episode 9

Maya masih membuka mata nya dengan lebar,dia merasa terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Farel. Ciuman pertama nya dengan pria pertama yang dekat dengan nya ,membuat nya merasa semakin tak percaya.

"Manis,hhmmm kau pakai lipstik lavender?" tanya Farel yang kini sudah kembali duduk didepan nya ,entah kapan pria itu sudah berada disana karena Maya yang terus melamun .

"Besok kau bawa Delia kesini,saya yang akan antar dia menemui ibu Sofia" ucap Farel dengan tangan yang sudah dia panjang kan untuk menghapus lipstik milik Maya yang sudah belepotan,dia tersenyum tipis tapi dapat di lihat oleh Maya.

Maya hanya bisa menganggukan kepala nya saja, karena senyuman di bibir Farel membuat nya terpana. Pemandangan yang indah dan sangat jarang sekali dia lihat selama berada disana ,karena memang baik Farel mau pun Gilang tidak pernah tersenyum sama sekali didepan karyawan.

"Hhmmm, kamu masih mau disini ? Ingin menemani ku sampai pulang nanti?" tanya Farel dengan lembut, membuat Maya semakin tak percaya.

"Maya? Kamu melamun?" tanya Farel lagi yang masih terus tersenyum, dia tau kalau Maya terkejut dengan perubahan sikap nya tapi entah kenapa Farel bersikap seperti itu. Dirinya sendiri pun tak tau ,dia terus ingin tersenyum didepan wanita yang baru saja dia cium.

"Eh....maaf pak" jawab Maya yang sudah tersadar,Maya langsung berdiri dan berjalan menuju pintu dengan cepat. Dia merasa sangat malu,kemudian dia menuju meja nya.

Tubuh nya terasa tegang,baru saja dia dicium belum juga di sentuh yang lainnya tapi jantung nya sudah seperti ingin keluar dari dada nya. Maya terus menekan dada nya,sesekali tangan nya meraba bibir nya yang dicium oleh Farel.

Maya tak menyangka kalau cinta nya akan terbalas,tapi dia masih ragu karena ngak mungkin Farel bersedia menerima cinta nya. Apalagi dia juga belum menyatakan cinta nya,lantas kenapa Farel langsung mencium nya seperti tadi .

Pikiran nya melayang entah kemana ,membuat nya tidak bisa memikirkan pekerjaan nya saat ini . Dia hanya bisa mengkhayal dan mulai mencari tau kenapa Farel mencium nya seenak nya saja ,apa memang pria itu biasa melakukan nya pada wanita yang dia mau .

Ada rasa kesal dihati Maya ,tapi dia bingung bagaimana menanyakan nya pada Farel nanti nya . Dengan pikiran yang tak bisa lagi dia ajak kompromi,akhirnya dia memilih untuk cepat pulang dengan alasan ingin memberitahukan pada Delia mengenai pekerjaan nya dan bu Sari pun mengijinkan nya .

Maya memilih untuk pulang ke rumah kedua orang tua nya,dia ingin segera memberitahukan mengenai pekerjaan Delia. Dia yakin jika Delia akan senang,apalagi Maya juga ikut senang karena bisa mengambil perhatian dari sang nenek.

"Nenek....apa kabar ?" tanya Maya yang sudah berlari kecil memeluk tubuh sang nenek yang duduk di teras rumah, disana tidak ada Delia.

"Lho.....May,kok kamu pulang kesini?"tanya Nenek karena biasa nya Maya akan pulang ke apartement nya .

"Aku kangen nenek " jawab Maya dengan nada manja nya,si nenek pun membalas pelukan nya membuat Maya senang.

"Maaf ya,nenek ngak bisa perhatian sama kamu. Nenek pikir kamu itu sudah banyak kasih sayang dari pada Delia, dia tidak punya ayah juga ibu. Tidak ada saudara kandung sama sekali,tidak seperti mu yang memiliki ayah dan ibu juga Gery" jelas si nenek dengan pelan membuat Maya tersadar

Maya masih memeluk Nenek nya,dia melihat Delia yang berjalan di belakang menuju ke arah mereka dengan tersenyum. Ada rasa bersalah di hati Maya karena merasa cemburu pada Delia, padahal Delia tidak pernah menganggap nya seperti itu.

"Kau datang may?" tanya Delia yang sudah meletakan nampan berisi cemilan dan teh manis di atas meja ,dia mengambil dua gelas saja karena dia pikir hanya ada dirinya dan sang nenek .

Maya semakin merasa bersalah karena sudah cemburu tak jelas pada Delia, dia jadi ngak tega mengatakan mengenai pekerjaan untuk Delia. Tapi dia sudah terlanjur berbicara dengan Farel, ngak mungkin dia membatalkan nya kecuali Delia sendiri yang menolak nya.

"Aku ambil kan gelas lagi ,kamu tunggu ya" ucap Delia yang ingin masuk kembali untuk mengambil gelas buat Maya tapi Maya langsung menahan nya.

"Ekhm....ngak usah Del, aku ngak lama kok. Aku mau ngasih gau kalau ada kerjaan buat kamu,tapi kalau kamu ngak mau kamu bisa nolak nya langsung besok " jelas Maya dengan rasa yang ngak enak,karena sang nenek sudah cemberut menatap ke arah nya .

"Ah....benarkah? Kalau begitu aku mau kok,besok ya?" jawab Delia dengan senyuman di bibir nya,dia ngak mungkin terus bergantung pada keluarga paman nya.

"Delia,sebaiknya kamu pikir kan lagi . Nenek ngak mau jauh dari mu,apalagi Maya juga ngak ada disini kan " ucap sang nenek yang merasa sedih jika cucu nya itu pergi.

"Nek,Delia kan bisa menjenguk nenek kalau libur. Kita bisa jalan-jalan bersama nanti,apalagi Delia bisa bayarin nenek makan-makan pas Delia gajian " ucap Delia dengan lembut dan pelan,dia mengelus punggung sang nenek.

"Hhmm....nenek kan juga mau kalau Delia punya pasangan,kata nya nenek ingin melihat Delia menikah dan punya anak . Jadi Delia harus pergi bekerja dan mencari jodoh, kalau dirumah terus sama nenek. Kapan Delia bisa kenal jodoh Delia nek" jelas Delia membuat Maya terkejut, dia membulatkan mata nya dengan cepat.

Usia nya dan Delia beda tiga tahun,lebih tua dirinya tapi Maya tak pernah memikirkan ke hal pernikahan. Dia sibuk meniti karir nya hingga kini dia mendapatkan jabatan yang cukup tinggi di perusahaan, mendengar ucapan Delia membuat dirinya tertampar dan ingin mencari jodoh yang dikatakan oleh Delia.

Seketika wajah Farel hadir di kepala nya,ciuman hangat dan mesra kembali terasa dibibir nya . Dia jadi ingin mengulangi ciuman itu,ciuman yang sebentar tapi bermakna. Wajah Maya menjadi memerah,membuat Delia juga sang nenek merasa khawatir.

"Kamu ngak apa apa May? Kok wajah kamu merah,apa kamu sakit?" tanya Delia yang sudah meletakan tangan nya di dahi milik Maya

"Hah....ah ,ngak kok. Aku ngak apa apa, hhmmm aku pulang dulu ya. Besok kau harus siap jam delapan pagi,aku akan menjemput mu " jawab Maya dengan gugup,kemudian Maya langsung mengalihkan pembicaraan mereka.

"Da nenek,sehat sehat ya nek. Nanti Maya datang lagi" ucap maya sambil melambaikan tangan nya ke arah sang nenek dan masuk kedalam mobil nya.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentar nya ya,makasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!