Ku Nikahi Calon Papa Mertuaku

Ku Nikahi Calon Papa Mertuaku

SURPRISE BERUJUNG LARA

Lervia Azzura, gadis berusia dua puluh tahun yang bekerja sebagai kasir di sebuah minimarket menyunggingkan senyumannya sambil terus menatap kue ulang tahun di pangkuannya. Ia sudah tidak sabar ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya hingga biasanya laju taksi terasa cepat kini terasa sangat lambat.

Setelah turun dari taksi, ia segera melenggang masuk ke rumah mewah berlantai tiga milik kekasihnya itu, tentunya setelah di persilahkan oleh sang penjaga di depan. Rumah nampak sepi, ia nampak celingak celinguk mencari sang pujaan hati. Kalau tidak membuat kejutan pasti Lervia telepon kekasihnya dulu agar kekasihnya menyambutnya di depan rumah seperti biasa jadi ia tidak perlu repot repot mencari keberadaan kekasihnya.

Lervia berjalan menaiki tangga menuju kamar kekasihnya. Bukan karena tidak punya sopan santun tapi karena Lervia yakin kekasihnya ada di sana dan ia tidak ingin melewatkan waktu walau hanya sebentar saja hingga surprise untuk kekasihnya gagal. Sampai di depan pintu kamar sayup sayup ia mendengar suara seperti ular mendesis. Ia menempelkan telinganya ke daun pintu sambil mengerutkan keningnya berusaha mengenali suara apa itu. Namun semakin lama suara itu semakin menjadi hingga membuat bulu kuduknya merinding.

" Astaga suara laknat itu." Gumam Lervia saat menyadari jika itu suara desahan seseorang.

Namun suara siapa itu? Apa Leo sedang melakukan hal tidak senonoh di dalam? Atau mungkin dia salah kamar? Apa mungkin yang ada di dalam adalah papanya Leo? Namun di saat Lervia berperang dengan pikirannya sendiri, suara di dalam semakin jelas hingga membuat Lervia yakin jika itu suara Leon.

" Sialan!!!! Itu benar benar suara Leo. Dengan siapa dia bermain? Beraninya dia mengkhianatiku."

Untuk memastikan dugaannya, Lervia membuka pintu dengan pelan. Jantungnya terasa di remas remas saat melihat Leo sedang memacu tubuhnya di atas tubuh seorang wanita. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Lervia segera membuka pintu dengan keras dan...

Brak...

Kedua pasangan yang sedang asyik bercumbu di atas ranjang itu menoleh ke arahnya hingga membuat mata Lervia membola. Bagaimana tidak? Ia melihat tubuh Leo sedang bersatu dengan tubuh seorang wanita yang tak lain adalah sahabatnya. Hati Lervia hancur seketika, air mata siap membanjiri wajahnya. Namun sekuat mungkin ia berusaha menahannya. Ia tidak pernah menyangka jika sahabat yang sangat ia sayangi, yang selalu ia kasihi kini telah mengkhianatinya.

" A... As... " Bahkan bibir Lervia tidak sudi lagi menyebut namanya.

" Sayang." Leo segera turun dari ranjang dan memakai bajunya, sedangkan Astrid menutup tubuhnya dengan selimut.

Lervia tersenyum kecut mendengar panggilan sayang dari bibir kotor pria yang telah mengkhianati cintanya. Hatinya sangat sakit bahkan rasanya hancur berkeping-keping, namun ia tidak mau terlihat rapuh di depan kedua pengkhianat itu. Ia harus tetap terlihat tegar agar mereka tahu jika mereka tidak berarti apa apa di dalam hidup Lervia meskipun pada kenyataannya berbanding terbalik.

" Aku bisa jelaskan semuanya sayang." Leo mendekati Lervia namun Lervia menolaknya dengan menggunakan kode tangannya agar Leo menjauh. Ia merasa jijik dengan pria di depannya ini.

" Aku... "

" Kau tidak perlu mengelak Leo, katakan saja yang sebenarnya." Ucapan itu bukan dari bibir Lervia melainkan dari bibir sahabatnya yang tidak punya malu itu. Lervia menatapnya seolah menuntut penjelasan darinya.

Astrid melilitkan selimut di tubuhnya lalu mendekati Lervia. Tanda merah di leher dan bagian dada Astrid membuat rasa sakit di hati Lervia semakin mendalam. Namun sedalam apapun luka itu, Lervia tidak akan mengeluarkan air mata walau hanya setetes pun. Ia merasa air matanya terlalu berharga untuk menangisi pria dan sahabat brengsek seperti mereka berdua.

" Aku dan Leo saling mencintai." Ucapan Astrid membuat Lervia sedikit terkejut, namun sebisa mungkin ia bersikap tenang.

" Leo membutuhkan kehangatan Lervi, namun kau tidak pernah memberikannya selama ini. Jangankan kehangatan, di sentuh saja kamu tidak mau. Jadi jangan salahkan kami jika kami melakukannya di belakangmu." Kalimat itu merupakan kalimat pembenaran bagi seorang pengkhianat yang tertangkap basah. Ia akan menyudutkan pihak yang telah di rugikannya bukan menyadari kesalahannya.

" Awalnya kami hanya main main karena kami saling membutuhkan, tapi seiring berjalannya waktu, kebersamaan kami menumbuhkan cinta di dalam hati kami sehingga membuat kami ingin terus bersama." Sambung Astrid tanpa malu membuat Lervia merasa mual.

Ya... Selama dua tahun berpacaran, Lervia memang tidak mau di sentuh oleh Leo meskipun Leo kerap kali memintanya. Ia menjunjung tinggi prinsip untuk menjaga mahkotanya dari pria manapun selain pria yang akan menjadi suaminya. Meskipun ia sangat mencintai Leo namun bukan berarti ia harus memberikan segalanya.

Lervia menatap Astrid yang saat ini menggenggam tangan Leo. Tidak ada penolakan dari Leo ataupun penjelasan lebih dalam darinya, hal ini membuat Lervia percaya jika Leo juga mencintai sahabatnya.

" Sekarang kau sudah tahu kebenarannya, jadi kau harus mengambil keputusan. Apa kau mau memutuskan hubungan dengan kekasihku atau kau mau sekedar menjadi cadangannya. Karena aku yakin Leo tidak akan mencintai gadis yang jual mahal sepertimu. Ngakunya cinta tapi tidak mau memberikan apa yang kekasihnya inginkan." Cibir Astrid seolah tindakannya sudah paling benar.

Lervia merasa heran dengan ucapan Astrid, kenapa ia yang harus memilih? Bukankah seharusnya Leo yang membuat keputusan? Namun ia tidak ambil pusing, ada untungnya juga jika dia yang harus memilih.

" Cinta tidak harus memberikan segalanya, apalagi harga diri seorang wanita. Yang mengobral tubuhnya itu bukan cinta tapi nafsu." Sahut Lervia membuat Astrid tersentak.

" Dan jika nafsu itu sudah hilang, maka kau tidak akan mendapatkan apa apa lagi. Yang ada kau sendiri yang rugi karena telah menyerahkan tubuhmu kepada kekasihku." Sambung Lervia. Ia menatap Leo yang sedang menatapnya.

Sorot mata yang dulu begitu meneduhkan hati Lervia kini berubah membuat perutnya mual. Ingin sekali ia muntah di wajah pria yang berada di depannya saat ini.

" Apa kau pikir pria ini, pria yang baik mantan sahabatku?" Lervia menatap Astrid sambil menunjuk wajah Leo. Ia tidak sudi lagi menganggap Astrid sebagai sahabatnya. Sahabat yang selalu menempel padanya seperti seekor lintah.

" Ya... Dia baik, dia mencintaiku dan menuruti apapun keinginanku." Sahut Astrid enteng.

" Termasuk urusan ranjangku." Sambung Astrid. Lervia berpikir urat malu Astrid benar benar sudah putus hingga ia sudah tidak punya rasa malu lagi membicarakan hal tabu seperti itu.

" Heh." Lervia tersenyum sinis.

" Seorang pria yang baik akan selalu menjaga wanitanya, bukan malah merusaknya." Ucap Lervia membuat keduanya kembali tersentak.

" Jika dia benar benar mencintaimu, dia tidak akan memintamu untuk melayaninya tanpa status yang jelas, seperti apa yang dia lakukan padaku selama ini."

" Walaupun Leo menginginkannya tapi dia tidak pernah memaksakan hasratnya kepadaku. Di sini sudah terlihat jelas bukan? Jika cintanya hanya untukku bukan untukmu. Dan denganmu?" Lervia menjeda ucapannya. Ia menatap Astrid dengan tajam.

" Aku rasa dia hanya nafsu." Tekan Lervia berhasil mencubit hati Astrid hingga perih.

" Kau... " Astrid menunjuk wajah Lervia dengan geram, Lervia tersenyum senang karena bisa mempermainkan emosi Astrid.

" Aku datang ke sini untuk memberikan kejutan untukmu." Lervia menatap Leo yang sedari tadi hanya diam saja. Entah apa yang sedang di pikirkan Leo, ia tidak peduli. Ia hanya tidak ingin menyia-nyiakan kue yang sudah ia beli dengan hasil jerih payahnya sendiri.

Leo tersenyum menatap Lervia yang sedang membuka kardus kue ulang tahunnya. Di sana tertulis namanya dengan jelas membuat hatinya trenyuh, ini kedua kalinya ia mendapat kue ulang tahun dari Lervia. Lervia mengangkat kue itu dengan kedua tangannya mendekati Leo.

" Selamat ulang tahun kekasihku sayang." Lervia nampak tersenyum saat mengucapkan kalimat itu. Leo tidak menyangka setelah ia menyakiti Lervia, Lervia masih mau memberikan kejutan dan senyuman manis untuknya.

" Terima kasih sayang." Ucap Leo sambil tersenyum.

Melihat itu hati Astrid pun memanas, ia mendekati Lervia dengan geram. Saat berada di samping Lervia, dengan sigap Lervia melempar kue itu tepat di wajah Astrid. Alhasil wajah Astrid kotor karena krim dari kue itu menempel di wajah dan rambutnya. Bahkan kue itu mengotori selimut bagian depan yang di pakai oleh Astrid. Leo menahan tawanya melihat semua itu.

" Lervia!!!!!" Teriak Astrid tidak terima.

" Sttt!!!! Tidak perlu berteriak sahabatku." Sahut Lervia menatap Astrid.

" Itu pantas untukmu. Hati, pikiran dan wajahmu sama sama kotor. Lalu kenapa hanya karena kue itu kamu marah marah hmm?" Ujar Lervia santai. Tidak tahu saja jika dalam hatinya ada amarah yang menggebu gebu. Namun ia harus bersikap santai supaya bisa bermain cantik.

" Sayang apakah hubungan kita masih berlangsung?" Tidak peduli dengan keadaan Astrid, Leo malah menanyakan kejelasan hubungannya dengan Lervia.

" Apa otak Leo bergeser banyak? Setelah apa yang dia lakukan padaku, dia masih menanyakan tentang hubungan kami? Benar benar tidak punya hati." Umpat Lervia dalam hati.

Astrid menatap keduanya dengan intens, ia juga ingin mendengar keputusan Lervia. Ia sangat berharap jika Lervia akan memutuskan Leo. Dengan begitu, ia akan bangga menjadi pemenangnya meskipun Leo lah yang seharusnya memilih.

" Hubungan kita berakhir sampai di sini, kau sudah menemukan seseorang yang kau cintai." Astrid melebarkan senyumannya mendengar apa yang telah Lervia katakan.

" Apa kita tidak bisa... "

" Dan kau Astrid." Ucap Lervia memotong ucapan Leo. Ia sudah muak terlalu lama berada dalam satu ruangan dengan dua pengkhianat itu. Ia harus segera pergi dari sana sebelum perutnya benar benar muntah.

" Kenapa denganku? Apa kau mau berterima kasih padaku karena telah membuat kekasihmu bahagia?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Astrid dengan bangganya.

" Tentu saja." Sahut Lervia.

" Terima kasih karena telah menunjukkan siapa pria yang aku cintai ini. Dengan begitu aku bisa menilai di level mana pria yang menjadi kekasihku itu. Aku pikir dia berada di level teratas, tapi tidak tahunya dia berada di level paling rendah." Sinis Lervia melirik Leo. Ucapannya benar benar menohok hati Leo.

" Dan kau tidak perlu meminta maaf karena aku tahu bagaimana wanita sepertimu menyodorkan tubuhmu kepada mantan kekasihku."

" Karena apa? Karena sudah menjadi tradisi dan keturunan dalam keluargamu sejak dulu. Menjadi pelakor dalam hubungan orang lain."

Brak...

Lervia keluar dari kamar Leo sambil menutup pintu dengan keras. Meskipun hatinya terluka namun ia tersenyum senang karena bisa menghina wanita tidak malu seperti Astrid. Seperti yang Lervia katakan tadi, Astrid bukan berasal dari keluarga baik baik. Ibunya telah lama menjadi simpanan pria pria beristri.

Lervia terus berjalan meninggalkan rumah Leo. Rumah yang dulu sangat ingin ia datangi kini menjadi rumah yang sangat ia benci. Ia benci dengan kenangan yang Leo torehkan hari ini.

" Benar benar sial! Aku tidak terima ini. Aku tidak akan bilang biar karma yang membalasnya, tapi tanganku sendirilah yang harus membalasnya. Aku akan membuat keduanya hancur sehancur hancurnya seperti dia menghancurkan hatiku."

Balas dendam yang bagaimana yang akan Lervia lakukan? Ikuti kisahnya di bab selanjutnya...

Miss U All

To Be Continue...

Terpopuler

Comments

£rvina

£rvina

Seterong women...gak nangis kejer.. I like it 🏋️‍♀️🤸‍♀️ !!!!

2024-02-02

2

Erchapram

Erchapram

Awal cerita yang KEREN. Aku suka karakter tokoh perempuan yg kuat seperti ini. Tidak menye-menye yang hanya bisa menangis dipojokan.

2024-01-20

1

Lovely_88

Lovely_88

Gue uda tertarik aja deh new beginning aja udah bagus tokoh utama cewe'y setrongg kgk lemah pasti bakalan seru kelanjutan'y bila perlu dibales jg lbh parah tu cowo gatel n cewe murahan 😎😎😎😎

2024-01-19

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!