Episode 4 Terpaksa

Cahaya yang berada di belakang mobil segera mengambil kursi roda dari tangan Reyhan.Ia paling tidak suka terus dipandangi apalagi Reyhan mencoba menggoda dirinya dengan mengedipkan mata ke arahnya.

"Sini! Biar aku saja," pinta Cahaya lalu membawa kursi roda di hadapan Ratna."Biar aku bantu ya kak?" Cahaya mencoba membantu Ratna turun dari mobil.

Reyhan pun mendekat." Aku ini suami Ratna. Biarkan aku saja yang mengangkat dia ke kursi roda," ucap Reyhan yang masih peduli pada istrinya.

Bukan berarti Reyhan setelah menikah dengan Cahaya lalu mau lepas tangan sebagai suami Ratna.Bagaimana pun wanita itu tetap istrinya walaupun sudah 2 tahun ini Ratna tidak pernah lagi melakukan tugasnya sebagai seorang istri dengan alasan kondisi dia yang lagi lumpuh.Sebagai pria yang normal pasti juga ingin merasakan dilayani oleh seorang wanita untuk memuaskan hasratnya yang sudah lama tertahan.Itu merupakan salah satu alasan mengapa ia setuju menikah Cahaya selain suka pada adik iparnya itu.

"Jika Mas Reyhan masih menganggap kakak saya sebagai istri.Kenapa tidak menolak menikah dengan ku?" Cahaya terus mendesak pria itu supaya mengatakan alasan ia mau menikah dengan dirinya.

Tentu saja Reyhan tidak akan mengatakan alasan mengapa mau menikah dengan Cahaya karena ia takut menyakiti hati Ratna.

"Sudahlah Cahaya, jangan kamu bahas ini lagi!Kakak ini capek dan mau istirahat.Jika kamu terus bertanya kepada Mas Reyhan. Kapan aku keluar dari mobil ini?" Sekarang kamu masuk ke kamar sana! Ganti baju lalu tidur bersama Mas Reyhan," pinta Ratna dengan hati yang sesak.

Ya,Ratna berusaha mendekatkan Cahaya dengan Reyhan atas keinginan ibu mertuanya walaupun hatinya sakit.Namun, ia tau seperti apa adik tirinya itu yang tidak semudah itu membuat Cahaya menyukai Reyhan karena masih sangat mencintai mantan kekasihnya.Apa lagi mareka putus hanya karena Cahaya lebih fokus merawat dirinya yang lagi lumpuh.

Perkataan Ratna membuat Cahaya bersedih yang begitu tegas terhadap dirinya.Hingga ia memilih pergi meninggalkan Ratna lalu berjalan ke arah kamar yang biasa ia tempati tidur.

Saat tiba di kamar, Cahaya membaringkan tubuhnya di ranjang sambil memeluk boneka pemberian dari mantan kekasihnya.

"Jika saja kamu tidak putusin aku, mungkin pernikahan ini tidak akan terjadi.Aku sangat mencintaimu tapi kamu meninggalkan aku hanya karena aku lebih fokus merawat Ratna.Bukankah kamu tau sendiri aku sangat menyayangi saudara tiri ku itu?" ucap Cahaya yang seakan berbicara dengan mantan kekasih di depan boneka tersebut.

Ckreek....

Suara pintu yang di dorong dari luar, membuat Cahaya bangkit dari ranjang.Ia melihat Reyhan sekarang berdiri di hadapannya dengan membuka kancing baju satu persatu.

"Mas Reyhan,mau apa?" Cahaya terlihat ketakutan membuat ia mundur ke belakang.Ia berusaha menghindar supaya tak di sentuh oleh suaminya.

Reyhan segera mendekati Cahaya yang terus menjauh." Kau harus melayani aku Cahaya! Aku ini suami kamu," pinta Reyhan dengan tatapan tajam.

"Jangan lakukan ini padaku, Mas! Bukankah tadi kak Ratna sudah mengatakan aku sakit perut karena datang bulan?" ungkit kembali Cahaya dengan memberi alasan lagi datang bulan.

"Kau pikir aku akan percaya,hah!" ketus Reyhan yang terus mendekati Cahaya.

Membuat Cahaya tidak bisa lagi mundur ke belakang karena tubuh ia sudah terbentur di ujung ranjang.Tangan Cahaya sampai digenggam sangat erat oleh Reyhan dengan kasar." Sakit Mas..! pekik Cahaya sambil menatap Reyhan dengan tatapan nanar.

Ternyata pria yang di kenal baik selama ini ternyata memiliki sikap yang kejam yang tersembunyi dari wajah polosnya.Cahaya merasa di tipu dengan sikap pendiam Reyhan selama ini.

"Kenapa kamu menatap aku seperti itu,hah?" bentak Reyhan yang kini sudah menindih tubuh Cahaya sambil menggenggam kedua tangan istrinya di ranjang.

"Aauww.... tangan aku sakit,Mas." pekik Cahaya sampai meneteskan air mata karena ia susah bergerak.Apalagi kedua tangannya digenggam sangat erat oleh suaminya.

Melihat Cahaya menangis, Reyhan sama sekali tidak kasihan.Ia menaruh hati pada Cahaya hanya ingin memiliki tubuh Cahaya yang terlihat seksi di bandingkan Ratna.

" Percuma saja kamu menangis! Tidak ada yang akan menolong kamu termasuk Ratna," tegas Reyhan yang tidak sabar lagi ingin mencicipi tubuh Cahaya sampai ia menelan Saliva berulang kali.

Ya, sikap Reyhan sangat berbeda jauh di hadapan Ratna dan di depan orang lain.Cahaya baru menyadari itu kalau ia menikah dengan pria yang bermuka dua.

"Kau jahat, Mas!" lirih Cahaya dengan isak tangis.

"Justru kamu yang jahat.Aku ini suami kamu yang harus kamu layani.Tapi kamu justru menolak untuk di sentuh.Kamu sungguh istri yang keterlaluan!" umpat Reyhan yang kesal.

Reyhan sebagai suami Cahaya merasa kecewa atas penolakan yang ia dapatkan dari istrinya.Tapi Reyhan bukan pria yang akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan apa yang sudah menjadi miliknya.

"Aku menikah dengan Mas karena terpaksa.Jadi aku mohon jauhkan tubuh Mas dari tubuhku!" pinta Cahaya supaya Reyhan menjauh dari tubuhnya.

Tetapi Reyhan justru mendekatkan bibirnya ke arah bibir Cahaya yang membuat wanita itu menutup mata." Kalau begitu layani aku karena kamu juga terpaksa." Bisik Reyhan di samping telinga Cahaya.

Cahaya Segera membuka matanya." Maksud Mas apa?" tanya Cahaya yang begitu terkejut dengan ucapan suaminya itu.

" Bukankah permintaan Ratna kamu setuju menikah dengan ku? Sekarang lakukan ini juga karena Ratna! Jika kamu menolak berhubungan dengan ku.Aku terpaksa menceraikan Ratna," ancam Reyhan.

"Aku mohon Mas jangan lakukan ini pada, kak Ratna! Dia itu sangat mencintai kamu," Cahaya sampai merendahkan diri di hadapan Reyhan untuk saudara tirinya.Ia tidak mau Ratna sampai di ceraikan oleh Reyhan.

"Nasib Ratna ada di tangan kamu sekarang!" Mana yang kamu pilih, melayani aku atau aku ceraikan Ratna," ancam Reyhan sambil tersenyum sinis.Ia tau cara menghadapi Cahaya mengunakan Ratna karena ia tau wanita itu sangat menyayangi saudara tirinya.

Cahaya menghela nafas panjang karena sulit untuk memilih." Baiklah Mas,aku bersedia!" Cahaya setuju memberikan tubuhnya pada Reyhan walaupun ia tidak menginginkan itu.

"Sekarang kamu terjebak permainan ku Cahaya!" ucap batin Reyhan sambil tersenyum sinis.

Dengan berat hati,Cahaya harus memberikan kesuciannya pada pria yang tidak ia cintai.Namun, ia lakukan ini karena terpaksa hanya untuk menyelamatkan pernikahan Ratna

Kini hanya air mata yang tumbuh membasahi wajah Cahaya.Tetapi suaminya itu justru menikmati tubuh Cahaya dengan penuh hasrat tanpa memikirkan perasaan Cahaya saat ini yang lagi kesakitan.

Sungguh kasihan nasib Cahaya selalu melakukan suatu karena terpaksa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***