NovelToon NovelToon

Apakah Aku Mencintainya

Awal Kisah Disekolah Baru

   "Hai, perkenalkan na..na..nama saya Rian. Mu..murid pindahan dari SMA Tatsuno Jepang."

"Apa kamu salah satu penggemar berat

Aziz Gagap ya?"

Terdengar ejekan salah satu siswa

Tiba-tiba kelas menjadi riuh dengan suara tawa dan ejekan dari para murid dan aku hanya bisa terdiam berusaha menahan agar penyakit gangguan kepribadian ku tidak semakin parah. Penyakit dimana aku akan merasa cemas dan gelisah ketika berbicara di banyak orang hingga bisa membuat aku menjadi pingsan. Penyakit gangguan kepribadian ini telah aku derita hampir sepuluh tahun lamanya semenjak setelah kecelakaan yang terjadi terhadap papa ku. Hampir empat tahun aku menjalani terapi psikologi dari seorang psikolog terkenal di Jepang tapi semuanya sia-sia, karena penyakit gangguan kepribadian yang aku alami hanya bisa disembuhkan oleh seorang Altruisme (kepribadian yang memilki sikap kepedulian yang tinggi terhadap orang lain). Tapi semenjak kepergian papa, mama akulah yang menjadi tulang punggung keluarga kami. Hingga membuat mama menjadi sangat sibuk kerja dan tidak mempunyai waktu bersama keluarga lagi dan itu yang membuat penyakit gangguan kepribadian ku menjadi semakin parah!

"Harap Tenang semuanya! Dan kamu Rian silakan mencari tempat duduk untuk kamu tempati."

Tegur wali kelas kami

"Ibu harap kalian bisa membantu Rian untuk beradaptasi dilingkungan barunya ini."

perintah wali kelas kami

"Baik buuuuuuuuuu...,"

jawab serempak para murid

Akhirnya tawa dan ejekan para murid telah berakhir untuk diriku. Tapi ternyata kesialanku belum berakhir, semua kursi yang berpasangan dengan murid cowok telah terisi semuanya dan mereka sengaja melakukannya.

"Hai kamu..,"

sapa seorang murid cewek sambil menunjuk kepadaku

"Iya kamu, sebelah saya masih ada kursi kosong nih,"

ucapnya sambil menunjuk kursi yang berada disebelahnya

Aku berpikir sejenak, membayangkan duduk bersama dengan seorang murid perempuan. Apa yang akan terjadi nantinya, jika aku duduk bersebelahan dengan seorang murid perempuan. Apa aku bisa berkonsentrasi dalam belajar, jika penyakit gangguan kepribadianku tidak bisa beradaptasi dengan hal baru yang akan ku jalani. Tapi sudahlah hanya itu kursi kosong yang tersisa sekarang dan dengan sisa-sisa keberanian yang sekarang aku miliki saat ini, akhirnya aku melangkahkan kaki ku untuk mendekati dan duduk bersebelahan dengan seorang murid perempuan.

"Oh ya, Namaku Keyla,"

ucap seorang siswi sambil memberikan  tangan kanannya kepadaku

Dan aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman.

Deg... Jantungku seakan berhenti saat Keyla mendekatkan wajahnya untuk mengamati ku.

"Tenang saja aku tidak menggigit kok!"

canda keyla sambil menjauhkan wajahnya.

Akhirnya hari pertama disekolah baru ku ini telah berakhir, dengan berbunyinya bel kegiatan sekolah telah selesai. Aku dengan buru-buru merapikan alat tulis agar bisa cepat keluar dari dalam kelas ini. Setelah selesai merapikan dan memasukkan alat tulis ke dalam tas sekolahku dengan tergesa-gesa aku berdiri melangkahkan kaki  untuk keluar dari pintu kelas.

Tapi langkahku terhenti ketika sebuah tangan memegang pundakku dan berdirilah tiga murid laki-laki yang mencoba menghadang langkahku untuk menuju pintu kelas.

"Terburu-buru amat sih bro. Pengen cepat peluk mama dirumah ya?"

ledek salah satu murid cowok.

Aku mencoba tetap melangkah menghindari mereka bertiga tapi mereka terus menghadang ku bagaikan sebuah perangkap tikus dan aku yang menjadi tikusnya.

"Kalian bertiga ngapain? Rian buruan, katanya

kamu mau traktir saya!"

hardik Keyla kepada tiga murid laki-laki sambil menarik tanganku untuk melewati hadangan mereka bertiga 

Akhirnya dengan bantuan Keyla, aku bisa juga keluar dari dalam kelas dan setelah itu Keyla melepaskan pegangannya lalu pergi dengan sebuah senyuman ke arahku. Saat ini aku berpikir kesialanku telah berakhir untuk hari pertama sekolahku, tapi ternyata pikiranku salah.

Pak Tono supir pribadiku menelepon untuk menjelaskan, bahwa dia akan terlambat menjemput ku karena kemacetan yang terjadi di jalan raya saat ini. Dan itu berarti aku harus berdiri untuk waktu yang cukup lama di depan gerbang sekolah kami. Terpikir lagi dalam otakku, apakah sekolah ini memiliki sebuah Kutukan kesialan untuk para murid barunya.

Tapi tiba-tiba lamunan ku terhenti saat bunyi suara klakson motor terdengar kuat di sampingku.

"Kamu belum dijemput ya?"

tanya keyla kepadaku

Aku hanya bisa menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaannya.

"Ya sudah, bagaimana kalau kamu pulang bareng dengan saya saja. Rumah kita searah kok!"

ajak keyla kepadaku sambil mengangkat kedua alisnya

Seakan-akan bola mataku ingin keluar saat ini, ketika mendengar perkataan dari Keyla sambil terus memandangi keadaan di depanku. Ada seorang gadis yang mengajak untuk pulang bersama dengan mengendarai sepeda motor miliknya dan itu berarti aku harus berboncengan bersama seorang gadis untuk pulang ke rumahku!

"Ayo buruan! Sebentar lagi pintu pagar sekolahnya akan segera ditutup lho!"

ajak Keyla sambil turun dari motornya.

Saat ini aku bingung apakah harus mengikuti ajakannya atau menolaknya. Di satu sisi aku takut penyakit gangguan kepribadianku akan kambuh saat berdekatan dengan orang lain, tapi dilain sisi aku juga tidak mau tinggal sendirian di depan pintu gerbang sekolah kami.

"Ayo buruan! kok malah ngelamun sih?"

ucap Keyla sambil menarik tanganku agar memegang stang motornya.

Akhirnya aku mencoba memberanikan diri menerima ajakan Keyla untuk pulang bersamanya, dengan berboncengan sepeda motor miliknya. Awalnya aku berpikir kalau penyakit gangguan kepribadian ku akan kambuh saat berdekatan dengan Keyla.

Tapi tanpa terasa ternyata kami sekarang telah berada di gerbang pintu pagar depan rumahku

Saat aku turun dari sepeda motor miliknya, aku melihat Keyla yang sibuk merapikan rambutnya yang acak-acakan karena mungkin saat aku membawa kendaraannya dengan begitu cepat.

Ingin sekali aku mengucapkan Terima Kasih kepada Keyla atas tumpangannya.

Tapi lagi-lagi mulutku seakan terkunci untuk mengatakan sesuatu kepadanya.

"Lain kali bawa motornya pelan-pelan ya!"

tegur Keyla yang kelihatan kesal, sambil merapikan rambutnya yang kusut

Aku hanya bisa menganggukkan kepala untuk menjawab perkataan Keyla sambil tersenyum.

Gadis ini kelihatan cantik dan imut saat dia lagi dalam keadaan kesal!!

(batinku)

"Oh ya.. Mama saya memiliki sebuah restoran kecil. Sebentar sore saya jemput kamu ya, untuk melihat-lihat restoran mama saya!"

ucap Keyla sambil menjalankan sepeda motor miliknya dan melambaikan tangan ke arahku

Aku hanya bisa terdiam memikirkan perilaku Keyla yang seakan-akan mengambil keputusannya sendiri tanpa harus menunggu sebuah persetujuan dariku.

"Gadis yang benar-benar aneh!"

kataku sambil tersenyum dan berjalan memasuki rumahku

Akhirnya saat ini aku bisa kembali ke kamar tercintaku. Maklum dengan penyakit gangguan kepribadian yang aku miliki, kamar merupakan istana yang membuatku merasa sangat nyaman dan tempat paling tenang bagiku di dunia ini. Tanpa basa basi, dengan cepat aku mengganti pakaian sekolahku dan langsung melemparkan tubuhku diatas tempat tidur.

Aku mencoba menutup mata sambil menenangkan pikiranku, untuk menghilangkan rasa kesal atas kejadian yang terjadi di hari pertama sekolahku. Tapi tiba-tiba aku teringat oleh wajah Keyla yang begitu sangat menggemaskan waktu dia dalam keadaan kesal tadi, hingga membuatku tersenyum sendiri. Sampai aku terbawa oleh suasana dan akhirnya aku pun tertidur.

Mengenal Kepribadian Keyla

Tok..tok..tok...

(suara pintu berbunyi)

Suara ketukan pintu seseorang membuat aku terkejut hingga tersadar dari alam mimpiku. Dengan perlahan aku mencoba membuka mataku sambil bangkit dari tempat tidur, untuk melangkah kearah pintu kamar ku.

"Ini mama! Apa kamu didalam, sayang,?"

tanya mama sambil terus mengetuk pintu kamarku

"Aku tertidur tadinya ma dan saat ini aku masih merasa sangat ngantuk,"

jawabku sambil membukakan pintu untuk mama

"Kalau kamu kecapean dan butuh banyak istirahat jangan buat janji dengan seseorang dong,!"

tegas mama kepadaku

"Buat janji dengan seseorang,?"

tanyaku untuk memperjelas perkataan mama kalau mungkin aku salah mendengarnya

"Kok malah tanya mama sih? Tuh didepan ada seorang gadis cantik yang sekarang lagi mencari kamu,"

jawab mama sambil tersenyum

"Maksud mama, Keyla,?"

tanyaku dengan sedikit penasaran

"Mama tidak bertanya sih siapa namanya, tapi dia cukup cantik untuk mencari anak mama dihari pertama sekolahnya,"

jawab mama tersenyum dengan terus menggodaku

"Apa-apaan sih ma, dia hanya teman

sekelas aku doank kok.!"

jelas ku kepada mama

"Ya sudah, terserah kamu saja. Intinya tidak baik buat seorang gadis cantik menunggu lho,!"

tegas mama lagi

"Ayo buruan temui dia sana! Mama mau buatin minuman dulu untuk calon mantu mama,"

ledek mama sambil berlalu menuju arah dapur

Aku hanya bisa menggelengkan kepala dengan ucapan mama dan tingkah laku mama dengan tersenyum sambil melangkahkan kaki ku menuju ruang tamu untuk menemui Keyla.

"Hai Rian."

sapa Keyla sambil berdiri menyambut kedatanganku

Dan aku hanya bisa tersenyum menanggapi sapaan keyla dan terus melangkah mendekatinya.

"Jadikan kita ke restoran mama saya,?"

tanya Keyla kepadaku

Saat ini aku tidak bisa menjawab apa-apa, karena janjian ini juga hanya keputusan Keyla sendiri dan aku tidak terbiasa jalan bersama orang yang baru ku kenal apalagi dengan seorang anak gadis.

"Rian sudah minta izin kepada tante dan tante mengizinkan.!"

sahut mama dari arah dapur sambil membawa kue dan minuman untuk keyla

Aku cukup kaget saat mendengar kata-kata mama. Karena yang ku tahu sampai saat ini, aku tidak pernah meminta izin kepada mama untuk jalan-jalan bersama Keyla.

"Makasih ya Tante,"

ucap Keyla kepada mama

"Iya sama-sama... Oh ya ini kue buatan tante sendiri, di cobain ya,!"

pinta mama kepada keyla sambil memberikan kue kepadanya

"Lho kok kamu malah diam disitu sih? Buruan mandi sana! Kebetulan Keyla lagi mencicipi kue buatan mama."

saran mama kepadaku

Aku tersenyum sinis melihat sikap mama saat ini. Seakan-akan dia tidak mengetahui akan penyakit kepribadian anaknya, yang bisa kambuh saat berada dekat dengan orang lain. Apalagi dengan seorang anak gadis.

Hmmm...

(menarik napas panjang)

Mungkin saat ini aku harus menerima ajakan Keyla dengan terpaksa, karena kalau aku menolaknya sudah pasti mama akan menceramahi ku sampai besok pagi saat kami sarapan. Hingga dengan terpaksa aku melangkahkan kaki ku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian akhirnya aku dengan terpaksa menerima ajakan Keyla untuk pergi melihat restoran mamanya. Dan saat ini kami harus kembali berboncengan sepeda motor miliknya lagi untuk sampai tiba di sana.

Dalam perjalanan menuju ke restoran mamanya, tiba-tiba aku merasakan dua tangan memeluk pinggangku dan sebuah suara yang hampir tidak terdengar karena kuatnya tiupan angin, melantun di telingaku.

"Bisa pelan-pelan dikit bawa motornya.!"

protes keyla kepadaku

Aku langsung melihat spidometer motornya Keyla dan terkejut saat melihat jarum spidometer menunjukkan ke sebuah angka.

Astaga... ternyata menunjukkan angka seratus. Pantesan Keyla memeluk pinggangku.

(batinku)

sambil pelan-pelan mengurangi kecepatan kendaraan yang ku bawa

"Didepan belok kiri ya.!"

perintah Keyla kepadaku

Aku mengikuti petunjuknya dengan membelokkan kendaraan yang ku bawa.

"Nah didepan situ berhenti! Itu restoran mama saya,"

ucap Keyla

Akhirnya kami tiba di restoran mamanya. Sebuah restoran kecil tapi bergaya restoran hotel bintang lima dengan dekorasi yang terbilang mewah. Dan yang membuat aku kagum, banyak pengunjung yang datang di restoran saat ini.

"Ayo buruan masuk.!"

ajak keyla sambil menarik tanganku

Setelah kami berdua masuk dan berdiri disebuah meja kosong. Keyla menyuruhku untuk duduk sebentar, menunggu agar dia bisa memanggil mamanya.

Seperti biasa, aku hanya diam dan terus menuruti kemauannya tanpa membantahnya sedikitpun. Disaat aku menunggu, tidak berapa lama datanglah dua orang perempuan cantik menghampiriku.

"Ma, ini Rian murid baru di sekolah yang saya ceritakan tadi siang,"

ucap Keyla memperkenalkan aku kepada mamanya

"Oh.. Ini ya orangnya.?"

bisik mamanya kepada keyla sambil tersenyum ke arahku

Aku sempat terpana saat melihat mamanya keyla, seakan tidak percaya akan penglihatan ku saat ini. Betapa cantik mamanya untuk seumuran seorang ibu yang telah memiliki seorang anak remaja.

Pantesan saja Keyla mempunyai paras cantik ala bintang film korea, mamanya saja seperti ini!

(batinku)

sambil terus menatap mamanya

"Hello."

tegur Keyla sambil melambaikan tangannya di depan wajahku

"Kok kamu malah diam! Wah... Jangan katakan kalau kamu naksir mama saya nih.?"

canda keyla kepadaku sambil tersenyum

Aku langsung tertunduk malu mendengar candaan Keyla kepadaku.

"Jangan diambil hati kata-kata Keyla ya! Anaknya memang begitu, suka bercanda,"

sanggah mamanya yang sedikit menghilangkan rasa malu diriku

"Ya sudah kalian mengobrol saja ya! Tante mau lanjutin kerja dulu."

saran mamanya Keyla dan berjalan meninggalkan kami berdua

Dan seperti biasa aku hanya bisa menjawab dengan senyuman kepada mamanya Keyla.

"Oh ya kamu tunggu disini sebentar ya.!"

perintah Keyla sambil kembali berdiri

"Saya mau masak resep baru makanan jepang yang saya dapat di salah satu situs

internet,"

ucap Keyla sambil mengangkat kedua alisnya dan berjalan meninggalkan aku menuju dapur

Disaat dia telah pergi, aku berpikir betapa Agresifnya kepribadian Keyla. Seakan-akan dia yang mengatur hidupku tanpa harus menunggu persetujuanku untuk menyukainya atau tidak. Tapi anehnya, aku sendiri hanya bisa diam dan terus menurutinya akan segala kemauannya. Padahal selama ini aku paling tidak suka diatur oleh orang lain tentang hidup ku dan bahkan itu oleh mamaku sendiri!

Apa sebenarnya yang terjadi dalam diriku? Dan kenapa disaat aku bersama Keyla, penyakit kepribadianku tidak pernah kambuh lagi. Malah seakan aku begitu merasa sangat nyaman ketika berada didekatnya.

(batinku)

Lamunanku terhenti ketika seorang gadis cantik telah berdiri di hadapanku dengan semangkok Ramen ditangannya.

"Silakan dicoba, tuan Rian,"

ucap Keyla bergaya ala pelayan restoran

Aku mengambil semangkok Ramen yang dibuat oleh Keyla dan langsung mencicipinya. Aku sempat terkejut dengan rasa Ramen buatan Keyla karena hampir sama rasanya dengan Ramen yang pernah ku makan di restoran waktu masih berada di Jepang saat itu.

"Bagaimana rasanya,?"

tanya Keyla dengan wajah penasaran akan rasa dari masakannya

Aku mengangkat jempolku sambil tersenyum untuk menandakan bahwa masakannya terasa enak.

"Makasih ya atas jawabannya, tuan Rian,"

ucap Keyla sambil tersenyum dengan kedua tangannya bertumpuk di dagunya sambil menatap diriku

Betapa imutnya Keyla dengan posisi seperti itu.

(batinku)

sambil terus menikmati masakannya

Waktu terus berjalan dan kami berbincang tentang kehidupan kami masing-masing. Keyla bercerita tentang kehidupan sehari-hari dirumahnya. Sedangkan aku bercerita tentang kehidupanku dulu waktu masih berada di jepang. Diiringi canda tawa kami, membuat suasana saat ini menjadi semakin akrab.

Tanpa terasa waktu telah menunjukkan jam sembilan malam dan itu adalah waktu restoran untuk tutup.

"Tidak terasa sudah jam sembilan ya,!

potong Keyla kepadaku

"Kalau begitu, saya bantu mama untuk bersih-bersih restoran sebelum tutup ya,"

ucap Keyla sambil berdiri dan berjalan kearah meja yang kotor

Beberapa menit kemudian aku pun ikut berdiri dan berjalan mendekati Keyla.

"Aku bantu ya,"

pintaku kepada keyla

Keyla menatapku sedikit lama, entah apa yang ada didalam pikirannya saat ini tentang tawaranku untuk membantunya.

"Beneran kamu mau bantu nih,?"

tanya Keyla untuk memastikan permintaanku

"Iya,"

jawabku sambil mengangguk untuk meyakinkannya

"Ya sudah, kamu bantu rapikan meja dan kursi saja. Biar saya yang mengangkat piring dan

gelas kotornya,"

perintah Keyla sambil menunjuk kearah kursi yang berserakan tidak pada tempatnya

Aku langsung pergi merapikan meja dan kursi yang berserakan sedangkan Keyla sibuk mengangkat alat makan yang kotor untuk membersihkannya di dapur. Selang beberapa waktu kemudian akhirnya kami selesai membersihkan dan merapikan restoran mamanya Keyla.

"Wah... Tante bingung harus memberikan gaji

berapa untuk karyawan baru dari Jepang,"

goda mama Keyla sambil menghampiriku

"Tidak perlu digaji ma, karena tadi Rian makan tidak bisa bayar! Jadi dia harus ikut bantu bersih-bersih,"

canda Keyla kepadaku sambil tertawa

Dan aku hanya bisa tersenyum sendiri melihat tingkah laku Keyla dan mamanya.

"Oh ya ma, saya anterin Rian pulang dulu ya,!"

ucap Keyla kepada mamanya sambil menarik tanganku

Dan kami berdua berjalan bersama menuju motor Keyla yang terparkir didepan restoran yang diikuti oleh mamanya.

"Hati-hati dijalan ya kalian berdua,"

ucap mamanya Keyla sambil melambaikan tangan kepada kami berdua

Setelah berpamitan dengan mamanya Keyla, aku langsung menghidupkan motor dan menjalankan menuju kerumah ku bersama Keyla. Dalam perjalanan menuju ke rumahku, sebuah kejadian yang tak terduga terjadi dalam cerita hidupku.

"Saya pinjam pundak kamu ya untuk sandarkan kepala,"

pinta Keyla sambil menyandarkan kepalanya dan langsung memeluk pinggangku

Awalnya aku merasa sangat kikuk Dengan keadaan yang terjadi saat ini. Tapi anehnya malah dengan spontan aku mengerakkan tangan kiri ku untuk memegang badan Keyla untuk menahan tubuhnya. Takutnya nanti jika dia tertidur hingga bisa terjatuh dari motor.

Aku tersenyum sendiri mengetahui perilaku ku saat ini, sambil sedikit memperlambat kecepatan kendaraan yang ku bawa dan lebih fokus memperhatikan keadaan jalan. Perjalanan antara rumahku dan rumah Keyla yang biasanya dilalui hanya sekitaran dua puluh lima menit, sekarang berubah menjadi hampir sejam lamanya.

Saat kami berdua telah sampai didepan rumahku. Dengan sedikit demi sedikit aku memperlambat laju kendaraan agar tidak mengagetkan Keyla yang lagi tertidur.

"Keyla... Sudah sampai,"

ucapku dengan suara pelan

"Sudah sampai ya,?"

tanya Keyla dengan suara manja yang menandakan bahwa dia baru terbangun dari tidur

"Maafin ya, tadi saya ketiduran hingga mungkin telah ngerepotin kamu,"

ucap Keyla yang melihat tangan kiri ku yang masih memegangi badannya

Aku langsung tersadar akan tanganku yang masih memegangi badannya dan dengan cepat langsung ku tarik tanganku.

Auch...

gumamku menahan rasa kesemutan karena mungkin terlalu lama tanganku menahan badan Keyla agar tidak jatuh.

"Makasih ya untuk hari ini,"

ucapku kepada Keyla dengan tersenyum sambil turun dari motornya

"Saya yang seharusnya berterima kasih, karena sudah ngerepotin kamu memegang tubuh saya saat tertidur tadi agar tidak jatuh selama perjalanan.

ucap Keyla sambil tersenyum manis

"Kamu ternyata orangnya perhatian juga ya,"

lanjut keyla

Seperti biasa aku hanya bisa tersenyum untuk menanggapi perkataan Keyla.

"Ya sudah, saya balik dulu..,"

ucap Keyla

"Tunggu sebentar,!"

cegat ku sambil mengambil headset handphone dan mendekati Keyla

Disaat telah berada didekatnya, aku langsung mengikatkan headset yang ku bawa pada rambut panjang keyla yang kelihatan kusut karena terbawa angin saat perjalanan tadi.

Keyla menatapku dengan wajah yang mulai kelihatan memerah, sehingga aku berusaha mengalihkan pandanganku untuk tetap fokus dalam mengikat rambutnya.

"Sudah selesai... Hati- hati dijalan ya,!"

ucapku sambil sedikit menjauh darinya

Keyla hanya mengangguk sambil tersenyum dan berlalu pergi tanpa bersuara sedikit pun.

Ada apa dengan anak itu? kenapa malah jadi dia yang pendiam.

(bergumam)

Ah sudahlah... mungkin dia masih ngantuk jadi malas berbicara. Lebih baik sekarang saatnya aku mencari kasur empuk untuk mengistirahatkan mataku.

(batinku)

sambil berjalan masuk ke dalam rumah

Siapa Keyla Sebenarnya?

Kring... Kring... Kringgggg.....

(bunyi alarm jam weker)

Ternyata sudah pagi..

(bergumam)

Dengan malasnya aku menggerakkan tubuhku untuk berjalan ke kamar mandi dengan mata yang masih setengah tertutup.

Setelah selesai membersihkan diri dilanjutkan dengan berganti seragam sekolahku.

Tok..tok..tok...

(bunyi suara pintu kamarku)

"Tuan... apakah anda sudah bangun? Nyonya menunggu anda untuk sarapan,"

sapa pelayan rumahku dari luar pintu kamarku

"Katakan pada mama, sebentar lagi aku akan kesana."

sahutku dari dalam kamar sambil merapikan dasi sekolah

"Baik tuan,"

jawab pelayan rumahku

Setelah selesai merapikan dasi sekolah, aku langsung keluar kamar untuk sarapan bersama mama. Karena sarapan pagi adalah kegiatan wajib yang harus kami berdua lakukan sebelum menjalani kesibukan kami masing-masing. Sebab di saat sarapan pagi, aku mempunyai waktu untuk menceritakan setiap hal yang terjadi padaku kepada mama.

Tapi alangkah terkejutnya diriku saat telah berada di ruang makan keluarga kami, karena saat ini aku melihat Keyla telah berada di meja makan bersama dengan mama.

"Pagi ma,"

sapa ku kepada mama sambil melirik ke arah keyla

"Pagi juga sayang,"

jawab mama kepadaku

"Ayo buruan sarapan, Keyla sudah menunggu kamu dari tadi,"

pinta mama kepadaku sambil tersenyum

Aku melihat kearah Keyla sambil bertanya dalam hati. Buat apa dia datang sepagi ini ke rumahku dan saat ini malah dengan santainya dia menikmati sarapan sambil berbicara dengan mama. Padahal mereka berdua baru saling kenal!

"Rian, buruan makannya! Kok malah ngelamun sih,"

tegur mama saat memperhatikan ku

"Iya ma,"

jawabku sambil mengambil roti yang telah diisi dengan beberapa sayur dan daging

"Roti isi itu, Keyla yang siapin lho,!"

ucap mama tersenyum sambil melirik ke arah keyla

Aku hampir tersedak mendengar ucapan mama dengan cepat ku tuangkan air ke dalam gelas untuk segera ku minum.

Kalau Keyla yang siapin sarapan ini. Itu berarti masih pagi banget dia sudah berada di rumahku.

(batinku)

"Ma... hari ini aku bawa mobil sendiri ya sekolah,!"

pintaku kepada mama

"Terus keyla nya bagaimana,?"

tanya mama kepada ku

"Dia ikut bersama aku kesekolah juga,"

jawabku kepada mama

"Tapi kalau saya ikut bersama kamu, terus motor saya bagaimana, Rian,?"

tanya Keyla kepadaku

"Jelasnya aku tidak mau berangkat pagi-pagi dengan motor ke sekolah,!"

tegasku kepada Keyla

"Kenapa memangnya,?"

tanya Keyla lagi

"Dingin,!"

jawabku dengan nada ketus

"Dasar anak manja,"

sindir Keyla kepadaku dengan suara pelan

"Aku dengar lho,!"

tegas ku sambil menatap Keyla dengan sedikit kesal

"Sudah hentikan! Dari pada kalian berdua malah bertengkar, lebih baik kalian siap-siap berangkat ke sekolah. Nanti bisa pada terlambat,!"

tegur mama mengakhiri pertengkaran kami

"Ya sudah saya berangkat ke sekolah dulu ma."

ucapku berdiri sambil mencium tangan mama dan diikuti oleh Keyla juga

Aku berjalan lebih dulu untuk mengambil kunci mobil yang berada di pak Tono dan sekalian mengambil mobil yang berada di garasi rumahku.

"Ayo buruan masuk,!"

ucapku kepada Keyla sambil membukakan pintu mobil dari dalam untuknya

Keyla tersenyum sambil masuk ke dalam mobil ku.

Setelah didalam mobil, Keyla memperhatikan diriku sambil tertawa. Seakan-akan seperti ada yang kelihatan lucu baginya dalam diriku hingga malah membuatku merasa sangat risih dengan tingkah lakunya.

"Kenapa kamu tertawa melihatku,?"

tanyaku dengan menatap tajam

Bukannya jawaban yang aku dapat malah Keyla menaikkan level ketawanya yang membuatku lebih kesal dengan tingkah lakunya.

"Berhenti menertawai ku,!"

protes ku kepada keyla

"Jangan marah-marah tuan Rian, nanti cepat tua lho.!"

goda Keyla sambil mendekati wajahku

"Saya merasa lucu karena wajah kamu yang kelihatan imut, ternyata memiliki sifat yang emosian dan tidak pernah mau mengalah walaupun pada seorang gadis cantik seperti saya,!"

ucap Keyla sambil menekan pipiku dengan jari telunjuknya

"Berhenti menggodaku.!"

tegasku sambil menatapnya

"Hmm ganteng-ganteng, tidak bisa diajak bercanda,"

sindir Keyla sambil mengeluarkan lidahnya dan berpaling dari tatapanku

Setelah kejadian ini aku merasakan perasaan yang aneh terjadi dalam diriku. Walaupun Keyla sering mengejek ku, tapi sedikitpun aku tidak merasakan rasa sakit hati padanya.Tapi malahan aku merasakan kalau diriku menikmati apa yang dibuat Keyla kepadaku.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya kami sampai juga disekolah.

Aku memberhentikan mobil karena Keyla meminta turun duluan sebab dia ingin membeli sesuatu di toko alat tulis yang berada didepan area sekolah kami. Setelah Keyla turun dari mobil, aku melanjutkan mengemudi untuk memarkirkan mobilku.

Setelah selesai memarkirkan mobil, aku langsung berjalan untuk menuju kelas. Dalam perjalanan, aku melihat Keyla keluar dari toko alat tulis. Tersirat niatku untuk menunggunya agar aku bisa menemani dirinya untuk berjalan bersama ke dalam kelas. Tapi tiba-tiba niatku hilang begitu saja. Saat melihat Keyla dihampiri seorang murid laki-laki yang langsung merangkul pundaknya dan berjalan bersamanya.

Apakah itu pacarnya Keyla? Kalau memang itu pacarnya, buat apa dia harus dekati aku. Atau apa mungkin dia mendekatiku karena kasihan atas kejadian kemarin, disaat melihat aku sering di-bully oleh para murid laki-laki?

(batinku)

Walaupun aku mempunyai kekurangan dalam kepribadianku, tapi aku bukan manusia yang lemah. Yang harus dikasihani!!

(bergumam)

Lamunanku terhenti saat bel tanda mulainya belajar mengajar berbunyi. Saat ini aku tersadar kalau masih berada jauh dari ruang kelas dan dengan terpaksa aku harus berlari menuju ruang kelasku. Alangkah leganya hatiku ketika saat berada di depan pintu kelas, guru pengajar kami ternyata belum datang.

"Kok baru sampai? Kamu nyasar ya Rian,"

tanya Keyla kepadaku sambil menghapus tulisan dipapan tulis kelas

Aku hanya meliriknya sambil terus berjalan menuju tempat duduk ku.

Anak itu kenapa ya? Kelihatan aneh banget!

(batin Keyla)

sambil berjalan mendekatiku

"Kamu tidak demam kok,!"

ucap Keyla dengan meletakkan telapak tangannya ke dahiku

Dengan cepat aku langsung menepis tangannya dan menatapnya dengan tajam untuk mengisyaratkan bahwa saat ini aku tidak ingin diganggu.

"Kamu kenapa? Kok tiba-tiba perilaku kamu..."

Pertanyaan Keyla terhenti karena saat itu guru pengajar telah memasuki ruang kelas kami

Karena saat ini adalah mata pelajaran Fisika, para murid-murid dalam kelas di minta untuk ke ruang laboratorium oleh guru pengajar kami. Dalam perjalanan menuju ruang laboratorium, Keyla terus bertanya, apa yang terjadi dengan diriku. Dan aku hanya menggelengkan kepala sambil mempercepat langkahku agar bisa cepat masuk kedalam ruang Laboratorium agar bisa menghindari keberadaan keyla saat ini.

Selang beberapa waktu kemudian, bel berbunyi menandakan waktu istirahat siang untuk seluruh penghuni sekolah kami. Saat aku akan keluar dari ruang laboratorium, Keyla menghadang ku dan memegang tanganku.

"Kamu kenapa Rian? Kamu tidak sakit kan,?"

Aku hanya menggelengkan kepala sambil memegang tangan Keyla, agar dia melepaskan genggamannya dari tanganku.

Tapi Keyla terus saja menghadang di depanku untuk meminta penjelasan dari pertanyaannya. Seakan-akan dia belum puas dengan jawabanku. Tapi tiba-tiba terdengar teguran seorang pria dari arah belakang Keyla.

"Cantik-cantik kok malak siswa cowok sih,!" tegur seseorang sambil langsung merangkul pundak Keyla

"Apa -apan sih Rommy. Siapa yang lagi malak,?"

tanya Keyla kepada Rommy

Ini kan siswa yang merangkul Keyla saat keluar dari toko alat tulis tadi pagi? Namanya Rommy! 

(batinku) 

sambil melihat kemesraan mereka berdua

"Oh ya, ini Rian! Murid baru yang saya ceritain tadi pagi.

ucap Keyla dengan memperkenalkan aku kepada Rommy

"Dan ini Rommy teman....,"

Perkataan Keyla terhenti saat melihat aku pergi begitu saja

"Ada apa dengan Rian ya,?"

tanya Keyla kepada Rommy

"Gak tau dan bukan urusan gue juga kok,!" jawab Rommy dengan nada ketus

"Oh ya, kita makan siang bareng yuk,"

ajak Rommy sambil menarik tangan Keyla menuju kantin sekolah

"#-#"

Setelah kejadian barusan, aku pergi ketaman sekolah dan duduk sendiri sambil menikmati bekal makan siangku yang disiapin oleh mama tadi pagi. Penglihatan ku tertuju pada pergaulan para murid-murid disekolah ini. Betapa bahagianya mereka yang saling merangkul pundak dan bercanda bersama. Hingga membuat timbul perasaan iri dalam hatiku.Tidak seperti diriku dengan penyakit gangguan kepribadian yang ku miliki, membuat aku sulit untuk bergaul dengan orang lain.

Ah sudahlah... Mungkin ini memang sudah menjadi takdirku! Dari pada pikiranku melayang entah kemana, lebih baik aku melukis saja. 

(bergumam)

Aku mengambil alat lukis yang berada di dalam tas sekolahku. Dan entah kenapa dalam imajinasi ku hanya terbayang wajah Keyla, sehingga aku malah melukis wajahnya!

"#-#"

"Key.. Keyla... Dari tadi gue perhatikan, lu banyak ngelamun,?"

tegur Rommy sambil melambaikan tangannya di depan wajah Keyla

"Hm.. Apaan..,"

ucap Keyla

"Tuh kan gak fokus.. lu lagi memikirkan apa sih,?"

tanya Rommy kepada keyla

"Saya tidak memikirkan apa-apa kok.!"

jawab Keyla sambil memainkan sedotan di gelas

"Malam Minggu, temani gue nonton bioskop ya. Sekalian ada yang ingin gue katakan sama lu,!"

ucap Rommy dengan tersenyum sambil memegang jari tangan Keyla

Kenapa sikap Rian berubah begitu. Apa dia masih marah atas perlakuan saya tadi pagi terhadapnya. Tapi tidak mungkin karena sebelum turun dari mobil kita berdua sudah baikan kok! Atau... Apa sikap Rian berubah begitu, saat melihat saya dekat dengan Rommy? Apa Rian cemburu? 

(batin Keyla) 

sambil tertawa kecil

"Keyla, kok kamu tertawa sendiri,?"

tegur Rommy kepada Keyla

"Oh kenapa Rom,?"

tanya Keyla yang baru tersadar dari lamunannya dan langsung menarik jarinya dari genggaman Rommy

"Jadi gimana? Jadikan...,"

perkataan Rommy terhenti karena Keyla langsung memotong pembicaraannya.

"Oh ya Rom... Saya balik kelas dulu ya! Saya lupa belum mengerjakan tugas matematika.!" ucap Keyla sambil berdiri meninggalkan Rommy

Anak itu kenapa ya? Tadi dia ngelamun sambil tersenyum sendiri dan sekarang pergi dengan tergesa-gesa. Jangan-jangan dia tersenyum karena dia sudah tahu perasaan gue kepadanya? Dan perasaannya sama dengan gue yang membuat dia malu hingga pergi tergesa-gesa!! 

(batin Rommy)

Kalau begitu acara lusa nanti harus gue buat seromantis mungkin!! 

(bergumam)

Saat perjalanan menuju kelas untuk mencari aku. Keyla sempat melihat diriku yang lagi duduk sendirian di bangku yang berada di taman sekolah kami. Tanpa berlama-lama, dia langsung datang menghampiriku.

"Kamu lagi melukis apa,?"

sapa Keyla kepadaku

Karena mendengar sapaan dari Keyla membuat diriku terkejut, hingga menjatuhkan buku gambarku ketanah. Tapi dengan cepat aku langsung  mengambil buku gambar yang terjatuh dan langsung memasukkannya kedalam tas sekolah sambil berdiri meninggalkan Keyla.

Jadi memang benar ternyata Rian berubah karena mengetahui saya dekat dengan Rommy. 

(batin Keyla) 

sambil tersenyum sendiri

"Rian tunggu.!"

ucap Keyla sambil menghadang ku

Aku berusaha untuk tetap berjalan dan mengabaikannya tapi tiba-tiba niatku terhenti saat melihat segelas minuman kesukaanku yang Keyla pegang di hadapanku.

"Tadi saya membelikan teh susu untuk kamu, di kantin sekolah,"

ucap Keyla sambil menyerahkan segelas teh susu kepadaku

Inikan minuman kesukaanku! Kok dia membelinya untukku. Apa ini hanya sebuah kebetulan saja! 

(batinku)

sambil memperhatikan segelas teh susu di genggamanku

"Ayo buruan diminum,!"

pinta Keyla kepadaku sambil tersenyum

Dan aku langsung  menuruti kemauannya dengan meminum teh susu pemberiannya sambil tersenyum.

"Anak ganteng,"

goda Keyla sambil merangkul lenganku dan  berjalan menuju ruang kelas kami

"Sekarang kita sudah berbaikan! Jadi saya boleh minta sedikit teh susunya nih,"

bujuk Keyla sambil mengedipkan kedua matanya beberapa kali

Dengan respon cepat aku mengangkat tinggi tanganku yang memegang gelas teh susu didepannya, untuk menunjukkan bahwa aku tidak mau berbagi dengannya.

"Dasar pelit,!!"

gerutu Keyla sambil melepaskan pegangannya di tanganku dengan wajah yang cemberut

Bukannya aku berhenti untuk membujuknya tapi malahan aku mempercepat langkahku meninggalkannya untuk menuju ruang kelas.

"Rian tunggu saya hanya bercanda kok,"

teriak Keyla sambil berlari mengejar ku dan kembali merangkul lenganku untuk bersama-sama memasuki ruangan kelas

Inilah awal kisah kedekatan hubungan kami berdua dimulai dan tanpa kami sadari, Rommy ternyata dari tadi memperhatikan perilaku kami berdua yang membuat timbul perasaan cemburu di hatinya. Karena dalam pikiran Rommy saat ini, dia telah mendapatkan saingan cinta untuk Keyla.

Saat berada dalam ruang kelas, guru pengajar terus menerangkan pembahasan mata pelajaran yang berlangsung saat ini. Tapi aku tidak begitu fokus mengikuti penjelasan dari guru pengajar kami. Dalam pikiranku hanya diliputi rasa penasaran akan kepribadian Keyla dan bagaimana perasaanku yang sebenarnya kepada dia. Aku bisa merasa sangat kecewa saat ku mengetahui dia dekat dengan siswa cowok. Seakan aku sangat membutuhkan dirinya untuk selalu menemaniku. Kepribadian dia membuatku begitu merasa sangat nyaman saat berada didekatnya. Seakan-akan kami telah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama, sehingga saat ku berada didekatnya penyakit gangguan kepribadian ku tidak pernah kambuh lagi. Seperti dia sangat mengetahui kekurangan dan kelemahan dari kepribadianku.

Dan masalah tentang segelas teh susu yang dia belikan untukku, apakah itu hanya sebuah kebetulan saja. Hingga bisa sama dengan minuman kesukaanku!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!