Why I'M

Why I'M

Kehidupan Dimulai

Cuaca mendung dibawah langit senja diantara rintik-rintik hujan suara tangisan bayi menggema di ruang bersalin Bidan Eni. Semua orang berbahagia menyambutnya, bayi yang masih merah itu bernama Lalita Belvania, dia memiliki tanda lahir di paha sebelah kiri dan sangat cantik. Proses kelahirannya sangat dramatis bahkan mama Laila sempat pendarahan pasca melahirkan namun hal tersebut sebanding dengan kebahagiaan yang diperoleh setelah Lalita hadir dalam dekapannya. Adzan dan Iqamah dikumandangkan oleh papa Taufan sambil mendekap putri tercintanya

"Ma Alhamdulillah anak kita sehat dan selamat, cantik pula. Terimakasih ya ma sudah berjuang"

"Iya sama-sama pa"

"Namanya Lalita Belvania, aku berharap dia cantik jelita dan berbudi pekerti luhur sesuai namanya ma"

"iya pa, anak kita penyejuk hati kita"

Bidan Eni dan Suster datang menghampiri dan menanyakan kondisi mama Laila dan baby Lalita

"Alhamdulillah anaknya cantik dan sehat ya Bu"

"Iya Bu Eni, Alhamdulillah dan terimakasih atas bantuannya" ucap papa Taufan

"Besok pagi ibu dan bayinya sudah bisa pulang ya, dan akan terus kita pantau. Kalau nanti sudah pulang dan ada hal yang perlu ditanyakan bisa wa ke nomor saya seperti biasa ya Bu, Pak"

"iya Bu Eni, siap"

Oma Karsi dan opa Warno masuk ke ruangan dan raut wajah bahagia terpancar menyambut kelahiran baby Lalita

"Cucu Oma dan Opa Cantik sekali"

"makasih Oma opa, namanya Lalita Belvania" ucap mama Laila

"aaaa cantik sekali, semoga berkah dalam hidupnya, o ya ini Oma mau kasih hadiah anting, kalau sdh ditindik nanti pakaikan ya" (Sambil menyerahkan kotak merah berbentuk hati)

" Ya Allah Oma dan opa repot-repot, makasih Oma opa" ucap mama Laila

" iya ma kok repot-repot to ma, kan bisa buat tabungan mama sama papa uangnya" ucap papa Taufan

"Gak ada kata repot kalo buat cucu" sahut opa Warno

Mereka larut dalam kebahagiaan sampai besok pagi baby Lalita dibawa pulang kerumah kontrakan mereka

"Ma, Lalita wajahnya mirip aku ya?" tanya papa Taufan

"iya pa, mirip kamu banget padahal aku yang mengandung dan melahirkannya" jawab mama laila

"Papa dapet cuti seminggu ini ma, sdh di acc sama bos hehee"

"Ya Alhamdulillah pa, bisa quality time sama keluarga to"

"iya ma, kangen terus sama anak cantik aku ini"

"Hmmm anaknya terus yang diperhatiin"

"Hehee ya mamanya juga dong, kalau gak ada mamanya kan ya gak ada anak cantik aku ini"

"hmm bisaa aja, papa pa tolong tambahin bantal dibelakangku pa, biar lebih nyaman bersandarnya"

"oke ma, papa ambilin dulu" (Mengambil bantal lalu meletakkan di belakang punggung mama Laila)

"Udah nyaman belum?" tanya papa Taufan

"Geser kanan dikit pa"

"Oke ma" (Sambil menggeser posisi bantal)

"Gimana ma, udah?"

"udah pa, makasih ya"

"Sama-sama istriku"

Waktu terus berlalu tidak terasa baby Lalita sudah berumur 1 Tahun dan dia tumbuh menjadi gadis kecil yang menggemaskan

"paaapaapaapaaa" celoteh Lalita

"maa maa,, ayo sayang bilang maa maa" ucap mama Laila

"paaapp paaaaaaa"

"mama sayang, masa papa terus yang dipanggil, mama juga mau nak" (Sambil mencium pipi gembil Lalita)

Papa Taufan muncul dari pintu kamar, beliau baru pulang kerja dan menyerahkan tas kerja ke mama Laila dan mama Laila salim ke papa Taufan

"Lalita rewel nggk ma?" tanya papa

"Nggk sih pa, baik kog dia. Papa bersih diri dulu habis dari luar kan" Pinta mama (sambil meletakkan tas kerja di meja samping tempat tidur)

"iya ma, papa mau mandi terus bisa uyel-uyel mamanya ehh baby Lalita" ucap papa sambil mengerling jahil dan mengacak rambut mama laila

"apasih pa" (membenarkan rambut, sambil bibirnya mengerucut)

"Hehee, kalo cemberut gitu jadi pengen cium"

"papaaaaaa" (Mama sambil cubit perut papa Taufan)

" Aduh yang sakit yang aduh,"

"mangkanya jangan bilang yang aneh-aneh kalo di depan anak"

"Iya iya ma, papa mandi dulu deh, tolong siapin baju sama celana pendek ya ma, i love you"

"oke papa, love you too" (Menggendong baby Lalita dan menuju lemari untuk mengambil baju serta celana papa Taufan kemudian diletakkan diatas kasur)

Beberapa saat kemudian Papa Taufan selesai mandi dan memakai baju dan celana yang disiapkan mama Laila

"Sini ma biar papa yang gendong Lalita"

"iya pa, anaknya juga sudah kangen papanya"

"Anaknya apa mamanya yang kangen"

"ihh papa pede banget"

"Lhoh ya pede donk, dapetin kamu trs bisa hamilin kamu tuh ya aku harus pede, kamu mana mau kalau aku letoy hahahaa" (Mengambil Lalita dari gendongan mama Laila)

"Yaudah aku mau siapin makanan dulu ya pa, Lalita sama papa dulu"

"oke sayang" jawab papa Taufan (Sambil mencium pipi mama Laila)

papa Taufan mengajak Lalita bermain di karpet, Lalita sangat antusias diajak mainan ayam warna warni sampai akhirnya mama Laila datang

"Pa, makannya sudah siap" ucap mama Laila

"iya ma, bentar masih main sama Lalita, dia suka banget diajak mainan ayam ayaman yang kamu beliin kemarin"

"iya pa, dia suka warnanya kan bermacam macam dan bisa jalan sendiri kan ayamnya, sekalian bisa edukasi warna ke dia pa"

"iya ma, gemes banget nih sama Lalita cantiknya papa"

"Tadi Lalita bisa bilang Paa paa tapi belum bisa bilang mama" (Sambil cemberut)

"beneran ma? Tanya Papa Taufan antusias

"Beneran ihh, udah aku ajarin buat bilang maa maa tetep bilangnya paa paa, emang anak papa banget nih bayi" (sambil mentowel pipi Lalita)

"Hahaahaa ya iyalah, benih juga dari behih aku, ya kan sayang" (Sambil mencium Lalita)

"ish nyebelin (sambil bersedekap tangan dan bibir sedikit mengerucut memandang papa Taufan), yaudah ayo papa makan dulu nanti dingin makanannya udah mama siapin rendang sama sambal goreng kentang kesukaan papa, ada wedang jahe juga"

"makasih sayang" (mencium mama Laila)

"Lalita biar aku yang gendong pa, papa fokus makan dulu" (menggendong Lalita)

Mereka bersama-sama menuju ruang makan, mama Laila menemani papa Taufan duduk diruang makan sambil memangku Lalita. Setelah selesai makan mereka menuju ruang keluarga, papa menyalakan televisi dan mama meletakkan Lalita ke karpet, papa Taufan menyusul mama dan Lalita duduk di karpet.

"ma, tadi dikantor papa Warno telepon katanya mama karsi sakit, aku dilarang bilang ke kamu soalnya kamu lagi ngurusin bayi khawatir kamu kepikiran"

"Ya Allah pa, mama karsi sakit apa?" (Wajah tegang)

"Lambungnya bermasalah, sekarang dirawat di RS Matahati, mama kadang lupa makan kalau sudah berkutat dengan rajutannya"

"Ya Allah pa, kita jenguk kesana yuk"

"Kasihan Lalita ma kalau diajak perjalanan jauh naik motor apalagi musim hujan, kamu tau sendiri kan ma aku mabok darat kalau naik bis, mau naik kereta juga jauh kan ma ke stasiunnya 1 jam lhoh dari sini mending naik motor kan, biar aku sendiri yang jenguk kesana ma, aku tadi juga sudah izin cuti ke bos dan Alhamdulillah diperbolehkan"

"Alhamdulillah papa dibolehin cuti, yasudah pa nanti mama siapin keperluan papa sama oleh-oleh buat Oma opanya Lalita)

"Iya sayang"

Besok Paginya Papa Taufan berangkat menjenguk mama Karsi menggunakan motor dan tiba di Rumah sakit disambut haru oleh mama Karsi dan papa Taufan.

"Maafin Taufan ma, kemarin siang Taufan dikabarin papa dan sekarang baru bisa kesini"

"Ya Allah nak gakpapa, Laila sama Lalita gimana, sehat kan?" tanya mama Karsi

"Alhamdulillah sehat ma, tambah gembil pipinya Lalita, ASI Laila lancar dan Lalita juga modelannya gak pilih pilih makanan, apa aja yang dimasakin mamanya dia mau makan" jawab papa Taufan

"Mama Ikut seneng dengernya nak"

Setelah 2 hari mama Karsi dirumah sakit akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah. Pagi hari Mereka berkumpul di ruang keluarga sambil menikmati camilan

"Pa, ma, nanti sore Taufan Balik ya, cutinya nggk bisa lama"

"Hati-hati kamu nanti, lagi musim hujan jalanan banyak yang lubang" ucap papa warno

"iya pa"

Setelah sore hari Papa Taufan pamitan ke papa warno dana mama Karsi

"Pa, ma Taufan balik dulu, sehat-sehat ya, nanti kalau ada waktu Taufan kesini lagi sekalian bawa Lalita sama Laila"

"iya nak, hati-hati ya, mama tunggu kedatangan kalian"

"Assalamualaikum pa,ma" ucap Taufan sambil mencium tangan mama dan papa

"waalaikumsalam nak"

Papa Taufan meninggalkan rumah Oma Karsi dan opa Warno, dijalan turun hujan dengan derasnya dan ditikungan jalan tiba-tiba terjadilah kecelakaan dan Papa Taufan sampai terseret sejauh 10 meter, dan inilah babak baru kehidupan penuh lika-liku seorang Lalita Belvania dimulai

Terpopuler

Comments

Tomatoes Es (Krystal Ice)

Tomatoes Es (Krystal Ice)

follow back. biar bs sharing pngalaman menulis. 🩷🩵

2024-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!