Suddenly Wife
Narendra Baladitya. Orang-orang akrab memanggilnya Rendra. Sepertinya semua orang akan setuju bila predikat pria tampan di sematkan kepadanya. Betapa tidak, aura manly, garis rahang yang tegas, kulit sawo matang nan eksotis, dada bidang, serta lengan kuat yang berotot, menjadi penegas akan kejeniusan Tuhan dalam menciptakan morfologi fisik yang nyaris sempurna.
Pria matang itu tak hanya dianugerahi keindahan tubuh dan wajah saja, tapi ia juga memiliki keindahan batin yang luar biasa karena mau menerima Alisha, seorang gadis urakan yang hamil dan di tinggalkan kekasihnya tanpa kejelasan.
Gadis yang entah mengapa memiliki sikap yang sulit di kendalikan bahkan oleh kedua orangtuanya sekalipun. Apakah dia produk broken home? Apakah dia anak yang kurang kasih sayang? Atau, apakah dia hidup dalam kekurangan? Jawabannya ialah tidak. Justru karena terlalu dimanjakan, membuat Alisha salah jalan.
Farraz, laki-laki brengsek cap pecundang tengik itu tega meninggalkan Alisha saat gadis itu baru saja memberitahu tentang kehamilannya. Bimantara berang. Bagaimana tidak, anaknya yang tersisa dan menjadi satu-satunya harapan itu malah berbuat cela dan meluluh lantakkan segenap harapan.
Kenakalan Alisha benar-benar diluar batas wajar. Jika hanya kerap kena sweeping kepolisian ketika menonton konser dan berkelahi itu sudah biasa. Pulang dalam keadaan berbau alkohol itu juga pun sudah sering. Bahkan, selama bersekolah tak terhitung jumlahnya orangtuanya di panggil oleh guru BK karena kelakuannya.
Tapi kali ini gadis itu sudah sangat keterlaluan. Kedua orangtuanya mengetahui Alisha tengah hamil ketika dia sedang menelpon Farraz dan memberitahukan soal kehamilannya.
PLAK!
" Papa sudah tidak tahu lagi musti dengan cara apa mendidik mu Alisha. Bunuh saja papa jika begini!" teriak Bimantara yang sudah lelah dengan tingkah anaknya. Ia berada di ujung kemarahan.
Suci semakin menangis histeris mendapati suaminya naik pitam sembari menampar anak mereka satu-satunya. Alisha yang memang bersalah hanya bisa diam sembari merasakan pedih di pipinya.
" Kenapa kamu tega membuat hal seperti ini Alisha. Kau anak kami satu-satunya yang tersisa. Seharusnya kau tahu besarnya harapan kami padamu!" Bimantara berteriak disela tangisnya yang pilu. Meluapkan segala kekecewaan yang berjubel di dadanya.
" Aku juga tidak tahu jika Farraz akan pergi Pa. Biar aku cari dia!" ucap Alisha seraya hendak melangkah pergi.
"Anak kurang ajar! Masih berani kau menyebut nama bajingan itu, hah?!" Bimantara menghardik anaknya.
Karena luapan emosi yang memuncak, Bimantara tiba-tiba merasa kepalanya sakit, tubuhnya lemas dan dadanya panas. Ia langsung ambruk dengan napas yang kembang-kempis.
"Papa!" Suci berteriak dan membuat Alisha kontan berbalik menuju kepada Papanya yang kejang.
" Papa!" Alisha yang panik menggoyang tubuh sang Papa dengan gemetaran.
" Cepat siapkan mobil. Kita harus segera bawa Papamu ke rumah sakit!"
•
•
Setibanya mereka di rumah sakit, dokter yang menangani Bimantara memberitahu jika tensi laki-laki itu sangat tinggi. Jelas menegaskan bila penyakit Hipertensi Ayahnya kumat.
" Jika begini terus, bisa berpotensi stroke. Untuk sementara harus di rawat!"
Alisha menangis meratapi kesalahannya yang berujung pada memburuknya kondisi kesehatan sang Papa. Suci yang benar-benar kalut hanya bisa menangis. Ia lelah dengan semua hal buruk yang datang secara bersamaan di dalam hidupnya.
" Ma!" Alisha memberanikan diri memanggil mamanya karena kasihan.
" Puas kamu sekarang Alisha?" Suci tampak kecewa kepada anaknya. Sangat kecewa. " Mama nggak akan memaafkan kamu jika sampai Papamu kenapa-kenapa. Dan sekarang, jangan kau pikir untuk menggugurkan bayimu yang tidak berdosa itu! Ada atau tidaknya Ayah bayi itu, kau harus tetap memeliharanya dengan baik!"
Rendra yang malam itu kebetulan melintas di koridor rumah sakit usai mendonorkan darahnya malah tak sengaja mendengar dua orang yang berteriak.
Ia menoleh lalu memicingkan mata karena kenapa bisa ada orang bertengkar di rumah sakit seperti sekarang ini. Dan saat pandangannya sudah jelas, ia terkejut demi melihat orang yang ia kenal sedang bertengkar hebat.
" Tapi aku mau nyari Farraz Ma. Dia harus tanggung jawab!"
" Mau cari kemana? Bajingan kayak dia pasti udah kabur. Dia tidak akan mau tanggung jawab. Punya kerjaan apa dia?" Suci menunjuk-nunjuk anaknya dengan murkanya.
Alisha tertunduk layu. Bahkan selama ini Farraz memang lah orang yang manja. Anak broken home yang di kehidupannya lebih banyak mendapatkan sokongan uang dari pada kasih sayang itu benar-benar telah membuat hidup Alisha berbalik seratus delapan puluh derajat.
" Itu semua salah kamu!"
Rendra yang mengenal dua orang itu terlihat bergerak maju. " Tante!" sapa Rendra yang tak mengira jika akan bertemu dengan keluarga Bimantara di sini.
Membuat seorang wanita yang usianya lebih dari setengah abad itu terperanjat. " Rendra?"
"Tante di sini, siapa yang sakit?" tanya Rendra sembari melihat ke arah Alisha yang mengelap air mata di wajahnya menggunakan punggung tangan. Wajah gadis itu tampak sedih dan terpukul.
" Om Bima Ren. Dia..." Suci tercekat saking tak kuasanya ia menahan segala kesedihan. Ia kembali menangis karena tak mampu lagi berpura-pura baik-baik saja di depan Rendra, orang yang ia kenal dengan sangat baik.
Rendra yang merasa kasihan mengusap punggung wanita itu dan mengira jika mungkin orang yang sudah mulai tua akan kerap terkena sakit penyakit. " Sabar Tante. Yang kuat!"
Namun beberapa waktu kemudian , Rendra akhirnya tahu sebab musabab Bimantara di rawat di rumah sakit adalah karena mereka sedang memiliki masalah besar. Beberapa saat kemudian, dokter mengizinkan keluarga Bimantara masuk. Suci memberitahu suaminya bila ada Rendra di luar.
" Ada Rendra di luar mas. Dia kebetulan lewat dan ngelihat aku tadi!" tutur Suci menatap muram suaminya.
" Mana dia?"
" Mas mau ketemu?"
Bimantara mengangguk. Ia hanya ingin melihat pria yang sudah dia anggap sebagai anaknya itu di saat sedih seperti saat ini.
Rendra masuk dan sempat melihat Alisha duduk berdiam diri di sofa. Tak jauh dari Alisha duduk ia mendapati Bima sudah sadar dengan wajah sedih bak orang kehilangan pengharapan. Tapi dari semua kesedihan yang terpampang, ia sungguh tak menduga jika sumber keadaan ini adalah karena cela yang di lakukan Alisha.
" Alisha hamil dan di tinggalkan pacarnya Ren. Seandainya kamu masih jadi aparat, mungkin aku bisa minta tolong kamu untuk menggelandang bajingan itu. Aku tidak tahu lagi musti bagiamana Ren. Aku gagal mendidiknya!" Bimantara kembali terisak-isak dan berkeluh kesah kepada Rendra.
DEG
Rendra yang mendengarnya sontak tertegun dengan leher yang seperti di cekik. Apa yang ia dengar benar-benar membuat dadanya perih. Pernah suatu masa ia mendengar tentang Alisha yang urakan dan bengal. Namun ia tak menduga jika Alisha benar-benar se nakal ini.
"Aku Ayah yang gagal Ren. Kenapa Tuhan membuat hidupku sebegini prihatinnya. Apa salahku?" Bimantara meratap. Meninggalkan rasa pilu bagi siapa saja yang melihatnya.
Rendra meneguk ludahnya. Ia benar-benar kasihan melihat Bimantara. Ia lantas menoleh kepada Alisha. Gadis itu terlihat sibuk dengan ponselnya seperti sedang menelpon seseorang tapi tak bisa-bisa. Ia bahkan mendengar Alisha sempat mengumpat lirih kala nomor yang ia hubungi tak membuahkan hasil.
Tiga hari setelahnya, Rendra membesuk Bimantara yang sudah dibawa pulang. Tapi kali ini ia tidak datang dengan buah tangan berupa kue atau buah-buahan, melainkan kalimat yang membuat mata Alisha mendelik lebar.
" Jika di izinkan, saya siap membimbing Alisha dengan segala kekurangannya Om! Saya mau menikahi Alisha!"
Alisha sontak mendongak. Pun dengan Suci yang shock dengan ucapan laki-laki gagah tersebut.
" Apa kau serius dengan ucapanmu Ren? Tapi dia..."
"Saya sangat serius Om!" sahut Rendra dengan raut yang sulit di baca oleh siapapun. Membuat Suci dan Bimantara bertukar pandang.
Alisha yang mendengar hal itu sontak berdiri. " Aku tidak mau!"
Bimantara menatap tajam anaknya." Tidak mau kau bilang?"
" Aku tidak kenal siapa dia dan kenapa dia tiba-tiba mau menikahiku?" kata Alisha menatap sengit Rendra.
Tapi Rendra tak memperdulikan ocehan impulsif Alisha. Ia hanya fokus kepada Bimantara dan Suci. Juga seberkas sinar petunjuk yang mendadak muncul di hatinya.
" Lebih cepat lebih baik Om! Mungkin dihadiri keluarga dekat saja cukup!"
" Apa kau bilang? Tidak, aku tidak mau!" sergah Alisha yang tentu tak mau menikah dengan pria yang usianya terpaut jauh darinya. Apalagi, ia tidak kenal dengan laki-laki itu.
Bimantara menatap kalut pada anaknya. " Jika kau tidak mau menikah dengan Rendra, maka sebaiknya kau pergi dari rumah ini dan lebih baik aku mati daripada harus menanggung malu karena ulahmu!"
DEG
Maka Alisha sepertinya tak bisa lagi mengelak dari ketentuan ini. "Bagaimana ini? Aku tidak mau menikah dengan dia, tapi Papa...?"
Dan dari sinilah awal mula kisah mereka.
.
.
.
.
Halo para pembaca terkasih, ini author Mommy Eng. Author meluncurkan kisah baru lagi karena kisah Kevin sudah berakhir. Semoga bisa menemanimu hari-hari para Readers sekalian di manapun berada ya.
Kenapa kok bukan kisah Frans?
👉 Kisah Frans bakal author buat tapi belum tahu kapan ya. Hati dan pikiran author sedang tertambat di tema nikah paksa dengan spesifik perbedaan usia. Bagi yang kurang cocok, mohon untuk tidak berkomentar yang kurang baik ya😇
Dan bagi yang suka, mohon tekan like, subscribe dan komen ya. Sekecil apapun dukungan pembaca, sangat berarti buat author untuk terus bertahan dan berkarya di paltform tercinta kita ini.
Ingat, kisah ini hanyalah fiksi semata. Semua yang tertuang hanyalah manifestasi dari kekayaan imajinasi penulis. Jika ada jalan cerita, nama tokoh, tempat yang sama di kisah ini, itu semua hanya kebetulan semata.
Akhir kata, selamat membaca 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
M akhwan Firjatullah
Mak e kok kayak g asing y nama2 nya...sopo to si Rendra Ki..
2024-06-16
0
säňäýä🖤
❤❤❤❤
2024-02-12
0
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
hai mommy aku hadir, niatnya aku mau nabung bab, biar gak penasaran kayak mpin, eh malah gatel tangan pengen bukak, padahal aku udah bertahan 5 hari lho biar gak buka🤣🤣🤣🤣
2024-02-12
1