Bab 3. Rahasia penguat sabar

Alisha pura-pura memejamkan matanya ketika terdengar suara pintu berderit. Menandakan jika Rendra pasti akan masuk. Dan benar saja, aroma parfum pria itu bahkan lebih dulu menyapa hidungnya. Dan anehnya, ia merasa tak keberatan dengan aroma itu.

Rendra yang sudah berada di dalam menatap sekilas Alisha lalu kemudian mendekatkan diri ke arah ranjang. Tapi bukannya tidur bersama, melainkan mengambil bantal lalu meletakkannya di sofa kamar itu.

Alisha membuka matanya sebelah lalu melirik Rendra yang kini berbaring sembari melipat kedua tangannya. " Bagus lah kalau tidur di sana. Aku tidak perlu repot-repot cari alasan!"batinnya lega.

Rendra sengaja tidur di sofa karena ia tahu baik dirinya maupun Alisha belum memiliki perasaan apapun. Ia hanya mengikuti nuraninya agar semuanya terselamatkan. Nurani yang timbul ketika ia melihat Bimantara dan Suci yang sangat sedih kala itu.

Dan ketika Alisha bangun keesokan paginya, ia sudah mendapati sofa di depan sana kosong. Bantal yang semula di pakai Rendra juga sudah kembali ke sampingnya. Jelas menegaskan jika pria itu sudah bangun lebih awal dari dirinya.

" Dia sudah bangun?" ia bergumam lalu mengalihkan pandangan ke jam dinding. "Astaga, sudah jam delapan!"

Alisha buru-buru bangkit tapi dia tiba-tiba merasa pusing. Ia lantas berdiam diri sejenak dan berharap dirinya tidak pingsan.

" Kenapa perutku terasa mual?" keluhnya menyadari jika ada yang tidak beres pada dirinya.

" Huek!" ia mual.

Ia berjalan menahan rasa pusing ke kamar mandi lalu mengeluarkan semua isi perutnya hingga mulutnya terasa pahit. Dititik ini, ia kembali teringat dengan Farraz yang membuat hidupnya bagai terpenjara.

Satu jam kemudian, Alisha yang merasa perutnya sudah lebih baik memilih turun dan melihat bi Ani sedang sibuk mengelap kaca lemari yang di dalamnya berisi barang-barang antik.

" Bi!"sapa Alisha.

" Eh mbak Alisha. Mau sarapan?" balas wanita itu yang langsung berdiri sigap.

Alisha menggeleng. Ia tak berselera makan. Apalagi, perutnya kini seperti di aduk ketika mencium aroma bawang ataupun bumbu.

" Rendra. Emmm mas Rendra, sudah berangkat?" ia segera meralat ucapannya dengan muka ragu-ragu sebelum membuat pembantu itu curiga jika ia dan Rendra menikah karena paksaan.

"Sudah mbak. Hari ini ada rekrutmen karyawan baru katanya. Makanya beliau berangkat pagi."

Rekrutmen? Sial. Ia bahkan tak tahu apa-apa mengenai pekerjaan suaminya itu. Ia kini bahkan bingung harus melakukan apa. Ia bosan dan ingin pergi jalan-jalan. Tapi semua itu urung ketika ia mendengar ucapan Papanya tempo hari.

" Kamu beruntung karena pria macam Rendra mau menikahi kamu tanpa syarat. Jaga kelakuan kamu. Kalau sampai kamu berbuat macam-macam, jangan sampai menyesal kalau kamu kehilangan segalanya Alisha!"

Siang harinya ,ia kembali muntah-muntah. Kepalanya juga sangat pusing. Tapi ia segera terkejut ketika sebuah tangan tiba-tiba memijat tengkuknya yang bersimbah keringat dingin. Ia menoleh.

" Lepas!" Alisha menggoyangkan pundaknya menepis tangan Rendra.

"Sejak kapan kau muntah?" Rendra khawatir.

"Tadi pagi!" sahutnya acuh tak acuh.

Rendra makin cemas menatap Alisha yang pucat. " Kata bi Ani kau belum makan sejak pagi. Lihatlah, kau bahkan pucat Alisha. Kenapa kau selalu sulit diatur?"

"Kau siapa hendak mengatur ku?" Alisha nyolot karena merasa bila Rendra sudah melewati batasannya. Ia tak suka di atur apalagi di nasihati oleh pria yang memaksanya menikah.

" Alisha. Aku suamimu!"

" Sampai kapanpun aku tidak akan menganggap mu suamiku!"

Rendra terdiam sembari menyabarkan diri kala perempuan itu melewati begitu saja. Ia sejurus kemudian mengikuti Alisha yang berbaring di atas kasur lalu memejamkan matanya.

" Dua hari kedepan aku akan sibuk. Kalau kau seperti ini terus, kau bisa sakit!"

" Bodo amat. Sekalian aja biar mati!"

" Alisha!" kali ini Rendra terpancing dan mengeraskan suaranya.

" Apaan sih? Bentak-bentak. Kalau gak suka ceraikan aja, beres kan?"

Rendra menggeleng menguatkan diri. Ia sejurus kemudian memilih keluar lalu menemui Bi Ani karena jika di teruskan ia takut akan kehilangan kontrol.

" Jangan terima tamu asing selama aku tidak ada di rumah."

" Antar saja makanan ke kamar jika Alisha tidak turun!"

" Baik mas!"

Malam harinya, Rendra masuk ke kamar dan mendapati Alisha sudah tertidur. Ia mendekat dan mencoba membangunkan.

" Alisha!" ucap Rendra hati-hati.

Alisha yang sebenarnya belum tertidur langsung membuka matanya sambil melengos. " Apa?"

"Aku besok pergi dua hari!"

" Terserah!"

"Ini pegang lah. Jika ingin membeli sesuatu kamu bisa menggunakan ini!"

Alisha melirik sebuah kartu yang di letakkan diatas kasur oleh Rendra. Pria itu terlihat lebih segar seperti baru mandi.

" Aku hanya minta jaga dirimu sendiri. Kau tahu kan Papamu memiliki riwayat sakit berat! Setidaknya jangan buat mereka khawatir!"

" Lama-lama kayak Mama kamu ini ya?" Alisha muak karena Rendra ternyata sangat cerewet.

Rendra diam. Usia yang terpaut jauh jelas membuatnya sadar jika Alisha masih sangat labil. Tapi terlepas dari itu semua, ia tahu jika Alisha sebenarnya baik.

" Istirahatlah!"

Alisha tak menjawab dan terus menerus memasang muka kesal. Alisha pikir, laki-laki itu akan tidur di sofa. Tapi hingga tengah malam Rendra tak kembali. Laki-laki itu rupanya kini sedang berada di sebuah ruangan dan sengaja menyendiri.

" Menyingkir!"

DOR! DOR!

" Tidak!"

Matanya kembali memejam ketika kilasan peristiwa mengerikan itu kembali terputar di otaknya. Bahkan hingga lewat beberapa tahun, semua kilasan kejadian itu masih membuatnya gemetar.

" Semua ini lebih sulit dari yang akan duga. Semoga kau tahu apa yang sedang aku lakukan saat ini adalah untukmu!" ucapnya sembari menatap sebuah foto di atas mejanya.

Terpopuler

Comments

sasri

sasri

tetap sabar ya rendra ya? 💪

2024-02-08

0

Mommy Eng

Mommy Eng

belum ada yang menyebalkan kan?🤣

2024-02-07

0

moerni🍉🍉

moerni🍉🍉

bikin misteri apa sih mommm....
alisha ini kayanya satu2 nya tokoh utama yg nyebelin d karya mu mommm...bikin pengen ta sumpah serapahin🫢🫢🥲

2024-02-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!