Terjebak Pernikahan Palsu

Terjebak Pernikahan Palsu

Suami Pembohong

Mas! baju kerjamu sudah aku siapkan di atas kasur. kamu hari ini ada dinas ke luar kota kan selama 3 hari? semua keperluan mu sudah aku packing ke dalam koper," teriak Dinda kepada suami nya itu yang sedang berada di kamar mandi. 

"Iya sayang Terima kasih! " sahut Arya yang berada dalam kamar mandi. 

"Mas! kalau sudah siap langsung turun ke bawah yah untuk sarapan aku turun duluan," ujar nya.

"Iyah sayang," jawab Arya.

Dinda memang sosok yang cakap dan detail dalam melakukan segala hal. Ia juga pintar memasak dan senantiasa melayani suaminya dengan sepenuh hati sehingga membuat Arya bahagia. 

"Lagi masak apa sayang?" tanya Arya kepada istrinya itu sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Dinda yang sedang sibuk memasak. 

"Mas, kamu mendingan duduk aja gih nanti bajumu bau kena aroma masakan, " pinta Dinda. 

"Gak apa-apa sayang aku suka ko," sahut Arya sambil menciumi leher istrinya itu. 

"Udah ah mas geli," sahut Dinda seraya mendorong suaminya agar menjauh. 

"Oh gitu yah kamu gak mau dipeluk awas yah, " Arya melemparkan canda. 

"Abis kamu gangguin aku masak nanti kamu telat loh diem yah duduk, " pinta Dinda kepada suaminya itu. 

"Iyah deh aku duduk aja," sahut Arya yang mengalah kepada sang istri. 

"Sayang, sarapannya enak banget makasih yah, aku pasti kangen banget nih sama kamu selama tiga hari ini kita gak ketemu dulu deh," ujar Arya yang kemudian meraih kedua tangan istri nya itu ke atas meja sambil menggenggamnya lembut. 

"Iyah Mas, gak apa-apa nanti kita kan bersama lagi kamu hati-hati yah dijalan," ucap Dinda yang kemudian mencium tangan suaminya itu. 

"Ya sudah sayang, Mas pergi dulu Assalamualaikum," ucapnya sambil melambaikan tangannya dan menaiki mobil nya untuk pergi ke kantor kemudian pergi keluar kota. 

"Wa'alaikumsalam," sahut Dinda dengan penuh senyum kepada suaminya itu yang kemudian perlahan menghilang dari pandangan nya. 

Dinda dan Arya baru menikah sekitar satu tahun yang lalu karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka masing-masing. 

walaupun Dinda belum mengenal dalam sosok Arya ia akhirnya setuju untuk menikah dengan Arya karena terus didesak oleh orang tuanya terutama ibunya yang khawatir karena anak perempuan pertamanya itu yang belum menikah di usia 30 tahun. 

Sebelum menikah Dinda adalah sosok perempuan yang sukses dalam karir nya, walaupun ia berasal dari keluarga berkecukupan tapi ia sosok wanita yang mandiri yang membangun karirnya dari nol dengan tidak mengandalkan koneksi keluarganya. Setelah menikah kini ia memutuskan untuk melepas karirnya dan hanya ingin mengabdi kepada Arya sang suami yang kini telah ia cintai dengan sepenuh hati. 

Dinda kemudian memulai aktivitas paginya dengan acara bersih-bersih di rumah mewahnya itu. Setelah itu ia membereskan ruangan kerja Arya juga. Ketika ia membereskan meja kerja Arya Dahinya mengkerut tatkala ia mendapati sebuah amplop coklat yang tergeletak di atas meja kerja suaminya itu. 

Dengan cepat kemudian Dinda berusaha menelpon Arya tapi tak kunjung diangkat. Mungkin sedang menyetir, pikir Dinda. Ia kemudian berinisiatif untuk menyusul suaminya itu ke kantor mungkin saja terkejar karena sebelum pergi dinas Arya ke kantornya dulu untuk mengambil berkas-berkas yang akan dibawanya. 

Dinda kemudian mengambil kunci mobilnya dan bergegas untuk menyusul suaminya itu ke kantor dengan memacu kendaraannya dengan cepat. 

***

Dengan Langkah cepatnya Dinda berjalan ke arah lobby dan bertanya kepada seorang resepsionis, maksudnya ia hendak menitipkan amplop coklat yang berisi berkas itu di sana. 

"Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu," ucap wanita yang berprofesi sebagai resepsionis itu kepada Dinda. 

"Selamat pagi juga mbak, apa pak Arya Baskara sudah ada di kantor?" tanya Dinda yang terlihat cemas. 

"Sebentar bu saya cek dulu," sahut wanita berambut sebahu itu. Ia kemudian mengecek komputer yang berada di depan nya itu. "Maaf Bu tapi jadwal pak Arya Baskara dari mulai hari ini sampai 3 hari ke depan cuti bu, " sahutnya.

Degh!! 

Jantung Dinda tiba-tiba berdegup dengan kencang ia menghela nafasnya dalam, menenangkan pikirannya yang kacau dan meredam gemuruh yang ada di dadanya. 

Ucapan resepsionis itu seketika menghentikan niat Dinda yang ingin menyerahkan amplop coklat itu kepada suaminya. 

"Ada apa ini, kenapa suaminya yang sangat ia percayai itu berbohong kepadanya dengan mengatakan ada dinas keluar kota. Apa yang sebenarnya mas Arya lakukan di luaran sana yang tidak aku ketahui," gumamnya dalam hati. 

"Bu Ada lagi yang bisa saya bantu?" ucap resepsionis wanita itu membuyarkan pertanyaan-pertanyaan yang bercokol di kepala Dinda. 

"Tidak Terima kasih, " sahut Dinda sambil berusaha tersenyum dan meninggalkan lobby Kantor. 

***

Dinda berjalan dengan langkah gontai ia berjalan ke area perkiraan dengan perasaan yang dipenuhi dengan tanda tanya besar kepada suami yang baru ia nikahi selama satu tahun itu. 

Secara perlahan ia mulai memacu kendaraannya menuju ke rumahnya, ia kemudian berusaha lagi untuk menghubungi suaminya itu. Tapi lagi-lagi tidak kunjung diangkat. Dinda tenggelam dengan pikirannya sendiri sebenarnya apa yang dilakukan suamiku? Ujar batinnya. 

"Halo din, kamu tadi telepon mas yah? ada apa? Mas tadi lagi pesawat jadi gak angkat telpon kamu apa jangan-jangan kamu udah kangen lagi yah sama mas, baru juga di tinggal sebentar," ujar Arya yang melemparkan candaan kepada istri itu. 

"Nggak Mas, ini aku lihat ada amplop coklat di meja kerjamu mungkin itu berkas mu yang tertinggal aku menelepon untuk memastikan saja, " sahut Dinda yang berusaha untuk tenang. 

"Oh itu gak apa-apa sayang, itu gak penting ko, " ujar Arya. 

"Ya sudah Mas kamu hati- hati yah, " sahut Dinda yang menahan amarah nya sebenarnya dinda ingin menghujani suaminya itu dengan seribu pertanyaan yang ada di benaknya tapi dinda lebih memilih untuk menahannya dan mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya Arya lakukan di luaran sana sehingga harus berbohong kepadanya. 

"Iya sayang nanti Mas kabarin lagi kalau mas sudah di hotel yah." 

"Di hotel dengan siapa Mas?" Gumamnya dalam hati. 

Dinda menutup telpon dari suaminya itu ia memikirkan langkah apa yang harus diambil untuk membongkar kebohongan suaminya itu. Kemudian Dinda mencari sesuatu di ruangan kerja Arya yang mungkin saja ada petunjuk akan sesuatu yang selama ini disembunyikan oleh suaminya itu kepada dirinya. karena Dinda memang tidak terlalu mengenal jauh tentang Arya karena baru kenal selama tiga bulan dan langsung menikah. 

Tak lama setelah mengobrak abrik ruangan kerja Arya, Dinda menemukan sebuah buku kecil di laci meja kerja Arya mengenai sosok perempuan bernama Hessa Aulia dan bertuliskan : 

Hessa, my love forever and ever 

Berserta sebuah foto lama yang terlihat sudah usang dimana Arya memeluk gadis cantik berambut panjang itu. 

"Siapa wanita ini," gumam Dinda sambil mengamati dalam sebuah foto yang dipegangnya itu. 

Bersambung....

guys jangan lupa tinggalkan jejak kalian like, komen dan vote jangan lupa yahh.... 🥰😍

Terpopuler

Comments

Rona Njang

Rona Njang

cerita nya bagus Thor lanjut yuk/Determined/

2024-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!