Pesta pernikahan telah selesai dan para tamu undangan meninggalkan tempat tersebut.Cahaya akhirnya bisa bernafas lega kembali, ia tidak perlu lagi duduk di samping Reyhan yang membuat hatinya terasa sesak karena pria itu dari kemarin hanya diam saja.Seharusnya pria itu mengambil tindakan untuk menolak menikah dengan dirinya.Tapi nyatanya pria itu justru menikmati pernikahan ini tanpa ada rasa beban sama sekali membuat Cahaya turun dari aula pelaminan.
"Kamu mau pergi kemana?" Reyhan meraih tangan Cahaya.
Langkah kaki Cahaya pun terhenti lalu berbalik menatap Reyhan dengan tatapan tidak suka.
"Singkirkan tanganmu dari tangan ku!" ketus Cahaya karena kesal terhadap pria itu yang berani menyentuh tangannya.
Reyhan segera melepaskan tangan Cahaya.Namun,sikap cuek Cahaya terhadap Reyhan di lihat oleh Soya yang masih ada di rumah Sari.Hingga Soya mendekati Ratna yang duduk di kursi roda lalu membisikan sesuatu pada menantunya itu.
"Terima kasih karena kamu sudah membuat Cahaya dan Reyhan menikah.Tapi tugas kamu belum sampai di situ saja, kamu harus membuat Cahaya mencintai Reyhan sebagai suaminya.Jika kamu gagal melakukan itu, aku terpaksa menikahkan Reyhan kembali dengan wanita lain.Cepat kamu dekati mareka dan lakukan sesuatu!" ancam Ibu Soya.
Tentu saja Ratna tidak ada pilihan selain mengikuti semua perintah ibu mertuanya.Ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi yang ketiga kalinya.Sudah cukup Cahaya menjadi madunya, tidak ingin ada madu lagi.Oleh karena itu, Ratna mendorong kursi rodanya lalu mendekati adik tirinya serta suaminya.
"Apa salahnya sih Mas Reyhan menyentuh tangan kamu itu? Bukankah kalian sudah sah menjadi suami istri? Aku harap kamu bisa bersikap lebih baik pada ,Mas Reyhan," tegur Ratna pada adik tirinya.
"Mas Reyhan, sudah menyakiti hati kakak dengan menikahi aku.Kenapa kakak masih membelanya?"
Ya,ada kekecewaan yang di rasakan Cahaya pada pria itu karena Reyhan tidak menolak menikah dengan dirinya.Padahal sebelumnya ia mengagumi sosok pria itu sebagai kakak iparnya yang paling setia pada Ratna.Tapi nyatanya, perhatian dan cinta yang ia tunjukkan pada istrinya selama ini di depan Cahaya hanya palsu belakang.
" Kamu tau sendiri, bukan? Aku yang meminta Mas Reyhan menikah dengan mu.Kenapa sekarang kamu menyalahkan, Mas Reyhan?" jelasnya.
Dengan terpaksa, Ratna berbohong untuk menutupi kalau yang menginginkan Cahaya dan Reyhan menikah adalah ibu mertuanya bukan dirinya.Tapi wanita itu mencoba menyembunyikan rahasia itu dari suaminya dan juga adik tirinya.
Lalu Ratna kepikiran dengan ucapan Cahaya yang ada benarnya juga.Kenapa suaminya saat itu tidak ada penolakan untuk menikah dengan adik tirinya?
"Apakah Mas Reyhan menyukai Cahaya selama ini?" Gumam Ratna yang menatap curiga suaminya yang ada di hadapannya.
"Kenapa kak Ratna diam?"
Ratna tersadar dari lamunannya."Cahaya, kita harus pulang malam ini ke rumah, Mas Reyhan!" Ratna mengajak Cahaya pulang kembali ke rumah suaminya.
" Tapi kak---"
"Tidak ada kata tapi.Sekarang kamu ikut pulang dengan kami! Bukankah malam ini adalah malam pertama kalian?" ucap Ratna mencoba menahan rasa sakit hatinya karena malam ini suaminya akan menyentuh Cahaya sebagai istrinya.
Mendengar kata malam pertama membuat Cahaya tiba-tiba sakit perut." Aauww.... perut aku sakit sekali ,kak..!" Pekik Cahaya.
Jeritan Cahaya itu membuat Soya dan Sari mendekat."Apalagi yang kamu tunggu? Cepat bawa istri kamu ke rumah sakit!" pinta Soya yang begitu menyayangi Cahaya sebagai menantunya.
Sementara Sari justru tersenyum sinis melihat Cahaya kesakitan.Ia sama sekali tidak khawatir pada anak tirinya itu.
Namun, Reyhan justru terdiam dan merasa bingung harus melakukan apa. Apakah ia harus mengendong Cahaya atau bagaimana?
"Cepat gendong Cahaya, Mas! Kita harus membawa dia kerumah sakit," pinta Ratna yang juga panik.
Dengan rasa gugup, Reyhan segera mengangkat Cahaya menuju ke arah mobil yang sudah terparkir di luar.
"Lepaskan aku!" Cahaya terlihat kesal pada suaminya yang begitu berani menggendong dirinya sampai ia memukuli dada Reyhan.
Tetapi Reyhan tidak perduli apa yang di katakan Cahaya.Dia tetap menggendong istrinya lalu di letakkan di dalam mobil begitu pula dengan Ratna yang lagi lumpuh.
Sepanjang berjalan, Cahaya terlihat cemas karena suami dan saudara tirinya akan membawa ia ke rumah sakit.Padahal ia cuma berbohong lagi sakit perut supaya saudara tirinya itu tidak mengajak pulang karena ia mencoba menghindar satu kamar dengan Reyhan karena malam ini adalah malam pertama mareka sebagai pengantin baru.Tapi ternyata tidak seperti ekspektasi yang ia inginkan, ia justru ingin di bawah kerumah sakit.
"Aku tidak mau pergi rumah sakit.Kita pulang saja ke rumah!" bujuk Cahaya pada Ratna.
" Bukankah perut kamu lagi sakit? Kenapa sekarang kamu ingin pulang?" Ratna menatap curiga pada Cahaya.
Tapi Cahaya justru membisikan sesuatu pada Ratna.Ia tidak ingin perkataannya itu sampai di dengar oleh suaminya.
Tanpa di sadari oleh Cahaya, Reyhan sudah memperhatikan istrinya lewat kaca spion depan.
"Kenapa harus berbisik segala sih?" Gumam Reyhan yang penasaran.
"Kita pulang saja ya,Mas! Cahaya tidak mau pergi ke rumah sakit.Katanya ia sakit perut karena lagi datang bulan."
"Hah...! Datang bulan? itu artinya----"
Seketika itu Reyhan menutup mulutnya karena hampir saja keceplosan kalau malam ini tidak bisa lagi menyentuh Cahaya sebagai istrinya karena wanita itu sedang datang bulan.
"Artinya apa ,Mas?" tanya Ratna yang penasaran dengan ucapan suaminya yang belum sampai.
" Ar--artinya kita pulang ke rumah maksud aku begitu." Reyhan sampai gelagapan karena ia bingung harus mengatakan apa pada istri pertamanya.
Kini Reyhan hanya fokus menyetir, ia tidak ingin mengatakan sesuatu yang akan membuat ia bertingkah aneh di depan kedua istrinya.
Hingga mobil pria itu memasuki pintu gerbang utama yang sangat besar.Cahaya tidak begitu terpana melihat rumah Reyhan yang begitu besar dan mewah karena sebelumnya ia tinggal di rumah itu untuk merawat saudara tirinya yang lagi lumpuh.Kini ia kembali lagi ke rumah itu dengan status yang berbeda, bukan hanya adik ipar lagi.Tapi seorang istri dari Reyhan yang sangat kaya raya yang memiliki banyak cabang perusahaan.
Tetapi wanita itu tidak gila harta, ia cuma ingin bahagia dengan pria yang ia cintai.Namun, takdir justru berkata lain karena ia justru menikah dengan pria yang tidak ia cintai.Akan tetapi masih ada yang mengganggu perasaan Cahaya sampai saat ini.Kenapa Soya tidak menentang pernikahan dirinya dengan Reyhan ?
Cahaya pun curiga ada yang di sembunyikan oleh ibu mertuanya itu membuat Cahaya melamun di dalam mobil.
"Kenapa diam? Ayo kita turun!" Ratna menepuk tangan Cahaya lagi melamun.
"Kak Ratna, mengagetkan aku saja," jawab Cahaya yang terkejut.
"Apa sih yang membuat kamu melamun?" tanya Ratna pada adiknya tirinya.
"Tidak ada Kak. Ayo kita masuk!" Cahaya segera turun dari mobil lalu mengambil kursi roda.
Saat Cahaya membuka bekasi mobil, Reyhan langsung datang menghampiri dirinya.
" Biar aku saja istriku."
Reyhan mengambil kursi roda itu di dalam bekasi mobil sambil menggoda Cahaya dengan mengedipkan matanya sambil tersenyum.
Tetapi Cahaya justru menatap aneh pada suaminya yang memanggil dirinya dengan sebutan istri.Entah setan apa yang merasuki tubuh pria itu yang tiba-tiba bersikap romantis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋
ternyata bu soya jahat 😤
2024-07-05
1
mama Al
Weh! Ku pikir Bu soya orang baik
2024-05-28
1
Bilqies
jahat banget sih Bu soya...
2024-05-24
1