Bab 2

Tanpa terasa hari ini adalah hari ketujuh kepergian sang suami , dari pagi sampai siang banyak para tetangga yang membantu untuk acara tahlilan terakhir suami dari Sinta . Sinta sendiri tidak banyak membantu banyak untuk acara tahlilan suami nya malam nanti , sinta hanya bisa memasak makanan untuk para tetangga yang membantu untuk acara tahlilan , baik ibu - ibu maupun para bapak - bapak . Setelah kepergian sang suami , sinta justru direpotkan menggantikan mendiang sang suami mengurus kakak perempuan nya yang menderita kelumpuhan saraf di kakinya .

“ Ibu kok masak lagi , bukannya pagi tadi Ibu udah masak banyak , bahkan di meja makan masih banyak makanan loh . “ tanya adi saat melihat sang Ibu kembali sibuk di dapur siang nya , padahal dari subuh adi melihat sang Ibu sudah sangat sibuk di dapur , sampai - sampai Ibu nya seperti melupakan adi .

“ Ibu lagi masak sayur buat uwak Di “ balas Sinta tanpa mengalihkan pandangan nya dari masakan nya .

Adi mengeram kesal mendengar jawaban sang ibu , adi kesal karena Ibu nya kini malah ikut - ikutan bapak yang malah memprioritaskan uwak nya yang tukang perintah itu . Menurut adi seharusnya yang mengurus uwak hanum itu pade ilman suami dari uwak nya , kenapa malah Ibu dan bapak nya yang repot mengurus nya . “ Ibu kok mau - maunya di jadiin pembantu gratis sama uwak , seharusnya kalo uwak mau apa - apa itu minta nya sama pade ilman yang gak punya kerjaan, bukan sama bapak atau sama Ibu . Mending uwak itu ngasih jajan buat adi atau abang , lah boro - boro ngasih kan bu . “ sarkas Adi .

“ Adi jangan bicara seperti itu nak ! uwak juga baik pada kita kok , karena selama ini sudah memperbolehkan tinggal di sini kan . “ tegur Sinta pada putra bungsu nya .

“ Pokoknya setelah 40 hari kematian bapak , Adi mau pindah dari rumah terkutuk ini bu . Adi tidak apa - apa tinggal di kios bu , yang penting kita pergi dari sini . “ Adi terus mengeluarkan rasa tidak suka nya pada saudara perempuan dari bapak .

Karena sayur yang di masak sinta sudah matang , sinta mematikan kompor nya terlebih dulu sebelum memindahkan sayurnya , kemudian mendekati putra bungsu nya yang berdiri di tengah - tengah pintu masuk dapur . “ Adi denger ibu , Adi sayang tidak sama bapak ? “ Adi menganggukkan kepala nya , tanda Adi menyayangi bapak nya . “ kalo sayang sama bapak , berarti Adi juga harus menyayangi dan menghormati uwak sama seperti yang biasa bapak lakukan pada uwak . Adi tahu kenapa bapak begitu sabar dan baik pada uwak , itu karena uwak itu saudara satu - satunya yang bapak miliki . Bapak kamu juga selalu mengatakan pada ibu , sebelum mbah kakung meninggal mbah kakung berpesan untuk tidak meninggal kan rumah ini apapun yang terjadi , Mbah kakung bahkan berpesan pada bapak untuk selalu menjaga persaudaraan . “ Sinta menceritakan apa yang selama ini sang suami sering katakan padanya di saat dirinya mulai jengah dengan sikap kakak ipar nya pada sang suami kala itu .

Sinta jadi berkaca pada dirinya sendiri , apa yang di lakukan putra bungsu nya sama persis dengan dirinya di kala sang suami masih berada di sisi nya , sungguh sinta sangat menyesali perbuatannya pada sang suami karena sering kali berdebat akan hal ini . ’ Akang orang baik , Allah pasti menempatkan akang di tempat yang paling istimewa di sana kang . ’ batin Sinta .

Saat Sinta masih berbicara dengan putra nya tentang uwak nya , secara tiba-tiba suami dari uwak nya malah sudah berada di belakang sinta , entah suami dari kakak iparnya itu mendengar pembicaraan sinta dengan adi atau tidak mengenai istri nya , sinta gak perduli .

“ Sin , sayur nya sudah matang belum ? hanum sejak tadi sudah ribut terus , mas jadi pusing mendengar nya . Sekalian kamu juga buat kan kopi untuk mas , rasanya kepala mas mau pecah kalo hanum sudah banyak bicara seperti itu . “ keluh ilman, seolah sinta adalah istri nya .

Padahal semenjak sinta menginjak kan kaki di rumah ini , ilman suami dari kakak ipar nya itu sama sekali tidak pernah sekalipun mengajak sinta berbicara atau bagaimana , hubungan sinta dengan ilman dari dulu memang seperti orang asing yang tidak saling mengenal meski mereka hidup satu rumah , tapi setelah alwi suami dari Sinta tidak ada , suami kakak iparnya jadi sering mengajak nya bicara atau pun menyuruh sinta seperti sekarang dia meminta sinta membuat kan kopi .

“ Eh ada Adi , kebetulan pade tadi habis dapat rezeki lumayan buat beli eskrim Adi nih . “ ujar Ilman dengan menyodorkan uang 50 rb pada adi .

Sedangkan Adi malah mengernyit kan dahi mendapat uang dari pakdenya , pasalnya selama Adi tinggal di sini baru kali ini laki-laki yang selama ini cuek padanya sekarang memberinya uang pada nya . “ pade ini uang buat siapa ? “ Adi malah terlihat heran sekaligus bingung sendiri dan adi yang tidak ingin terkena masalah tentu saja mengembalikan lagi uang nya . Adi merasa laki-laki di hadapan nya bukan seperti pade nya yang selama ini tinggal satu atap dengan nya .

“ Itu uang buat Adi lah masa buat uwak kamu . “ ujar ilman dengan menyimpan uang tersebut di saku baju adi supaya Adi tidak menolak pemberian nya . “ Dan ini uang buat ibu kamu , anggap saja ini uang Terima kasih karena ibu Adi sudah mau mengurus uwak dan pade . “ kali ini ilman malah memberikan uang beberapa lembar berwarna biru pada Sinta , bahkan saat memberikan uang tersebut ilman dengan sengaja memegang tangan Sinta cukup lama , Sinta sendiri masih terlihat bingung dengan suami dari kakak ipar nya akhir - akhir ini berubah padanya .

“ Oh maaf mas . “ Sinta buru - buru menghempas tangan ilman dan mengembalikan uang pemberian ilman tersebut . “ mas ilman kasih kan saja uang itu sama mbak Hanum , mungkin mbak hanum lebih butuh uang itu dari pada saya . Lagian saya mengurus mbak Hanum karena mbak Hanum saudara satu - satunya suami saya dan saya ikhlas membantu mbak Hanum , semua yang saya lakukan pada mbak Hanum semata-mata karena rasa cinta dan abdi saya sebagai istri dari akang Alwi . “ tolak Sinta dengan halus .

“ Mbak sinta maaf , itu mbak Hanum sejak tadi teriak - teriak terus manggil mbak Sinta . “ ujar salah satu tetangga dengan ketus , bahkan lirikan nya pada Sinta dan Ilman yang berdiri di belakang Sinta , seolah orang tersebut tengah menangkap basah sinta tengah berduaan dengan suami dari kakak ipar nya atau tengah berselingkuh saja .

’ Baru juga di tinggal mati suami nya , tapi sudah kegatelan sama suami kakak ipar nya . ’

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!