ANTAGONIS BUKAN PROTAGONIS
Suara samar samar terdengar di telinga gadis yang baru saja bangun dari pingsannya dikamar mandi.
Gadis yang bekerja di cafe itu.Pingsan entah kenapa.
Tibalah saat dia ingin mendengar hal yang lebih dari pembicaraan orang itu. Sakit kepala menyerangnya.
"Aduh sakit. .. " Gumamnya dengan memegangi kepalanya. Samar samar ingatan pemilik tubuh ini melintas di benaknya seperti kaset berputar di kepalanya sendiri.
"Apa, aku berpindah tubuh menjadi pemeran protagonis yang endingnya malah mati ditangan antagonis pria. " Ucapnya yang hanya didengar dia saja.
" Gila ini benar gila. Aku seorang ratu jahat. Berpindah ditubuh gadis miskin dan lemah. Ini tidak bisa dibiarkan. "Geram gadis itu dengan penuh amarah. Wajah super cantik meskipun memakai baju murahan. kulit seputih keju, dan halus, dengan rambut berwarna hitam kelam.
" Rencana saat ini. Kabur dari toilet ini. " Ucapnya dengan sibuk mencari apapun lubang yang bisa dilewati dengan tubuh yang profesional ini. Seperti gitar spanyol kalau memakai baju seksi.
Saat putus asa. Dia mendongakkan kepalanya dan melihat ventilasi udara yang berada di atap kamar mandi. Dengan tersenyum cerah dia langsung berusaha mencari cara untuk naik keatas.
Dia melihat wastafel lalu diding yang menyekat setiap bilik kloset di sana. Dengan tersenyum cerah dia baik ke atas wastafel lalu melangkah dengan berpegangan dinding kamar mandi mencapai pembatas dinding kloset lalu dia jalan seimbang melangkah pelan pelan di atas dinding itu lalu meraih lubang udara itu.
Kelak
Suara lubang udara terbuka dan dia meraih sesuatu di lubang udara itu dan naik keatas secara perlahan . Dengan kekuatan yang penuh tekat dalam kehidupan keduanya. Karena kehidupan pertamanya telah berakhir saat dia tak sengaja meminum racun buatannya sendiri.
Sampai di dalam lubang udara tepatnya di atas plafon dia kembali menutup lubang udara itu. Dan merangkak mengikuti dimana akan berujung. Saat dirasa sudah mentok dan ada Lubang kebawah dia mengikutinya hingga kebawah dan berakhir di luar jendela cafe itu. Saat tidak ada orang barulah dia keluar dari sana dan langsung masuk di tempat para karyawan lalu mengambil tasnya. Dan keluar lewat pintu belakang. Dan mencegat taxi.Kembali pulang dengan mengingat ingatan pemilik tubuh ini.
Karena bagaimanapun pemilik tubuh ini memiliki seorang mama yang mempunyai toko kue di sebelah rumahnya.
Sesampai di toko kue sang ibu dan juga pintu masuk rumahnya.
"Huh, Aman. " Batinnya dengan bernafas lega.
" Anabella Safira. " Teriak seseorang wanita cantik yang berada didepannya meskipun sudah berumur tetap cantik bagaikan bidadari.
"Hehehe, Maaf. Saya terlambat mom. " Jawab Anabella Waller yang sekarang menjadi anabella safira.
Sedangkan nyonya widya hanya menghela dengan pelan.
" Apa ada masalah di cafe tempatmu kerja. " Tanya widya yang melihat anaknya sedang sedikit panik diwajahnya.
" Ada orang besar yang ingin menangkap ku mom. " Jujur anabella dengan santainya toh dia bukan protagonis yang tak ingin di khawatirkan keluarganya. Bodoh namanya kalau tak ingin menjadi orang yang di khawatirkan orang tua.
" Ya sudah, cepat masuk dan makan lalu. Tetaplah dikamar. " Kata widya yang langsung menutup kaca jendela toko rotinya dan memasang tulisan tutup di pintunya. padahal roti masih hangat dan baru saja matang juga masih banyak.
" Kenapa tutup mom. " Tanya anabella dengan bingung.
" Yang penting kamu aman. Masalah uang bisa dicari. " Jawab widya yang menghampiri putrinya dan mengajak sang putri masuk ke dalam rumah mereka.
Sedangkan di sisi lain yang tak lain cafe dimana ana ana bekerja.
" Apa dia masih didalam. " Tanya seorang pria yang berperawakan tegap, tampan, tinggi dan tak memiliki hawa persahabatan sama sekali.
" Masih tuan. "Jawab salah satu bawahannya.
"Sudah berapa lama.Hingga tuan sampai datang kesini sendiri. " Tanya tangan kanan yang tak lain sang asisten.
" Hampir satu jam tuan. " Jawab yang berada didepan pintu kamar mandi.
Melihat ada yang tidak beres. Membuat pria yang dipanggil tuan mengerutkan dahinya.
" Masuk. " Perintah pria itu dan barulah pengawalnya masuk.
" Ada apa. Kenapa tak ada gadis itu disini. " Tanya sang asisten.
Sedangkan sang bos yang melihat baju pelayan cafe itu terlepas di wastafel dan sepatu membuat kedua bola matanya melihat keatas. Dan di sana ada lubang ventilasi yang ditutup.
"Keluar, Cari. " Ucap pria itu yang pergi dengan marah.
"Ternyata kamu. Juga bisa lolos dari kepungan bodyguard ku. " Batin pria itu dan pergi dari cafe yang sudah porak poranda tersebut karena ulahnya yang sedang kesal.
"Tuan daren tenangkan emosi anda. " Cegah asistennya yang melihat tuannya akan mengamuk.
Daren Alexander pria yang begitu arogan dan kejam dan Antagonis pria yang akan membunuh protagonis wanita demi antagonis wanita yaitu Triani Alexandria adik tersayang daren. Karena tunangannya yang menyukai anabella safira. Yaitu Advan wilis.
Mendengar itu. Mau tak mau dia pergi dari sana dan memasuki mobilnya yang di sana sudah ada sopir dan adiknya.
" Apa kakak sudah menangkap Ana. " Tanya Triani kepada kakaknya.
" Belum. Dia kabur. " Jawab daren dengan wajah dinginnya.
"Lupakan.Aku akan mengikhlaskan advan bersama dengannya saja. " Ucap triani dengan lesu.
"Apa kamu bahagia. " Tanya daren kepada adiknya.
" Tidak. Tapi advan menyukainya. Aku menerimanya kerja di cafe ini untuk tau seberapa jalang nya dia menggoda advan. Tapi sejauh ini dia biasa saja. Saat advan menghampirinya dia sibuk kerja. Dan jarang bicara. Ku kira dia bisu tapi dia bisa bicara. " Ucap Triani dengan panjang lebar.
"Disini advan yang salah. mengkhianati cintaku kepada Orang yang belum tentu suka padanya. " Ucap triani .
" Dia, Miskin mungkin dia bisa saja menjual dirinya diluar jam kerja cafe dan menggoda advan di tempat lain. " Jawab sang kakak yang yakin wanita itu sama saja. beda dengan adik perempuannya dan juga ibu.
Kaca jendela mobil diturunkan dan menyuruh anak buahnya. Cari tau diaman tempat tinggalnya dan jangan sampai ketahuan.
"Jalan." Ucap pria itu yang masih duduk dengan adiknya. Dan mengantar adiknya di apartemen yang sangat jauh dari kediaman. Dulu tapi dia ada uang akan berakhirnya.
Saat dipertengahan jalan. Daren memilik pesan masuk dan mendapat foto dan informasi tengah perjalanan pulang ke apartemen tante. Di sana tertulis Widya bakery. Dengan tersenyum penuh arti.
" Ke apartemen triani terlebih dahulu." Ucapnya di angguki oleh sang supir.
Setelah adiknya turun dari mobil dan memandang kepergian adiknya memasuki bangunan depan apartemen.
Setelah mengantar adiknya di langsung ke toko widya bakery munjul dibenak sang ibu.
" Ke toko kue widya bakery. " Ucap daren dan di angguki sang supir hingga juga membuat dia berkata lalu mengotak atik ponselnya.
Saat sampai didepan rumah anak yang tak lain toko roti. Dan langsung dia keluar dan akan mengetuk pintu dengan menonjolkan kepalanya.
" Ada yang bisa kami bantu. tuan. " Tanya wanita yang sudah berumur dengan cantiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2024-02-27
0
Selviana
Semangat kak....
2024-02-09
0