Bab 2

Bug!! 

Mas Arya menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Sedangkan Dinda menatapnya tajam penuh curiga melihat suaminya yang baru saja pulang dari perjalanan dinas palsunya itu. 

"Capek banget Mas kayaknya? Habis ngapain emang?" ucap Dinda sambil melangkah masuk ke dalam kamar mereka. 

"Iya sayang Mas capek banget kliennya rese banyak mau jadi Mas kecapean negosiasi," keluh Arya sambil menutup matanya. 

"Oh gitu," ucap Dinda singkat sambil menahan gejolak amarah yang tertahan di mulutnya. Ingin rasanya ia menanyakan seribu pertanyaan kepada suaminya itu tapi ia tahan dahulu sambil mengumpulkan bukti-bukti pengkhianatan suaminya itu. 

"Sayang nanti malam yah…aku kangen sama kamu" Mas Arya mengerlingkan matanya sebagai tanda kepada istri nya itu. 

"Iya," sahut Dinda singkat. 

Perlahan Dinda berjalan menghampiri Mas Arya yang sedang terlelap tidur, lalu dengan sangat hati-hati ia mulai membongkar isi koper suaminya itu untuk mencari bukti pengkhianatan dilakukan suaminya. 

Tetapi ia tidak menemukan apapun di dalam koper suaminya selain baju kotor, ada satu lagi benda yang harus ia bongkar yaitu ponsel mas Arya benda yang selalu ia bawa kemana-mana pasti disana banyak menyimpan rahasia yang disembunyikan suaminya. 

"Sebagai istri aku harus lebih cerdik dari suamiku agar aku tidak terus-menerus di bodohi, " gumamnya. 

Dinda masih sibuk mencari-cari ponsel Mas Arya, sedangkan Arya masih terlelap tidur sedari tadi. Tapi ponsel itu tak kunjung ia temukan setelah mencari cukup lama ternyata ponsel itu berada di saku celana yang sedang dipakai mas Arya saat ini.

"Bagaimana ini pasti akan ketahuan kalau aku merogoh saku celana Mas Arya, "pikirnya sambil mencari cara lain. 

Dinda kembali memandangi wajah suaminya itu yang sedang tidur terlelap. Ia menghela nafas pikiran dipenuhi oleh prasangka buruk kepada suaminya. 

"Sebenarnya apa mas yang kamu sembunyikan dariku? Kenapa kamu berbohong? Apa benar kau telah mengkhianati pernikahan kita mas?" Kepala Dinda dipenuhi oleh pertanyaan kepada suami nya itu. 

Dadanya terasa sesak Ia tak menyangka suaminya ternyata seorang pembohong kali ini Dinda begitu menyesal karena telah menikah dengan orang yang belum begitu ia kenal dalam tapi kini bukan saatnya ia untuk menyesali masa lalu ia harus mencari tahu tentang kebusukannya suaminya itu. 

"Mas, bangun sudah sore kamu mandi dulu sana, " ucap Dinda untuk membangunkan suaminya yang masih terlelap. 

Arya kemudian perlahan membuka matanya dan melihat ke arah istrinya itu yang berada di sampingnya. 

"Sayang aku masih ngantuk 5 menit lagi yah, " pinta Arya. 

"Tapi Mas, ini sudah sore kamu juga belum makan, " sahut Dinda. 

"Iya baiklah istriku aku bangun deh," sahutnya yang kemudian bangkit dari ranjang dan melepas baju serta celananya. 

"Ini Mas, handuknya," sahut Dinda yang kemudian melingkarkan handuk ke pinggang suaminya itu. 

Arya kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dengan cepat Dinda langsung merogoh celana suaminya yang tergeletak di lantai itu untuk mencari ponsel Mas Arya. 

Dengan jantung yang berdegup kencang dan tangan yang gemetar Dinda mulai membuka ponsel Mas Arya dengan password yang sudah ia ketahui yaitu pola berbentuk L. Dinda memang sudah tahu mengenai password ponsel Arya karena sering melihatnya. 

Setelah layar ponselnya terbuka ia langsung mencari aplikasi chat yang biasa suaminya pakai yaitu aplikasi hijau ia langsung membuka satu per satu chat suaminya itu. Dinda mendapati satu chat mencurigakan bernama Ryan karena ia tidak pernah tahu ada teman dari Mas Arya yang bernama Ryan ia kemudian membuka chat dari si Ryan itu. 

Ternyata berisi chat mesra chat yang berisi layaknya sepasang suami istri, Mas Arya ternyata mencoba mengelabui Dinda dengan menyimpan nama selingkuh nya itu dengan nama seorang pria mungkin agar istrinya tidak curiga. 

"Licik kamu Mas!" gumam Dinda. Tapi kini aku tahu semua nya bahkan wajah wanita itu ada di dalam chat yang ia baca karena wanita selingkuhan suaminya itu rajin mengirim PAP kepada suaminya. 

Setelah Dinda mengetahui semuanya ia kemudian meletakkan kembali ponsel Mas Arya di ranjang, sedangkan celana dan bajunya ia ambil dan menaruhnya di keranjang cucian kotor. Setelah selesai mandi mata Mas Arya langsung mencari-cari sesuatu. 

"Din, ponsel Mas mana?" tanyanya sambil celingukan. 

"Itu Mas, di ranjang tadi aku mengeluarkan hp Mas dari saku celana dan menyimpan pakaian kotornya di keranjang," sahut Dinda santai. 

Arya langsung menyambar ponsel nya lalu mengecek ponsel nya. Dinda memperhatikan air muka Arya, yang tampak lega mungkin di pikirnya Dinda terlalu bodoh dan tidak mungkin mengutak ngatik ponsel nya. 

"Sayang," sahut Mas Arya yang menghampiri Dinda di tepi ranjang ia melingkarkan tangannya ke pinggang istrinya itu sambil mencumbu mesra Dinda. 

"Maaf Mas, tapi hari ini aku nggak bisa tiba-tiba saja datang bulan baru saja aku mengeceknya, " sahut Dinda menolak ajakan suaminya itu. 

Dalam kondisi hatinya yang berkecamuk mana bisa Dinda melayani suaminya itu yang telah berkhianat di belakangnya. 

"Hah? Kamu lagi datang bulan sayang?" tanya

 Arya kecewa.

"Iyah mas, sabar yah," ucap Dinda sambil tersenyum palsu. 

Biasanya Dinda tidak pernah menolak ajakan sang suami untuk berhubungan badan tapi kini Dinda merasa  jijik kepada suaminya itu. Bentuk pengkhianatan sekecil apapun tidak bisa diterima oleh Dinda ia tidak sudi berbagi suami dengan wanita mana pun. 

Dinda melangkah ke arah dapur untuk menyiapkan makan malam mereka berdua. Ia tidak ingin berdiam diri dan meratapi kesedihannya. Ia berusaha bersikap seperti biasa agar mas Arya tidak curiga terhadap nya yang telah mengetahui segala pengkhianatan yang telah dilakukan Arya terhadapnya. 

"Mas, makan malam sudah aku siapkan di meja kalau kamu mau makan ambil saja yah aku mau tidur duluan seperti Nya aku kurang enak badan, " Ucap Dinda kepada Arya yang tengah berada di ruang tamu sambil menonton tv. 

"Loh kamu kenapa? Arya menghampiri Dinda dan melihat kondisi nya. "mau aku antar ke dokter?" tawarnya. 

"Tidak Mas aku cuma butuh istirahat saja aku ke kamar duluan yah," ujar Dinda. 

"Iyah sayang kamu tidur duluan saja nanti aku menyusul aku mau menonton TV sebentar, " sahutnya. 

Diam-diam Dinda mengintip suaminya itu yang berada di ruangan TV, ternyata  suaminya tidak sedang menonton TV melainkan asik memainkan hp nya,"mungkin membalas chat dari gundiknya," gumam Dinda. 

Setelah cukup puas melihat tingkah suami nya yang asik berbalas chat dengan gundiknya itu. Dinda pun membaringkan tubuh nya di atas ranjang, ranjang yang sudah setahun ini menjadi saksi bisu atas pernikahan Dinda dan Arya. Dinda menangis pilu di ranjangnya itu ia tak menyangka pernikahan yang baru ia jalani harus di terpa badai pengkhianatan. 

*** 

Pagi menjelang Dinda terbangun lebih dulu di lihatnya Arya yang sedang terlelap tidur sampai ngorok. mungkin karena kelelahan setelah semalaman berbalas chat dengan gundiknya, Ia melihat ponsel Arya yang tergeletak di sampingnya. Dinda kemudian dengan hati-hati membuka ponsel suaminya lagi. 

Dibukanya aplikasi hijau benar saja pesan dari Ryan berada di urutan atas kemudian ia membuka isi chat tersebut dan membacanya. 

[Mas, nanti malam kamu giliran menginap di sini kan? Aku kangen banget loh sama kamu. ]

[Iyah sayang sabar, aku lagi cari alasan untuk menemuimu malam ini agar Dinda tidak curiga. ]

"Oh jadi kalian akan bertemu malam ini baiklah aku akan bertindak kali ini mas, lihat saja aku akan menghancurkan hidupmu dan hidup gundik itu mas, karena kamu telah menghancur leburkan perasaan ku, " Ancamnya dalam hati. 

Terpopuler

Comments

Rona Njang

Rona Njang

nunggu bab baru/Facepalm/

2024-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!