Naik Ranjang

Naik Ranjang

1. Mengalah demi wasiat

" Kak Ayu titip Alea ya," ucap Aurelia yang merupakan adik kesayangannya Ayunda.

" Rel tapi kakak nanti siang harus ke toko. Ada pesanan kue ulang tahun buat besok," jawab Ayu.

" Kan ada si Rina kak," Rina adalah salah satu karyawan toko Ayunda.

" Baiklah. Kamu nanti pulang jam berapa?"

" Aku pulang sore kok kak. Nanti malam aku sama Mas Putra mau pergi ke acara ulang tahun anak temannya Mas Putra. Jadi nanti sore aku sama Mas Putra kesini, terus jemput Alea buat pergi ke pesta bareng-bareng," jawab Aurel.

" Aku duluan ya kak. Udah telat nih mau ngantor," ucap Aurelia kemudian mencium pipi anaknya. Ibu muda tersebut berlari ringan meninggalkan rumah kedua orang tuanya.

" Ma, aku titip Alea ya" ucap Aurel saat bertemu dengan ibunya yang baru pulang dari pasar.

" Kan ada kakak mu," jawab Mama Aurel dan Ayunda yang bernama Mama Linda.

" Iya udah aku titipin ke kakak kok. Syukur Kak Ayunda mau ngasuh Alea pas aku sibuk kerja gini. Setidaknya dia nggak jadi beban keluarga terus,"

" Iya bener kamu nak. Ya sudah berangkat sana, salam ya buat mantu mama Putra "

" Oke siap ma. Oh ya papa dimana ma?"

" Dari pagi papa udah ikut kerja bakti sama warga sini,"

" Oh ya sudah aku berangkat dulu yaa. Titip salam buat papa kalau sudah pulang," ucap Aurel kemudian pergi berlalu. Mama Linda pun masuk ke dalam rumah sambil membawa tentengan belanjaan dari pasar.

Di dalam rumah ada Alea yang sedang bermain dengan Ayunda. Alea baru berumur empat tahun, anak itu sangat ceria sama seperti Aurel sang mama.

" Ayu, habis ini kamu masak ya. Mama sudah belanja nih bahan-bahannya. Sekalian kamu anter langsung buat yang kerja bakti, hari ini kan jatah kita yang ngasih makan ke mereka"

" Terus Alea gimana mah?" tanya Ayunda yang merasa gemas dengan sang keponakan.

" Kan ada mama yang jagain. Sudah cepat kamu masak sana," ucap Mama Linda menyuruh Ayu untuk segera memasak.

Ayunda menurut, gadis itu berjalan mengambil alih tentengan mamanya untuk dibawa ke dapur. Sudah menjadi rutinitasnya sebagai juru masak di rumah. Bukan hanya memasak saja sih sebenarnya, Ayu juga yang bertugas mengurus rumah. Hal tersebut sudah menjadi kewajiban Ayu sejak ia menginjak bangku SMP.

Tak butuh waktu lama Ayu berhasil menyelesaikan urusannya memasak. Gadis itu cepat-cepat mengemas masakannya karena pasti papa dan warga yang lain sudah menunggu. Dengan mengendarai sepeda bututnya, Ayu membawa rantang makanan untuk ia bawa ke tempat kerja bakti papanya.

" Pa, ini Ayu bawakan makan sarapan" seru Ayu kepada papanya yang sedang beristirahat dengan yang lain. Tampak ada belasan warga yang kerja bakti hari ini.

" Kok lama banget sih Yu? Papa sama yang lain nunggu dari tadi," ucap Papa Ayunda yang bernama Papa Cipto.

" Pak Cip, ini anak gadisnya ya?" ucap salah satu warga yang ikut menghampiri Ayunda dan papanya.

" Iya pak, ini anak sulung saya. Dia belum nikah sudah didahului sama adiknya. Sekarang kesibukannya cuma diam di rumah pak," ujar Papa Cipto menjawab pertanyaan warga yang menghampiri mereka.

" Ayu pulang dulu ya pah. Kasihan mama jaga Alea sendirian," ucap Ayu berpamitan. Setelah meletakkan beberapa rantang makanan, Ayu berpamitan. Ia mulai mengayuh sepedanya menjauhi kerumunan warga dan papanya. Mereka tampak bersemangat memakan masakan yang dibawa Ayu. Belum jauh Ayu mengayuh sepedanya, samar-samar ia mendengar percakapan sang papa.

" Kalau anak yang sulung tidak kuliah ya pak?"

" Anak saya yang sulung beda banget sama adiknya pak. Kalau Aurel itu pintar beda sama Ayu, makanya anak saya yang bungsu sudah sukses dan menikah sekarang " ucap Papa Cipto.

" Sama ajalah Pak Cip. Anak kan anugrah dari Tuhan,"

...****************...

" Ayu kamu dimana?" ucap Mama Linda yang sedang menelepon Ayu.

" Ayu masih di toko ma. Jam delapan nanti Ayu pulang," sore tadi Ayu berpamitan kepada mamanya untuk pergi ke toko. Dengan sangat terpaksa Mama Linda menyetujuinya. Bagaimana pun ia sering kewalahan kalau harus mengurus cucu pertamanya sendirian. Alea sangat aktif anaknya.

" Cepat pergi ke rumah sakit sekarang. Adik kamu kecelakaan," ucap Mama Linda memberi tahu. Tampak di seberang sana Mama Linda berujar dengan berderai air mata. Ayu yang mendengar pun langsung panik, ia buru-buru mengemasi toko dan segera pergi ke rumah sakit.

" Rin, aku pergi ke rumah sakit dulu ya. Tolong kamu simpen semua bahan kue di kulkas kita kerjain besok saja," ucap Ayunda kepada Rina sang karyawan.

" Loh mbak kok buru-buru? Kan katanya mau nyicil bikin kue dulu biar besok bisa langsung di hias" jawab Rina.

" Aurel adik ku kecelakaan, aku harus segera ke rumah sakit"

" Inalillahi, ya sudah duluan aja mbak. Nanti biar aku yang tutup tokonya,"

Ayu mengangguk kemudian mengambil tasnya. Ia mencari kunci motor yang entah kenapa malah nyelip disaat keadaan genting seperti ini. Jantungnya serasa mau copot kala mendengar sang adik tiba-tiba terkena musibah. Bukankah keluarga adiknya akan menghadiri pesta ulang tahun? Kenapa selalu saja ada musibah disaat hari yang menggembirakan?

Ayu memacu kecepatan motornya tinggi. Motor Ayu masih baru karena ia baru saja ganti. Ia membeli motornya cash setelah menabung selama dua tahun. Ia sengaja membeli cash karena tidak ingin memiliki angsuran. Itupun ia baru saja bisa menabung setelah adiknya lulus dan bekerja.

Sesampainya di rumah sakit Ayu langsung pergi ke resepsionis. Ia menanyakan dimana letak kamar adiknya di rawat. Suster yang berada di resepsionis bilang jika adiknya masih di ruangan IGD. Ayu segera berlari kecil menuju ruang IGD tersebut.

Ayu melihat jika semua keluarga nya sedang berkumpul di depan ruang IGD. Terlihat jika mamanya sedang menangis di pelukan sang papa. Tepat saat Ayu datang, dokter pun juga keluar. Dokter menyampaikan tentang perkembangan kondisi adiknya.

" Dengan keluarga Nyonya Aurel?"

" Kami keluarga nya dok," ucap Papa Cipto.

" Silahkan masuk semuanya. Nyonya Aurel ingin berbicara dengan kalian," ucap dokter.

Ayu turut mengikuti langkah keluarga nya untuk masuk ke ruang IGD. Kedua mertua Aurel pun ikut masuk ingin melihat menantunya. Mereka masuk ke IGD dengan perasaan campur aduk. Tampak Putra yang merupakan suami Aurel sudah berada di dalam. Sepertinya yang mengalami kecelakaan parah adalah Aurel.

" Terima kasih kalian sudah mau datang. Sepertinya hidup Aurel sudah tidak lama lagi. Aurel ingin meminta satu permintaan terakhir, apa kalian menyetujuinya?" ucap Aurel dengan terbata-bata.

" Aurel kamu jangan ngomong seperti itu. Mama yakin kamu pasti sembuh, kasihan suami dan anak kamu" ucap Mama Linda yang menangis kencang. Wanita itu begitu merasa rapuh saat melihat putrinya terbaring tidak berdaya di rumah sakit.

" Benar kata mama sayang, kamu pasti sembuh" timpal Putra suami Aurel.

" Mas aku mohon sama kamu setelah aku tiada tolong kamu menikah lah dengan kakak ku Ayunda. Dia yang akan menjadi ibu sambung buat Alea. Kak Ayunda mau kan menggantikan aku sebagai istrinya Mas Putra?" ucap Aurel. Ayunda yang namanya disebut pun merasa terkejut. Ia tidak percaya adiknya akan berkata seperti itu.

" Kamu ngomong apa sih? Sampai kapanpun kamu adalah istri ku. Please, jangan tinggalin aku Aurel," ucap Putra menangis tak terhentikan.

" Ini permintaan terakhir ku, aku harap kalian semua setuju" ucap Aurel untuk yang terakhir kalinya.

Tittttttttt, bunyi monitor rumah sakit yang menunjukkan garis lurus tanda berhentinya nafas seorang pasien. Semua terkejut, dokter dan perawat pun langsung mengambil tindakan. Semua keluarga menunggu dengan cemas. Mereka masih berharap hasil yang bagus tentang kondisi Aurel.

" Mohon maaf kami harus menyampaikan kabar duka ini. Pasien tidak dapat kami tolong, Nyonya Aurel meninggal hari ini pukul sembilan malam" ucap dokter dan tangis yang lain pun langsung pecah. Mama Linda langsung pingsan di tempat begitu mendengar Aurel dinyatakan meninggal dunia.

Terpopuler

Comments

mang tri

mang tri

kok keluarganya kaya benci banget sm ayu, apa ayu anak angkat ya?

2024-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mengalah demi wasiat
2 2. Menikah demi wasiat
3 3. Duda baru
4 4. Rutinitas pasca menikah
5 5. Slametan mendiang Aurel
6 6. Jijik
7 7. Ingin pendekatan
8 8. Ingin pendekatan 2
9 9. Minggu Ceria
10 10. Rasa yang tersimpan
11 11. Keinginan Mama Andin
12 12. Akankah terjadi?
13 13. Malam pertama
14 14. Kedua kalinya
15 15. Ayu dijemput Putra
16 16. Reuni SMA
17 17. Reuni SMA 2
18 18. Alea sakit
19 19. Seminggu nggak pulang
20 20. Bertengkar
21 21. Air mata Ayu
22 22. Meminta maaf setelah bertengkar
23 23. Putra ingin berubah?
24 24. Piknik bareng
25 25. Hanum hamil
26 26. Makan siang bareng mertua
27 27. Mengantar kue ke perusahaan
28 28. Ke kantor Putra
29 29. Ayu gampang luluh
30 30. Ayu gampang luluh 2
31 31. Program baby
32 32. Bertemu Hanum
33 33. Kehamilan Ayu
34 34. Check up kandungan
35 35. Curiga
36 36. Alea menangis
37 37. Lahiran tanpa suami
38 38. Pura-pura peduli
39 39. Asli Putra
40 40. Cerai?
41 41. Penolakan keluarga
42 42. Deal cerai
43 43. Kecelakaan
44 44. Membujuk Ayu
45 45. Ayu akhirnya menjenguk
46 46. Hukuman Putra
47 47. Putra dijenguk koleganya
48 48. Setelah masa rehabilitasi
49 49. Sikap Ayu
50 50. Bergosip dengan ibu-ibu
51 51. Pergi ke fisioterapi
52 52. Ketakutan Ayu
53 53. Tes kesehatan ke rumah sakit
54 54. Kedatangan Rina
55 55. Makan di restoran
56 56. Makan siang bareng
57 57. Mimpi buruk
58 58. Keluarga harmonis
59 59. Kambuh
60 60. End
Episodes

Updated 60 Episodes

1
1. Mengalah demi wasiat
2
2. Menikah demi wasiat
3
3. Duda baru
4
4. Rutinitas pasca menikah
5
5. Slametan mendiang Aurel
6
6. Jijik
7
7. Ingin pendekatan
8
8. Ingin pendekatan 2
9
9. Minggu Ceria
10
10. Rasa yang tersimpan
11
11. Keinginan Mama Andin
12
12. Akankah terjadi?
13
13. Malam pertama
14
14. Kedua kalinya
15
15. Ayu dijemput Putra
16
16. Reuni SMA
17
17. Reuni SMA 2
18
18. Alea sakit
19
19. Seminggu nggak pulang
20
20. Bertengkar
21
21. Air mata Ayu
22
22. Meminta maaf setelah bertengkar
23
23. Putra ingin berubah?
24
24. Piknik bareng
25
25. Hanum hamil
26
26. Makan siang bareng mertua
27
27. Mengantar kue ke perusahaan
28
28. Ke kantor Putra
29
29. Ayu gampang luluh
30
30. Ayu gampang luluh 2
31
31. Program baby
32
32. Bertemu Hanum
33
33. Kehamilan Ayu
34
34. Check up kandungan
35
35. Curiga
36
36. Alea menangis
37
37. Lahiran tanpa suami
38
38. Pura-pura peduli
39
39. Asli Putra
40
40. Cerai?
41
41. Penolakan keluarga
42
42. Deal cerai
43
43. Kecelakaan
44
44. Membujuk Ayu
45
45. Ayu akhirnya menjenguk
46
46. Hukuman Putra
47
47. Putra dijenguk koleganya
48
48. Setelah masa rehabilitasi
49
49. Sikap Ayu
50
50. Bergosip dengan ibu-ibu
51
51. Pergi ke fisioterapi
52
52. Ketakutan Ayu
53
53. Tes kesehatan ke rumah sakit
54
54. Kedatangan Rina
55
55. Makan di restoran
56
56. Makan siang bareng
57
57. Mimpi buruk
58
58. Keluarga harmonis
59
59. Kambuh
60
60. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!