CH. 02: Harga Diri Adlin

Pagi sudah menjelang, tampak Adlin terbangun dari tidurnya cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela jendela ruangan itu menyapa tubuhnya yang kini limbung tanpa busana.

"Apa yang terjadi semalam?" gumam Adlin melihat sekelilingnya.

Adlin masih bingung dengan apa yang terjadi semalam ia benar-benar tidak ingat Apa yang dilakukan Bosnya itu pada dirinya namun betapa kagetnya dia saat melihat gumpalan tisu yang terdapat bercak-bercak darah.

"Darah apa ini?" Adlin bergumam kaget, atas apa yang dilihatnya.

Adlin kemudian mulai memeriksa badannya namun dia tidak menemukan luka apapun di badannya ia kemudian memandang tubuh Gibran yang polos tanpa busana sepertinya dan juga tidak menemukan luka di sana seketika pikiran negatif mulai membanjiri kepala Adlin.

Perlahan air mata Adlin berjatuhan tak tertahankan saat membayangkan apa yang terjadi padanya namun di saat itu pula Gibran sudah terbangun dari tidurnya dan dengan sigap Adlin mengambil bajunya dan memakainya kembali.

"Bapak jahat!" teriak Adlin tak karuan namun dengan cepat dia di tenangkan oleh Gibran.

"Hey tenang! Saya minta maaf tak seharusnya saya melakukan itu semua sama kamu tapi, hmmm enak kan," ucap Gibran tersenyum licik kemudian menyengir kecil.

"Dasar pedofil!" teriak Adlin kesal.

"Apa kamu bilang!" bentak Gibran kemudian menarik rambut Adlin dan menghempaskan nya ke lantai.

Adlin yang menerima perlakuan buruk tersebut hanya bisa diam dan menyesali apa yang telah terjadi namun tidak dengan Gibran yang sangat menikmati setiap adegan yang merenggut kesucian Adlin.

Gibran kemudian mengangkat wajah Adlin untuk menatapnya dan menyeringai kecil kemudian mengecupnya cepat dan langsung ******* habis wajah Adlin Yang sudah di banjiri air mata seolah tidak ada lagi harapan untuk Adlin sehingga Adlin hanya bisa menangis dan pasrah.

'Cepat pakai pakaianmu biar ku antar kau pulang!" ujar Gibran memakai pakaiannya kembali.

"Tapi ingat, jika kau berani angkat suara tentang kejadian ini akan ku pastikan kau akan mendapatkan hal yang lebih buruk lagi," ancam Gibran yang membuat Adlin menelan salivanya sejenak.

Setelah berpakaian Gibran kemudian berjalan keluar dari ruangannya meninggalkan Adlin yang teduduk sendirian di dalam ruangan tersebut.

"Saya tunggu kamu di mobil yah, jangan coba-coba untuk kabur!" ujar Gibran berjalan meninggalkan Adlin sendirian di ruangannya.

Adlin kemudian memungut pakaiannya satu persatu dan merasakan sakit di daerah sensitifnya dan mulai memakai pakaiannya kembali yang sudah sedikit robek akibat perlakuan Gibran, mau tidak mau dia harus mengambil jas milik Gibran di sofa untuk menutupi badannya.

Ia tak langsung pergi menemui Gibran dia kini terdiam tak berdaya di ruangan tersebut apa yang akan dia katakan oleh orang tuanya nanti dan juga bagaimana nanti jika dia hamil apakah Gibran akan bertanggung jawab.

Semua itu masih menjadi pertanyaan berkecamuk dalam benak Adlin dan ia hanya bisa menangis meratapi semuanya sampai ia kini kehabisan air mata lalu berjalan keluar dari ruangan Gibran.

Sesampainya di dalam mobil Gibran, Adlin langsung mendapat tatapan tajam dari bosnya itu yang membuat nyalinya ciut seketika.

"Kamu darimana saja!" bentak Gibran kesal.

"M... Maaf pak," jawab Adlin gugup.

Gibran hanya membuat napas panjang lalu mulai melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi meninggalkan kantornya bersama Adlin yang sedikit khawatir akan apa yang akan terjadi padanya nanti.

"Kita mau kemana?" tanya Adlin memberanikan diri untuk bertanya pada Gibran.

"Siapa yang menyuruhmu bertanya padaku?" ujar Gibran melempar tatapan dinginnya.

"Kau masih takut? Aku akan membayar mu lagipula berapa sih harga mu? Kau tak lebih dari sampah menurutku yah jadi harus ku manfaatkan," tambah Gibran yang membuat hati kecil Adlin sakit.

"Tuhan kenapa aku harus bertemu dengan orang seperti ini!" teriak Adlin yang menyesali keputusannya untuk bergabung di perusahaan Gibran dulu.

"Perempuan sepertimu tak pantas menangis lagian kalau kau hamil tinggal gugurkan saja apa susahnya?" ucap Gibran menyengir kecil, ia tidak berpikir Adlin bisa hamil, toh dia hanya melakukannya sekali.

"Tidak semudah itu!" teriak Adlin yang mulai kesal.

"Apa maksudmu!" bentak Gibran mengerem mendadak.

Gibran kemudian beralih menatap Adlin dan dengan sigap tangan kanannya berhasil menarik rambut panjang terurai milik Adlin, seketika Adlin meringis kesakitan sampai tak sadar air matanya turun kembali membasahi pipinya.

"Jangan coba macam-macam dengan saya!" ujar Gibran menghempaskan wajah Adlin ke dashboard mobil sehingga menciptakan sedikit luka kecil di pelipis Adlin.

Setelah itu Gibran kembali ke bangku pengemudi dan menjalankan mobilnya tanpa memperdulikan isak tangis Adlin yang sudah tak karuan juga darah yang mengalir dari pelipisnya.

- To Be Continue

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

sadis man......

2023-05-24

0

Dengpa 78

Dengpa 78

sadis juga ini othornya 😂😂

2022-10-17

2

Ndhe Nii

Ndhe Nii

ini sih sama dg perkosaan...bisa d laporkan dan dalam keadaan sadar serta masih menyakiti....😀...tp berhubungan ini sebuah novel...okelahh... gimana othorr mengemasnya hingga mudahan jd bacaan yang okeee... lain dr yg lain..🙏😀😀🤣

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 CH. 01: Awal Yang Buruk
2 CH. 02: Harga Diri Adlin
3 CH. 03: Aku Hamil?
4 CH. 04: Masih Mencoba
5 CH. 05: Merubah Personal Hidup
6 CH. 06 Saran Adlin
7 CH. 07: Malam Pertama, Mungkin?
8 CH. 08: Akad
9 CH. 09: Bukan Pria Playboy Tapi Cassnova
10 CH. 10: Pergi
11 CH. 11: Memulai Lagi
12 CH. 12: Kembali Ke Kantor
13 CH. 13: Ungkapan Yang Tertunda
14 CH. 14: Kau Menyebalkan
15 CH. 15: Daddy Harus Dihukum
16 CH. 16: Malam Pertama Yang Tertunda
17 CH. 17: Psycopat itu Artinya Cantik
18 CH. 18: Kau Pria Paling Menjijikkan
19 CH. 19: Ribet Amat
20 CH. 20: Scandal Cemburu Toge Goreng
21 CH. 21: Cemburuan Sih
22 CH. 22: Antara Zuhra dan Gibran
23 CH. 23: Aku Mau Itu
24 CH. 24: Ungkapan Kebohongan
25 CH. 25: Menerima Keadaan
26 CH. 26: Ngidamnya Out The Box
27 CH. 27: Ngidam Lagi
28 CH. 28: Gibran Yang Manja
29 CH. 29: Panggilan Sayang
30 CH. 30: Empat Permen
31 CH. 31: Lamaran Yang Kedua
32 CH. 32: Morning Sickness
33 CH. 33: Keraguan Adlin
34 CH. 34: Asal Mas Bahagia
35 CH. 35: Dikamar Mandi
36 CH. 36: Double Date
37 CH. 37: Baby Niel
38 CH. 38: Daddy Siaga
39 CH. 39: Kegundahan Aulita
40 CH. 40: Hadiah Kecil Untuk Adlin
41 CH. 41: Ungkapan Kebenaran
42 CH. 42: Waktu Gibran Mengeluh
43 CH. 43: Bulan Madu
44 CH. 44: Sesat Deh Sesat!
45 CH. 45: Brotherhood
46 CH. 46: Nothing To Loose
47 CH. 47: Lari Pagi
48 CH. 48: Byurr!
49 CH. 49: Adegan Dikamar Mandi
50 CH. 50: 2-1 Hubby
51 CH. 51: Terlalu Hardcore
52 CH. 52: Hujan
53 CH. 53: Jumpalitan Hari Adlin
54 CH. 54: Adeknya Mana?
55 CH. 55: Ur Husband
56 CH. 56: Happy Anniversary [END]
57 Novel Baru Author!
58 Author Time [Pengumuman]
59 Xtra Part: Aulita Anak Baik
60 DUDA SALAH KAMAR
Episodes

Updated 60 Episodes

1
CH. 01: Awal Yang Buruk
2
CH. 02: Harga Diri Adlin
3
CH. 03: Aku Hamil?
4
CH. 04: Masih Mencoba
5
CH. 05: Merubah Personal Hidup
6
CH. 06 Saran Adlin
7
CH. 07: Malam Pertama, Mungkin?
8
CH. 08: Akad
9
CH. 09: Bukan Pria Playboy Tapi Cassnova
10
CH. 10: Pergi
11
CH. 11: Memulai Lagi
12
CH. 12: Kembali Ke Kantor
13
CH. 13: Ungkapan Yang Tertunda
14
CH. 14: Kau Menyebalkan
15
CH. 15: Daddy Harus Dihukum
16
CH. 16: Malam Pertama Yang Tertunda
17
CH. 17: Psycopat itu Artinya Cantik
18
CH. 18: Kau Pria Paling Menjijikkan
19
CH. 19: Ribet Amat
20
CH. 20: Scandal Cemburu Toge Goreng
21
CH. 21: Cemburuan Sih
22
CH. 22: Antara Zuhra dan Gibran
23
CH. 23: Aku Mau Itu
24
CH. 24: Ungkapan Kebohongan
25
CH. 25: Menerima Keadaan
26
CH. 26: Ngidamnya Out The Box
27
CH. 27: Ngidam Lagi
28
CH. 28: Gibran Yang Manja
29
CH. 29: Panggilan Sayang
30
CH. 30: Empat Permen
31
CH. 31: Lamaran Yang Kedua
32
CH. 32: Morning Sickness
33
CH. 33: Keraguan Adlin
34
CH. 34: Asal Mas Bahagia
35
CH. 35: Dikamar Mandi
36
CH. 36: Double Date
37
CH. 37: Baby Niel
38
CH. 38: Daddy Siaga
39
CH. 39: Kegundahan Aulita
40
CH. 40: Hadiah Kecil Untuk Adlin
41
CH. 41: Ungkapan Kebenaran
42
CH. 42: Waktu Gibran Mengeluh
43
CH. 43: Bulan Madu
44
CH. 44: Sesat Deh Sesat!
45
CH. 45: Brotherhood
46
CH. 46: Nothing To Loose
47
CH. 47: Lari Pagi
48
CH. 48: Byurr!
49
CH. 49: Adegan Dikamar Mandi
50
CH. 50: 2-1 Hubby
51
CH. 51: Terlalu Hardcore
52
CH. 52: Hujan
53
CH. 53: Jumpalitan Hari Adlin
54
CH. 54: Adeknya Mana?
55
CH. 55: Ur Husband
56
CH. 56: Happy Anniversary [END]
57
Novel Baru Author!
58
Author Time [Pengumuman]
59
Xtra Part: Aulita Anak Baik
60
DUDA SALAH KAMAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!