Apakah Aku Mencintainya
"Hai, perkenalkan na..na..nama saya Rian. Mu..murid pindahan dari SMA Tatsuno Jepang."
"Apa kamu salah satu penggemar berat
Aziz Gagap ya?"
Terdengar ejekan salah satu siswa
Tiba-tiba kelas menjadi riuh dengan suara tawa dan ejekan dari para murid dan aku hanya bisa terdiam berusaha menahan agar penyakit gangguan kepribadian ku tidak semakin parah. Penyakit dimana aku akan merasa cemas dan gelisah ketika berbicara di banyak orang hingga bisa membuat aku menjadi pingsan. Penyakit gangguan kepribadian ini telah aku derita hampir sepuluh tahun lamanya semenjak setelah kecelakaan yang terjadi terhadap papa ku. Hampir empat tahun aku menjalani terapi psikologi dari seorang psikolog terkenal di Jepang tapi semuanya sia-sia, karena penyakit gangguan kepribadian yang aku alami hanya bisa disembuhkan oleh seorang Altruisme (kepribadian yang memilki sikap kepedulian yang tinggi terhadap orang lain). Tapi semenjak kepergian papa, mama akulah yang menjadi tulang punggung keluarga kami. Hingga membuat mama menjadi sangat sibuk kerja dan tidak mempunyai waktu bersama keluarga lagi dan itu yang membuat penyakit gangguan kepribadian ku menjadi semakin parah!
"Harap Tenang semuanya! Dan kamu Rian silakan mencari tempat duduk untuk kamu tempati."
Tegur wali kelas kami
"Ibu harap kalian bisa membantu Rian untuk beradaptasi dilingkungan barunya ini."
perintah wali kelas kami
"Baik buuuuuuuuuu...,"
jawab serempak para murid
Akhirnya tawa dan ejekan para murid telah berakhir untuk diriku. Tapi ternyata kesialanku belum berakhir, semua kursi yang berpasangan dengan murid cowok telah terisi semuanya dan mereka sengaja melakukannya.
"Hai kamu..,"
sapa seorang murid cewek sambil menunjuk kepadaku
"Iya kamu, sebelah saya masih ada kursi kosong nih,"
ucapnya sambil menunjuk kursi yang berada disebelahnya
Aku berpikir sejenak, membayangkan duduk bersama dengan seorang murid perempuan. Apa yang akan terjadi nantinya, jika aku duduk bersebelahan dengan seorang murid perempuan. Apa aku bisa berkonsentrasi dalam belajar, jika penyakit gangguan kepribadianku tidak bisa beradaptasi dengan hal baru yang akan ku jalani. Tapi sudahlah hanya itu kursi kosong yang tersisa sekarang dan dengan sisa-sisa keberanian yang sekarang aku miliki saat ini, akhirnya aku melangkahkan kaki ku untuk mendekati dan duduk bersebelahan dengan seorang murid perempuan.
"Oh ya, Namaku Keyla,"
ucap seorang siswi sambil memberikan tangan kanannya kepadaku
Dan aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman.
Deg... Jantungku seakan berhenti saat Keyla mendekatkan wajahnya untuk mengamati ku.
"Tenang saja aku tidak menggigit kok!"
canda keyla sambil menjauhkan wajahnya.
Akhirnya hari pertama disekolah baru ku ini telah berakhir, dengan berbunyinya bel kegiatan sekolah telah selesai. Aku dengan buru-buru merapikan alat tulis agar bisa cepat keluar dari dalam kelas ini. Setelah selesai merapikan dan memasukkan alat tulis ke dalam tas sekolahku dengan tergesa-gesa aku berdiri melangkahkan kaki untuk keluar dari pintu kelas.
Tapi langkahku terhenti ketika sebuah tangan memegang pundakku dan berdirilah tiga murid laki-laki yang mencoba menghadang langkahku untuk menuju pintu kelas.
"Terburu-buru amat sih bro. Pengen cepat peluk mama dirumah ya?"
ledek salah satu murid cowok.
Aku mencoba tetap melangkah menghindari mereka bertiga tapi mereka terus menghadang ku bagaikan sebuah perangkap tikus dan aku yang menjadi tikusnya.
"Kalian bertiga ngapain? Rian buruan, katanya
kamu mau traktir saya!"
hardik Keyla kepada tiga murid laki-laki sambil menarik tanganku untuk melewati hadangan mereka bertiga
Akhirnya dengan bantuan Keyla, aku bisa juga keluar dari dalam kelas dan setelah itu Keyla melepaskan pegangannya lalu pergi dengan sebuah senyuman ke arahku. Saat ini aku berpikir kesialanku telah berakhir untuk hari pertama sekolahku, tapi ternyata pikiranku salah.
Pak Tono supir pribadiku menelepon untuk menjelaskan, bahwa dia akan terlambat menjemput ku karena kemacetan yang terjadi di jalan raya saat ini. Dan itu berarti aku harus berdiri untuk waktu yang cukup lama di depan gerbang sekolah kami. Terpikir lagi dalam otakku, apakah sekolah ini memiliki sebuah Kutukan kesialan untuk para murid barunya.
Tapi tiba-tiba lamunan ku terhenti saat bunyi suara klakson motor terdengar kuat di sampingku.
"Kamu belum dijemput ya?"
tanya keyla kepadaku
Aku hanya bisa menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaannya.
"Ya sudah, bagaimana kalau kamu pulang bareng dengan saya saja. Rumah kita searah kok!"
ajak keyla kepadaku sambil mengangkat kedua alisnya
Seakan-akan bola mataku ingin keluar saat ini, ketika mendengar perkataan dari Keyla sambil terus memandangi keadaan di depanku. Ada seorang gadis yang mengajak untuk pulang bersama dengan mengendarai sepeda motor miliknya dan itu berarti aku harus berboncengan bersama seorang gadis untuk pulang ke rumahku!
"Ayo buruan! Sebentar lagi pintu pagar sekolahnya akan segera ditutup lho!"
ajak Keyla sambil turun dari motornya.
Saat ini aku bingung apakah harus mengikuti ajakannya atau menolaknya. Di satu sisi aku takut penyakit gangguan kepribadianku akan kambuh saat berdekatan dengan orang lain, tapi dilain sisi aku juga tidak mau tinggal sendirian di depan pintu gerbang sekolah kami.
"Ayo buruan! kok malah ngelamun sih?"
ucap Keyla sambil menarik tanganku agar memegang stang motornya.
Akhirnya aku mencoba memberanikan diri menerima ajakan Keyla untuk pulang bersamanya, dengan berboncengan sepeda motor miliknya. Awalnya aku berpikir kalau penyakit gangguan kepribadian ku akan kambuh saat berdekatan dengan Keyla.
Tapi tanpa terasa ternyata kami sekarang telah berada di gerbang pintu pagar depan rumahku
Saat aku turun dari sepeda motor miliknya, aku melihat Keyla yang sibuk merapikan rambutnya yang acak-acakan karena mungkin saat aku membawa kendaraannya dengan begitu cepat.
Ingin sekali aku mengucapkan Terima Kasih kepada Keyla atas tumpangannya.
Tapi lagi-lagi mulutku seakan terkunci untuk mengatakan sesuatu kepadanya.
"Lain kali bawa motornya pelan-pelan ya!"
tegur Keyla yang kelihatan kesal, sambil merapikan rambutnya yang kusut
Aku hanya bisa menganggukkan kepala untuk menjawab perkataan Keyla sambil tersenyum.
Gadis ini kelihatan cantik dan imut saat dia lagi dalam keadaan kesal!!
(batinku)
"Oh ya.. Mama saya memiliki sebuah restoran kecil. Sebentar sore saya jemput kamu ya, untuk melihat-lihat restoran mama saya!"
ucap Keyla sambil menjalankan sepeda motor miliknya dan melambaikan tangan ke arahku
Aku hanya bisa terdiam memikirkan perilaku Keyla yang seakan-akan mengambil keputusannya sendiri tanpa harus menunggu sebuah persetujuan dariku.
"Gadis yang benar-benar aneh!"
kataku sambil tersenyum dan berjalan memasuki rumahku
Akhirnya saat ini aku bisa kembali ke kamar tercintaku. Maklum dengan penyakit gangguan kepribadian yang aku miliki, kamar merupakan istana yang membuatku merasa sangat nyaman dan tempat paling tenang bagiku di dunia ini. Tanpa basa basi, dengan cepat aku mengganti pakaian sekolahku dan langsung melemparkan tubuhku diatas tempat tidur.
Aku mencoba menutup mata sambil menenangkan pikiranku, untuk menghilangkan rasa kesal atas kejadian yang terjadi di hari pertama sekolahku. Tapi tiba-tiba aku teringat oleh wajah Keyla yang begitu sangat menggemaskan waktu dia dalam keadaan kesal tadi, hingga membuatku tersenyum sendiri. Sampai aku terbawa oleh suasana dan akhirnya aku pun tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
riandi raharjo
terimakasih atas sarannya 🙏
2024-03-25
0
riandi raharjo
terima kasih sarannya 🙏
2024-03-25
0
riandi raharjo
hanya nama itu yang muncul dalam isi kepala ku waktu menulis😂🙏
2024-03-25
0