Suara samar samar terdengar di telinga gadis yang baru saja bangun dari pingsannya dikamar mandi.
Gadis yang bekerja di cafe itu.Pingsan entah kenapa.
Tibalah saat dia ingin mendengar hal yang lebih dari pembicaraan orang itu. Sakit kepala menyerangnya.
"Aduh sakit. .. " Gumamnya dengan memegangi kepalanya. Samar samar ingatan pemilik tubuh ini melintas di benaknya seperti kaset berputar di kepalanya sendiri.
"Apa, aku berpindah tubuh menjadi pemeran protagonis yang endingnya malah mati ditangan antagonis pria. " Ucapnya yang hanya didengar dia saja.
" Gila ini benar gila. Aku seorang ratu jahat. Berpindah ditubuh gadis miskin dan lemah. Ini tidak bisa dibiarkan. "Geram gadis itu dengan penuh amarah. Wajah super cantik meskipun memakai baju murahan. kulit seputih keju, dan halus, dengan rambut berwarna hitam kelam.
" Rencana saat ini. Kabur dari toilet ini. " Ucapnya dengan sibuk mencari apapun lubang yang bisa dilewati dengan tubuh yang profesional ini. Seperti gitar spanyol kalau memakai baju seksi.
Saat putus asa. Dia mendongakkan kepalanya dan melihat ventilasi udara yang berada di atap kamar mandi. Dengan tersenyum cerah dia langsung berusaha mencari cara untuk naik keatas.
Dia melihat wastafel lalu diding yang menyekat setiap bilik kloset di sana. Dengan tersenyum cerah dia baik ke atas wastafel lalu melangkah dengan berpegangan dinding kamar mandi mencapai pembatas dinding kloset lalu dia jalan seimbang melangkah pelan pelan di atas dinding itu lalu meraih lubang udara itu.
Kelak
Suara lubang udara terbuka dan dia meraih sesuatu di lubang udara itu dan naik keatas secara perlahan . Dengan kekuatan yang penuh tekat dalam kehidupan keduanya. Karena kehidupan pertamanya telah berakhir saat dia tak sengaja meminum racun buatannya sendiri.
Sampai di dalam lubang udara tepatnya di atas plafon dia kembali menutup lubang udara itu. Dan merangkak mengikuti dimana akan berujung. Saat dirasa sudah mentok dan ada Lubang kebawah dia mengikutinya hingga kebawah dan berakhir di luar jendela cafe itu. Saat tidak ada orang barulah dia keluar dari sana dan langsung masuk di tempat para karyawan lalu mengambil tasnya. Dan keluar lewat pintu belakang. Dan mencegat taxi.Kembali pulang dengan mengingat ingatan pemilik tubuh ini.
Karena bagaimanapun pemilik tubuh ini memiliki seorang mama yang mempunyai toko kue di sebelah rumahnya.
Sesampai di toko kue sang ibu dan juga pintu masuk rumahnya.
"Huh, Aman. " Batinnya dengan bernafas lega.
" Anabella Safira. " Teriak seseorang wanita cantik yang berada didepannya meskipun sudah berumur tetap cantik bagaikan bidadari.
"Hehehe, Maaf. Saya terlambat mom. " Jawab Anabella Waller yang sekarang menjadi anabella safira.
Sedangkan nyonya widya hanya menghela dengan pelan.
" Apa ada masalah di cafe tempatmu kerja. " Tanya widya yang melihat anaknya sedang sedikit panik diwajahnya.
" Ada orang besar yang ingin menangkap ku mom. " Jujur anabella dengan santainya toh dia bukan protagonis yang tak ingin di khawatirkan keluarganya. Bodoh namanya kalau tak ingin menjadi orang yang di khawatirkan orang tua.
" Ya sudah, cepat masuk dan makan lalu. Tetaplah dikamar. " Kata widya yang langsung menutup kaca jendela toko rotinya dan memasang tulisan tutup di pintunya. padahal roti masih hangat dan baru saja matang juga masih banyak.
" Kenapa tutup mom. " Tanya anabella dengan bingung.
" Yang penting kamu aman. Masalah uang bisa dicari. " Jawab widya yang menghampiri putrinya dan mengajak sang putri masuk ke dalam rumah mereka.
Sedangkan di sisi lain yang tak lain cafe dimana ana ana bekerja.
" Apa dia masih didalam. " Tanya seorang pria yang berperawakan tegap, tampan, tinggi dan tak memiliki hawa persahabatan sama sekali.
" Masih tuan. "Jawab salah satu bawahannya.
"Sudah berapa lama.Hingga tuan sampai datang kesini sendiri. " Tanya tangan kanan yang tak lain sang asisten.
" Hampir satu jam tuan. " Jawab yang berada didepan pintu kamar mandi.
Melihat ada yang tidak beres. Membuat pria yang dipanggil tuan mengerutkan dahinya.
" Masuk. " Perintah pria itu dan barulah pengawalnya masuk.
" Ada apa. Kenapa tak ada gadis itu disini. " Tanya sang asisten.
Sedangkan sang bos yang melihat baju pelayan cafe itu terlepas di wastafel dan sepatu membuat kedua bola matanya melihat keatas. Dan di sana ada lubang ventilasi yang ditutup.
"Keluar, Cari. " Ucap pria itu yang pergi dengan marah.
"Ternyata kamu. Juga bisa lolos dari kepungan bodyguard ku. " Batin pria itu dan pergi dari cafe yang sudah porak poranda tersebut karena ulahnya yang sedang kesal.
"Tuan daren tenangkan emosi anda. " Cegah asistennya yang melihat tuannya akan mengamuk.
Daren Alexander pria yang begitu arogan dan kejam dan Antagonis pria yang akan membunuh protagonis wanita demi antagonis wanita yaitu Triani Alexandria adik tersayang daren. Karena tunangannya yang menyukai anabella safira. Yaitu Advan wilis.
Mendengar itu. Mau tak mau dia pergi dari sana dan memasuki mobilnya yang di sana sudah ada sopir dan adiknya.
" Apa kakak sudah menangkap Ana. " Tanya Triani kepada kakaknya.
" Belum. Dia kabur. " Jawab daren dengan wajah dinginnya.
"Lupakan.Aku akan mengikhlaskan advan bersama dengannya saja. " Ucap triani dengan lesu.
"Apa kamu bahagia. " Tanya daren kepada adiknya.
" Tidak. Tapi advan menyukainya. Aku menerimanya kerja di cafe ini untuk tau seberapa jalang nya dia menggoda advan. Tapi sejauh ini dia biasa saja. Saat advan menghampirinya dia sibuk kerja. Dan jarang bicara. Ku kira dia bisu tapi dia bisa bicara. " Ucap Triani dengan panjang lebar.
"Disini advan yang salah. mengkhianati cintaku kepada Orang yang belum tentu suka padanya. " Ucap triani .
" Dia, Miskin mungkin dia bisa saja menjual dirinya diluar jam kerja cafe dan menggoda advan di tempat lain. " Jawab sang kakak yang yakin wanita itu sama saja. beda dengan adik perempuannya dan juga ibu.
Kaca jendela mobil diturunkan dan menyuruh anak buahnya. Cari tau diaman tempat tinggalnya dan jangan sampai ketahuan.
"Jalan." Ucap pria itu yang masih duduk dengan adiknya. Dan mengantar adiknya di apartemen yang sangat jauh dari kediaman. Dulu tapi dia ada uang akan berakhirnya.
Saat dipertengahan jalan. Daren memilik pesan masuk dan mendapat foto dan informasi tengah perjalanan pulang ke apartemen tante. Di sana tertulis Widya bakery. Dengan tersenyum penuh arti.
" Ke apartemen triani terlebih dahulu." Ucapnya di angguki oleh sang supir.
Setelah adiknya turun dari mobil dan memandang kepergian adiknya memasuki bangunan depan apartemen.
Setelah mengantar adiknya di langsung ke toko widya bakery munjul dibenak sang ibu.
" Ke toko kue widya bakery. " Ucap daren dan di angguki sang supir hingga juga membuat dia berkata lalu mengotak atik ponselnya.
Saat sampai didepan rumah anak yang tak lain toko roti. Dan langsung dia keluar dan akan mengetuk pintu dengan menonjolkan kepalanya.
" Ada yang bisa kami bantu. tuan. " Tanya wanita yang sudah berumur dengan cantiknya.
" Ke toko kue widya bakery. " Ucap daren dan diangguki sang supir hingga juga membuat dia berkata lalu mengotak atik ponselnya.
Saat sampai didepan rumah pinggir jalan yang tak lain toko roti. Langsung dia keluar dan akan mengetuk pintu dengan menonjolkan kepalanya.
" Ada yang bisa kami bantu. tuan. " Tanya wanita yang sudah berumur dengan cantiknya.
"Bisakah saya masuk nyonya. " Tanya asisten itu dengan ingin mendorong pintu nya. Sedangkan daren hanya diam dan melihat mereka berdua. Sedangkan anabella yang memang sejatinya jiwa orang jahat tak memikirkan ibunya dia sudah setuju saja di sembunyikan ibunya di lantai bawah tanah.
"Maaf tidak bisa. Kami hanya bisa sampai di toko saja. Kalau masuk kedalam rumah tidak bisa. " Tolak widya yang melihat dua pria itu yang berdiri di dalam toko rotinya.
" Pengawal dobrak pintu itu. " Ucap asisten tersebut yang melihat sang tuan sudah melihat jamnya.
Dengan widya yang dicekal tangannya oleh asisten tersebut. Agar tidak melawan.
Brak
Suara pintu rusak dan terpampang jelas di sana sudah tak ada roti yang baru jadi. Semuanya dibawah ke persembunyian mereka di lantai bawah yang di sana sangat lengkap.
Dilantai bawah banyak berdus dus minuman air mineral. Roti sang ibu yang baru matang dibawah kesini semuanya. Dan jangan lupa di sana ada tv, sofa, makanan ringan, kulkas dapur kecil, kasur dua buah. Ada kamar mandi dan juga toilet. Membuat dia sedikit tahu bahwa mereka berjalan terpisah . Mereka sudah melakukan ini tiap ada penjahat mengincarnya atau anak gadisnya.
Widya yang seorang perempuan jatuh tersungkur saat asisten itu mendorongnya. Dan Segera lima orang bergegas menggeledah tempat itu dan rumahnya dengan sangat tak beraturan karena telah lancang.
"Bagaimana." Tanya daren dengan antusiasme.
"Tidak ada, tuan. " Jawab bodyguard tersebut.
" Putriku, Diculik seseorang hingga jam segini belum pulang. " Ucap nyonya itu.
Mendengar ucapan widya membuat daren menyipitkan matanya. Ingin melihat wanita itu berkata jujur atau tidak.
Daren tahu nyonya widya tidak jujur. Pasti ada tempat yang bisa menyembunyikan gadis itu.
"Baik, kita pergi. " Ucap daren yang langsung akan melangkah pergi dari sana.
" Tuan siapa nama anda. " Tanya widya yang sedang penasaran siapa yang sedang mengejar putrinya.
Mendengar widya bertanya daren langsung berhenti melangkah ke pintu keluar. Dan kembali memutar tubuhnya berjalan mendekati widya.
" Daren alexsander. " Jawab daren dengan memperkenalkan nama lengkapnya.
" Benarkah. Anda bukan advan wilis. " Tanya widya dengan serius.
"Benar, Dan ada apa memang dengan advan wilis. " Tanya daren penasaran.
"Bisa kita bicara berdua. Jangan ada orang orang ini. " Tanya widya yang membuat pria itu mau tak mau mengikuti apa mau nyonya ini.
Setelah dia mengikuti nyonya widya kedalam. Dan nyonya widya mengunci pintu kamarnya. Disitu juga tempat dimana pintu bawah tanah berada.
" Nak, Benar kamu bukan si advan itu kan. Bisa saya minta lihat ktp anda. " Tanya widya yang duduk di ranjang kamarnya.
Tanpa basa basi. Daren merogoh saku jasnya dan mengeluarkan dompet lipatnya lalu menyerahkan Kartu tanda pengenalnya ke nyonya widya.
Nyonya widya menerimanya dan melihat foto pria yang ada di KTP dan juga orang didepannya.
" Ya benar. Kamu bukan advan. Lalu siapa kamu mencari putriku. Kamu siapanya diluar sana.? " Tanya nyonya widya yang tahu bahwa putrinya cantik dengan body aduhai. Siapa yang tidak suka dengan putrinya.
Mendengar pertanyaan nyonya widya. Daren akan mengatakan sejujurnya tapi tidak jadi karena sepertinya nyonya ini tak menyukai advan.
" Bisa anda jelaskan tentang advan wilis yang anda maksud. " Tanya daren dengan antusiasnya.
" Begini nak daren. Putriku itu. Tidak suka pria. " Ucap nyonya widya dengan sungguh sungguh.
" Maksudnya putri anda suka sesama jenis. " Tanya daren memastikan kata kata nyonya widya.
" Bukan, Dia mungkin belum ingin menjalin hubungan. Dia selalu mengeluh saat pulang kerja. Dia tak menyukai pria yang bernama advan. Tiap hari dia pulang dengan wajah marah dan frustasi. Tadi dia pulang cepat tapi katanya dia sedang dikejar orang besar. Sebesar apa dia. Sampai membuat wajah putriku sangat lelah. "Ucap nyonya widya dengan antusias.
" Lelah , dia naik plafon dengan Tangan kosong" Batin daren yang merasa jengah dengan duduk.
" Jadi, Kamu siapanya bella. " Tanya nyonya widya kembali kepadanya kembali.
" Saya juga orang yang mengejar putri anda. " Kata daren dengan jujur. Karena memang dia mengejar anabella karena ingin membuat gadis itu jauh dati tunangan adiknya.
" Mengejar dalam artian ingin menjadikan putriku kekasih atau simpanan. Soalnya advan itu bentar lagi akan menikah dengan bosnya bella. Tapi pria itu masih mengganggu putriku saja. " Jelas nyonya widya dengan sedikit geram akan kelakuan advan yang mendua itu. Kalau anaknya sampai mau kelak bagaimana rumah tangga putrinya harus menikah tanpa memiliki materi yang cukup. Pasti keluarga advan akan memutuskan ikatan keluarga dengan putranya yang mencoreng nama keluarganya.
"Kamu kerja apa saja tidak masalah nak. Yang penting jangan jadikan putriku simpanan mu. " Ucap nyonya widya dengan mantap.
" Aku seorang bos pabrik tante. Apa tak masalah mengejar putrimu. " Tanya daren yang ingin tahu seperti apa watak orang tua gadis itu.
" Ya.Tak masalah yang penting saling mencintai. Kamu kalau memang suka dengan putriku. Temui dia dan kejar dia. " Ucap nyonya widya dengan tersenyum.
" Tapi, Kata tante dia diculik seseorang. " Tanya daren yang merasa nyonya widya sudah rileks dan nyaman saat bicara dengannya.
"Dia tante sembunyikan. hehe hehe. " Jawabnya dengan tersenyum.
" Dimana tante. Bisa saya bertemu dengannya. " Tanya daren dengan penasaran.
" Disini, Di rumah ini juga" Jawab nyonya widya dengan tersenyum.
Sedangkan daren masih tak mengerti padahal dia sudah menggeledah semuanya.
" Jangan dipikirkan. Kalau kamu sudah mendapat cinta putriku. Baru kau akan ku beritahu. " Jawab nyonya widya dengan santai.
" Sekarang kamu keluar dulu dari kamarku. Tunggu diruang tamu. Aku akan ajak bella keluar. "ucap nyonya widya dan diangguki oleh daren.
Tak masalah menipu dulu wanita tua itu. Kalau dia sudah berhasil menyingkirkan anabella dari kehidupan adik perempuannya dan tunangannya. Dia akan menyudahi kebohongan itu. Lagian dia dari dulu tak pernah tertarik dengan seorang wanita cantik dan seksi yang berprofesi model, artis dll dia tidak tertarik. Apalagi yang ditaksir advan . Mungkin lebih cantik dari adiknya. Apalagi anak yang hanya seorang penjual roti bukan orang kaya raya seperti mereka.
Hanya saja namanya cantik. Anabella safira. Memang daren tidak tahu wajah dan orang yang namanya anabella safira. Karena dia tidak mau tahu dan lihat foto yang diberikan oleh adiknya.
Tak berlangsung lama nyonya widya sudah keluar dari kamar tadi dan mengandeng gadis cantik bak bidadari dengan tubuh yang bagus. Karena gadis itu memakai celana jeans pendek dan jaket rajutan.
"Mom, aku malas. Apalagi ketemu pria yang suka sama aku. Pemborosan waktu meladeni mereka. " Ucap anabella dengan sedikit keras. Yang bisa didengar lima orang pria termasuk daren di sana.
"Pemborosan waktu. " Batin mereka berlima yang merasa pria tersentil.
Tak berlangsung lama nyonya widya sudah keluar dari kamar tadi dan mengandeng gadis cantik bak bidadari dengan tubuh yang bagus. Karena gadis itu memakai celana jeans pendek dan jaket rajutan.
"Mom, aku malas. Apalagi ketemu pria yang suka sama aku. Pemborosan waktu meladeni mereka. " Ucap anabella dengan sedikit keras. Yang bisa didengar lima orang pria termasuk daren di sana.
"Pemborosan waktu. " Batin mereka berlima yang merasa pria tersentil.
"Sayang jangan gitu ya. Ayo. " Ajak nyonya widya kepada anaknya.
Mereka berjalan dengan santai dan berdiri di depan mereka berlima. Lalu melirik asisten daren. Hanya senyuman sinis yang didapat asisten itu.
" Sinis amat itu muka. lihat saya" Batin asisten itu yang merasa takut saat berhadap langsung dengan gadis yang jadi target tuannya.
Lalu pandangannya jatuh ke pria duduk di sofa itu.
" Nak, ini namanya daren alexsander. Pria yang mengejar mu .Ingin menjadikanmu kekasihnya. Bukan simpanan garis bawahi. Dia masih sendiri tak punya pacar katanya. Dia bos pabrik textile. Dan dia juga tampan sekali kan sayang. " Ucap nyonya widya memperkenalkan pria kepada putrinya siapa tau mau.
" Dia Sang antagonis pria yang akan bunuh ku. Dengan cara ini kamu ingin menculik dan membunuhku. ke kanak-kanakan. " Batin anabella dengan Bersilang tangan di dada melihat daren.
Tanpa pikir panjang. " Membosankan. " Ucap anabella dan langsung pergi kembali ke kamar sang ibu.
Sang ibu yang mendengar respon anaknya tersenyum cerah. Dan langsung memasukan kue kuenya kedalam kantong dan diberikan kepada daren tiga kantong berisi kue kue enak.
" Nak daren. Ini tante kasih kue kue ini. untuk calon besan ya. Tante senang sekali. Akhirnya putri tante memiliki respon pada pria. " Ucap nyonya widya yang sangat senang.
" Beritahu calon besan. ucap salam tante. Dan bisa simpan nomer mu di ponsel tante. " Ucap nyonya widya yang menyodorkan ponselnya kepada daren.
Daren mengambil dan memberikan nomer pribadinya.
" Tuan. .. " Ucap sang asisten yang putus karena lambaian tangan daren.
" Baiklah, tante saya pergi dulu. Sampai jumpa dan terima kasih.
Selesai berpamitan mereka berlima pergi dari toko kue itu. Dan meninggalkan dalam keadaan sudah rapi kembali.
Saat di mobil.
" Kembali ke rumah utama. " Dia ingin memberikan kue kue itu kepada ibunya. Toh niat baik seorang wanita tua tak boleh di lupakan. Tapi nanti dia harus bilang apa. Diam saja lebih baik.
Sedangkan di toko kue . Widya tersenyum jahat. Dia melakukan itu. Hanya ingin dapat untung sebelum dia dan putrinya balik ke kota h. Karena liburan mereka akan usai seminggu lagi. Dia harus segera dapat calon mantu. Agar dia dan suami cepat cepat punya cucu agar bisa dipamerkan dengan rekan bisnis suaminya.
Di Sebuah restoran.
Di kota H.
"Hai bos, Dimana sahabatmu yang kau kejar cintanya itu. kenapa tak kau buntuti lagi sampai ke kota A. " Tanya teman nongkrongnya.
Ini hari minggu. Semua pegawai kantor libur termasuk bos sang ceo sebuah perusahaan B. Davidson yang terbesar nomer dua di kota H.
" Aku bukan apa apa bagi keluarga Dimitri. Lagian Bella juga tak menyukaiku. Dia hanya menganggap ku sahabatnya saja. " Ucap pria itu yang Harinya sangat gundah saat di kota A dia meniduri gadis yang masih virgin. Dan sekarang hatinya gundah memikirkan gadis itu. Sejujurnya mereka sama sama mabuk. Dia ditolak bella. Dan minum hingga mabuk. Sedangkan wanita itu bercerita sedang tidak baik baik saja hubungannya dengan sang tunangan.
"Dia kenapa kabur. Pagi itu. " Batin pria itu hang sedang melamun. Membayangkan sosok wajah gadis tersebut.
" Mungkin dia akan menikah dengan tunangannya. " Batinnya kembali.
" Bastian. Kau kenapa.? " Tanya salah satu temannya .
" Tak apa., Gua cabut dulu ya. " Ucapnya dan pergi meninggalkan teman temannya.
Tak berselang lama. Seseorang menelponnya.
Dengan berat, Dia menjawabnya.
" Bastian, Kapan Kau akan kembali. Tuan dimitri mencari mu. " Ucap orang yang berada di sebrang sana.
" Sebentar lagi. " Jawabnya dan memutuskan panggilan ayahnya.
Dia pasti dah tau. Untuk apa tuan dimitri kerumahnya. Pasti minta alamat dimana istri dan anaknya tinggal. Karena mereka memilih berpisah karena putri angkat tuan dimitri yang telah meninggal 1minggu yang lalu. Putri angkatnya itu wanita seperti ular. Pura pura polos tapi licik.
Dengan cepat dia masuk mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Orang nomer satu dikota h itu. Tidak pernah sabaran.
Kembali di kota A.
Hari sudah berganti. Sudah 2 hari saat insiden di cafe. Barulah saat ini. Anabella kembali mengingatkan kalinya di cafe itu. Dia akan menemui pemilik cafe tania alexsander. Dan pria yang bernama daren tak menunjukkan batang hidungnya pula. Membuat hari harinya nyaman.
Tak tak tak.
Dengan langkah gontai dia memasuki restoran itu. Dan langsung ke ruangan tania berada.
Tok tok tok.
" Masuk" Ucap orang yang berada didalam.
Melihat siapa yang masuk. Membuat nyali triani mengkerut karena kalah cantik dan kalah body kalau dibanding dengan gadis yang baru saja masuk.
" Aku ingin bicara dengan anda nona. "Ucap anabella dengan tenang dan santai.
" Apa, Dan silahkan duduk di sofa saja. " Ucap triani dan dia berdiri menuju sofa dan duduk. Di ikuti oleh anabella yang duduk di sofa.
" Aku ingin keluar dari pekerjaan saya. "Ucap anabella yang membuat tania bingung. Bukannya kerja disini agar bertemu dengan advan.
" Kenapa keluar. " Tanya triani kembali.
" Seminggu lagi. Aku akan kembali ke kota H. Dan satu yang membuat aku keluar itu adalah kelakuan tunangan mu. Sangat membuatku tidak nyaman. Aku sarankan putuskan dia. Aku bisa mengenalkan mu dengan pria di kota h. " Jawab anabella dan langsung berdiri di depan tania kembali. "Dan salam buat daren. Bilang sama dia. Ibuku mencarinya. " Tambahnya dan langsung keluar dari ruangan itu lalu pergi dari restoran tersebut.
Tak berselang lama. Tunangan tania datang ke ruangannya.
"Triani, Kenapa tiap aku kesini anabella tidak ada. " Teriak advan membentak tania dengan kasar mendorong bahu tania. Sebelum tania jatuh daren memeluk adiknya dengan sigap.
"Apa apaan kamu. " Marah daren kepada pria bajingan itu.
" Apa apaan katamu. Anabella tiga hari tidak kerja pasti karena ulahnya. " Tuding advan kepada triani dengan jari telunjuknya.
" Tania apa benar itu. " Tanya lembut daren kepada adik perempuannya.
" Tidak kak, Ana tadi kari. Dia berhenti kerja. Karena akan pulang ke kota kelahirannya. Dan katanya Tante widya juga mencari mu. Hanya itu yang dikatakan ana. " Ucap triani menjelaskan tentang anabella yang berhenti bekerja.
" Kenapa dia mencari daren. Bukannya aku.Pasti tante widya mencari ku tapi kamu nya saja yang tak tau diri memakai nama kakakmu. " Sindir advan dengan kejamnya kepada triani. Karena geram sang asisten ikut bicara .
" Memang benar. Nyonya widya memang harus mencari tuan daren. Apalagi tuan daren memiliki lampu hijau dari nyonya widya sendiri. Aku dan tiga bodyguard tuan menjadi saksinya. Nyonya widya meminta nomer tuan. Dan membungkus banyak kue untuk calon besan katanya. " Ucap asisten itu. Yang langsung di tatap tajam daren sendiri.
Melihat kakaknya yang tak membantah. Dan menatap tajam asistennya. Membuat tania tahu bahwa asistennya tidak berbohong.
" Jadi kue enak itu. Yang dimakan mama, Sampai berhari hari. Saya minta saja tidak boleh dari tante widya. " Tanya triani dengan serius memandang kakaknya.
" Ya. " Jawab daren dengan mantap. Dengan senyum lembut triani kembali berkata dengan manja.
" Kapan, kalian berpacaran. " Tanyanya.
Hanya diam dan menatap tajam advan didepannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!