Kamu Bukan Ahli Dokter

Kamu Bukan Ahli Dokter

Kamu Bukan Ahli Dokter

Irfan Taksalaya pemuda miskin yang tidak memiliki apa-apa. Dia yang menikah dengan keluarga terpandam karena surat wasian dari keluarga Miyako. Kehidupan pernikahan yang tidak direstui oleh ayah dan ibu dari Miyako membuat Irfan diperlakukan sebagai pembantu atau sampah di dalam keluarga tersebut. Hari demi hari dia lalui oleh Irfan dengan pekerjaan sebagai pembantu sedangkan Miyako yang seorang wanita karir dan seorang direktur di perusahaan di keluarganya.

Miyako yang menikah tanpa dasar cinta selalu memperlakukan Irfan bukan sebagai suaminya. Di malam pertama mereka menikah Irfan yang sudah masuk ke dalam kamar oleh Miyako. Mendapatkan cacian yang membuat Irfan sakit hati.”Kamu itu sudah miskin, pengangguran bisanya menyusahkan kami saja. Kenapa juga aku harus tidur dengan kamu, mulai sekarang kamu tidur dilantai jangan harap kamu bisa tidur di kasur bersama denganku. Kamu itu tidak layak bersanding denganku,”kata Miyako yang segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sedangkan Irfan yang menyiapkan tempat untuk dia tidur melihat Miyako yang baru selesai mandi. Dimana pakaian Miyako membuat wajah Irfan memerah karena terpesona.”Apa-apa liat-liat,”ucap Miyako yang merasa tatapan dari Irfan.

Miyako langsung berbaring di kasur muali tidur sementara Irfan telah selesai dari kamar mandi melihat Miyako yang sudah tidur. Irfan berbaring dilantai dengan alas yang tidur seadanya.”Untuk apa menikah jika akhirnya tidak dianggap,”guman Irfan yang menutup mata.

Pagi datang irfan yang sudah bangun sudah ada didapur bersama bibi imah. Dimana Irfan membantu pekerjaan rumah seperti keinginan mertua Irfan dan istrinya.”Bagus juga kalau kamu sadar, jika kamu ingin tinggal disini harus bisa bekerja jangan merepotkan saja,”ucap ibu mertua.

“Ibu kenapa kamu bicara kepada sampah itu?,”kata Miyako.

“Kalian berdua pagi-pagi sudah ribut saja, ayo kita sarapan,”kata ayah mertua. Irfan yang juga hendak duduk dihentikan oleh ayah mertua yang melihatnya.”Kamu mau apa?,”kata Ayah mertua.

“Sarapan bersama,”ucap singkat Irfan.

“Kamu makan bersama pekerja yang lain saja, aku tidak mau duduk dengan sampah seperti kamu ini mengganggu kenyamanan aku saja,”kata Ayah mertua.

“Itu benar kamu lebih baik makan bersama pekerja yang lain saja, kamu itu harus tahu posisi kamu itu ada dimana?,”kata Miyako. Irfan segera bangkit dari tempat dia duduk dan berjalan menuju dapur dimana para pekerja sedang makan.

“Tuan muda Irfan kenapa anda kembali ke sini,”ucap bibi Imah.

“Saya makan bersama kalian mulai sekarang,”kata Irfan dengan santainya. Tapi hatinya yang kuat dan sabar menerima perkataan mereka yang tidak enak dihati itu.

“Tuan muda Irfan jangan diambil hati ya mereka memang seperti itu,”kata penjaga gerbang. Irfan mengangguk kepada mereka sampai makan bersama dimulai. Selesai makan mereka mulai bekerja kembali termasuk Irfan yang di panggi Miyako dan ibu mertuanya untuk membersihkan gudang belakang. Irfan segera pergi dengan perlengkapan yang diperlukan menuju gudang belakang yang sudah lama tidak dibersihkan

Hari demi hari berlalu dimana Irfan yang diperlakukan sebagai babu di rumah Miyako hanya bisa menerima saja. Dimalam itu Miyako yang mengaja seorang laki-laki yang terlihat mewah dan tampan dari pada dirinya. Irfan yang ingin tahu siapa dia menghampiri Miyako.”Siapa dia Miyako?,”ucap Irfan yang melihat ke arah Miyako.

Tapi di sisi lain Miyako yang melihat Irfan merasa jiji. Laki-laki disebelah Miyako melihat dengan tatapan ingin tahu dan penasaran. Tapi dalam hati orang itu berkata,”Siapa kamu berkata kepada Miyako dengan santai itu.”

“Kevin kamu tidak usah perdulikan pelayan ini,”ucap Miyako yang tidak menganggap Irfan sebagai suaminya.

“Jika kamu tidak ada kerjaan sana pergi ke belakang,”kata Miyako. Irfan yang berjalan ke belakang dimana orang tua Miyako yang menyambut Kevin dengan baik. Di belakang Irfan bertanya kepada bibi Imah siapa orang itu. Bibi imah memberitahukan kalau orang itu adalah Kevin Jayatala pengusaha terkenal.

Irfan yang mendengar itu hanya bisa melihat dari jauh saja sambil berpikir,”Apa Miyako suka dengan laki-laki itu?.” Penjaga gerbang yang saat itu sedang melihat Irfan menepuk bahunya dan berkata,”Tuan muda Irfan kamu jangan lihat itu lagi.”

Irfan menoleh ke belakang dimana penjaga gerbang yang menyapanya itu.”Paman apa maksud kamu tadi?,”ucap Irfan yang tidak paham dengan perkataannya tadi.

“Apa benar kamu tidak paham perkataanku itu. Kamu di sini percuma saja istri kamu itu tidak menganggap kamu ada. Mungkin saja dalam waktu dekat ini kamu akan diceraikan oleh nona,”kata penjaga gerbang.

“Jika itu terjadi malah bagus, tapi kenapa dia mau menikah denganku jika pada akhirnya dia suka dengan orang lain,”kata Irfan.

“Tuan muda Irfan benar kamu tidak tahu, kalau mereka menikahkan kamu itu karena warisan kakek nona. Dimana warisan akan diberikan jika nona menikah dengan tuan muda,”ucap bibi Imah yang juga sudah tahu.

“Apa jadi pernikahan ini hanya untuk mendapatkan warisan kakek Miyako saja. Tapi aku masih tidak mengerti kenapa kakekku dan kakek Miyako menulis perjanjian pernikahan seperti itu,”ucap Irfan. Bibi Irfan dan penjaga gerbang yang sudah lama bekerja disana juga tidak tahu tentang apa yang dikatakan oleh Irfan.

Setelah pertemuan Kevin dengan orang tua Miyako mulai memilih tanggal pernikahan mereka. Tapi sebelum pernikahan bisa dilanjutkan Miyako harus bisa menceraikan Irfan terlebih dulu. Kevin yang ditemani oleh Miyako mengantar sampai didepan pintu. Irfan berjalan menuju kamarnya baru saja selesai membersihkan dirinya. Melihat keluar jendela dimana Kevin dan Miyako sedang berciuaman.

Mata Irfan yang melihat hanya bisa tertusuk duri dalam hatinya. Istri yang sudah dia nikahi selama satu tahun memperlakukan dirinya sebagai orang lain. Tapi dalam hati Irfan juga merasa lega kalau begini dia akan bisa berpisah dengan Miyako.”Kurasa ini yang terbaik,”ucap Irfan.

“Apa yang sedang kamu bicarakan Irfan,”ucap ayah mertua yang ada di belakang dia.

“Ayah mertua sedang apa di sini dan ada perlu apa,”kata Irfan yang tidak tahu maksud kedatangan dia ke kamarnya.

“Aku ingin bicara dengan kamu,”ucap Ayah mertua yang melemparkan selembar surat cerat dan penadatanagn surat ahli waris yang diberikan oleh Irfan. Irfan mengambil lembaran itu dan membaca isi dari suratnya. Dimana Irfan sama sekali tidak terkejut dengan apa yang akan datang di depannya.

“Tanda tangan itu dan pergi dari rumah ini mulai besok,”kata ayah mertua yang dingin dan tajam.

Irfan selesai membaca hendak mengambil pulpen untuk menadatangni surat cerai dan ahli waris. Saat itu Miyako dan ibunya yang sudah datang melihat Irfan yang baru saja selesai menadatangni surat cerai dan ahli warisnya.

Miyako dengan segera mengambil lembaran kertas itu.”Bagus juga kamu, tanpa ada paksaan kamu sudah sadar dengan posisi kamu. Mulai besok kita tidak ada hubungan apa-apa lagi,”kata Miyako. Setelah semua selesai malam berganti dimana Irfan yang hendak pergi meninggalkan rumah. Tapi saat hendak pergi perlakukan keluarga Miyako masih saja tidak ada rasa perduli dengan Irfan. Apa yang akan terjadi dengan Irfan setelah mereka berdua berpisah?.

Terpopuler

Comments

Kang Comen

Kang Comen

judul nya gk pas

2024-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!