📍 Berlin, Jerman.
Sebuah keluarga tengah menikmati makan malamnya, keluarga itu terlihat bahagia. Ada Ayah, Ibu, dan juga putra dan putri mereka.
Mereka adalah sebuah keluarga dokter yang sangat terkenal di Jerman. Sang Ayah yang bernama Oscar Bocker adalah Dokter bedah syaraf yang selalu mendapat pujian dan terkenal di seluruh rumah sakit yang ada di Jerman.
Sebab Ayah dan kakeknya juga seorang dokter. Ayahnya seorang Dokter Jantung, dan kakeknya seorang Dokter Orthopedi yang sangat terkenal semasa hidupnya.
Istrinya yang bernama Heidi Thomas, atau yang sekarang di kenal dengan nama Heidi Bocker juga seorang dokter Onkologi. Background keluarga Heidi juga keluarga dokter.
Bisa dikatakan jika mereka adalah keluarga dokter turun temurun. Bahkan putra dan putrinya kini kuliah di bidang kedokteran, sangat sempurna memang. Tidak ada cela untuk bisa menjatuhkan kebahagian mereka.
"Kau sudah memutuskan untuk mengambil spesialis apa, Veron?" tanya sang Ayah pada putranya.
"Aku tetap ingin menjadi dokter Obgyn, Dad. Aku harap, Daddy tidak mempermasalahkan pilihanku." sahut Veron.
"Menjadi dokter Obgyn juga sangat bagus, tetap semangat sayang." ucap Heidi menyemangati putranya.
"Yang di katakan Mommy mu itu benar, dan jadilah dokter yang baik." kata Oscar, Veron hanya mengangguk.
"Dan aku tetap ingin menjadi Dokter gigi," ucap Gisel, sebelum di tanya oleh Oscar.
"Itu tidak masalah sweetie, kapan kalian kembali ke Harvard?" tanya Oscar, kedua anaknya memang kuliah di Universitas terkenal di Amerika itu.
"Setelah selesai liburan, aku kembali ke Amerika," kata Gisel, Oscar menatap putranya.
"Aku akan kembali besok, karena harus mengerjakan beberapa tugas dan mengikuti penelitian di laboratorium." kata Veron, Oscar dan Heidi mengangguk paham.
Mereka menyelesaikan makan malamnya, Oscar harus segera kembali kerumah sakit karena ada jadwal operasi malam ini. Sebenarnya bisa saja Oscar makan malam di rumah sakit, tapi karena anak-anak nya sedang berada di rumah, maka Oscar ingin makan malam bersama keluarganya.
"Kau sudah akan berangkat?" tanya Heidi melihat Oscar sudah memakai mantel nya.
"Kau tahu jika aku sangat sibuk." kata Oscar.
"Kau selalu sibuk 24 jam, Oscar. Apakah kau masih belum bisa mencintai ku?" tanya Heidi.
"Kita sudah terlalu tua untuk membicarakan cinta, Heidi. Aku sudah menjadi suamimu selama 23 tahun, apakah itu tidak cukup? Jangan menuntut lebih, lagi pula aku tidak selingkuh di belakang mu." tegas Oscar lalu meninggalkan istrinya begitu saja.
"Status mu saja yang suamiku, tapi hati dan tubuhmu bukan milikku." ucap Heidi melihat kepergian suaminya.
Hubungan pernikahan mereka memang sangat dingin, tidak sehangat yang terlihat tadi di meja makan. Heidi dan Oscar menikah karena perjodohan, kala itu baik Heidi maupun Oscar sudah memiliki kekasih.
Namun keluarga besar mereka tidak setuju jika mereka menikah dengan orang kalangan biasa. Kedua keluarga itu terobsesi melanjutkan keturunan nya untuk menjadi seorang dokter yang hebat, dan semua harus menjadi dokter.
Oscar yang saat itu tengah menjalin hubungannya dengan Theresia terpaksa memutuskan hubungan mereka yang sudah terjalin selama empat tahun. Begitupun. Dengan Heidi, wanita itu terpaksa meninggalkan kekasihnya yang seorang seniman, dan menuruti kehendak orang tuanya.
🪷🪷🪷
Oscar mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, pria itu kembali mengingat perkataan istrinya. Meskipun sudah puluhan tahun hidup bersama Heidi, namun tidak membuat hatinya terbuka dan mencintai Heidi.
Oscar hanya menghormati Heidi karena telah melahirkan anak-anak nya, namun begitu, seperti tadi yang di katakan oleh Oscar, jika dirinya tidak berselingkuh. Bahkan Oscar sama sekali tidak tahu kabar wanita yang sangat di cintainya itu sejak Theresia memohon dan mengiba padanya 19 tahun yang lalu.
Entahlah apa yang terjadi pada wanita cantik itu, sampai sekarang Oscar masih menyesali kata-kata kejam dan jahatnya yang telah ia ucapkan pada Theresia.
Oscar hanya bisa berdoa dan berharap jika Theresia bisa menemukan pria yang jauh lebih baik darinya dan hidup bahagia. Bukan hidup yang terlihat bahagia seperti yang di jalaninya saat ini.
Oscar memarkirkan mobilnya di parkiran khusus, selain menjadi dokter, Oscar juga direktur rumah sakit tempatnya bekerja. Hal itu membuatnya memiliki banyak alasan untuk jarang di rumah.
Oscar juga menjadi dosen di universitas yang ada di kota Berlin. Gelarnya sebagai profesor dan dokter hebat membuatnya sangat teramat sibuk.
"Apakah pasien sudah di bawa ke ruang operasi?" tanya Oscar pada asisten nya.
"Sudah Prof, dokter anestesi juga sudah siap menunggu kedatangan anda." sahut Andre, asisten Oscar.
Mereka langsung menuju ruang ganti dan mencuci tangan sebelum masuk ruang operasi. Di dalam ruang operasi sudah ada beberapa dokter yang menunggunya, malam ini Oscar akan melakukan operasi besar, yaitu melakukan pembedahan tempurung kepala.
Setelah hampir 7 jam berlalu, operasi aneurisma otak itu selesai. Oscar dan tim dokter lainya merasa lega karena detik-detik menegangkan itu berlalu.
(Perhatian, tentang operasi ini, author sudah membaca dari beberapa sumber yang ada di google ya, kurang lebihnya author minta maaf, karena author hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna 🙂🙏🏻)
Meskipun sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia bedah, namun tetap saja membuat Oscar merasa tegang saat melakukan operasi seperti ini.
Setelah membuka scrub suits atau yang lebih di kenal seragam operasi (OK) kini Oscar kembali ke ruangannya, pria paruh baya itu tampak lelah dan duduk di kursi kebesaran nya menyandarkan tubuhnya dan menutup mata.
Namun bayangan Theresia menangis dan memohon padanya 19 tahun yang lalu menari-nari di pelupuk matanya, seolah menjadi kutukan, dosa, dan penyesalan yang berkepanjangan.
Oscar kembali menegakkan tubuhnya dan membuka mata, pria itu mengambil air yang ada di gelasnya dan meminumnya hingga tandas seperti orang kehausan.
Perasaan bersalah itu terus mendera hatinya, yang menyiksa batin dan jiwanya. Raga Oscar memang sehat dan baik-baik saja, namun tidak dengan hati dan jiwanya yang menjadi pesakitan.
"Daddy tidak akan segan menghabisi nyawa gadis itu jika kau menolak menikahi Heidi. Kau sangat tahu jika ucapan Daddy ini tidak pernah main-main, sekarang tentukan pilihanmu!" tegas Paul Bocker, Ayah Oscar saat itu.
"Aku melepaskan mu karena aku ingin kau tetap hidup There, meskipun tidak bersamaku. Setidaknya hiduplah bahagia dengan pria yang bisa menjaga dan memperjuangkan mu lebih baik dariku." ucap Oscar mengusap kasar wajahnya.
Jika saja Oscar tidak melakukan kesalahan saat itu, mungkin kini Oscar bisa hidup lebih tenang. Bodohnya saat itu Oscar tidak bisa mengendalikan dirinya hingga merusak masa depan Theresia. Tidak berhenti disitu, Oscar malah menambah luka dalam dan menghancurkan hati Theresia dengan kata-kata kejamnya, yang kini menjadi penyebab dirinya tidak bisa hidup dengan tenang.
🪷
🪷
🪷
🪷
🪷
TBC 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
oallaaa Caarr ... Caarr... kamu meninggalkan Theresia disaat dia tekdung loohhhh 🙄
2024-02-16
1