Brak
Dengan cepat vivi menutup pintu rumahnya dengan kesal “ bisa bisanya orang itu ada di rumahku , apa dia mau menyuruhku untuk memperbaiki berkas yang tadi aku berikan padanya” gerutu vivi kesal , kemudian melangkahkan kakinya kembali ke ruang kluarga
“ kok kamu sendiri , tadi siapa yang pencet bel” tanya ira setelah putrinya duduk disampingnya
“orang salah alamat buk” sahutnya
Drttt suara getat hp sika “ iya sayang kamu dimana sekarang
……
“enggak kok gak salah sekarang mami ada didalem , tunggu bentar biar mami yang samperin keluar ” kemudian sila mematikan sambungan teleponnya “sebentar ya jeng , anak saya sudah diluar biar saya samperin dulu” ujar sila , setelah ira menggangku’i ucapannya sila bergegas berjalan untuk menemui putranya.
Tak butuh waktu lama sila sudah kembali masuk ke dalam rumah bersama putranya , sedangkan vivi hanya menunduk meratapi nasibnya bagai mana caranya menghadapi CEO nya itu Senin dengan pikiran was was.
“ assalamu’allaikim maaf saya telat” ujar putra ira
“wa’allaikim salam” jawab mereka serempak , begitupun dengan Vivi
“ tunggu seeprtinya suara ini tidak asing” gumam Vivi dalam hati kemudian mengalihkan pandangannya pada pria yang kini sedang menyalami kedua orang tuannya. Dari kagetnya saat melihat pria dihadapannya vivi berjingkat kaget “balokan es ” ucapnya tanpa sadar saking kagetnya membuat orang sekitarnya menatap kearahnya dengan tatapan bertanya tanya apa maksud vivi ??
“ehemzz” Dicky mencairkan suasana setelah dia duduk di samping sila
“ kalian sudah saling kenal” tanya herlambang , membuat vivi menelan ludah , Vivi dan Dicky menganggukkan kepala bersama “ sukurkah kalau gitu gak perlu basa basi lagi kita langsung nikahkan saja” imbuh Herlambang
“ Hah” vivi mangap saat mendengar ucapan Herlambang , kemudian langsung disenggol oleh ira “ sebentar , aku butuh waktu” sela vivi “ oh ya tante? Apa tante gak punya anak cowok yang lain atau anak perempuan?” tanya vivi karna bingungnya dengan kenyataan bahwa dia akan menikah dengan pria yang amat dia benci itu
“ kamu ngomong apa?” tegur ira pada putrinya karna merasa tak enak dengan keluarga herlambang “ maaf ya jeng anak saya bicara nya ngawur” imbuh ira
“ gak papa jeng , namanya juga masih muda , tapi maaf sayang sepertinya kamu akan kecewa soalnya tante Cuma punya anak satu” ujar sila dengan senyum gemas melihat calon menantunya.
Vivi benar benar kecewa mendengar ucapan sila , sedangkan Dicky menanggapinya biasa saja walau awalnya dia mengerutkan dahi mendengar pertanyaan Vivi yang menandakan sebuah penolakan secara halus pada dirinya.
“ bagai mana menurut pak yusman tentang usul saya , kan mereka sudah saling kenal dari pada ditunda tunda” tanya Herlambang antusias ingin melihat cucunya menikah dengan cucu dari sahabatnya.
“jangan setuju pa ” itulah kata yang diucapkan vivi dalam hati
“ menurut saya juga bagus pak , kurasa minggu depan ada hari yang baik untuk melakukan akad nikah” ujar yusman menyetujui usulan herlambang “ tapi ku rasa semua kembali kepada yang mau menjalani , bukankah kita orang tua hanya pelantara saja” imbuh yusman .Vivi bernafas lega mendengar ucapan bapaknya
“ pak Yusman betul kita sebagai orang tua hanya memberi jalan untuk anak kita , walau bagaimanapun kita harus menanyakan terlebih dahulu pada mereka, karna mereka yang akan menjalani” ujar bagas “ bagai mana menurutmu dic , papa ngikut apa mau mu, kamu sudah dewasa sudah bisa mengambil keputusan yang baik untuk keluarga kita” ujar bagas sedikit ada penekanan dikalimat yang bagas ucapkan
“jangan , jangan setuju” sumpah serapah vivi dalam hati , sambil menundukkan kepala
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
HenyNur
😂😂😂😂😂lucu pasti
2021-08-09
0
Wiji Bajay
uluuuuhhhh benci2 icikiwir
2021-07-10
0
Krisna Dwi Effendy Soemali
hampir mirip ceritanya kyk tetangga sebelah 🤔🤔
2021-03-09
0