MENYUSUN MISI BALAS DENDAM

Panas terik matahari menyengat menyinari bumi dan seisinya termasuk hati Lervia yang saat ini sedang kepanasan. Setelah pulang kerja ia harus mendapat kesialan karena bertemu dengan dua pengkhianat di parkiran minimarket, melihat Lervia berjalan mendekat, mereka segera memamerkan kemesraan mereka. Astrid mencium bibir Leo dengan mesra, dan Leo pun membalasnya dengan tak kalah mesra.

" Cih seperti tidak ada tempat lain saja, lihatlah tanpa malu mereka berciuman di tempat umum seperti ini. Ternyata keduanya sama sama murah." Lervia mengepalkan erat tangannya menahan rasa sakit yang menjalar dari hatinya menuju aliran darahnya, ia bersumpah akan melakukan apapun untuk membalas rasa sakit ini kepada mereka berdua.

" Vi lo baik baik saja?" Lea, sahabat Lervia satunya bertanya sambil mengelus lengan Lervia. Ia merasa bingung dengan apa yang ia lihat sekarang, namun menanyakannya pada Lervia bukanlah waktu yang tepat saat ini.

" Don't worry, i'm fine." Sahut Lervia menghela nafasnya. Ia harus terlihat kuat di depan makhluk tidak tahu malu itu.

Dengan langkah anggun, Lervia mendekati mereka berdua. Bukan.. Sebenarnya bukan mendekati mereka tapi mendekati sepeda motor yang sialnya berada di samping mereka.

" Vi, malam ini gue di ajak jalan sama Leo sekalian menemui papanya yang baru pulang dari luar negeri." Lervia terkejut dengan ucapan Astrid, bukan karena ia akan di perkenalkan dengan papanya Leo tapi lebih ke arah papanya Leo yang baru pulang dari luar negeri.

Selama ini Lervia tidak pernah bertemu dengan papanya Leo karena memang beliau tinggal di luar negeri, tapi sekarang papanya Leo kembali? Tiba tiba terbesit ide cemerlang yang melintas di dalam pikirannya. Ia tersenyum smirk sambil menatap Leo yang juga sedang menatapnya.

" Senyuman Lervi membuatku merinding, apa dia sedang merencanakan sesuatu setelah tahu papa akan pulang? Ah kenapa Astrid malah memberitahunya, selama ini kan aku tidak pernah mengenalkan Lervia pada papa, pasti dia semakin membenciku karena berpikir yang tidak tidak tentangku." Batin Leo merinding karena tidak biasanya Lervia menampilkan senyuman seperti itu.

" Saatnya aku beraksi untuk membalas dendamku kepadamu Leo. Lihat apa yang akan aku lakukan kepadamu dan kepada kekasihmu itu. Aku akan membuat hidupmu hancur karena kehilangan satu satunya orang yang kau cinta. Kau akan merasakan apa yang aku rasakan sekarang." Ujar Lervia di dalam hati.

" Hei kenapa kau melamun seperti itu? Apa kau sedang berencana menemui papanya Leo diam diam dan mengadukan perbuatan Leo kepadamu supaya papanya Leo bersimpati padamu dan meminta Leo kembali kepadamu?" Astrid menjentikkan jarinya di depan wajah Lervia membuat Lervia tersadar dari lamunannya.

" Jangan bermimpi Lervi, meskipun kau melakukan itu Leo tidak akan pernah mau kembali padamu. Bukan begitu sayang?" Ucap Astrid manja.

" I.. Iya sayang." Sahut Leo gagap membuat harga diri Lervia terinjak.

" Memangnya sepenting apa Leo untukku hingga aku harus mengadukan perbuatannya kepada papanya dan memintanya kembali padaku? Aku tidak sepertimu yang suka menghujatku demi mendapatkan perhatian Leo, mantan sahabat." Ucap Lervia menekan dua kata terakhirnya.

" Dan perlu kau ingat! Kalaupun Leo mau kembali padaku, aku yang tidak sudi menerimanya kembali. Karena bagiku sampah hanya akan berada di tempat sampah bukan di tempat yang bersih. Kau paham kan apa maksudku?" Sinis Lervia.

" Kurang ajar sekali kau, aku... "

Tidak mau meladeni makhluk tidak punya hati dan pikiran itu, Lervia mengajak Lea meninggalkan tempat itu dengan mengendarai motornya. Leo yang melihatnya pergi begitu saja merasa sakit karena di abaikan. Entah apa yang sedang ia rasakan saat ini, ia merasa nyaman dengan Astrid namun ia merasa berat kehilangan sosok wanita yang telah menemaninya selama ini seperti Lervia. Ada rasa penyesalan karena ia telah mengkhianati wanita yang dulu sangat ia cintai. Hanya karena menuruti nafsu dan egonya, ia kini terjebak dalam dilema.

" Ayo Leo! Aku harus ke salon dulu sebelum menemui papamu. Aku harus terlihat cantik supaya papamu mau menerimaku sebagai calon menantunya." Astrid menggandeng tangan Leo menuju mobilnya. Leo hanya mengikuti apa yang Astrid katakan, saat ini ia merasa kehilangan gairah hidupnya karena Lervia tidak bersamanya.

Lervia membelokkan motornya di sebuah coffe shop yang berada di pinggir jalan. Ia mengajak Lea duduk sambil minum kopi latte yang menjadi kesukaannya sambil melihat kendaraan yang berlalu lalang di depannya.

" Vi." Panggil Lea, Lervia menatap ke arahnya.

" Ya... Apa ada yang ingin kamu ketahui?" Lervia tahu benar jika sedari tadi di dalam pikiran sahabatnya ini ada tanda tanya besar tentang hubungan mereka bertiga.

" Leo selingkuh dariku, dan wanita tadi selingkuhannya yang tak lain sahabat kita sendiri." Lea tidak terkejut dengan ucapan Lervia karena ia sudah melihat dengan jelas semuanya. Ia juga sama sekali tidak heran dengan apa yang Astrid lakukan. Wanita sepertinya bisa menghalalkan segala cara demi mencapai keinginannya termasuk merebut kekasih sahabatnya sendiri.

" Lalu kau diam saja?" Tanya Lea.

" Tentu saja tidak, aku akan membalas perbuatan mereka sepuluh kali lipat lebih sakit dari apa yang aku rasakan saat ini." Sahut Lervia menggebu gebu. Lea tahu benar bagaimana sifat sahabatnya ini jika sudah tersakiti.

" Aku akan membantumu." Ucap Lea sambil menyeruput kopinya. Namun ia bingung, bagaimana ia bisa membantu sahabatnya jika masalah percintaan saja ia tidak tahu. Selama ini ia benar benar menjadi gadis polos yang tidak mengenal pacaran.

Tiba tiba Lervia teringat dengan ucapan Astrid tentang papanya Leo. Ia segera mengambil ponsel dari dalam tasnya lalu membuka aplikasi berita online. Bukankah papanya Leo seorang pengusaha sukses? Bahkan beliau merupakan orang terbesar di kota ini, jadi tidak sulit untuk mencari informasi tentangnya. Lervia menscroll layar ponselnya, matanya berbinar saat menemukan berita tentang peresmian perusahaan yang di bangun oleh papanya Leo di negara ini.

" Malam minggu jam delapan malam di hotel xx." Gumam Lervia membuat Lea heran.

" Ada apa sih? Ada apa di hotel mewah itu? Apa kau berencana mau ke sana? Kalau iya buang saja pikiranmu itu! Aku rasa tidak akan mungkin orang seperti kita bisa masuk ke sana, kecuali kalau lo mau bersih bersih di sana ha ha ha." Cerocos Lea sambil tertawa. Ia merasa lucu membayangkan Lervia menyanar menjadi tukang bersih bersih demi bisa masuk ke dalam hotel itu. Hotel mewah milik para pejabat dan petinggi perusahaan.

Lervia mengangguk anggukkan kepalanya karena kembali menemukan ide cemerlang untuk aksi balas dendamnya.

" Hei.. Kenapa malah manggut manggut gitu? Lo sedang joget tanpa di iringi musik?" Melihat sahabatnya yang menurutnya tidak normal membuat Lea semakin penasaran saja. Sebenarnya apa yang sedari tadi Lervia pikirkan.

" Lerviiiii" Teriak Lea dengan suara cemprengnya membuat gendang telinga Lervia terasa mau pecah. Ia bahkan sampai menutup kedua telinganya menggunakan tangannya.

" Apaan sih teriak teriak kayak di hutan aja." Cebik Lervia.

" Lagian elo di tanya malah manggut manggut gitu, bikin kesel aja deh." Sewot Lea kembali menyesap kopinya.

" Lo mau bantu gue kan?" Tanya Lervia menatap Lea yang menganggukkan kepala tanda ia setuju untuk membantunya.

" Gue punya rencana dan lo harus bantu gue." Sambung Lervia.

" Apa rencana lo?" Tanya Lea.

Lervia mendekatnya wajahnya ke telinga sahabatnya. Ia membisikkan sesuatu yang menjadi rencananya. Mata Lea membola mendengar apa yang sedang Lervia katakan padanya. Ia tidak pernah menyangka jika sahabatnya ini memiliki pemikiran kotor seperti itu.

" Apa????" Pekik Lea. Lervia segera menutup mulutnya supaya tidak ada yang mendengarnya.

" Tidak Vi, ini terlalu beresiko. Lo tidak boleh mengorbankan masa depan lo demi membalas sakit hati lo pada kedua makhluk durjana itu. Gue nggak rela Vi lo kawin sama tuh aki aki. Masa depan lo masih panjang, dan lo harus bisa meraih masa depan yang cerah bukan malah menikahi aki aki tua seperti papanya Leo." Lea terus mengoceh mengeluarkan ketidaksetujuannya dengan rencana Lervia.

" Yei... Justru dengan gue menikah sama papanya Leo, masa depan gue bakal terjamin Lea. Gue menikah dengan pengusaha sukses bukan dengan penggali kubur." Ucap Lervia.

Lea tersentak mendengar ucapan Lervia yang memang ada benarnya. Bagaimana ia bisa berpikir masa depan sahabatnya suram jika sahabatnya saja menikah dengan orang terkaya di negara ini? Lea memukul pelan kepalanya. Tapi apapun alasannya, Ia tidak rela Lervia memberikan hidupnya untuk seorang pria yang dua puluh lima tahun lebih tua darinya. Pria itu pantas di panggil ayah bukan di panggil suami.

" Malahan nih ya, kalau gue nggak ambil kesempatan ini yang ada gue nggak bakalan bisa nikah sama seorang pengusaha. Yang ada hidup gue bakal gini gini aja, jadi karyawan toko seumur hidup gue. Emang lo nggak mau lihat gue seneng gitu, banyak duit." Sambung Lervia memasang muka sedihnya.

Lea mengangguk anggukkan kepala membenarkan semua perkataan Lervia. Kapan lagi ada kesempatan seperti yang Lervia katakan tadi. Ya.. Lervia tidak boleh melepaskan kesempatan ini, kesempatan emas untuk membalas dendamnya kepada duo durjana itu. Benar benar tidak punya prinsip yang namanya Lea ini.

" Gimana? Lo mau bantu nggak?" Tanya Lervia menatap Lea.

" Oke siap, gue akan bantu lo sampai ke titik darah penghabisan." Sahut Lea memberi hormat kepada Lervia.

" Yei.. Emang gue mau perang apa, sampai ke titik darah penghabisan segala." Ucap Lervia terkekeh. Sahabatnya yang satu ini memang bisa membuat Lervia tertawa setiap saat. Selain otaknya yang sedikit somplak, ia juga suka bercanda.

" Baiklah mari kita susun rencana dengan matang, lo hanya punya waktu satu hari saja dari hari ini jadi kita harus menyusunnya dari sekarang. Dan pastikan rencana lo bakal berhasil" Ujar Lea mulai serius.

" Oke... Gua akan... "

Kira kira rencana apa nih yang akan Lervia lakukan? Ada yang bisa tebak? Tulis di kolom komentar ya, terima kasih

Miss U All...

TBC....

Terpopuler

Comments

£rvina

£rvina

pasti rencana gila nih, emang ya klo org dah sakit hati suka di luar nurul /Facepalm/

2024-02-02

2

Erchapram

Erchapram

Lanjutkan, seru...

2024-01-20

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

apa yarebcana lervia ..thor buat papa leo lgsf teepesona pd lervia yaaa biar duo racun lgsg pingsan..😁😁😁

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!