Putri Ahli Waris Yang Terbuang

Putri Ahli Waris Yang Terbuang

1.Hari Terakhir

Gadis cantik dengan baju seragam hitam membungkus seluruh tubuhnya, yang tingginya 165cm, di dada sebelah kirinya terdapat logo bergambar Naga Api, yang melambangkan jika gadis itu adalah salah satu anggota dari perguruan Naga Api.

Azrela,nama gadis cantik yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke markas tempat pelatihan para anggota silat Naga Api, Azrela adalah seorang pelatih silat wanita yang sudah memegang juara tingkat internasional.

Azrela mengambil tas ransel, memasukkan barang dan printilan seperti;sabuk, celurit,dan pisau kecilnya kedalam tas itu, tidak lupa juga Azrela membawa pistol untuk berjaga-jaga.

Setelah selesai bersiap Azrela melangkahkan kakinya berjalan ke luar kamar, menuju balkon kamar apartemen yang di huninya selama beberapa tahun ini.

"Malam ini sunyi,dan penuh bintang."

Azrela terpaku sejenak menatap ke arah langit malam,yang di sinari bulan purnama, dan di kelilingi oleh taburan bintang yang indah. Bibir ranumnya mengukir sebuah senyuman manis yang melengkung seperti bulan sabit, terpatri indah di wajahnya yang cantik jelita.

"Hmm,fuh.."

Sambil menikmati suasana malam yang hening,ia menghirup udara segar di malam ini. "Sejuknya." Itulah yang di rasakan oleh tubuh Azrela.

Tidak lama, hanya sebentar saja Azrela berdiri di balkon untuk merilekskan pikiran yang kalut, hanya sekedar mengambil nafas dan berdo'a agar perjalanannya di berikan kelancaran.

Setelah puas meraup oksigen sebanyak mungkin barulah wanita itu beranjak dari tempatnya berdiri, kembali masuk ke dalam kamarnya, mengunci semua jendela dan menutup ventilasi yang mungkin saja dapat di masuki oleh nyamuk berbahaya. Dirasa semuanya telah aman barulah ia keluar dari dalam kamar dan berjalan menuju lift yang menghubungkan langsung ke Basement.

Sesampainya di Basement Azrela menghampiri motor sport kesayangan nya, memeriksa rem dan bensin jika ada yang kurang akurat, karena semua aman,Azrela langsung menaiki kuda besinya dan melajukan kuda besi itu menuju markas.

"Indah sekali malam ini, kalau seperti ini bikin mood makin bagus untuk mengajar anak-anak." Gumam Azrela di tengah-tengah perjalanan yang ramai, menuju daerah markasnya berada.

Gadis cantik itu dengan semangat membelah jalanan Ibu kota yang semakin padat oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.Kendaraan berlalu lalang,silih berganti berlawanan arah.

Dinginnya udara malam,yang terkontaminasi dengan angin kencang,memaksa masuk ke dalam jaket kulit berwarna hitam yang bertengger di tubuh gadis cantik itu,saat Azrela menambah kecepatan laju motor nya, tidak membuat tubuh gadis itu kedinginan, ataupun masuk angin.

Ciiit...

Azrela menekan rem secara mendadak saat ada mobil yang berhenti di depannya secara tiba-tiba. Gadis itu mengusap dadanya untuk mengurangi rasa terkejut akibat mobil yang berhenti secara mendadak.

"Untung aku cekatan, kalau tidak mungkin sudah pindah alam." Syukur Azrela.

Azrela melanjutkan kembali perjalanannya setelah mobil yang berada di depannya kembali melaju.

Jarak tempuh dari apartemen Azrela dengan markasnya, sekitar 1 jam perjalanan, jadi Azrela harus ngebut di jalan karena Ia telah terlambat 10 menit dari jam kemarin dia berangkat.

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 1 jam akhirnya ia sampai di markas dalam keadaan selamat. Dengan cepat gadis itu memarkirkan motornya.

Azrela melangkahkan kakinya menuju lapangan markas setelah selesai memarkirkan motornya dengan aman, ikut bergabung dengan yang lain.

Seperti biasa yang terlambat akan mendapatkan hukuman, tidak ada yang membedakan antara guru dengan murid,jika terlambat maka mereka akan menjalankan hukuman sesuai peraturan dalam perguruan tersebut.

Jam 3 dini hari Azrela telah selesai mengajar muridnya yang akan di bawa lomba untuk Minggu ini, jadi mau tidak mau mereka harus latihan yang baik agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Gadis cantik itu kembali menyalakan motor sport nya,dan melajukan motornya ke arah jalan pulang. Namun kali ini Azrela tidak menempuh jalanan biasanya,ia mengambil jalan pintas yang cukup sepi agar cepat sampai ke apartemen.

"Lewat kesini sepertinya lebih baik,biar cepat sampai apartment dan aku bisa langsung istirahat." Ucap Azrela mengangguk mantap.

Tanpa ba-bi-bu lagi Azrela menambah kecepatan laju motornya dan membelah jalanan yang sunyi bahkan tidak ada kendaraan bermotor lain sama sekali.

"Kenapa tidak ada yang lewat jalur sini ya? Ah, mungkin karena hari yang sudah larut malam." Azrela menepis pikiran negatifnya dan tetap melajukan motornya dalam kecepatan tinggi.

Drt..drt...

Di tengah perjalanan Ponsel Azrela berdering, menandakan ada yang menghubunginya, namun karena ia yang melajukan motornya dalam kecepatan tinggi, alhasil ia tidak mendengar deringan ponsel itu.

"Bagaimana? Apakah di jawab?"

"Tidak guru, beliau tidak menjawab panggilannya."

"Bagaimana kalau kita susul?"

"Baik guru, kita susul saja."

Kedua pria itu segera melajukan motornya membelah jalanan sepi,dan sunyi,dengan kecepatan tinggi di atas rata-rata, agar dapat menyusul Azrela yang belum lama ini menghilang dari pandangan mata mereka berdua.

"Kenapa kak Aze tidak mengangkat telepon nya?"

"Mungkin Dia sedang mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, jadi tidak mendengar suara deringan ponsel,atau bisa saja ponsel nya mati."

Kedua Pria itu sedang di landa gelisah, dan khawatir dengan keadaan Azrela, karena melewati jalanan yang sangat sepi penduduk,dan gelap nya malam akan semakin gelap akibat pepohonan yang rindang, yang tumbuh di pinggiran jalan tersebut.

Setelah 5 menit menyusul Azrela yang tidak kunjung terkejar oleh seorang murid dan gurunya itu. Akhirnya sang guru pun memutuskan untuk menancap gas hingga kecepatan terakhir,dan tanpa sadar jika motor nya menabrak seseorang hingga terpental jauh dan kepalanya mengenai batu besar yang sedang teronggok di tengah jalan. Sedangkan kedua pria itu mendarat di tanah yang habis di gali, sehingga mereka aman.

Sebelumnya, Azrela berhenti secara tiba-tiba saat melihat jalanan yang sepertinya sedang di perbaiki. Ia menegakkan standar motornya dan turun dari motor untuk memeriksa kondisi jalan,benar saja jika jalan itu habis di gali oleh pekerja jalan.

Azrela berdiri tidak jauh dari motornya, hendak melihat panggilan yang masuk ke ponselnya,ia mendengar dengan samar suara ponsel yang berdering,saat di perjalanan tadinya, namun karena Azrela yang sudah tidak sabar ingin cepat sampai di apartemen jadi gadis itu hanya mengacuhkan nya saja,toh nanti setelah sampai di apartemen ia juga bisa melihatnya bukan?

Sepertinya gadis cantik itu kurang update tentang berita terbaru bulan ini,jika jalur sepi ini sedang mengalami perubahan,dan perbaikan jalan yang sudah di garap beberapa hari belakangan.

Baru saja Azrela akan mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, tiba-tiba ada motor yang melaju ke arahnya dengan amat sangat kencang hingga menabrak tubuhnya dan terpental jauh menghantam batu besar,yang tadi sempat di injak oleh Azrela saat ia memeriksa kondisi jalan.

"Kak Aze!!"

"Aze!!"

Gadis itu masih dapat mendengar suara teriakan dari kedua pria yang sangat ia kenali dengan samar, sebelum semua kesadarannya hilang.

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2024-02-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!