Menikah Dengan CEO
Hidup di kota besar itu sangat keras , apalagi bekerja di bawah orang jahat di depanku ini, aku heran kenapa hampir setiap wanita yang bekerja di kantor ini bisa tergila gila pada makhluk dingin seperti kutub utara , parahnya lagi ni orang suka marah karena masalah sepele , untung saja gaji disini cukup tinggi membuatku mampu bertahan. Aku hanya menganggap ucapannya seperti angin belaka , lewat langsung hilang , aku pernah dengar gosip jika pria dihadapkanku ini jomblo , wajar saja jomblo mana ada cewek yang betah dengannya sifatnya ini , kurasa dia akan terus jomblo sampai tua tidak akan ada wanita yang mau menikah dengan pria seperti dia
“ VIVI” bentaknya membuat matanya hampir jatuh ke lantai.
“ Ya” jawabku datar , sambil memilih berkas yang sudah dia lempar ke arahku , sabar sabar ya hanya kata itu yang aku rapal kan setiap hari saat berurusan dengan orang ini . setelah semua kertas itu sudah terkumpul di tanganku aku berdiri menghadap wajah dingin di hadapanku,
“ kau” desisnya sambil menunjuk wajah ku kemudian menarik tangannya kembali kemudian dia memejamkan matanya sesaat karna geram “kau tulis ulang semua laporan itu , aku ingin besok siang sudah ada di mejaku” perintahnya kemudian kembali ke tempat duduk .
Aku mengangguk kemudian berjalan menuju pintu keluar “ dasar balok es” gerutuku sambil mempercepat langkahku keluar dari ruangan itu
※※※
Nama ku sofiana yusman , aku lebih suka dipanggil vivi , usia ku 25 tahun , status jomblo hehe. aku bekerja di salah satu perusahaan yang beroperasi dibidang properti yang terkenal dinegara ini , aku sudah 4 bulan bekerja disini , sebenarnya ku ingin sekali mengundurkan diri karena sudah tak tahan dengan prilaku arogan pemilik tempat ku bekerja , andai tidak ada pintali yang harus aku bayar jika mengundurkan diri sudah pasti aku sudah pergi , 2 bulan 2 bulan setelah ini aku akan bebas menghirup udara segar tanpa harus melihat pria gila itu.
“ akhirnya jam makan siang” ucapku sembari merenggangkan kedua tanganku yang , tak lupa aku mengkopi data yang baru aku tulis ulang itu., karena aku sudah kapok dikerjai beberapa orang yang iri pada ku menghapus hasil kerja keras ku , alhasil aku di marahi habis habiskan sama manusia es itu.
“ mbak vivi ayo makan siang bareng” ajak anis salah satu pegawai yang bekerja di bagian yang sama denganku ,
“ iya , mau makan di kantin apa di cafe ?” sambil melangkah keluar dari meja kerjaku ,
“ di kantin aja mbak hari jum’ad menunya enak enak” ujar anis sambil membayangkan beberapa menu makanan yang disediakan oleh kantin
“ ya sudah ayo , nanti keburu Antri panjang” ajak ku sambil mempercepat langkah kaki ku
Aku sudah siap melahap rawon didepan mataku , entak kenapa para pegawai mendadak ricuh , seperti ada artis saja yang makan dikantin apa lagi para wanita , membuatku risih , anis duduk tepat disebalah ku dia sudah menghadap dengan dedeng sapi kesukaannya ,
“ mbak , pak Dicky makan dikantin” ujar anisa
Aku hanya diam mendengar nama orang yang ngeselin itu disebut oleh anisa “ paling paling dia pengen nyobain rawon gratis” celetuku tanpa memperhatikan keadaan sekitar ,
“emzz” seru anisa karna mulutnya sudah terisi dedeng sapi ,
sepertinya ada aura dingin yang menusuk dari samping. Namun tak aku hiraukan kulanjutkan untuk menyatap rawon yang ada didepan mata sampai kandas.
“ mantap” ucapku sambil mengelus perutku yang sudah buncit karena hamil rawon, kemudian kusandarkan punggungku ke sandaran kursi dan kututupi mukaku dengan kain persegi yang aku bawa “ nis bangunin sepuluh menit lagi, capek aku bisa bisanya balokan es itu minta aku untuk nulis ulang pekerjaanku , padahal Cuma sala 2 kata” ujarku kemudian kupejamkan mataku karena sudah 5 watt .
Samar samar aku mendengar anis memanggil namakau dan menggoyang goyang tubuh ku “ mbak bangun udah sepuluh menit , kita belum sholat”
Ku kerjap kerjapkan mataku , saat anis bilang sholat , yang benar saja aku tadi langsung kekantin dulu , dengan cepat aku berdiri dan merai tas dan juga ponselku “ ayoo aku keburu habis waktu istirahatnya , yang ada nanti gajiku kepotong , mana hidupku sudah pas pasan” ujarku sambil kulangkahkan kaki ku kearah musolah yang berada tak jauh dari kantin ,
“ ehemzz”
Mata ku membulat saat melihat orang yang berada di belakang bangku tempat aku makan yang tak lain adalah dicky “ selamat siang pak” ujarku dengan senyum manis yang pernah ada ,
“siang pak” sapa anisa gugup
Balokan es itu hanya mengangguk dengan raut wajah datar ,Dengan cepat aku langkahkan kaki ku yang dibuntuti oleh anisa “ ****** bisa bisanya tuh orang berada tepat di belakang kita ” ujarku kesal sambil geleng kepala
“bener jantung ku hampir copot ” seru anisa yang mengekor dibelakangku.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
HenyNur
mampir langsung kasih 👍
2021-08-09
0
Indri
episode4
2021-07-11
0
sara
diam
2021-06-03
0