Sugar Daddy Si Cupu
...Daun muda yang gugur, itulah hidupku. Menatap begitu banyak orang yang dapat bahagia....
...Mengapa aku tidak? Karena itu, daun muda ini gugur untuk menikmati air telaga. Tidak mengetahui baik dan buruk....
...Hanya satu yang membuatku bahagia dengan kesalahan ini. Anakku......
Driella
Suara hairdryer terdengar, untuk pertama kalinya dirinya melakukan perawatan total. Uang dalam celengan tembikarnya hanya 300 ribu. Memakai baju yang dipinjamnya dari temannya.
Kuliah? Dirinya ingin mengambil jurusan kebidanan. Tapi segudang masalah bagaikan ada di hidupnya. Mulai dari kakak laki-lakinya yang terjerat pinjaman online. Ayahnya yang harus berobat jalan, sedangkan BPJS-nya sudah tidak aktif, akibat tunggakan pembayaran.
Air matanya mengalir, kala mengingat bagaimana smart phone-nya jatuh hingga tidak bisa menyala sampai sekarang. Tunggakan episode akhir drama Korea yang belum ditontonnya. Serta kang cilok yang menagih hutang 25.000, biaya ujian belum juga dibayar. Padahal TU sudah beberapa kali memanggilnya.
Karena itu kala mendengar salah seorang temannya memiliki Sugar Daddy. Mungkin itu jalan pintas dari semua masalahnya dari pada harus bunuh diri. Tapi memang begitu bukan? Ada beberapa remaja yang jalan fikirannya begitu pendek.
Driella, sering dipanggil Ela, tapi jangan menyebutnya Cinderella. Karena peri tidak akan muncul dalam kisah hidupnya yang kacau.
Kala kacamata itu dilepaskan, wajah berminyak nya dibersihkan. Diganti dengan make up natural. Sungguh kecantikan yang menggoda iman. Hanya tinggal dipoles sedikit saja.
Tapi raut wajah pegawai salon terlihat tidak senang setelah proses catok rambut selesai."Berapa lama kamu tidak keramas?" tanyanya setelah mendandani gadis SMU ini.
"Seminggu... maaf 10 hari..." Driella berusaha mengingat. Kemudian tersenyum, mengetahui mungkin alat catok terkena banyak mayat para kutu yang kepanasan."Maaf!"
"Lain kali sempatkan diri merawat diri! Bukan belajar saja! Anak perempuan tidak boleh jorok-jorok. Lihat Eiike (saya) walaupun berbatang selalu mulus cantik alami. Bukan seperti Yeiii(Kamu), cantik-cantik kutuan, jarang keramas." Ucap sang pemilik salon yang merupakan waria, tubuh pria tapi jiwa wanita.
"Maaf Om." Ucap Driella terkekeh, mendapat pandangan kesal dari sang pemilik salon."Eh salah! Maaf kakak Prita yang cantik."
Prita? Nama aslinya di KTP adalah Priyanto. Tapi kita anggap saja Prita. Dirinya menghela napas."Kenapa dandan cantik? Mau kondangan?"
"Mau keluar dengan pujaan hati." Dustanya.
"Kecil-kecil sudah pacaran. Tapi Yeiii (kamu) cantik sebenarnya kalau dandan. Nanti jangan mau diraba-raba sama pacar Yeiii(kamu). Bunting nanti siapa yang mau tanggung jawab!?" Komat-kamit mulut waria itu mengomel. Membuat nyali Driella ciut.
Tapi, ada yang namanya obat pencegah kehamilan bukan? Dirinya tinggal beli di apotik. Nanti setelah melakukannya tinggal minum saja. Itulah isi fikiran bocah yang tidak tau aturan pakai.
"Kak Prita dong yang nikahi saya, kalau saya hamil." Ucap Driella mengedipkan sebelah matanya genit. Kemudian kabur setelah membayar.
"Dasar bocah sinting!" Ucap Prita memasukkan uang ke dalam kantongnya.
*
Uangnya dari salon tinggal 25 ribu. Menelan ludah kasar menunjukkan KTPnya yang memang telah berumur 18 tahun. Seperti pembicaraan temannya yang sempat dikuping olehnya. Tempat tongkrongan para Sugar Daddy, tentu saja club'malam.
Tidak ada orang tua yang membimbingnya. Ayahnya terlalu sibuk bekerja sebagai pengemudi becak, kakaknya lebih rusak dari dirinya, sedangkan ibunya sendiri meninggal kala dirinya berusia 4 tahun. Karena itu remaja tanpa pengawasan dan teman bicara tersebut, memutuskan untuk melakukan ini.
Apa yang menjadi impiannya? Tentu saja menjadi wanita karier. Tidak perawan? Tidak apa-apa karena dirinya tidak akan menikah dan menjadi wanita mandiri. Membangun rumahnya yang sudah reot jika telah berhasil nanti.
Kala itu dirinya memasuki area club'malam untuk pertama kalinya, aroma rokok dan minuman keras begitu menyengat. Begitu risih dengan tempat ini. Namun, untuk membayar tunggakan asuransi kesehatan ayahnya dirinya harus berani, belum lagi biaya masuk kuliah dan uang ujian. Ditambah dengan hutang pinjaman online kakaknya. Satu yang paling penting, bagaimana ending dari drama Korea yang selalu ditontonnya.
Seorang pria tua mendekat, berbau alkohol. Menelan ludah dirinya memberanikan diri bertanya."Mau yang perawan?" tanyanya.
"Mau..." Ucap pria tua itu.
"Berani bayar berapa?" Tanyanya sok profesional.
"Tergantung servicemu sayang..." Pria tua yang mencolek pinggangnya membuatnya jijik entah bagaimana. Bahkan ayahnya lebih muda daripada orang ini.
"Dia punyaku!" Seorang PSK profesional menarik sang pria tua yang tengah mabuk.
Dirinya tertegun, kakek tua saja dapat diperebutkan kuntilanak. Mengingat makeup sang PSK yang setebal makalah kuliah. Wajah putih pucat dengan gincu (lipstik) merah darah.
Kerlap-kerlip kehidupan malam. Dirinya bergerak ragu, jiwa labil khas seorang remaja. Beberapa pria mabuk lain mendekat bagaikan kumbang melihat bunga tercantik.
Ini mirip dengan adegan Cinderella memasuki pesta dansa bukan? Tapi ini tidak seindah di negeri dongeng. Matanya menelisik, mencari pangeran. Salah! Maksudnya pria mapan yang mungkin dapat menyelesaikan segalanya.
*
Sedangkan di tempat lain. 33 tahun, usia yang sudah cukup matang, seorang putra dari keluarga pengusaha, namun kini berprofesi sebagai pilot. Meminum sedikit Vodka di hadapannya.
"Menikahlah! Menikah itu enak." Ucap sang sahabat menasehati.
"Dengan siapa?" Tanya Satya, pria yang hanya bermaksud singgah. Melonggarkan dasinya masih memakai kemeja dan celana panjang hitam, sedangkan seragam pilotnya ditinggalkan dalam mobil.
"Dengan Era, Sari, Dipta, aku punya banyak wanita untuk dikenalkan padamu." Bisik Gery pada sahabatnya.
"Akan aku laporkan pada istrimu!" Kalimat Satya yang membuat sang sahabat bergidik ngeri. Tidak ingin istrinya mengemasi koper dan pergi meninggalkannya.
"Kamu sudah lima tahun tidak pernah melakukannya dengan wanita. Bagaimana jika menikahi pramugari saja." Kalimat Gery membuat Satya menatap tajam padanya.
"Aku tidak ingin menjadi budak istri sepertimu. Aku akan sendiri, sampai menemukan wanita seperti kriteriaku lembut, dewasa, baik hati, perhatian dan setia. Yang paling penting child free(menikah tapi memutuskan tidak punya anak)." Satya menghela napas berkali-kali, belum juga menemukan belahan jiwanya, cintanya. Kita anggap saja pembantunya, karena dalam imajinasi Satya istrinya harus di rumah. Rela ditinggalkan ke luar negeri walau setahun sekali pun. Menjadi ibu rumah tangga yang memiliki masakan enak. Tidak akan ada anak diantara mereka. Itulah imajinasinya.
"Aku kutuk kamu menghamili bocah kekanak-kanakan! Kemudian bocah itu terlanjur mengandung anakmu!" Sebuah kutukan, walaupun sejatinya hanya berupa candaan membuat Satya terbatuk-batuk.
"Sialan!" Gerutu Satya.
"Ya kamu sendiri ingin wanita sempurna, tapi child free. Aku sedang program anak pertama. Satu teman kita lagi malah sudah punya dua anak. Begini, menurutku punya anak tidak semenakutkan itu. Kamu bisa belajar lebih dewasa, dan menjadi lebih lembut jika ada anak di hidupmu..." Gumam seorang pria yang memang tengah menginginkan anak di rahim istrinya.
*
Malam semakin menjelang, Gery telah pulang, kala itulah hal tersebut terjadi. Pandangan yang samar, gadis cantik bak bidadari mendekatinya. Duduk disampingnya.
"Om, mau yang perawan?" Tanyanya.
Satya yang mabuk hanya tersenyum kemudian mengangguk."Ada peri..." gumamnya memeluk tubuh sang gadis muda.
"Om, berani berapa? 35 juta mau?" Driella kembali bertanya.
Pria itu mengangguk, kembali bergumam."Peri..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Miss Typo
kenapa hanya 35 jt? itu terlalu murah Driella 🙈
2024-09-30
0
ahjuma80
kemurahan neng
2024-08-07
0
Khairul Azam
aduh duh duh nonaaaaa kq murah banget 35jt, minta 1m
2024-07-06
0