Kesucian Yang Terenggut Paksa

Kesucian Yang Terenggut Paksa

BAB SATU

Seorang wanita cantik berbalut stelan blazer dengan jilbab yang dililit kebelakang menambah kecantikannya, tengah duduk termenung di restoran nya seorang diri menikmati minuman didepannya. 

Sesekali wanita cantik itu menoleh kesamping melihat kendaraan yang lalu lalang dibalik kaca transparan. Bahkan banyak pengunjung yang berdatangan di restorannya tak membuat nya terganggu.

Tapi beberapa detik kemudian, wanita itu sedikit terkejut dengan kedatangan seorang pria gagah dengan wajah datar nya memasuki restorannya.

Tangannya terkepal kuat mengingat masa silam nya dulu yang begitu menyakitkan. Ingatan demi ingatan kembali menghiasi pikirannya membuat matanya memerah.

Sosok pria yang menghancurkan masa depannya dan dengan gampangnya tidak mengakui perbuatan keji nya hingga dia menjadi terpuruk bahkan menjadi trauma terdalam untuk nya. 

Padahal kejadian itu sudah berlalu sejak sepuluh tahun, tapi ingatan wanita itu masih terus tersimpan dalam memori otaknya.

"Kenapa dia harus muncul disaat seperti ini. Lihatlah bahkan keadaan nya terlihat baik-baik saja setelah membuatku hancur". Gumamnya masih terus menatap pria itu.

Helaan nafas keluar dari mulut Nadine, dia berusaha mengatur nafasnya yang sedari tadi bergemuruh hebat setelah melihat pria itu.

Nadine kembali memicingkan matanya kala melihat wanita yang menyusul pria itu.

"Sayang ...". Panggil nya.

Senyum kecut terbit dibibir Nadine, mungkin pria sudah menikah dengan wanita impiannya. Mengingat dia dulunya hanyalah wanita miskin bahkan ketika kejadian kelam itu orang tua Nadine tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menerima takdir, Jika anak nya telah di nodai oleh anak dari pengusaha terkenal di kota mereka.

Flashback 

Nadine yang saat itu baru pulang sekolah ketika sore hari, sebab dia harus mengikuti beberapa mata pelajaran tambahan karena dia harus mengikuti olimpiade di sekolahnya.

Sebagai anak yang pintar tentu para guru sangat membanggakan Nadine dengan sekolah-sekolah lainnya yang juga turut mengikuti olimpiade tersebut. 

Walaupun dari keluarga yang terbilang tidak mampu tapi Nadine bisa bersekolah di sekolah elite Karena mendapat beasiswa berkat kemampuan nya, tentu orang tuanya merasa bangga.

Gadis itu berjalan menyusuri gang kecil untuk sampai dirumah nya, tapi siapa sangka lima orang pemuda menghadangnya dengan senyum menyeringai dibalik maskernya.

"Ayo ikut kami..". Ujar salah satu pria itu menarik tangan Nadine dengan kuat.

"Si-siapa kalian ? Tolong jangan apa-apa kan saya. Saya tidak memiliki apa-apa untuk kalian ambil". Ucapnya nya dengan suara bergetar karena ketakutan.

"Jangan banyak tanya, cepat ikut kami. Kami juga tidak mau uang mu". Ucap pria itu kembali.

"Lepaskan saya, saya tidak mengenal kalian". Nadine berusaha memberontak Agar terlepas dari cengkraman pemuda itu, tapi apa daya temannya ikut membantu memegang Nadine membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

Gadis itu mencoba berteriak meminta tolong tapi mulutnya segera di s*mpal kain hingga suaranya tidak terdengar lagi.

Kelima pria itu membawanya kerumah kosong besar yang terbengkalai bahkan jauh dari pemukiman warga, hanya ada semak-semak yang menjulang tinggi disana.

Tubuh gadis itu di hempas begitu saja hingga terjatuh di lantai yang terlihat kotor dan mereka tertawa melihat Nadine ketakutan dengan tubuh yang bergetar.

"Kalian pergilah, aku sudah mentransfer uang nya. Biar dia yang menjadi urusan ku". Ucap pemuda tinggi dengan porsi badan yang bagus diantar mereka.

"Baik bos, terimakasih. Lain kali jika membutuhkan bantuan lagi panggil kami". Kata salah satu pemuda itu.

"Tenang saja". Jawabnya kemudian keempat pemuda itu keluar dari rumah terbengkalai itu.

Pemuda itu beralih menatap Nadine dari atas hingga kebawah, senyum licik terbit dibibir nya.

"Siapa kamu ? Kenapa kamu membawa saya kesini. Tolong lepaskan saya". Pinta Nadine tapi pemuda didepannya itu tidak menghiraukan nya sama sekali, malahan dia semakin mendekat bahkan langsung menarik baju sekolah gadis itu mencoba membuka kancing bajunya.

"Tenang saja, setelah kita bersenang-senang aku akan melepaskan mu". Ujarnya mencengkram kuat baju Nadine.

Nadine berusaha memberontak Agar pemuda itu tidak membuka baju nya, dia berusaha meraih masker dan juga topi pemuda itu hingga memperlihatkan wajahnya.

"R-Revan ?". Kata Nadine dengan suara terbata-bata, dia begitu syok mendapati teman sekelasnya yang melakukan itu padanya.

Revan langsung melancarkan aksinya mencumb* Nadine dengan bruntal bahkan teriakan demi teriakan tidak dihiraukan oleh pemuda itu.

Bahkan saat Nadine pingsan dia tetap melancarkan aksi b*jatnya, padahal gadis itu sempat merintih kesakitan karena Revan yang sudah mengambil kesucian nya.

Setelah melakukan kegiatannya, Revan terdiam sejenak menatap tubuh p*los gadis yang sudah digagahi nya itu. Ada rasa bersalah menyeruak masuk kedalam relung hatinya apalagi saat ini Nadine ternyata masih p*rawan dan dialah yang pertama kali mengambil mahkotanya.

"Ternyata dia masih perawan ? Tapi kata Andi jika pernah mencicipi tubuh Nadine. Apa dia membohongi ku ?". Gumamnya menarik rambutnya frustasi.

"Bajingan!!". Umpatnya kesal karena terlalu percaya pada Andi temannya itu dan sekarang dia menyesali perbuatannya sendiri.

Setelah beberapa menit kepergian Revan, akhirnya Nadine sadar dari pingsan nya. Dia mencoba menggerakkan badannya tapi rasa perih menjalar ke seluruh tubuhnya bukan hanya itu, rasa sakit hati juga kian merajalela di dalam sana.

Kini sudah hancur masa depan Nadine akibat aksi b*jat Revan yang telah merenggut sesuatu yang selama ini dia jaga bahkan orang tuanya sudah mewanti-wanti sejak dia masih SMP.

"Hiks... Aku harus bagaimana menghadapi masa depan ku". Lirih nya dengan suara serak Bahkan sedari tadi air matanya sudah merebak membasahi pipi nya yang sedikit kotor karena terkena tanah.

Gadis itu melangkah keluar dari rumah kosong tersebut. Dilihatnya sekeliling ternyata hari sudah mulai gelap bahkan sebentar lagi mungkin hujan akan turun, terlihat dari gemuruh guntur yang terdengar saling bersahutan dengan kilat.

Dengan langkah yang terseok-seok, dia membawa dirinya kembali kerumah orang tuanya dengan susah payah agar tidak terjatuh.

Dia terus melangkah digelap malam dengan sedikit penerangan tapi saat ditengah jalan teryata hujan sudah membasahi tubuhnya. Gadis itu menangis pilu meratapi nasibnya yang begitu tidak adil dibawah guyuran hujan.

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam lebih lama nya akhirnya gadis itu sudah sampai didepan rumah orang tuanya yang terlihat begitu sederhana tapi nyaman bagi mereka, didepan sana sudah ada bapak dan ibunya yang tengah menunggu kedatangannya disana.

"Nadine..". Panggil ibu Nadine yang melihat anaknya sudah basah kuyup bahkan baju sekolah nya begitu lusuh.

"Ibu.. bapak..". Teriak berlari kearah mereka, gadis itu segera memeluk ibunya dengan erat hingga ibu Nadine juga ikut basah, dia menangis dipelukan sang ibu menumpahkan semua apa yang terjadi hari ini.

"Apa yang terjadi dengan mu nak, kenapa kamu bisa seperti ini ?". Tanya Santo pada anak semata wayangnya itu.

Tapi Nadine tidak dapat menjawab pertanyaan bapak nya itu. Hanya tangis yang mengiringinya, tangisan itu sangat pilu terdengar ditelinga orang tuanya.

Dia tidak ingin mengatakan apa yang terjadi pada kedua orang tuanya karena takut mereka akan malu dan juga akan memarahinya.

"Sudah Bu, bawa Nadine masuk kasihan dia basa kuyup seperti itu nanti takutnya masuk angin". Ucap Santo menyuruh sang istri.

"Ayo nak kita masuk. Segera ganti pakaian mu terus kita makan bersama". Ajak Anita menuntun anak gadis nya itu.

Gadis itu hanya menurut saja, badannya begitu lelah akibat Revan. Dia segera masuk kekamar mandi dan mengguyur tubuh nya. Menggosok secara kasar dengan tangisan yang sudah pecah.

"Sekarang aku benar-benar kotor hiks...". Gumamnya terus menggosok tubuhnya sampai memerah.

"Aku sangat membenci mu Revano Adiyaksa.. aku tidak akan pernah memaafkan mu sampai kapan pun". Lirihnya kembali menggosok tubuh nya yang terasa kotor.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sinta bule

Sinta bule

sbnarnya ceritanya sangat bagus tp GK sreg klo peran cowonya satu kls sama ceweknya .

2025-01-02

0

Adelia Rahma

Adelia Rahma

di awal cerita aja udah bikin darah naik

2024-12-05

0

enungdedy

enungdedy

hampir sama kya cerita sbelah

2024-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!