Aku Bukan Pelakor

Aku Bukan Pelakor

Bab 1

Seorang istri yang tinggal mati oleh suaminya , seorang ibu dari dua anak yang harus rela dan bersabar menggantikan sosok ayah untuk kedua anaknya , seorang adik ipar yang harus rela mengurus saudara dari mendiang sang suami yang saat ini menderita kelumpuhan , bahkan seorang perempuan yang harus rela berbagi suami di saat penderitaan hidup nya yang tak kunjung usai .

***

Saat hati mulai lelah , ada kalanya bibir tak sanggup berkata. Semua rasa bercampur di dalam. Tetapi hanya air mata kesedihan yang menggambarkan betapa lukanya hati sinta melihat laki-laki yang begitu sinta cintai terbujur kaku di hadapan nya kini .

Rumah tangga yang diimpikan sinta dengan hidup selama nya bersama laki-laki yang sinta cintai kini tinggal sebatas khayalan , sinta harap ini hanya sebuah mimpi buruk , tapi sayang nya takdir membangun kan sinta dari kenyataan .

Tepat di hari jumat pukul 14 . 10 siang , tepat di waktu itu dunia Sinta terasa runtuh . Sinta benar-benar sudah kehilangan laki-laki yang begitu sempurna sebagai sosok suami , bahkan hanya sempurna sebagai suami , laki-laki yang sudah terbujur kaku ini pun begitu sempurna sebagai seorang ayah untuk kedua putranya .

“ Bu kalo bapak meninggal , kita nanti mau tinggal di mana bu ? “ tanya aditiar putra bungsu sinta dengan laki-laki yang saat ini tengah terbujur kaku di hadapan sinta dan kedua putra nya . “ bu , padahal kemarin bapak bilang mau cari rumah buat Ibu, adi sama abang tinggali . Bapak juga janji mau beliin sepeda buat adi , Kalo hanya karena sepeda yang adi inginkan bapak harus meninggal dulu , lebih baik selama nya Adi tidak punya sepeda asal bapak hidup lagi bu . “ sungguh ucapan dari putra bungsu nya begitu menyayat hati Sinta

Air mata Sinta tentu saja semakin deras keluar di depan jenazah sang suami mendengar ucapan - ucapan putra bungsunya yang begitu menyayat hati sinta , sungguh kehilangan sang suami bagi nya saja begitu sangat sakit , lalu bagaimana dengan kedua putra nya yang semasa hidupnya lebih dekat dengan sosok ayah ketimbang dirinya yang lebih memilih menggantikan sang suami mencari nafkah , karena sang suami memilih fokus merawat kakak perempuan satu - satunya .

“ Tidak ada yang boleh pergi dari rumah ini . “ bukan Sinta yang menjawab melainkan hanum , kakak dari laki-laki yang saat ini sudah terbujur kaku di hadapan sinta dan kedua putra nya .

Sebenarnya Alwi dan sinta sudah memiliki rumah di kota bandung tempat di asal muasal sinta dilahirkan atau katakanlah rumah peninggalan kedua orang tua sang istri , hanya saja 2 tahun yang lalu Alwi memilih mencari pekerjaan di kota asal Alwi sendiri , selain itu Ibu mertua alwi yang menjadi salah satu alasan alwi ikut tinggal di bandung semenjak menikahi sinta telah meninggal dunia . Jadi alwi merasa sudah tidak ada alasan lagi untuk tinggal di kota sang istri , alwi tidak pergi ke kota asal alwi seorang diri , melainkan memboyong istri dan kedua putranya ikut serta tinggal di kota asal alwi . Setelah memutuskan pindah ke kota asal alwi , Alwi justru memilih mengontrak sebuah rumah untuk kenyamanan istri dan kedua putranya . Dan setelah alwi memilih hidup di kota asal alwi , alwi merintis sebuah usaha dengan berjualan pakaian , tapi saat usaha alwi sudah mulai berjalan sekitar satu setengah tahun , alwi kembali memboyong istri dan kedua putranya ke rumah saudara alwi satu - satunya yang alwi miliki .

“ Bu , bapak mau di bawa ke pemakaman , ibu mau ikut ke pemakaman atau tunggu di rumah saja bu ? “ tanya zaki putra sulung dari Sinta dan Alwi yang terlihat lebih tegar dari Sinta dan sang adik .

“ Sebaiknya Ibu mu tunggu di rumah saja , ibu mu itu harus menjalani masa iddah minimal 40 hari dulu zaki dan Ibu mu tentu tidak boleh keluar dari rumah ini sebelum masa iddah nya habis . “ lagi - lagi Hanum lah yang menjawab pertanyaan dari putra Sinta .

“ Kok uwak terus sih jawab , kakak kan lagi nanya sama ibu bukan sama uwak . “ sungut adi yang terlihat geram dengan kakak perempuan dari ayah nya . Dari semasa ayah nya masih ada , memang hanya adi yang berani menjawab ucapan dari perempuan yang selalu menjadi prioritas di keluarga ini .

Bahkan adi juga lah yang selalu meminta pada Sinta ataupun alwi agar segera pindah dari rumah ini , Adi yang masih berusia 7 tahun justru sering kali di buat kesal melihat bapak yang di sayanginya di marahi ataupun di bentak perempuan yang dia sebut uwak itu di depan adi dan bahkan semua keluarga . Tapi yang menjadi heran nya , almarhum bapaknya itu sama sekali tak melawan atau membenci uwak nya , bahkan semasa hidup bapak nya adi juga lah yang merawat dengan telaten perempuan yang saat ini menderita kelumpuhan ini , sampai-sampai peranan seorang suami yang seharusnya mencari nafkah justru di ganti kan oleh Ibu nya .

“ Adi jangan seperti itu nak . “ meski dengan suara parau nya , Sinta tetap mengingat kan putra bungsu nya untuk tidak melawan atau pun menjawab ucapan orang tua .

“ Kenapa ibu juga ikut - ikutan kaya bapak sih yang selalu saja membela dan manut sama uwak . “ sengit adi , adi merasa kepergian ayah nya itu karena ayah nya terlalu capek mengurus uwak nya yang selalu menyuruh dan memarahi sang ayah , itu sebabnya adi semakin tidak suka terhadap uwak nya yang selalu merepotkan ayah nya selama hidup di rumah ini .

Sinta hanya bisa menghela napas panjang mendengar ucapan putra bungsu . Sinta jadi ingat semasa hidup dengan suami , dulu Sinta selalu mengatakan pada sang suami , jika sang suami terlalu manut dengan kakaknya , sampai - sampai sang suami mengabaikan nafkah untuknya dan kedua putranya , hanya untuk merawat dan mengabdi pada kakak nya yang menderita kelumpuhan saraf kakinya .

“ Di , masih mau melawan atau mau ikut kakak melihat bapak untuk yang terakhir kali nya . “ sahut Zaki . Kini giliran zaki yang mengingat kan sang adik , meski zaki tahu bagaimana sikap uwak nya pada almarhum bapak nya , tapi sikap putra sulung sinta justru berlawanan dengan sikap putra bungsu sinta . Zaki cenderung pendiam sama percis seperti sikap Alwi yang pendiam dan mempunyai kesabaran yang luas sama seperti bapak nya .

Adi mendengus kesal mendengar ucapan sang kakak , tapi Adi tetap mengikuti kemana perginya sang kakak . Sedangkan tubuh atau jenazah Alwi sudah di angkat oleh beberapa orang untuk segera di makamkan , tersisa lah di rumah sinta dan hanum , karena semua anggota keluarga termasuk suami dari hanum ikut mengantarkan Alwi ke peristirahatan terakhir nya .

“ Sinta , karena Alwi sekarang sudah tidak ada , bisakah kamu menggantikan alwi mengurus mbak sama seperti Alwi mengurus mbak . “ pinta hanum pada Sinta .

“ Iya mbak . “ Sinta hanya menjawab sekena nya saja , lagian sekarang Sinta tak cukup tenaga untuk melawan atau pun membalas ucapan seperti yang sering sinta ucapkan pada almarhum suaminya .

“ Ya sudah , sekarang tolong ambil kan makanan untuk mbak , sejak pagi mbak belum makan apapun karena terlalu sedih dengan kepergian Alwi adik mbak satu - satunya . Alwi juga kalo jam segini selalu memijat kaki mbak dengan telaten , bisakah kamu setelah menyuapi mbak makan , memijat kaki mbak sama seperti yang Alwi lakukan pada mbak ? “ pinta Hanum

’ Dalam keadaan seperti ini pun sikap mbak hanum sama sekali tidak berubah sedikit pun . ’ batin sinta

Sinta bukan nya bergegas seperti yang pinta kakak ipar nya , Sinta justru kembali menangis karena kakak ipar nya terus mengingat kan sosok suami dan adik yang begitu baik dan penyabar . Sinta menangis bukan karena iri terhadap perhatian dan kebaikan sang suami pada kakak perempuan satu - satunya saja , melainkan karena sikap pongah dan sikap childish kakak ipar nya , bukan nya berubah setelah kepergian adik satu - satunya , melainkan semakin menjadi.

“ Kalo kamu tidak mau menggantikan Alwi mengurus ku ya sudah tidak usah menangis seperti itu , dari dulu kamu memang tidak suka kan Alwi lebih open terhadap mbak dari pada kamu istri nya .

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!