“Iya pak Ada yang bisa dibantu” tanyaku gugup .
“tolong bilangin ke OB suruh kirim kopi ke ruanganku” perintahnya tanpa melihat wajahku
Aku bernafas lega karena dia hanya meminta Secangkir Kopi aku pikir dia akan memaki maki ku “baik pak ” ucapku kemudian dengan cepat aku melangkah kan kaki keluar dari tempat yang seperti neraka itu .
“permisi pak , pak CEO mintak kopi ” ujarku pada salah satu OB yang lewat didepan ku
“ baik mbak”
Kurenggangkan tanganku setelah melihat beberapa rekan kerjaku sudah mau pulang , ku lirik anisa yang masih serius mengerjakan pekerjaannya “ eh nis , aku pulang duluan ya soalnya aku ada acara keluarga” ucapku sambil memasukkan hp ku kedalam tas ,
“ iya udah kamu duluan aja , soalnya aku harus nyelesain tugas.dari pak dicky” ujarnya dengan wajah cemberut ,
“ya sudah biar aku bantu , aku bantu dengan do’a heheh ” canda ku sambil melangkahkan kaki kluar dari ruangan kerjaku ,
“Ya ya terima kasih do’anya”
Pekerjaan aku disini di bagian departemen desain yang berhubungan langsung dengan pak dicky , menurut desas desus yang aku dengar dari para karyawan yang bekerja disini semenjak pak dicky menjabat sebagai CEO dia mengambil alih departemen desain yang sebelumnya berada dibawah kendali salah satu manajer perusahaan, memang benar setelah dia mengambil alih departemen desain kemajuan yang sangat pesat terjadi pada perusahaan ini bagaimana tidak dengan sifatnya seperti itu.
sampai rumah sekitar jam 2 siang , setelah itu aku membantu ibu untuk menyiapkan beberapa makanan untuk pertemuan keluarga nanti malam, aku mengerjakan tugas yang ibu berikan padaku,
“ vi , setelah semua sayur kamu bersihkan kamu bersiin badanmu , dandan yang cantik , biar ibu sendiri yang masak sayurnya” ujar ibuk sambil memindahkan ayam kecap yang baru dia masak keatas piring
“ iya buk , setelah aku nyuci panci kotor” jawabku , sebenarnya aku paling males cuci cuci piring , tapi melihat tumpukan panci kotor dan piring yang menumpuk mana tega aku biarin ibu kerjain sendiri , apalagi setelah melihat raut wajahnya yang lelah .
Setelah mencuci semua perabotan yang kotor aku pergi untuk membersihkan diri hanya butuh waktu 20 menit aku sudah selesai .
Setelah menimang-nimang beberapa baju bajunya dari dalam lemari Vivi memutuskan untuk mengambil baju bercorak putih dengan sedikit motif bunga yang berwarna pink “ Cantik” ujar vivi setelah memakai baju pilihannya , “ kenapa kenapa harus aku yang dijodohkan malang bener hidupku” ujar vivi dengan raut wajah sedih , bagaimana tidak bisa bisanya almarhum kakeknya bikin wasiat seperti itu sama temannya , bagai mana jika dia hanya dijadikan seorang pembantu di rumah keluarga calon suaminya itu , dia baru saja mendengar jika keluarga calon suaminya itu salah satu orang terkaya di negara ini ‘ bukanya seharusnya mereka cari menantu dari keluarga yang sepadan dengan mereka’ gumam vivi dalam hati
Tok tok tok
“ iya”
Ira baru saja membuka pintu kamar putrinya “ sayang tamunya sudah datang ayo keluar temui mereka” ajak ira
Vivi menelan ludah setelah mendengar ucapan ibunya “ buk” rengek vivi
“Udah gak usah pasang wajah memelas , ingat jangan bikin papa dan mama malu , kau tahu kan jika almarhum kakek mu sangat menyayangimu dia tidak akan mengambil keputusan yang salah, mama percaya putri mama sudah besar gak akan bikin orang tuanya malu di depan orang lain” ucap ira yang mengeri maksud dari rengek an putrinya.
Dengan berat hati vivi melangkahkan lakinya keluar dari kamarnya “ senyum” perintah ira setelah keluar dari kamar vivi , vivi memperlihatkan gigi nya yang putih pada mama nya,
“ wah anak jeng ira cantik sangat cocok dengan putra saya” celetu sila setelah melihat ira dan vivi , ucapan sila membuat Bagas (suami sila)dan herlambang (mertua sila) sekaligus teman kakek vivi) menoleh ke arah vivi dengan senyum sopan.
Vivi hanya tersenyum kikuk mendengar pujian dari calon mertuanya itu, vivi menyalami tiga orang itu , kemudian dia duduk di samping ibunya
“ maaf ya , cucu saya masih belum sampai katanya dia kejebak macet” ujar herlambang membuka suara
“ iya gak papa , jam sengini jalanan memang macet” sahut Yusman (ayah vivi) “ minum dulu tehnya nanti keburu dingin” tambah yusman
Herlambang menceritakan tentang persahabatannya dengan yusuf (kakek vivi) , dimana keduanya saling kenal sejak kecil yusuf sering laki membatu herlambang untuk makan dan juga tempat tinggal , herlambang menceritakan jika dulunya orang tuannya bukan orang berada seperti yusuf , untuk makan setiap hari saja susah , herlambang bisa melanjutkan sekolah karna bantuan ekonomi dari keluarga yusuf yang notabenya mereka tergolong keluarga yang mampu, apa lagi mereka juga tahu jika herlambang tergolong orang yang pintar dan menganggap dia seperti putranya sendiri , dari situlah herlambang dan yusuf memutuskan untuk menjodohkan anak cucunya kelak agar ikatan persaudaraan mereka tidak putus ,
Vivi menelan ludah mendengar cerita herlambang yang tidak memperlihatkan sebuah kebohongan dari apa yang dikatakan pria paruh baya itu.
Ting tong
“ biar saya yang buka” ujar vivi , mendengar suara bel rumahnya berbunyi , ira menganggukkan kepala , setelah itu vivi melangkahkan kakinya ke arah pintu yang terhalang tembok ruang tamu , karna saat ini mereka duduk di ruang keluarga
Ceklek
Vivi mengerjitkan dahinya saat mendapati sosok orang yang paling dia benci berdiri didepan pintunya yang tak lain adalah dicky CEO yang paling ngeselin ditempat kerjanya itu
Brak
Dengan cepat vivi menutup pintu rumahnya dengan kesar "bisa bisanya orang itu ada di rumahku , apa dia mau menyuruhku untuk memperbaiki berkas yang tadi aku berikan padanya” gerutu vivi kesal , kemudian melangkahkan kakinya kembali ke ruang kluarga
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
HenyNur
😍😍😍😍jantungan
2021-08-09
0
JasaBantingHp
ish kamu ini berdosa banget
2020-11-05
2
Dharsha Alfysya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
itu calon lu vi....oneng....
2020-09-28
8