Peri? Driella mengernyitkan keningnya. Dirinya apa secantik itu? Namun jika melihat cermin memang bagaikan orang yang berbeda.
"Kakak umurnya berapa?" Tanyanya basa-basi, terlalu muda rasanya jika pria dewasa ini dipanggil om.
"33 tahun, peri..." panggil Satya lagi yang masih terlalu mabuk, mengecup pipi sang gadis muda.
Ini menjijikkan untuk Driella, tapi hanya satu malam saja, bisa mendapatkan 35 juta dari Sugar Daddy-nya. Matanya menelisik, pria blasteran, dari segi wajah sejatinya terlihat di awal usia 20 tahunan. Namun ternyata 33, itu artinya lebih tua 15 tahun darinya. Benar-benar rupawan, tapi tetap saja pemuda yang baru dikenalnya. Wajahnya terlalu muda untuk dipanggil om, tapi usianya terlalu muda untuk dipanggil kakak.
Satu hal lagi yang harus dipastikan olehnya."Om, ini one night, jadi tidak boleh terbawa perasaan. Ingat istri di rumah."
"Peri..." Ucap Satya lagi, berusaha memeluknya. Tapi dengan cepat Driella mencegahnya.
"Ingat! Besok bayar 35 juta! Kalau tidak aku potong---" Kalimat Driella terhenti, kala pemuda mabuk itu mengecup bibirnya.
"Terlalu banyak bicara...mulut cerewetmu terlalu banyak bicara..." Bisik Satya, tepat di daun telinganya.
*
Segalanya terjadi begitu saja, mulai dari menyewa kamar hotel yang menjadi satu dengan club'malam. Hingga kala pintu tertutup, pria dewasa itu menyerangnya.
Driella belum berpengalaman? Berbeda dengan pria dewasa ini. Mulutnya dibungkam dengan ciuman, sedangkan Driella membalasnya ragu. Masih terlalu kaku untuk segalanya.
Dirinya bahkan tidak pernah pacaran. Menyukai seseorang? Tentu ada, ketua OSIS yang jauh dari jangkauannya. Seorang pemuda rupawan, sekaligus ketua tim basket yang selalu memintanya mengerjakan tugas.
Tapi pria dewasa di hadapannya ini...
Tidak ada rasa cinta, hanya karena 35 juta yang akan didapatkannya. Apa dirinya merasa kotor? Tentu saja, namun segalanya telah terlanjur.
Setelah ini, tinggal mandi kembang tujuh rupa, luluran, pakai sabun paling mahal. Tidak perawan lagi? Tidaklah mengapa, lagipula ada banyak teman sekelasnya yang memberikan keperawanan mereka pada pacarnya cuma-cuma. Padahal kurang dari setahun sudah putus.
Ini salah, tapi masih lebih baik dibandingkan dengan tidak bisa kuliah, tidak lulus karena tidak dapat membayar uang ujian, kakaknya dihajar penagih hutang, sedangkan ayahnya tidak dapat dirawat secara rutin di rumah sakit akibat tunggakan pembayaran asuransi kesehatan. Paling penting, bagaimana ending drama Koreanya dirinya benar-benar penasaran, membeli smartphone baru salah satu tujuannya.
Akan ada jalan pintas di setiap jalan panjang. Itulah bisikan setan.
Kala pakaiannya dilepaskan, maka hampir seluruh tubuhnya yang masih belia terlihat. Dirinya berusaha menutupi tubuhnya. Namun pemuda ini, menghempaskan tangannya. Membuainya dengan ciuman.
Perlahan rasa nyaman menyebar, ciuman yang awalnya menjijikan perlahan menjadi obat penenang untuknya. Membiarkan pakaian dalamnya teronggok satu persatu oleh ulah sang pemuda.
Hingga pada akhirnya ciuman yang mengalir turun ke area leher, tulang selangka, bahkan pria dewasa ini bertingkah lebih gila lagi.
"Ugh..." Tangannya yang awalnya ingin mendorong. Tapi entah kenapa bergerak menekan kepala Satya. Seakan tidak ingin pemuda itu menghentikan aktivitasnya.
Ini gila! Pria ini sudah gila, kancing kemejanya dilepaskan sendiri olehnya. Menyisakan otot-otot tubuh yang indah, persis seperti iklan pakaian dalam pria. Berotot, namun bukan tubuh terlalu besar seperti binaraga.
"Tanganmu sangat kecil dan dingin..." pujinya mengarahkan Driella membelai otot dada dan perutnya.
Dengan ragu Driella menyentuhnya. Menatap lekat mata pemuda mabuk, yang kembali mencium bibirnya. Anehnya kali ini Driella tidak merasa malu, bahkan memeluk tubuh pemuda ini. Kala napsu perlahan menguasai dirinya.
Suara ikat pinggang, celana panjang dan boxer pria teronggok di lantai. Entah kapan Satya melepaskannya, namun yang pasti kala Driella menyadari segalanya, sekujur tubuh mereka telah bergesekan tanpa pembatas. Menawarkan nuansa kehangatan yang membuat sang gadis hanya bertumpu pada tubuhnya.
Bruk!
Sepasang tubuh itu terjatuh di atas tempat tidur. Hawa malam ini begitu dingin entah kenapa. Menarik selimut, membiarkan pemuda ini berbuat apa saja. Ciuman yang kembali turun ke bahu, tulang selangka, mengalir lebih bawah lagi, bahkan kini menuju perut. Kembali turun dan turun.
"Hen... hentikan..." Ucapnya ketakutan, bercampur malu. Namun pemuda ini tidak juga berhenti. Hingga beberapa kali Driella menjerit, merasakan hal yang tidak pernah dirasakannya sama sekali.
Pekikan terdengar, dengan nada suara napas yang lemah, barulah pria dewasa ini berhenti, kala tubuh belia tersebut berada dalam keadaan rileks perlahan. Mencium bibirnya di tengah deru napas yang tidak teratur. Perlahan Driella mencengkeram sprei kala menyadari pemuda ini akan mengambil segalanya.
"Sakit..." kata yang tertahan dalam ciuman. Bagaikan bius yang berusaha mengurangi rasa hancur penyatuan tubuh mereka.
Jeritan begitu menyakitkan. Wajah pemuda yang begitu rupawan berbisik padanya."Periku begitu indah, ini aneh... milikku..."
*
Tepat pukul setengah lima pagi, bagaikan alarm dalam otak. Wanita itu terbangun dari tidurnya. Tubuhnya masih dipeluk oleh sang pria dewasa.
Dirinya segera mengambil pakaiannya, serta tas yang tergeletak. Pil KB adalah tujuan utamanya, botol kecil air mineral telah tersedia di dalam tas. Jadi tinggal minum saja.
Remaja yang bahkan tidak tahu aturan pakainya. Pil KB pada umumnya akan bekerja setelah 5-7 hari penggunaan. Jadi diminum saat ini, sejatinya tidak ada gunanya sama sekali.
Apalagi yang ada dalam otaknya."Paling seperti Paracetamol, diminum sekali saja setelah melakukannya." Gumamnya akan membuang sisa pil.
Bagaimana jika benih sang kapten berkembang di rahimnya? Dirinya menganggap segalanya akan beres dengan pil kontrasepsi yang dikonsumsinya dengan cara yang salah.
Wanita yang menahan perih, pemuda itu sama sekali tidak berbelas kasih pada dirinya yang masih perawan. Tapi walaupun awam, Driella tidak begitu bodoh. Wanita yang mengambil beberapa foto Satya dan dirinya menggunakan handphone pemuda itu, sebelum Satya terbangun. Kemudian mengirim pada alamat e-mail-nya sendiri. Nanti tinggal ke warnet kemudian cetak, sebagai ancaman jika pemuda ini tidak mau bayar. Masalah alamatnya, tentu saja Driella juga memotret KTP sang pemuda.
"35 juta..." Senyuman lebar terlihat di wajahnya, meletakkan kembali handphone Satya.
Kala dirinya hendak pergi. Tangan pemuda yang baru terbangun itu menariknya."Aku ingin lagi..." bisiknya kali ini dalam keadaan sadar sepenuhnya, tanpa pengaruh alkohol.
"Om...A...aku harus pulang sudah hampir jam 5." Ucap Driella gelagapan.
"Sekali saja, seperti Cinderella saja, harus pulang tepat waktu..." Satya kembali membuainya. Melepaskan pakaian yang sempat dikenakan Driella.
"Aku harus sekolah..." Ucap Driella samar. Kata yang antara didengar dan tidak oleh Satya. Tepatnya mungkin karena tubuh mereka telah kembali menyatu. Seorang pria dewasa yang brutal.
*
Matahari telah memasuki celah tirai sekarang tepat pukul 6 pagi. Berusaha melangkah menuju kamar mandi. Komat-kamit mulutnya mengomel, melirik ke arah Satya yang masih tertidur lelap.
"Dasar om-om sudah seperti setan! Pada anak kecil saja masih begitu tega. Aku harus sekolah, sudah hampir terlambat. Tapi tetap saja tidak melepaskan anak tidak berdosa sepertiku." Gerutunya kala menutup pintu kamar mandi dengan kasar.
Sadis! Hampir seluruh tubuhnya totol-totol bak macan tutul. Membersihkan diri kemudian berpakaian, melirik pria yang tengah tertidur dengan senyuman, begitu lelap.
Saat itulah Ella tapi bukan Cinderella melangkah pergi, meninggalkan sang pangeran. Dengan kalimat terakhir."Jangan lupa bayar om sayang..."
Itulah salam perpisahannya meninggalkan catatan. Namun wajahnya masih terlihat rupawan pagi itu. Cinderella yang akan segera kehilangan keajaibannya, kala menunggu pangeran di halte sore nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Miss Typo
dapet bayaran gak ya si Ela 😁
2024-09-30
0
endang sri sejati
wakakakkkkkk.. laela elaelo 😆😆
2024-06-10
0
Nur Wahyuni
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/dasar ella
2024-04-24
0