CH. 05: Merubah Personal Hidup

Gibran kemudian berjalan masuk kedalam kamar mandi, melepas semua pakaiannya dan mulai membasahi kepalanya dengan air dari shower yang ada di dalam kamar mandi.

Sesekali ia mengusap perut sixpack ya yang indah dan juga wajah proposional idaman para wanita, di usianya yang sudah tidak lagi muda ia masih bisa menjaga aura tubuh dan ketampanannya jadi tidak heran jika ia dapat memikat hati para wanita dengan cepat.

Namun lain dengan Adlin yang dari pertama masuk ke kantor selalu saja bersikap cuek padanya sehingga membuat Gibran bertekad memiliki hati gadis yang lebih cocok menjadi anaknya itu tapi awalnya bukan seperti ini caranya sampai malam itu terjadi dan mengakibatkan Adlin mengandung anak dari Gibran.

Setelah selesai mandi Gibran kemudian keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya sehingga tampak jelas perut sixpack yang terekspos sempurna, Adlin yang masih berada di ranjang hanya terdiam menatap Gibran yang lewat di depannya dengan keadaan bertelanjang dada.

Mata Adlin tidak bisa lepas dari badan Gibran Yang sangat berotot dan profesional itu serta barisan bulu-bulu halus di sekitar dada dan wajahnya membuat Adlin bergidik ngeri namun dia akan jatuh cinta pada Atasannya itu.

"Sadar Adlin! Sadar dia itu pedofil, aku gak mungkin suka sama dia," batin Adlin menepuk jidatnya sendiri yang membuat Gibran menatapnya heran.

"Ngapain kamu? Udah mulai setres yah?" ujar Gibran menghentikan lamunan Adlin.

"Enak saja! Aku masih normal tahu Bapak kali yah gak normal," jawab Adlin kesal.

Sepanjang Gibran mandi, ia sudah memikirkan hal ini, dia tidak ingin menjadi istri tertindas, ia ingin kontradiktif, Gibran yang membawanya kesini, dan dia punya hak untuk itu.

"Kalau saya gak normal saya gak mungkin bisa ngehamilin kamu," bisik Gibran yang membuat Adlin bergidik ngeri.

Gibran kemudian berjalan mendekati Adlin yang terdiam sesaat sehingga kini posisi Gibran berada di depan Adlin yang tepat perut sixpack milik Gibran kini ada di depan wajah Adlin, Adlin bahkan bisa merasakan aroma sabun yang dipakai oleh Gibran sangat wangi sehingga membuat Adlin terlena.

"Bisakah kau ambilkan bajuku di lemari?" pinta Gibran mengangkat dagu Adlin untuk menatapnya.

"Kenapa harus aku kau kan punya kaki," jawab Adlin mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Karena kau adalah calon istriku," jawab Gibran mengangkat kembali dagu Adlin

Lalu dengan pelan mendekatkan wajahnya ke wajah Adlin sementara itu Adlin hanya memejamkan matanya merasakan apa yang Gibran ya lakukan terhadapnya namun belum sempat Gibran mencium Adlin tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan seorang gadis kecil membawa boneka beruang berdiri di hadapan mereka.

"Daddy ngapain?" tanya Aulita polos yang membuat Gibran dan Adlin gelagapan.

Aulita kemudian melangkahkan kaki mungilnya menuju ke arah Gibran dan Adlin sembari memberikan tatapan menyelidik dan polosnya.

"Daddy kok gak pake baju? Terus kok Daddy sama Tante ini? Tante ini siapa?" tanya Aulita.

"Eh jangan panggil Tante yah sayang ini itu Mommy kamu panggil dia Mommy Lin," jawab Gibran menjelaskannya pada sang putri kecil.

"Jadi aku punya Mommy?" tanya Aulita antusias.

Adlin terdiam seketika dia tidak tahu harus menjawab apa namun dengan sigap Gibran mengode nya sehingga membuat Adlin mengangguk pelan.

"Eh iya kenalin nama Mommy itu Mommy Adlin kalau nama kamu siapa?" tanya Adlin pada Aulita yang menatapnya dengan tatapan berbinar.

"Yeyyy! Akhirnya aku punya Mommy! Nama aku Aulita Mom, Mommy turun yuk Aulita mau main sama Mommy," ujar Aulia semangat.

Adlin kemudian menatap sekilas ke arah Gibran yang di sambut anggukan setuju dari Gibran untuknya, Adlin kemudian segera berdiri dan berjalan mengikuti Aulia menuju meja makan.

Sementara itu Gibran hanya tersenyum menatap kedua gadisnya itu lalu bergegas mengambil bajunya di lemari dan segera berpakaian untuk makan siang di bawah bersama Adlin dan Aulita.

Setelah berpakaian Gibran kemudian turun ke lantai bawah dengan memakai kaos berwarna abu-abu dan celana Chino kremnya dengan memakai jam tangan ia menuruni setiap anak tangga menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, Aulita segera berlari menghampiri Daddynya itu dan naik ke gendongan sang Daddy.

"Eh Aulita sini sayang, Daddy kan habis mandi nanti rambut Daddy kamu yang sok tampan itu acak-acakan lagi," ujar Adlin mengambil Aulita dari gendongannya.

"Emang menurut Mommy, Daddy gak tampan yah?" tanya Aulita polos yang kini berada di gendongan Adlin.

"Tampan kok tapi gitu deh Daddy kamu dingin," jawab Adlin memperkecil suaranya di kata Dingin.

"Iya sih Mom, semenjak di tinggal sama Mommy aku Daddy jadi Introvert gitu tapi kalau sama Aulia Daddy gak gitu kok," tambah Aulita yang sudah duduk di pangkuan Adlin di depan meja makan.

Terlihat Asisten Nawren memasukkan nasi dan makanan ke piring Gibran dan Adlin dan juga memberikan segelas jus buah kepada mereka berdua.

"Apakah ada yang bisa saya bantu lagi Tuan?" tanya Asisten Nawren sopan.

"Untuk saat ini tidak ada, mungkin Nona Adlin perlu sesuatu," jawab Gibran mulai menyantap makanannya.

"Eh terimakasih saya tidak membutuhkan apa-apa kamu istirahat saja kelihatannya kamu sudah capek," timpal Adlin sembari tersenyum manis.

"Tidak Nona saya akan menunggui anda selesai makan kecuali Tuan Gibran menyuruh saya istirahat," jawab Asisten Nawren membalas senyuman Adlin.

"Saya kan sudah menjadi nyonya besar disini jadi kamu harus mendengarkan perkataan saya jadi kalau Tuan Gibran nanti melarangmu istirahat biar saya yang mengurusinya, jadi kamu pergi saja istirahat saya bisa mengurus diri saya dan Tuan Gibran sendiri," ujar Adlin lembut yang di sambut tatapan tajam dari Gibran.

"Makasih Nona," ujar Nawren berjalan meninggalkan meja makan.

"Eh Daddy kok makan duluan, Daddy siapin Mommy dong biar romantis gitu," ucap Aulita menatap Gibran penuh harap.

"Eh gak perlu sayang, Mommy bisa makan sendiri lagian Daddy kamu lagi capek masa mau siapin Mommy," jawab Adlin menolak.

"Ih kok gitu sih Mommy gak cinta yah sama Daddy," ujar Aulita mengerucutkan bibirnya.

"Eh gak gitu sayang, Mommy cinta kok sama Daddy kamu cinta banget malah," ujar Adlin berbohong padahal sebenarnya dia ada sedikit rasa cinta pada Gibran.

"Yaudah mau yah di suapin sama Daddy? Tuh Daddy buruan suapin Mommy," pinta Aulita yang membuat Adlin dan Gibran pasrah.

Gibran kemudian segera menyuapi Adlin sementara Adlin hanya pasrah menerimanya karena mungkin Aulita sudah lama tidak merasakan kehangatan kedua orang tuanya.

- Bersambung -

Azekk Adlin bangkit!

Terpopuler

Comments

Naisbel Matom

Naisbel Matom

episode sebelum bilang cuma pakai handuk ko lepas baju lagi ?

2022-03-06

0

Mara

Mara

Suka sama karakter nya Adlin 👍😘

2022-01-07

0

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿

beuh adlin sk yang ber bhulu...ehm...adlin adlin...mata dikondisikan, Nak

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 CH. 01: Awal Yang Buruk
2 CH. 02: Harga Diri Adlin
3 CH. 03: Aku Hamil?
4 CH. 04: Masih Mencoba
5 CH. 05: Merubah Personal Hidup
6 CH. 06 Saran Adlin
7 CH. 07: Malam Pertama, Mungkin?
8 CH. 08: Akad
9 CH. 09: Bukan Pria Playboy Tapi Cassnova
10 CH. 10: Pergi
11 CH. 11: Memulai Lagi
12 CH. 12: Kembali Ke Kantor
13 CH. 13: Ungkapan Yang Tertunda
14 CH. 14: Kau Menyebalkan
15 CH. 15: Daddy Harus Dihukum
16 CH. 16: Malam Pertama Yang Tertunda
17 CH. 17: Psycopat itu Artinya Cantik
18 CH. 18: Kau Pria Paling Menjijikkan
19 CH. 19: Ribet Amat
20 CH. 20: Scandal Cemburu Toge Goreng
21 CH. 21: Cemburuan Sih
22 CH. 22: Antara Zuhra dan Gibran
23 CH. 23: Aku Mau Itu
24 CH. 24: Ungkapan Kebohongan
25 CH. 25: Menerima Keadaan
26 CH. 26: Ngidamnya Out The Box
27 CH. 27: Ngidam Lagi
28 CH. 28: Gibran Yang Manja
29 CH. 29: Panggilan Sayang
30 CH. 30: Empat Permen
31 CH. 31: Lamaran Yang Kedua
32 CH. 32: Morning Sickness
33 CH. 33: Keraguan Adlin
34 CH. 34: Asal Mas Bahagia
35 CH. 35: Dikamar Mandi
36 CH. 36: Double Date
37 CH. 37: Baby Niel
38 CH. 38: Daddy Siaga
39 CH. 39: Kegundahan Aulita
40 CH. 40: Hadiah Kecil Untuk Adlin
41 CH. 41: Ungkapan Kebenaran
42 CH. 42: Waktu Gibran Mengeluh
43 CH. 43: Bulan Madu
44 CH. 44: Sesat Deh Sesat!
45 CH. 45: Brotherhood
46 CH. 46: Nothing To Loose
47 CH. 47: Lari Pagi
48 CH. 48: Byurr!
49 CH. 49: Adegan Dikamar Mandi
50 CH. 50: 2-1 Hubby
51 CH. 51: Terlalu Hardcore
52 CH. 52: Hujan
53 CH. 53: Jumpalitan Hari Adlin
54 CH. 54: Adeknya Mana?
55 CH. 55: Ur Husband
56 CH. 56: Happy Anniversary [END]
57 Novel Baru Author!
58 Author Time [Pengumuman]
59 Xtra Part: Aulita Anak Baik
60 DUDA SALAH KAMAR
Episodes

Updated 60 Episodes

1
CH. 01: Awal Yang Buruk
2
CH. 02: Harga Diri Adlin
3
CH. 03: Aku Hamil?
4
CH. 04: Masih Mencoba
5
CH. 05: Merubah Personal Hidup
6
CH. 06 Saran Adlin
7
CH. 07: Malam Pertama, Mungkin?
8
CH. 08: Akad
9
CH. 09: Bukan Pria Playboy Tapi Cassnova
10
CH. 10: Pergi
11
CH. 11: Memulai Lagi
12
CH. 12: Kembali Ke Kantor
13
CH. 13: Ungkapan Yang Tertunda
14
CH. 14: Kau Menyebalkan
15
CH. 15: Daddy Harus Dihukum
16
CH. 16: Malam Pertama Yang Tertunda
17
CH. 17: Psycopat itu Artinya Cantik
18
CH. 18: Kau Pria Paling Menjijikkan
19
CH. 19: Ribet Amat
20
CH. 20: Scandal Cemburu Toge Goreng
21
CH. 21: Cemburuan Sih
22
CH. 22: Antara Zuhra dan Gibran
23
CH. 23: Aku Mau Itu
24
CH. 24: Ungkapan Kebohongan
25
CH. 25: Menerima Keadaan
26
CH. 26: Ngidamnya Out The Box
27
CH. 27: Ngidam Lagi
28
CH. 28: Gibran Yang Manja
29
CH. 29: Panggilan Sayang
30
CH. 30: Empat Permen
31
CH. 31: Lamaran Yang Kedua
32
CH. 32: Morning Sickness
33
CH. 33: Keraguan Adlin
34
CH. 34: Asal Mas Bahagia
35
CH. 35: Dikamar Mandi
36
CH. 36: Double Date
37
CH. 37: Baby Niel
38
CH. 38: Daddy Siaga
39
CH. 39: Kegundahan Aulita
40
CH. 40: Hadiah Kecil Untuk Adlin
41
CH. 41: Ungkapan Kebenaran
42
CH. 42: Waktu Gibran Mengeluh
43
CH. 43: Bulan Madu
44
CH. 44: Sesat Deh Sesat!
45
CH. 45: Brotherhood
46
CH. 46: Nothing To Loose
47
CH. 47: Lari Pagi
48
CH. 48: Byurr!
49
CH. 49: Adegan Dikamar Mandi
50
CH. 50: 2-1 Hubby
51
CH. 51: Terlalu Hardcore
52
CH. 52: Hujan
53
CH. 53: Jumpalitan Hari Adlin
54
CH. 54: Adeknya Mana?
55
CH. 55: Ur Husband
56
CH. 56: Happy Anniversary [END]
57
Novel Baru Author!
58
Author Time [Pengumuman]
59
Xtra Part: Aulita Anak Baik
60
DUDA SALAH KAMAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!