BATU SANDUNGAN

Adrian masih menatap Lervia, di tatap seintens itu membuat Lervia jadi salah tingkah. Ia berharap Adrian tidak curiga dengan wajah dan sikapnya yang mungkin beda dengan wanita yang melayaninya semalam.

" Apa kau mau mengulangi kejadian semalam?" Lervia melongo membulatkan matanya mendengar ucapan Adrian.

Mengulangi? Apa papanya Leo berniat menggagahinya saat ini? Tidak.. Ini tidak boleh terjadi, bisa bisa rencananya gagal total sebelum ia menikah dengan Adrian. Lervia langsung menggelengkan kepalanya cepat. Adrian terkekeh melihat sikapnya.

" Kalau begitu buruan pakai bajumu, aku bisa khilaf dana menerkammu melihatmu hanya berbalut selimut saja." Ujar Adrian.

Tanpa membantah Lervia segera masuk ke kamar mandi, tidak lupa ia membawa sling bagnya karena ada benda yang sangat ia butuhkan saat ia sedang haid seperti ini. Adrian menunggunya sambil merenung memikirkan cara untuk memberitahu Leo jika ia mau menikah lagi. Selama ini ia berjanji pada putra kesayangannya untuk tidak menikah lagi karena Leo tidak mau kasih sayangnya terbagi dengan orang lain, itu sebabnya sampai saat ini ia masih setia menjaga hati dan cintanya untuk mendiang istrinya.

Rena, istri Adrian mengalami kecelakaan bersama teman prianya yang tak lain sahabat Adrian sejak kecil yang bernama Robert. Entah mau pergi kemana mereka dengan membawa Leo kecil saat itu, yang Adrian tahu mereka baru saja pulang dari rumah sakit. Leo kecil dan Robert berhasil di selamatkan meskipun Robert mengalami koma selama enam bulan lamanya, sedangkan Rena menghembuskan nafas terakhirnya di tempat.

Hubungan Adrian, Rena dan Robert begitu dekat hingga membuat ketiganya seperti satu keluarga bahagia. Mereka mengurus Leo kecil bersama sama. Namun yang menjadi pertanyaan Adrian sampai saat ini, kenapa sejak Robert terbangun dari komanya, ia menjauh darinya? Bahkan sampai saat ini tidak tahu dimana keberadaan Robert. Entah apa alasan Robert menghilang bak di telan bumi, Adrian sendiri tidak tahu.

Di saat ia sedang mengenang masa lalunya, ia di kagetkan dengan suara pintu kamar mandi terbuka. Lervia keluar dari sana dengan keadaan rapi. Rambut di ikat ke atas hingga menampakkan leher jenjangnya, kulit putih bersih dan wajah yang cerah. Apalagi saat ini Lervia menggunakan gaun hitam selutut membuat kaki jenjangnya sedikit terekspos, badan langsing, tinggi semampai menambah kadar kecantikannya yang mendekati kata sempurna.

Glek...

Adrian menelan kasar salivanya, ia terpesona dengan kecantikan gadis yang semalam telah di gagahinya. Semalam ia tidak bisa melihat Lervia dengan jelas karena keadaan gelap. Sekarang ia tahu secantik apa gadis yang membuatnya hilang kendali semalam. Gadis yang pantas di sebut sebagai putrinya karena ia seumuran dengan putranya kini telah menjadi calon istrinya.

 " Tuan.. " Lervia menggerakkan tangannya di depan wajah Adrian karena sedari tadi di panggil Adrian hanya diam saja. Adrian mendongak menatap Lervia.

" Ah iya, silahkan duduk! Kita harus membicarakan tentang masalah ini." Ujar Adrian sebisa mungkin menghilangkan kegugupannya.

Lervia duduk di tepi ranjang di samping Adrian.

" Bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan om?" Tanya Lervia menatap Adrian begitupun sebaliknya.

" Tidak boleh." Sahut Adrian cepat. Ia menolak tua saat berada di dekat Lervia karena geloranya yang menggebu gebu, ingin sekali ia menerkam Lervia saat ini namun sebisa mungkin ia menahannya.

" Baiklah aku akan memanggilmu tuan saja kalau begitu." Ujar Lervia mengalihkan pandangannya. Di tatap seintens itu oleh Adrian membuat jantung Lervia hendak lompat dari tempatnya.

" Kau tidak boleh memanggilku tuan ataupun Om. Aku bukan majikanmu ataupun calon om kamu. Aku calon suamimu, jadi kau harus memanggilku dengan sebutan mas." Titah Adrian membuat Lervia tersenyum. Ia tidak menyangka jika Adrian pria yang hangat, padahal selama ini Adrian di kenal dengan pribadi yang dingin dan cuek.

" Baiklah aku akan memanggilmu mas Adrian." Sahut Lervia.

Entah mengapa sebutan mas yang keluar dari bibir Lervia terasa begitu menyejukkan hati Adrian. Apakah benih benih cinta mulai bertaburan di dalam hatinya? Kenapa secepat ini? Kenapa tidak butuh waktu lama untuk Adrian menerima Lervia? Entahlah ia sendiri juga tidak tahu.

" Siapa namamu?" Tanya Adrian penasaran.

" Namaku Lervia." Sahut Lervia.

" Nama yang bagus, aku akan memanggilmu Via." Ujar Adrian di balas anggukkan kepala oleh Lervia. Begitu lebih baik daripada Adrian memanggilnya Lervi seperti teman temannya, yang ada nanti Leo akan curiga jika Adrian memberitahu niatnya untuk menikahinya.

" Kau tinggal dimana? Aku akan ke rumahmu untuk melamarmu." Ucap Adrian kembali menatap Lervia. Entah mengapa wajah Lervia tidak membuatnya bosan untuk memandanginya.

" Aku tinggal di jalan xx bersama tanteku karena kedua orang tuaku telah tiada akibat kecelakaan dua tahun lalu." Ucapan Lervia membuat Adrian semakin iba padanya.

" Maaf bukan maksudku menyinggung tentang berita kesedihan itu. Aku... "

" Tidak apa apa, aku cukup senang karena mas mau bertanggung jawab padaku meskipun semua ini terjadi karena kecerobohanku." Ujar Lervia memotong ucapan Adrian.

" Bukan kecerobohan tapi karena memang inilah rencanaku." Lanjut Lervia dalam hati.

" Kau ingin apa untuk pernikahan kita? Misal kau menginginkan konsep yang bagaimana gitu, biasanya gadis muda sepertimu menginginkan banyak konsep dalam pernikahannya." Lervia merasa senang karena merasa pendapatnya di butuhkan oleh Adrian, padahal mereka baru saja bertemu.

Belum sah menjadi istrinya saja sudah begini apalagi kalau sudah jadi istrinya? Adrian pasti akan memenuhi semua keinginannya. Dan Lervia akan membuat Adrian takhluk padanya, dengan begitu ia bisa membalaskan dendamnya kepada Leo. Ia akan merebut kasih sayang Adrian dari Leo supaya Leo tahu bagaimana rasanya di campakkan. Lervia berjanji setelah menikah ia akan melayani Adrian dengan baik. Termasuk urusan ranjangnya, ia harus lebih binal dari wanita semalam. Ah sepertinya ia harus belajar mulai sekarang, ia yakin setelah ini ponselnya akan penuh dengan adegan 21++. Lervia tersenyum geli membayangkannya.

" Aku mau konsep yang sederhana saja mas, tidak perlu mewah yang penting kita dah menjadi suami istri." Sahut Lervia.

Adrian terkagum dengan jawaban Lervia, biasanya para wanita akan memanfaatkan uangnya untuk membuat pesta yang sangat mewah, apalagi mereka menikah dengan pria terkaya di negara ini sepertinya. Namun Lervia sangat berbeda, ia bahkan menginginkan kesederhanaan saja.

" Baiklah aku akan mengaturnya sesuai keinginanmu." Sahut Adrian.

" Lalu bagaimana dengan keluarga mas? Mas pasti sudah punya istri dan anak kan?" Tanya Lervia pura pura tidak tahu.

" Istriku telah meninggal sejak putraku masih kecil, aku memiliki satu putra yang seumuran denganmu. Namanya Leo." Sahut Adrian.

" Ya si Leo manusia paling durjana di muka bumi ini." Batin Lervia.

" Apa putramu mau menerimaku sebagai ibu tirinya? Apalagi mas bilang dia seumuran denganku, pasti dia akan menentang pernikahan ini mas. Mana mau dia punya ibu tiri semuda diriku." Lervia menatap Adrian begitupun sebaliknya.

" Mau tidak mau dia harus menerimanya, setelah kita menikah kau adalah istriku dan dia harus menerimamu sebagai ibu tirinya. Di sini akulah kepala keluarga jadi keputusanku mutlak. Dia harus bisa mengerti aku meskipun aku sangat menyayanginya." Sahut Adrian membuat Lervia semakin merasa menang.

" Aku punya satu permintaan mas." Ujar Lervia.

" Katakan saja!" Titah Adrian.

Lervia meminta agar Adrian menyembunyikan identitasnya dari sang putra sebelum mereka menikah. Ia juga meminta Adrian untuk tidak membawa putranya ke acara pernikahannya dengan alasan putranya akan mengacaukan pernikahan mereka, dan Lervia tidak mau sampai iu terjadi. Tanpa rasa curiga Adrian pun menyetujuinya. Ia merasa memang itu yang terbaik daripada ia mendapat penolakan dari Leo sebelum menikahi Lervia. Lervia kembali menyunggingkan senyum kemenangan karena lagi lagi rencananya berjalan mulus.

Setelah itu Lervia pamit pulang, ia keluar dari kamar Adrian dengan senyuman penuh kemenangan. Saat sampai di lorong paling ujung tiba tiba seseorang menarik tangannya.

" Lepas!!! Siapa kau." Teriak Lervia.

Orang itu membekap mulut Lervia menggunakan tangannya, ia mendorong tubuh Lervia hingga menempel tembok. Lervia membulatkan matanya menatap Tito yang saat ini sedang menatapnya dengan tajam.

" Aku mau membantumu karena kau bilang mau menjebak tuan Adrian untuk membalas rasa sakit hatimu pada Leo, tapi ternyata kau membohongiku Lervi. Kau bukan ingin menyebarkan foto tuan Adrian dengan wanita bayaranmu tapi kau berniat menikahi tuan Adrian dengan cara licikmu ini. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kau inginkan, yang jelas aku tidak akan membiarkan rencanamu berhasil. Aku tidak akan membiarkanmu menikah dengan tuan Adrian."

Ancaman Tito merupakan pukulan telak bagi Lervia. Ia menepis tangan Tito hingga Tito menjauhkan tangannya, namun ia tidak akan membiarkan Lervia pergi begitu saja. Ia mengukung Lervia dengan kedua tangan di sisi kanan kiri kepala Lervia.

" Memangnya kenapa jika aku menikahinya? Apa hubungannya denganmu? Aku tahu betul bagaimana aku harus bertindak untuk membalaskan dendam ku Tito. Kau tidak perlu mencampuri urusanku lebih jauh lagi. Jangan pernah berniat untuk menggagalkan rencanaku ini Tito, atau aku akan membencimu seumur hidupku." Ucap Lervia penuh penekanan.

" Aku mencintaimu."

Jeduarrrr...

Bagai di sambar petir di siang bolong, Lervia benar benar tidak menyangka jika sahabat yang selama ini ada untuknya memiliki perasaan khusus kepadanya. Ia berpikir Tito benar benar sahabat yang tulus berteman dengannya, namun rupanya sama saja.

" Aku mencintaimu sejak dulu, dan aku tidak rela kau menikah dengan orang lain. Aku akan mengatakan semua ini kepada tuan Adrian." Tito berlalu begitu saja meninggalkan Lervia yang sedang dalam keterkejutannya.

" Tidak... Ini tidak boleh terjadi. Aku harus bisa mencegah Tito agar dia tidak memberitahu mas Adrian yang sebenarnya. Aku harus mengejarnya."

Nah loh kira kira berhasil gak ya Lervia membujuk Tito? Tunggu di bab selanjutnya ya...

Miss U All...

TBC....

Terpopuler

Comments

£rvina

£rvina

moga c leo bkn anaknya adrian, emaknya selingkuh sama temennya sendiri...

2024-02-02

2

Dewi Suntana

Dewi Suntana

tito jgan mengganggu atuhh yg ada kamu harus dukung geuhhh .

2024-01-21

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

ahhh...titi jgn halangi lervia dong ..jika pun via tdk nijah dgn adrian ttp z via tak ingin nikah dgn mu ..

2024-01-21

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!