Episode 11 Mendengar kabar buruk

Cahaya berusaha untuk lebih tenang, ia tidak mau membuat Ratna salah paham mengapa ia menatap Reyhan saat sarapan.

"Kenapa kamu diam?"tanya Ratna yang lagi menunggu jawaban dari Cahaya.

"Tidak kak! Dari tadi aku hanya memperhatikan makanan di atas meja!" Ngeles Cahaya,ia tidak mau membuat Reyhan salah mengartikan dari tatapannya itu.

Ratna berusaha percaya apa yang dikatakan adik tirinya itu.Ia kembali melanjutkan sarapan yang tadi sempat terhenti lantaran tidak suka melihat Cahaya terus memperhatikan Reyhan.

Namun seorang Satpam berjalan mendekati mareka yang masih sarapan.

" Maaf menganggu, Tuan Reyhan! Di luar ada yang mencari Ibu mertua Tuan.Katanya memiliki hutang pada Bos mareka yang belum di bayar," jelas Satpam sambil menundukkan kepalanya.

Karena kaget,mareka bertiga langsung berdiri kecuali Sari yang sudah mengetahui itu kalau dua pria akan datang ke rumah menantunya untuk menagih hutang.

"Apa? Hutang? Bagaimana bisa Ibu punya hutang pada mereka? Bukankah Ratna selalu mengirimkan uang pada ibu setiap bulan," cecar Ratna dengan banyak pertanyaan.Ia tidak menyangka ibunya memiliki hutang.

"Benarkah itu Bu?" tanya Cahaya yang ingin memastikan.

Sementara Reyhan tidak mengatakan apapun,ia hanya diam dan mendengarkan apa yang di katakan Ratna dan Cahaya.

Sari tidak merespon perkataan Cahaya.Ia hanya perlu menjelaskan pada Ratna.Kenapa ia sampai punya hutang?

"Uang yang kamu berikan masih tidak cukup.Apalagi ibu harus beli tas, baju branded,perhiasan serta masih banyak keperluan lainnya.Sekarang berikan ibu uang! Supaya mareka berdua tidak lagi mengganggu Ibu," pinta Sari sambil meraih tangan Ratna yang terlihat kecewa.

Tapi bagaimana pun kesalahan ibunya, Ratna akan selalu membantu ibu yang kini memerlukan bantuannya.

"Berapa banyak uang yang Ibu pinjam pada mareka?" tanya Ratna yang ingin mengetahui berapa jumlah uang yang di pinjam ibunya.

"Hanya 5M.'" Jawab Ibu Sari dengan mudahnya.

" Apa? 5M?" ucap berbarengan Cahaya dan Ratna serta Reyhan karena di buat kaget dengan jumlah hutang yang sangat besar.

" Maaf Bu! Aku tidak punya uang sebanyak itu," ucap Ratna yang tidak bisa membantu ibunya hanya karena dia mendapatkan uang bulanan dari Reyhan hanya ratusan juta tidak sampai miliaran.

"Aku juga minta maaf Bu! Aku tidak bisa bantu." Cahaya menolak membantu ibu tirinya.Ia tidak punya uang sebanyak itu,ia hanya wanita pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan karena harus merawat kakak tirinya lagi lumpuh.

Sementara Reyhan belum ada respon sama sekali untuk membantu ibu mertuanya karena ia masih malu dan kesal pada ibu mertuanya dengan kejadian semalam.Tak seharusnya ibunda Ratna berada di kamar Cahaya yang membuat ia gagal menyentuh Cahaya sebagai istrinya yang begitu seksi serta menggoda.

Sari mendekati Reyhan untuk membujuk menantunya itu." Nak Reyhan, tolong bantu Ibu! Cuma Nak Reyhan yang bisa membantu ibu sekarang," ucap Sari dengan menyatukan kedua tangannya di depan Reyhan.

"Bukankah aku sudah memberikan ibu rumah mewah? Kenapa ibu tidak menjual rumah itu saja?" Reyhan menyarankan Ibu mertuanya agar mau membebaskan dari segala hutang yaitu cuma menjual rumah.

Sebenarnya ia bisa saja memberikan uang 5M itu pada ibu mertuanya.Hanya saja,ia sudah di diperingatkan oleh ibunya untuk tidak selalu memberikan uang pada ibu mertuanya.Apalagi jumlah yang terlalu banyak.

"Ibu tinggal di mana, Mas? Jika rumah itu di jual." Ratna terlihat cemas jika rumah yang selama di tempati ibunya akan di jual.

"Ya..di rumah ini, supaya ibu juga bisa merawat kamu," Reyhan setuju jika ibu mertuanya tinggal di rumah yang ia tempati sekarang bersama Ratna dan Cahaya.

Cahaya yang mendengar perkataan Reyhan langsung terlihat kuatir karena ia mengetahui sikap ibu tirinya selama ini seperti apa.Ia hanya takut ibu tirinya itu akan melakukan sesuatu yang tidak baik nanti kedepannya.Namun wanita itu hanya bisa diam, tanpa mengatakan apapun.

Hingga Sari tersenyum sinis, akhirnya rencana ia berhasil untuk tinggal di rumah Reyhan yang super mewah seperti istana.Tidak percuma ia menyewa dua pria untuk datang ke rumah Reyhan untuk menagih hutang hingga apa yang ia inginkan tercapai juga.Dengan tinggal di rumah Reyhan,ia bisa leluasa menyulitkan Cahaya sebagai istri Reyhan.

"Kalian di sini saja! Biar aku yang menemui mareka." Reyhan bermaksud untuk keluar untuk memberi memperingatkan pada pria itu untuk tidak datang ke diaman miliknya lagi.Ia juga akan mengatakan kalau ibu mertuanya akan segera melunasi hutang.

Tetapi Sari menghentikan Reyhan,"Nak Reyhan,tetap di sini! Biar aku yang menemui pria itu." Sari tidak mau Reyhan sampai menemui pria itu yang akan membuat rencana ia nanti terbongkar atas kebohongan yang ia lakukan.

Dengan cepat Sari melangkah kakinya keluar dari rumah lalu menemui pria itu." Sekarang kalian pergi! Jangan pernah datang ke sini lagi,"tegas Ibu Sari.

"Kita akan pergi.Tapi bayaran kami mana?" Pria itu meminta ubahnya setelah apa yang ia lakukan untuk Sari.

"Aku belum punya uang untuk membayar kalian berdua.Cepat pergi dari sini! Aku janji, segera mengirim uang itu pada kalian."

"Janji ibu kita pegang! Jika dalam tiga hari ibu tidak membayar ubah.Jangan salahkan kami,apabila kita datang ke sini lagi," pria itu memperingatkan Sari untuk menepati janjinya.

"Iyah.. cepat pergi sana!Sebelum menantu ku melihat kalian," usir Sari karena ia takut Reyhan akan keluar menemui dua pria itu.

Reyhan yang harus ke kantor,ia pun keluar dari rumah.Ia melihat dari kejauhan dua pria yang sudah pergi dari hadapan ibu mertuanya.Namun ia tidak mau mencampuri urusan ibu mertuanya hingga ia masuk ke dalam mobil.

"Cahaya, tolong dorong kursi roda kakak!" pinta Ratna.

"Kak Ratna mau pergi kemana?"

"Di Sofa."

Saat mendorong kursi roda, handphone Cahaya berbunyi karena ada panggilan masuk.Tetapi wanita itu membiarkan begitu saja membuat Ratna merasa terganggu.

"Cepat kamu angkat! Siapa tau penting?"pinta Ratna

Kemudian Cahaya mengangkat telepon tersebut.Ia terlihat murung setelah mendengar kabar buruk kalau Hans mengalami kecelakaan.

"Aku segera ke sana!" ucap Cahaya dengan suara isak tangis lalu menutup teleponnya.

" Kenapa kamu menangis?" tanya Ratna yang penuh penasaran karena baru kali ini ia melihat Cahaya sesedih itu.

"Maaf kak! Aku harus pergi," jawab Cahaya dengan berlinang air mata.Ia tidak punya banyak waktu menceritakan apa yang terjadi dengan Hans saat ini.

Terpopuler

Comments

Miyatun Nasa

Miyatun Nasa

ya ampun licik sekali dikau ini .

2024-05-09

1

Miyatun Nasa

Miyatun Nasa

OMG 5 m dia bilang cuma

2024-05-09

1

MentariSenja

MentariSenja

4 bab dulu ya beb, 🌹dan 4 iklan untukmu

2024-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!