Perusahaan Diamond corps adalah perusahaan swasta terkenal yang menaungi banyak bidang. Pemiliknya adalah Fatan Darwin, seorang konglomerat kaya yang sudah kaya dari lahir. Sekarang usianya sudah tidak muda lagi, dua tahun lalu perusahaan resmi diserahkan kepada putra satu-satunya yang bernama Saputra Bagaskara atau yang biasa dipanggil Putra.
Putra sudah menikah empat tahun lalu dengan sekretaris nya yang bernama Aurelia Zevanya. Mereka dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia empat tahun. Namanya Ratu Alea Darwina atau biasa dipanggil Alea. Keluarga mereka adalah cerminan keluarga Cemara, banyak publik yang menyanjung keharmonisan keluarga dari CEO Diamond corps tersebut.
Publik menerima informasi jika selepas menikah Aurelia tetap bekerja sebagai sekretaris Putra di perusahaan. Aurelia digadang-gadang sebagai sosok istri idaman karena mampu mengemban tugas sebagai ibu rumah tangga dan juga wanita karir. Ketenaran keluarga mereka begitu memuncak hingga pada akhirnya terdengar kabar duka jika istri Putra meninggal dalam kecelakaan.
Seluruh karyawan maupun publik dibuat bersedih karena kabar duka ini. Mereka sangat menyayangkan jika keluarga harmonis tersebut harus bubar karena kepergian Aurel. Sudah hampir dua minggu perusahaan masih terus berduka. Hingga hari ini semua pekerjaan baru mulai membaik. Putra sudah kembali bekerja di kantor.
" Selamat pagi Pak Putra," ucap asisten Putra yang sudah bekerja padanya selama dua tahun ini. Terhitung dari awal mula Putra menjabat CEO, asistennya sangat setia mendampingi Putra.
" Van, kamu sudah atur untuk penempatan posisi sekretaris yang baru?" tanya Putra kepada asistennya yang bernama Ivan.
" Sudah pak. Sesuai dengan keinginan bapak, yang menggantikan Almarhumah Bu Aurelia adalah Bu Hanum mantan manajer pemasaran pak," jelas Ivan memberi tahu.
Putra mengangguk sebagai jawaban. Saat ini laki-laki itu sedang duduk di ruangannya yang besar. Ruangan yang bergaya klasik Amerika tersebut merupakan ruangan hasil desain almarhumah istrinya. Masih ada beberapa foto Aurel yang terpajang di dalam bingkai kecil. Putra tidak berniat mengganti sedikit pun interior maupun furniture yang berkaitan dengan Aurel. Ia sangat mencintai almarhumah istrinya yang telah tiada tersebut.
" Kalau tidak ada yang diperlukan saya permisi dulu pak. Nanti sekretaris bapak yang akan membacakan jadwalnya. Bu Hanum sudah diberi tahu tugasnya dari beberapa hari yang lalu,"
" Eh tunggu dulu Van," ucap Putra menghentikan langkah Ivan yang berniat pergi.
" Papa ku pasti sudah memberi tahu mu kalau aku sudah menikah lagi. Tolong simpan rahasia ini baik-baik ya Van. Jangan sampai bocor ke siapapun, cuma keluarga ku dan kamu saja yang tahu masalah ini"
" Emmmm baik pak. Akan saya jaga rahasia ini," jawab Ivan. Putra memang tidak pernah salah memilih Ivan menjadi sekretaris nya. Orangnya sangat berbakat dan cekatan, Putra beruntung memiliki sekretaris serba bisa seperti Ivan.
Ivan pun berpamitan kemudian meninggalkan ruangan Putra. Selepas Ivan pergi, Putra mulai mengerjakan pekerjaannya. Ada banyak pekerjaan yang menumpuk karena cuti nya kemarin. Ia masih berkabung dan tidak bisa konsentrasi bekerja karena sibuk memikirkan kepergian Aurel yang mendadak. Dalam hatinya, Aurel masih tetap hidup meskipun raganya sudah tenang di pemakaman.
Tok,, tok,, tok tak lama Ivan pergi pintu kerja Putra diketuk. Nampak yang datang adalah sekretaris cantik yang baru bekerja beberapa hari ini. Sekretaris itu adalah Hanum, wanita cantik dan seksi yang menggantikan posisi Aurel. Dengan jalan yang berlenggak-lenggok, Hanum menghampiri Putra yang sibuk menatap layar.
" Selamat pagi Pak Putra. Saya ucapkan selamat datang kembali di perusahaan. Ucapan turut berdukacita saya ucapkan kembali, semoga Pak Putra tegar menjalani kehidupan tanpa almarhumah istri bapak"
" Sudahlah Num, tidak usah banyak gaya seperti itu. Kemari lah, apa kamu tidak merindukan ku hemm?" ucap Putra tersenyum manis kepada sekretaris barunya itu.
Hanum memakai kemeja putih yang ketat dipadupadankan dengan rok skirt yang panjangnya tidak ada selutut. Hanum tersenyum menggoda kala Putra menyuruhnya untuk mendekat. Ia juga sangat merindukan laki-laki itu. Waktu melayat ia hanya menyapa Putra saja, tidak sampai seperti sekarang yang bisa bebas memeluk atasannya itu.
" Oh tentu sayang, aku sangat merindukanmu. Aku senang akhirnya kamu memilih ku jadi sekretaris yang gantiin posisi Aurel. Terima kasih ya," ucap Hanum kemudian mengecup bibir lembut Putra.
Saat ini wanita itu tengah bergelayut mesra di dekat Putra. Putra sendiri tidak merasa risih akan sikap Hanum yang berani kepadanya. Sejak muda Putra memang terbiasa menerima perlakuan spesial dari para wanita seksi karena ketampanan dan juga kekayaannya.
" Kamu senang jadi sekretaris?" tanya Putra kini menarik Hanum untuk duduk di pangkuannya. Hal tersebut sudah biasa ia lakukan sejak muda. Bukan kepada Hanum saja, siapapun wanita cantik yang ingin mendekati Putra pasti Putra terima.
" Harusnya aku ikutin cara Aurel nggak sih? Dia kan licik, rebut kamu dengan cara hamil. Aku juga pingin mengikat kamu dengan anak. Setidaknya kalau aku ada anak, aku bisa kamu nikahin," ucap Aurel sembari membelai lembut rambut Putra. Tak berhenti di rambut tapi juga turun ke pipi. Putra sangat menikmati sentuhan wanita yang sudah menjadi selingkuhannya sejak kuliah.
" Ckkk, apa uang yang aku berikan selama ini kurang? Tidak perlu menikah untuk menikmati keindahan dunia ini, Num. Bukankah sekarang aku sudah mengabulkan permintaan mu untuk menjadi sekretaris? Kita bisa melakukan pekerjaan sekaligus melakukan hal seperti ini," ucap Putra sensual. Laki-laki itu mencium bibir Hanum dengan rakus. Semenjak Aurel meninggal tidak ada yang memuaskan hasratnya lagi.
" Stop, ini masih pagi. Jangan lakukan itu sekarang," ucap Hanum kemudian mendorong Putra menjauh. Ia masih memiliki akal untuk tidak melakukan hal mengenakan dengan duda yang baru ditinggal istrinya. Kuburan Aurel saja bahkan belum kering.
" Ckk ayolah Num, apa kamu tidak kasihan dengan ku? Aku sudah berpuasa sejak ditinggal pergi Aurel. Selama beberapa hari ini aku gelisah karena tidak ada wanita yang ingin ku sentuh. Kamu mau aku cari wanita lain lagi?," ucap Putra frustasi. Namanya juga laki-laki, hasrat tidak pandang bulu untuk ia dapatkan.
" Astaga gila kamu sayang!!!! Kuburan istri mu bahkan belum kering. Apa kabar aku yang melihat seorang Putra menangis pilu karena ditinggal istrinya? Sekarang malah dengan mudah ingin meminta jatah pada wanita lain. Katanya kamu cinta sama Aurel,"
" Aku memang mencintai Aurel eh salah lebih tepatnya aku mencintai semua wanita yang bisa memuaskan ku. Aurel itu jago, jadi aku sangat cinta sama dia. Kalau sama kamu beda, kamu lebih ke setia. Dari dulu kamu tetap mau jadi selingkuhan aku kan?" ucap Putra kembali memeluk Hanum lagi.
" Antara seneng sama nggak sih sama kepergiannya Aurel," ucap Hanum.
" Aku sangat kehilangan Aurel. Andai waktu itu aku nggak ketahuan masih selingkuh sama kamu pasti aku nggak bakal berantem hebat sama Aurel. Kita kecelakaan mobil karena Aurel maksa aku buat berhenti hubungan sama kamu. Jadi ini semua salah kamu,"
" Loh kok salah aku? Kan aku cuma nurutin kemauan kamu,"
" Iya makanya sekarang kamu harus puasin aku," ucap Putra yang tak lain adalah seorang buaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments