! Kenapa aku mengikutinya? Kenapa aku bicara seperti cemburu pada paman jauhnya? Kenapa!?" Teriak remaja itu tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Tubuhnya bagaikan bergerak refleks secara alami. Kekesalan tingkat tinggi mengingat pria dewasa tengil yang mengatakan cinta monyet.

Tapi apakah monyet tidak boleh punya cinta?

*

Beralih dari cinta monyet, kita kembali pada cinta orang dewasa. Tubuh yang masih basah akibat air hujan, remaja SMU yang tengah membuka ikat rambutnya, agar lebih cepat kering.

"Peri..." Satu kata yang tersimpan dalam benak Satya. Bagaimana harus mengatakan dirinya akan bertanggung jawab? Bukannya apa-apa tapi mungkin ada anaknya yang tertanam dalam rahim wanita yang bahkan baru diketahui namanya. Driella, itulah namanya.

"Om, uangnya cash saja ya? Jangan transfer, aku tidak punya rekening tabungan di bank." Pintanya menadahkan tangan.

Satya menghela napas berkali-kali, masih berkonsentrasi menyetir di tengah derasnya air hujan."Tidak takut hamil?" tanyanya gugup.

"Aku sudah meminum obat kontrasepsi. Om tenang saja aman! Sekarang mana uangnya?" Tanyanya masih benar-benar lugu.

Bakal bayi sang kapten dan Cinderella gadungan, mungkin sedang menertawakan ibu dan ayahnya. Ibu yang yakin tidak akan ada anak yang terlahir. Dan sang ayah yang bingung dengan dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

dasar Driella, tuh calon bayimu dah ngakak duluan sblm jadi 😁

2024-09-30

1

M.az

M.az

🤣🤣🤣 gak bisa tahan lagi.. kocak ehh

2024-08-18

0

Nur Wahyuni

Nur Wahyuni

eh ajaib si satya masih tau driella dalam rupa buruk rupa.

2024-04-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!