KBAD 3

Setelah malam tiba Irfan yang dengan perut sedikit bisa mengganjal dengan kentang dan ubi yang tersisa.Malam yang gelap dan tidak ada mengganggu Irfan, tapi dengan suasana malam yang damai. Setelah sekian lama Irfan tidak merasakan semua it. Apa lagi kalau dia pada jam seperti ini harus membersihkan dapur dan mencuci pakaian milik Miyako dan ibu mertua dia. Tapi setelah perceraian Irfan bisa bebas untuk sesaat.”Tapi bagaimana untuk mendapatkan uang ya,”kata Irfan.

Malam yang tidak tahu mau memulai dari mana. Irfan hanya bisa tertidur untuk malam itu, setelah malam pergi pagi datang. Irfan mulai pergi ke gudang untuk mengambil kunci untuk kamar yang sudah tertutup. Tapi Irfan melihat seorang wanita yang masuk ke halaman rumahnya. Irfan berjalan ke arah pintu dan melihat wanita itu membawa satu mangko yang berisi makanan.

“Selamat pagi aku Alina tetangga sebelah kamu, aku baru dikasih tahu oleh ibuku kalau ada orang di sebelah rumah kami,”kata Alina yang memperkenalkan dirinya.

“Alina silakan masuk, maaf masih berantakan,”kata Irfan menyambut kedatangan Alina dengan ramah.

“Ini ada sedikit makanan untuk anda dari ibu saya,”ucap Alina. Irfan yang merasa senang dengan apa yang dibawa oleh Alina mengucapkan terima kasih. Tapi melihat wajah Alina membuat Irfan bertanya apa yang terjadi dengan dia. Tapi Irfan tidak bisa bertanya soal itu hingga Alina membuka mulutnya.

“Anda ini siapa dan kenapa anda bisa tingga di sini?,”ucap Alina.

“Maaf aku lupa untuk memperkenalkan namaku. Aku Irfan cucu dari kakek yang memiliki rumah ini dulu,”kata Irfan.

“Irfan, aku baru tahu kalau kakek yang dulu tinggal di sini memiliki cucu,”kata Alina.

“Itu benar karena sudah lama sekali aku tidak datang ke sini. Setelah orang tua saya meninggal jadi aku tidak tahu kabar kakek saya dulu. Bagaimana dia bisa meninggal aku juga tidak tahu soal kabar itu,”kata Irfan.

Alina yang merasa kasihan hanya bisa tertunduk tapi dnegan tubuh dia yang merasa tidak enak hanya bisa diam untuk sesaat. Irfan yang merasa tidak enak pergi ke gudang untuk mengambil buku yang dia temukan kemarin.

“Jika kamu tidak keberatan apa kamu mau menuggu di sini untuk sebenar, aku akan membuatkan minuman untuk anda,”kata Irfan.

Irfan segera berjalan keluar menuju gudang dimana dia mengambil kota kuno dan membuka buku obat yang berisi tanaman. Awalnya Irfan sedikit ragu untuk membacanya tapi karena melihat Alina dia ingin membantunya.

Setelah melihat gejala yang diperlihatkan oleh Alina. Irfan menebak kalau Alina sakit kejang jantung tapi untuk memastikan itu Irfan harus bertanya kepada Alina lebih dulu. Irfan yang membawa buku ditangannya dan segelas air putih.”Maaf hanya ini saja yang aku miliki, tapi Alina kenapa dengan wajah kamu itu. Apa kamu sakit?,”kata Irfan yang tidak panjang lebar.

Alina yang sedikit ragu hanya diam saja dan menimun air putih yang diberikan oleh Irfan.Irfan yang tahu hanya melihat saja dan bertanya lagi kepada Alina.”Apa dada sebelah kiri kamu merasa sakit saat melakukan kegiatan yang berat seperti mengangkat barang yang berat begitu dan sesudah makan?,”ucap Irfan. Alina yang mendengarnya melihat ke arah irfan dan menganggu kepadanya.

“Apa rasa sakit itu menjalar ke punggung, bahu dan lengan kiri dan tubuh juga terasa sesak dengan nafas berat. Lalu apa kaki dan tangan kamu terasa dingin juga Alina?,”kata Irfan.

“Bagaimana kamu tahu Irfan?,”kata Alina yang hanya bisa bertanya kepada Irfan.

“Jadi itu benar ya, itu gejala kejang jantung,”kata Irfan yang berdiri dari tempat dia berdiri.

Irfan yang sudah tahu segera keluar dan mengambil wortel untuk membuat obat. Tapi Irfan yang mencari madu binggung dari mana dia bisa mendapatkan madu. Setelah melihat sekitarnya Irfan melihat sarang lebah di atas pohon. Irfan mencari tahu untuk mengambil sarang madu itu untuk membuat obat Alina. Irfan yang berhati-hati mulai mendekati sarang lebah dan menghilangkan lebah yang ada di sarang itu dengan sedikit asap api.

Para lebah yang sudah pergi  Irfan bisa mengambil sedikit madu yang ada disarang. Kedua bahan yang sudah terkumpulkan Irfan pergi kedapur untuk memulai membuatnya. Karena baru pertama untuk mempraktekkan itu Irfan hanya bisa menyesuikan dengan apa yang diresepkan dalam  buku kuno.

Lima buah wortel segar yang dalam bahasa asingnya adalah Daucuc carotes. Tiga sendok makan madu murni. Irfan mencari parut melihat sekitarnya setelah menemukannya wortel yang dia dapatkan. Wortel yang sudah dikupas ia parut dengan halus setelah itu dia peras untuk mengambil airnya.

Irfan yang mengambil gelas untuk wadahnya tidak lupa untuk memberikan madu yang dia dapatkan agar ada rasa manis. Selesai membuat obat dengan wortel Irfan pergi ke tempat Alina yang masih duduk menahan rasa sakitnya.”Minumlah ini agar bisa sedikit membaik,”kata Irfan memberikan minuman wortelnya.

Alina mengambil gelas itu dari tangan Irfan yang meminumnya.”Ini enak Irfan tapi bagaimana kamu bisa membuat ini. Tubuhku juga sedikit merasa nyamanan,”kata Alina yang sedikit merasa lebih baik dari saat dia datang.

“Baguslah jika kamu merasa nyamannyan. Jika kamu mau minumlah ini selama 3 kali dalam sehari sampai kamu merasa baikan. Ini hanya dari wortel lima biji dan madu seger tiga sendok saja,”kata Irfan yang memberikan resepnya.

Alina menganggu saja sampai akhirnya dia pergi dari rumah irfan. Melihat Alina yang sudah pergi irfan kembali membuka pintu kamar yang tadi ingin dia bersihkan. Irfan membuka pintunya terlihat ruangan yang sudah berdebu. Tapi Irfan bertanya kenapa ruangan ini dikunci sangat rapat. Irfan membuka jendela kamarnya agar pencahayaan terlihat di seluruh kamar.

Irfan mulai membersihkan semua debu dan mengelap semua perabotan yang ada. Tapi disaat Irfan membersihkan kamar itu ada satu foto. Irfan mengambilnya terlihat foto yang dilihat dia tidak asing.”Seperti diriku dan kedua orang dibelakang ini apa mereka adalah ayah dan ibu disampingnya pasti adalah kekek,”ucap Irfan yang meneteskan air matanya.

Irfan yang mengais saat melihat wajah keluarga mereka yang dulu. Tapi sekarang hanya ada dirinya saja di tempat ini karena semua orang sudah meninggalkan Irfan. Tapi Irfan tidak merasa kecewa karena dia sudah merasa bersyukur.”Aku harus kuat untuk membalas semua perlakukan mereka yang sudah membuangku dan membuat aku seperti ini. Bagaimana caranya aku harus bisa membuat mereka menyesal karena membuat aku dengan tidak terhormat,”kata Irfan yang menghapus air matanya.

Irfan kembali membersihkan ruangannya, disaat dia memberishkan dia melihat beberapa tunggu untuk membuat obat. “Uutuk apa kekak dulu menyimpan ini ya?,”ucap irfan yang meletakan kembali setelah semua telah bersih. Beberapa jam telah berlalu dimana kamar kakeknya yang sudah dibersihkan terlihat rapi.

“Kalau begini terlihat indah dan nyaman. Apa aku tidur disini saja ya malam ini,”kata Irfan setelah selesai membersihkan kamarnya. Tapi saat Irfan berbaring di kasur yang sudah dia bersihkan diluar dan dia jemur lalu dia pasang kembali. Dimana tubuh Irfan merasa nyaman dan lega dari lelah yang  selama ini dia hadapi. Tapi setelah ini apa yang akan dilakukan oleh Irfan?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!