Tak berlangsung lama nyonya widya sudah keluar dari kamar tadi dan mengandeng gadis cantik bak bidadari dengan tubuh yang bagus. Karena gadis itu memakai celana jeans pendek dan jaket rajutan.
"Mom, aku malas. Apalagi ketemu pria yang suka sama aku. Pemborosan waktu meladeni mereka. " Ucap anabella dengan sedikit keras. Yang bisa didengar lima orang pria termasuk daren di sana.
"Pemborosan waktu. " Batin mereka berlima yang merasa pria tersentil.
"Sayang jangan gitu ya. Ayo. " Ajak nyonya widya kepada anaknya.
Mereka berjalan dengan santai dan berdiri di depan mereka berlima. Lalu melirik asisten daren. Hanya senyuman sinis yang didapat asisten itu.
" Sinis amat itu muka. lihat saya" Batin asisten itu yang merasa takut saat berhadap langsung dengan gadis yang jadi target tuannya.
Lalu pandangannya jatuh ke pria duduk di sofa itu.
" Nak, ini namanya daren alexsander. Pria yang mengejar mu .Ingin menjadikanmu kekasihnya. Bukan simpanan garis bawahi. Dia masih sendiri tak punya pacar katanya. Dia bos pabrik textile. Dan dia juga tampan sekali kan sayang. " Ucap nyonya widya memperkenalkan pria kepada putrinya siapa tau mau.
" Dia Sang antagonis pria yang akan bunuh ku. Dengan cara ini kamu ingin menculik dan membunuhku. ke kanak-kanakan. " Batin anabella dengan Bersilang tangan di dada melihat daren.
Tanpa pikir panjang. " Membosankan. " Ucap anabella dan langsung pergi kembali ke kamar sang ibu.
Sang ibu yang mendengar respon anaknya tersenyum cerah. Dan langsung memasukan kue kuenya kedalam kantong dan diberikan kepada daren tiga kantong berisi kue kue enak.
" Nak daren. Ini tante kasih kue kue ini. untuk calon besan ya. Tante senang sekali. Akhirnya putri tante memiliki respon pada pria. " Ucap nyonya widya yang sangat senang.
" Beritahu calon besan. ucap salam tante. Dan bisa simpan nomer mu di ponsel tante. " Ucap nyonya widya yang menyodorkan ponselnya kepada daren.
Daren mengambil dan memberikan nomer pribadinya.
" Tuan. .. " Ucap sang asisten yang putus karena lambaian tangan daren.
" Baiklah, tante saya pergi dulu. Sampai jumpa dan terima kasih.
Selesai berpamitan mereka berlima pergi dari toko kue itu. Dan meninggalkan dalam keadaan sudah rapi kembali.
Saat di mobil.
" Kembali ke rumah utama. " Dia ingin memberikan kue kue itu kepada ibunya. Toh niat baik seorang wanita tua tak boleh di lupakan. Tapi nanti dia harus bilang apa. Diam saja lebih baik.
Sedangkan di toko kue . Widya tersenyum jahat. Dia melakukan itu. Hanya ingin dapat untung sebelum dia dan putrinya balik ke kota h. Karena liburan mereka akan usai seminggu lagi. Dia harus segera dapat calon mantu. Agar dia dan suami cepat cepat punya cucu agar bisa dipamerkan dengan rekan bisnis suaminya.
Di Sebuah restoran.
Di kota H.
"Hai bos, Dimana sahabatmu yang kau kejar cintanya itu. kenapa tak kau buntuti lagi sampai ke kota A. " Tanya teman nongkrongnya.
Ini hari minggu. Semua pegawai kantor libur termasuk bos sang ceo sebuah perusahaan B. Davidson yang terbesar nomer dua di kota H.
" Aku bukan apa apa bagi keluarga Dimitri. Lagian Bella juga tak menyukaiku. Dia hanya menganggap ku sahabatnya saja. " Ucap pria itu yang Harinya sangat gundah saat di kota A dia meniduri gadis yang masih virgin. Dan sekarang hatinya gundah memikirkan gadis itu. Sejujurnya mereka sama sama mabuk. Dia ditolak bella. Dan minum hingga mabuk. Sedangkan wanita itu bercerita sedang tidak baik baik saja hubungannya dengan sang tunangan.
"Dia kenapa kabur. Pagi itu. " Batin pria itu hang sedang melamun. Membayangkan sosok wajah gadis tersebut.
" Mungkin dia akan menikah dengan tunangannya. " Batinnya kembali.
" Bastian. Kau kenapa.? " Tanya salah satu temannya .
" Tak apa., Gua cabut dulu ya. " Ucapnya dan pergi meninggalkan teman temannya.
Tak berselang lama. Seseorang menelponnya.
Dengan berat, Dia menjawabnya.
" Bastian, Kapan Kau akan kembali. Tuan dimitri mencari mu. " Ucap orang yang berada di sebrang sana.
" Sebentar lagi. " Jawabnya dan memutuskan panggilan ayahnya.
Dia pasti dah tau. Untuk apa tuan dimitri kerumahnya. Pasti minta alamat dimana istri dan anaknya tinggal. Karena mereka memilih berpisah karena putri angkat tuan dimitri yang telah meninggal 1minggu yang lalu. Putri angkatnya itu wanita seperti ular. Pura pura polos tapi licik.
Dengan cepat dia masuk mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Orang nomer satu dikota h itu. Tidak pernah sabaran.
Kembali di kota A.
Hari sudah berganti. Sudah 2 hari saat insiden di cafe. Barulah saat ini. Anabella kembali mengingatkan kalinya di cafe itu. Dia akan menemui pemilik cafe tania alexsander. Dan pria yang bernama daren tak menunjukkan batang hidungnya pula. Membuat hari harinya nyaman.
Tak tak tak.
Dengan langkah gontai dia memasuki restoran itu. Dan langsung ke ruangan tania berada.
Tok tok tok.
" Masuk" Ucap orang yang berada didalam.
Melihat siapa yang masuk. Membuat nyali triani mengkerut karena kalah cantik dan kalah body kalau dibanding dengan gadis yang baru saja masuk.
" Aku ingin bicara dengan anda nona. "Ucap anabella dengan tenang dan santai.
" Apa, Dan silahkan duduk di sofa saja. " Ucap triani dan dia berdiri menuju sofa dan duduk. Di ikuti oleh anabella yang duduk di sofa.
" Aku ingin keluar dari pekerjaan saya. "Ucap anabella yang membuat tania bingung. Bukannya kerja disini agar bertemu dengan advan.
" Kenapa keluar. " Tanya triani kembali.
" Seminggu lagi. Aku akan kembali ke kota H. Dan satu yang membuat aku keluar itu adalah kelakuan tunangan mu. Sangat membuatku tidak nyaman. Aku sarankan putuskan dia. Aku bisa mengenalkan mu dengan pria di kota h. " Jawab anabella dan langsung berdiri di depan tania kembali. "Dan salam buat daren. Bilang sama dia. Ibuku mencarinya. " Tambahnya dan langsung keluar dari ruangan itu lalu pergi dari restoran tersebut.
Tak berselang lama. Tunangan tania datang ke ruangannya.
"Triani, Kenapa tiap aku kesini anabella tidak ada. " Teriak advan membentak tania dengan kasar mendorong bahu tania. Sebelum tania jatuh daren memeluk adiknya dengan sigap.
"Apa apaan kamu. " Marah daren kepada pria bajingan itu.
" Apa apaan katamu. Anabella tiga hari tidak kerja pasti karena ulahnya. " Tuding advan kepada triani dengan jari telunjuknya.
" Tania apa benar itu. " Tanya lembut daren kepada adik perempuannya.
" Tidak kak, Ana tadi kari. Dia berhenti kerja. Karena akan pulang ke kota kelahirannya. Dan katanya Tante widya juga mencari mu. Hanya itu yang dikatakan ana. " Ucap triani menjelaskan tentang anabella yang berhenti bekerja.
" Kenapa dia mencari daren. Bukannya aku.Pasti tante widya mencari ku tapi kamu nya saja yang tak tau diri memakai nama kakakmu. " Sindir advan dengan kejamnya kepada triani. Karena geram sang asisten ikut bicara .
" Memang benar. Nyonya widya memang harus mencari tuan daren. Apalagi tuan daren memiliki lampu hijau dari nyonya widya sendiri. Aku dan tiga bodyguard tuan menjadi saksinya. Nyonya widya meminta nomer tuan. Dan membungkus banyak kue untuk calon besan katanya. " Ucap asisten itu. Yang langsung di tatap tajam daren sendiri.
Melihat kakaknya yang tak membantah. Dan menatap tajam asistennya. Membuat tania tahu bahwa asistennya tidak berbohong.
" Jadi kue enak itu. Yang dimakan mama, Sampai berhari hari. Saya minta saja tidak boleh dari tante widya. " Tanya triani dengan serius memandang kakaknya.
" Ya. " Jawab daren dengan mantap. Dengan senyum lembut triani kembali berkata dengan manja.
" Kapan, kalian berpacaran. " Tanyanya.
Hanya diam dan menatap tajam advan didepannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments