5

Bubar sekolah, Luna dan Mei Mei segera mengajak Ariel untuk mulai berlatih main band di ruang musik sekolah mereka. Ruang itu berada di lantai bawah, di sudut gedung sekolah. Ruangan itu dilengkapi dengan semua instrumen yang mereka butuhkan; drum, gitar, bass, dan keyboard.

Luna, Mei Mei, dan Ariel segera menduduki posisi masing-masing di ruangan itu. Ariel mengambil Gitar, Mei Mei duduk di belakang Drum, dan Luna mulai memetik senar Bass. Mereka tahu bahwa untuk menjadi band yang baik, mereka harus bersama-sama belajar dan berlatih.

Mereka mulai menciptakan nada-nada dan irama-irama baru, mencoba menggabungkan berbagai genre musik yang mereka cintai. Setiap salah satu dari mereka memberikan ide dan kontribusi yang berarti untuk membuat musik mereka lebih bervariasi dan menarik.

[Keahlian bermain musik digunakan][-5 poin]

[Keahlian bermain musik digunakan][-5 poin]

[Keahlian bermain musik digunakan][-5 poin]

[Keahlian bermain musik digunakan][-5 poin]

Selama berjam-jam, mereka terus bermain dan berlatih bersama. Mereka tidak peduli dengan lelah atau rasa lapar yang mungkin mereka rasakan. Mereka hanya terfokus pada musik dan bagaimana mereka dapat menghasilkan suara yang hebat bersama.

[Ding!] [Berhasil menyelesaikan beberapa lagu]

[Hadiah : +300 Poin] [Total : 2500 poin]

"Ini cukup menyenangkan," pikir Ariel setelah selesai latihan bersama Luna dan Mei Mei.

Ketika Ariel baru saja melewati gerbang sekolah untuk pulang, ia melihat Luna dan Mei Mei sedang dalam kesulitan.

"Martin, untuk apa ke sini?" tanya Mei Mei terlihat membencinya.

"Saya hanya ingin menjemput Luna, calon istriku," jawab Martin dengan santai.

"Aku sudah bilang bahwa aku menolak perjodohan ini meskipun itu adalah keputusan dari ayahku," tegas Luna.

"Kenapa? Kau pikir bisa menolak keputusan ayahmu yang sudah tegas dengan keputusannya," tanya Martin dengan nada meremehkan.

Ariel melihat situasi tersebut dan merasa tidak enak. Ia pun memutuskan untuk mendekati Luna dan Mei Mei untuk memberikan dukungan. Namun, Luna langsung merangkulnya dan mengatakan bahwa dirinya dan Ariel adalah pasangan kekasih.

"Jika aku harus menikah, maka pilihanku adalah Ariel!" ujar Luna dengan tegas.

Martin menatap Luna dengan kesal. "Kau akan menyesal melawan keputusan ayahmu, Luna."

Ariel merasa dirinya sudah terlibat dengan sesuatu yang merepotkan, tapi ia tetap ingin menolong Luna.

Tiga hari kemudian, tepatnya pada hari pertama libur sekolah dimulai, Ariel datang ke rumah Luna setelah gadis itu terus memintanya untuk datang.

"Ariel, aku sudah bilang bahwa kamu adalah pacarku dan ayahku ingin melihatmu," kata Luna dengan cemas.

"Aku memang sedang berperan menjadi pacarmu, Luna, tapi aku tidak yakin kalau aku siap bertemu dengan ayahmu," jawab Ariel sedikit khawatir.

Luna mengerti kekhawatiran Ariel, namun ia juga mengatakan bahwa ia sangat butuh dukungan Ariel dalam menghadapi ayahnya.

Setiba di depan pintu gerbang rumah Luna, puluhan prajurit bersenjata lengkap terlihat sudah berbaris memenuhi halaman.

Ayahnya Luna adalah seorang jenderal di militer. Ia adalah sosok yang sangat disegani dan memiliki keberanian yang luar biasa. Luna merasa gugup ketika melihat pasukan-pasukan tersebut.

"Aku tahu ini terlihat menakutkan, Ariel, tapi jangan khawatir. Ayahku selalu bertindak ketat dalam melindungi keluarga dan negara. Aku yakin, begitu ia mengenalmu, ia tidak akan melukaimu," ujar Luna mencoba meyakinkan Ariel.

Dengan langkah yang tegap dan mantap, Luna dan Ariel berjalan melewati pasukan-pasukan tersebut menuju pintu rumah. Mereka disambut oleh seorang prajurit yang memberitahu bahwa Jenderal masih berada di ruangan kerja.

Dalam hati, Ariel berusaha menguatkan dirinya. Ia ingin menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang pantas untuk menjadi pacar Luna. Ia ingin memberi Luna keberanian untuk menghadapi ayahnya.

[Ding!] [ Menjaga ketenangan Host] [-5 poin]

Akhirnya, Luna dan Ariel sampai di ruangan kerja Jenderal. Ruang tersebut terlihat megah dengan meja besar yang dipenuhi berkas-berkas dan peta-peta strategis. Di balik mejanya, terdapat sosok yang tegap dan berwibawa.

Jenderal melihat Luna dan Ariel masuk, dan ekspresinya berubah. Wajah seriusnya melunak ketika ia melihat putrinya, namun ketika pandangannya beralih pada Ariel, ia mengernyitkan alisnya.

"Apa maksud kedatanganmu ke sini?" tanya Jenderal Didi Herianto dengan tegas.

"Ayah, ini Ariel. Ia adalah pacarku," ucap Luna dengan hati berdebar.

Jenderal itu diam sejenak dan memandang Ariel dengan tajam. Ariel merasa seperti sedang diuji dan ia memperhatikan setiap gerakan Jenderal dengan seksama.

"Saya menemui Anda untuk menolak perjodohan Luna dengan Martin," ujar Ariel dengan tegas.

Jenderal terdiam sejenak. Pernyataan Ariel tampaknya telah menarik perhatiannya. Ia menatap Ariel dengan tatapan tajam, mencoba mengukur keberanian dan ketegasannya.

"Jadi, kau berani melawan keputusan keluarga kami?" tanya Jenderal dengan suara dingin.

Ariel merasa keberanian dalam dirinya semakin bertambah. Ia ingin menunjukkan kepada Jenderal bahwa ia bukanlah orang yang akan mudah menyerah.

"Saya mencintai Luna, Jenderal Herianto. Saya ingin membuktikan bahwa saya pantas menjadi pendampingnya dan akan melindunginya sebagaimana Anda melindungi keluarga dan negara," jawab Ariel dengan mantap.

Jenderal Herianto terdiam sejenak, memperhatikan Ariel dengan tatapan yang tajam. Setelah beberapa saat, Jenderal itu mengangguk pelan.

"Ariel, kamu tampak berani dan memiliki keberanian yang jarang saya jumpai. Jika kau sungguh-sungguh mencintai Luna dan siap untuk melindunginya, saya akan memberikanmu kesempatan," kata Jenderal Herianto dengan serius.

Untuk menguji kelayakan Ariel, Jendral Herianto tidak ragu-ragu untuk mengirimnya ke kamp latihan militer. Ariel harus menempuh serangkaian uji fisik, mental, dan keterampilan tempur untuk membuktikan dirinya layak menjadi pendamping Luna.

Selama beberapa hari, Ariel akan menjalani pelatihan intensif di kamp latihan tersebut. Ia harus belajar strategi, taktik, dan seni bela diri dari para prajurit yang berpengalaman. Setiap hari, ia akan dipaksa untuk melatih fisiknya dengan keras, mengasah kekuatan dan daya tahan tubuhnya.

Tidak hanya itu, Ariel juga akan diajarkan tentang kedisiplinan, pengorbanan, dan rasa tanggung jawab. Ia harus belajar bahwa menjadi seorang prajurit bukanlah hal yang mudah. Ia harus siap menghadapi berbagai risiko dan mengorbankan kenyamanan serta kehidupan pribadinya.

"Ariel, kau boleh mundur dan berhenti membantuku dalam masalah ini," kata Luna yang tidak menyangka ayahnya akan bertindak sejauh itu.

"Sudah sejauh ini, mana mungkin aku mundur!" jawab Ariel dengan tegas.

Ariel tidak ingin mengecewakan Luna dan ingin membuktikan kepada Jenderal Herianto bahwa ia pantas untuk putrinya.

Meskipun pelatihan intensif dan tantangan yang akan dihadapinya sangat berat, Ariel tidak gentar. Ia siap untuk berjuang dan menghadapi semua ujian yang akan diberikan kepadanya. Ariel yakin bisa melewati semuanya dengan bantuan sistem.

"Aku akan membuktikan bahwa aku sangat layak untuk putri Anda," ujar Ariel dengan penuh keyakinan. "Saya akan menjadi pendamping yang kuat dan melindungi Luna dengan segenap jiwa dan raga saya. Saya tidak akan mengecewakan Anda."

Dengan ketegasan dan keberanian yang dimiliki Ariel, Jenderal Herianto melihat potensi dan tekad yang ada dalam dirinya. "Baiklah, Ariel. Tunjukkan kepada saya bahwa keberanianmu tidak sia-sia. Persiapkan dirimu dengan baik dan berikan yang terbaik dalam pelatihan ini."

Ketika Ariel kembali melewati barisan prajurit, mereka menatapnya dengan sinis. Sepertinya mereka tidak akan memberi kemudahan kepada Ariel selama di pelatihan nanti.

[Ding!] [Membuat ayah Luna terkesan] [+50 poin]

[Ding!] [Membuat hati Luna luluh] [+50 poin]

Setelah Ariel pergi, Luna menghubungi sahabatnya, Mei Mei, untuk menceritakan apa yang telah terjadi.

"Tenang saja. Aku yakin Ariel bisa melalui semua itu dengan baik," jawab Mei Mei mempercayainya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

hmmmm

2024-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!