Rubah tampan

" Jadi kue enak itu. Yang dimakan mama, Sampai berhari hari. Saya minta saja tidak boleh dari tante widya. " Tanya triani dengan serius memandang kakaknya.

" Ya. " Jawab daren dengan mantap. Dengan senyum lembut triani kembali berkata dengan manja.

" Kapan, kalian berpacaran. " Tanyanya.

Hanya diam dan menatap tajam advan didepannya.

Senyum daren membuat advan geram dan meraih kerah kemeja daren dan menyeretnya didepan tengah restoran. Saat daren geram dan akan membalas advan yang memegang kerahnya dia urungkan karena melihat nyonya widya yang masuk sendiri Dan melihat anabella kembali keluar restoran itu.

Bruk

sebuah pukulan mengenai perut daren. Nyonya widya yang melihat itu langsung berlari menghampiri daren dan memapahnya dengan kedua pahanya untuk menopang kepala daren.

" Nak, Kamu tak apa apa.? " Tanya nyonya widya dengan khawatir.

" Tidak apa apa tante. Advan memukulku karena dia tak terima tante. " Ucap daren berkata lirih yang hanya didengar oleh daren, widya dan adiknya triani.

"Kenapa kakak. Pura pura lemah didepan wanita yang seumuran dengan ibunya.

" Tante akan kasih dia pelajaran. " Ucap tante widya yang berdiri lalu memapah daren untuk berdiri. Widya geram calon mantunya dipukul pria yang tukang selingkuh itu.

" Dasar pria bajingan, sudah memiliki calon istri masih merayu anak gadis orang. Sekarang memukul orang. " Teriak widya dengan marah.

" Diam kau . wanita tua. Kau tau pa hah. " Ucap advan dengan kasarnya kepada widya membuat daren tersenyum puas.

Plak

" Kau mengatai ku tua dan tidak sopan. Suamiku saja tak pernah mengatakan seperti itu. " Marah nyonya widya dan akan menampar advan lagi tapi tangannya dicekal advan dan didorongnya hingga daren menangkap nyonya widya dan terluka karena goresan gelas yang pecah. Gadis yang sudah berdiri melihat kejadian itu. Sedikit geram karena ibu pemilik tubuh ini yang sudah dianggap ibunya dilukai seseorang.

Tak tak tak

Anabella melangkah dan berhenti. di depan sang ibu dan membungkuk melihat pergelangan tangan ibunya yang merah karena Cekalan. Melalui sorot matanya tanpa menyentuh sang ibu.

Dia kembali berdiri tegak dan melihat advan yang ada disampingnya.

Plak

Sebuah tamparan menghiasi pipi advan hingga terasa panas wajahnya.

" Ada apa, Honey kenapa kau menamparku. " Tanya advan yang tak tau malu memanggil orang dengan sebutan honey tanpa status apapun.

" Saya bukan. Siapa siapa anda. Kau tau siapa yang kau dorong tadi. " Tanya anabella kepada advan.

" Dia wanita gila yang membela orang jahat. " Ucap advan dengan tersenyum manisnya.

" Oke, orang gila. " Ucap anabella dengan mengucapkan ulang perkataan advan yang mengatai ibunya orang gila.

Tanpa penjelasan dia menghampiri widya dan menanyakan keadaan sang ibu.

" Apa mommy, tidak apa apa. " Tanya anabella yang ucapannya sebagai boom Atom untuk advan fan seperti tersambar petir disiang bolong. Bagaimana tidak orang yang dimaki dan di dorong adalah ibu orang yang ditaksir.

" Ibu tak apa apa. Tapi pacarmu perutnya berdarah. " Ucap widya yang menunjuk bagian perut yang mengeluarkan darah tercetak di kemeja putih daren. Dengan menghembuskan nafas panjangnya.

Anabella .Berjongkok kan badannya yang memakai rok span didepan daren dan dengan santainya dia mengambil tangan daren lalu menariknya berdiri dan memapahnya.

" Bisa panggil taksi mom. " Tanya anabella dan memapah keluar daren tanpa melihat advan, triani, dan sang asistennya .

Sedangkan nyonya widya sudah memesan taksi dari tadi dan sudah terparkir didepan restoran. Mereka bertiga masuk ke taksi dan pergi dari restoran itu.

" Kita ke rumah sakit ya nak. " Tanya widya khawatir.

" Tidak usah tante. Bagaimana ke toko roti tante saja. Lagian mama suka roti tante. Aku ingin membeli beberapa. "Ucap daren dan melirik gadis yang diam saja.

Taksi melaju menuju toko roti. Sedangkan daren tak henti hentinya menelisik wajah serta tubuh anabella dengan seksama.

" Cantik dan seksi" Batinnya yang jarang memuji wanita. Dia memuji gadis didepannya itu.

Tak berlangsung lama perjalanan mereka hingga sampai di rumah nyonya widya. Saat nyonya widya sibuk berbicara dengan putrinya didalam kamar Tanpa mereka sadari daren mengintip mereka dari balik pintu yang tidak dikunci. Melihat anabella membuka pintu yang dikira kamar mandi itu. Terbuka dan langsung dihadapkan tembok. Dan tertutup lagi dengan sedikit keras. Dia cepat cepat pergi dari situ dan kembali duduk di sofa.

Tak berselang lama. nyonya widya Datang menghampirinya. Dan duduk didepannya.

"Sebentar ya. Bella sedang mengambil P3K untuk mengobati luka di perutmu. " Ucap nyonya widya dengan lembut.

" Terima kasih. Kalau bukan kamu menangkap tante saat itu. Mungkin tante yang terluka. Kamu baik Cocok menjadi calon menantu kami. " Ucap nyonya widya dengan lembut.

" Siapa yang cocok menjadi menantu ku. " Ucap pria seumuran dengan nyonya widya. Tapi lebih tua beberapa tahun saja. Keluar dari salah satu kamar di rumah itu. Yang tak lain kamar asli nyonya widya.

Mendengar suara bariton yang dia kenal. Nyonya widya langsung berdiri dan menengok kebelakang.

" Suamiku, Kapan kau datang. " Tanya nyonya widya yang menunggu pria itu berjalan sampai di sofa ruang tamu.

Deg

" Kenapa tuan Dimitri, dari kota H. " Batin Daren karena meskipun dia tidak pernah bertemu dengan Antonio dimitri. Tapi dia hafal betul penguasa kota H itu.

"Sayangku, kapan kamu dan bella pulang. " Tanya antonio kepada widya yang sudah didepannya.

" Pertanyaan itu. Masih sama jawabannya. Dan aku akan merawat daren dulu. " Jawab widya dengan ketus. Tak ada lembut lembutnya.

" Aku, sudah tahu. Anak tak tau terima kasih itu yang salah. Maafkan aku. " Kata antonio kepada sang istri.

Hanya diam yang didapat antonio karena istrinya tak menjawab. Hingga putrinya keluar dari kamarnya membawa kotak P3K yang besar. Berjalan menghampiri mereka bertiga.

Sampai di sana. Langsung duduk di samping daren.

" Buka kemeja mu. " Ucap anabella memerintah daren.

Melihat itu membuat widya melihat sekeliling dan ini jam dimana tokonya akan rame gadis, wanita datang ke toko untuk menikmati roti dan es krim.

"Urusan kita belum selesai. Bantu aku melayani pembeli di toko. " Ucap widya yang berkata pelan.

" Anabella, obati lukanya di kamarmu saja. Disini sangat rame, Takutnya nak daren tak nyaman. " Ucap widya dengan ibu nya kepada sang putri.

" Tapi. Mem... " Ucapan anabella dipotong oleh nyonya widya dengan tatapan tajam.

" Kenapa, aku wanita paling jahat bisa tiba tiba takut dengan wanita yang disebut ibu pemilik tubuh ini. " Batin anabella yang ada rasa takut di dirinya kepada wanita tersebut.

Dengan berat hati. Dia berdiri dan membawa kembali kotak P3K tersebut. Dan mengajak daren untuk mengikutinya.

" Ikuti aku. " Ucap anabella yang sudah melangkah menuju kamar yang di intip daren tadi dan kamar yang dia dan nyonya widya tempati saat berdiskusi untuk pertama kalinya.

Klik

"Berbaring Dan lepaskan kemejanya. " Ucap anabella dengan meletakan kotak besar P3K kebawah ranjang dan membukanya.

Didalam kotak banyak sekali alat alat medis seorang dokter.

Selesai membuka kemejanya. Daren masih berdiri dibelakang anabella yang sedang sibuk menata semua untuk mengobati luka daren.

Sedangkan yang dikira luka parah sedang berdiri memperlihatkan bentuk tubuh bagian atasnya yang bidang dan roti sobek yang terbentuk sembilan kotak. Di bagian perut hanya tergores kecil seperti Tak dalam dan tak lebar. Karena gelas tadi berisi jus tomat. Dikira semua orang dia luka berat.

Karena memiliki kesempatan. Dia ingin mengancam gadis didepannya itu. Sayangnya dia tak bisa mengancamnya didepan umum seperti sebelumnya karena dia tahu sekarang. Gadis ini putri penguasa kota H.

"Em" Yang anabella tidak tahu. Tiba tiba seseorang menyerangnya dari belakang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!