Pilihan Hidup Diana

Pilihan Hidup Diana

Masa Kecil Bernan

Bernan adalah lelaki yang terlahir dari keluarga sangat sederhana, ayahnya bernama Tiong dan Ibunya bernama Lince.

Kehidupan mereka yang serba kekurangan, membuat Tiong pergi meninggalkan Lince saat Bernan berusia satu bulan. Tiong bekerja serabutan. Tiong pergi karena tidak tahan hidup dalam kemiskinan.

"Izinkan aku pergi dari kota Medan ini, untuk kehidupan kita ke depan yang lebih baik." Ucap Tiong pada Lince. Lince tidak menjawab tetapi menangis.

"Kamu mau cari kerja kemana Tiong? jelaskan pada istrimu, apa tidak ada lagi tempat kerja di kota Medan ini, hingga kamu pergi mencari kerja ke kota lain, ingat anak dan istrimu." Kata Ibu Lince sedikit kesal dengan keputusan Tiong meninggalkan istri dan anaknya.

Tiong tidak menjawab pertanyaan Ibu mertuanya. Tiong bingung karena belum tau kota mana yang akan ditujunya.

~Satu bulan kemudian~

Sudah satu bulan Tiong meninggalkan Bernan bersama Lince dan Ibu mertuanya, tanpa ada kabar berita.

Lince tidak mau lagi duduk diruang tengah. Lince suka mengurung diri di dalam kamar.

Ibu Lince tidak tahan melihat Lince setiap hari mengurung diri di dalam kamar, maka Ibunya memberi izin Lince untuk mencari tau keberadaan Tiong.

Lince senang mendapat izin dari Ibunya untuk mencari Tiong.

“Bernan aku titip pada Ibu, tunggu aku kembali ya Bu." Kata Lince pada Ibunya dengan berat hati.

"Pergilah nak, cari keberadaan suamimu, dan jaga dirimu baik-baik, anakmu Bernan biar Ibu yang jaga sampai kamu kembali." Kata Ibu Lince menyemangati anaknya yang ingin mencari keberadaan suaminya.

Lince menganggukkan kepala sambil menangis. Berat hati untuk meninggalkan Ibu dan anaknya Bernan. Tapi ini tetap harus ia lakukan demi keutuhan rumah tangganya.

Lince pergi dengan langkah kaki yang lunglai, pikirannya galau untuk meninggalkan Ibu dan anaknya.

Lince tau Ibunya dalam kondisi sakit, dan sudah berusia 65 tahun. Ibu melepas Lince dengan tatapan kosong dan air mata.

Walau sakit, Ibu Lince tetap merawat cucunya Bernan.

Perjalanan Lince mencari suaminya Tiong sangat memprihatinkan, dengan langkah kaki yang tidak jelas dengan uang pas-pasan. Lince berjalan terus dengan bekal foto di tangannya.

"Maaf Pak, pernah melihat orang ini?" Tanya Lince pada setiap orang yang lewat dan mereka hanya menggelengkan kepala saja.

Lince terus berusaha sampai uang ditangannya habis dan Lince bekerja sebagai pencuci piring di warung kaki lima, untuk mempertahankan kehidupannya mencari Tiong suami yang sangat dicintainya.

Tidak berapa jauh dari rumah Ibu Lince ada rumah petak. Diantara tetangga rumah petak itu, ada seorang perempuan yang sudah berumah tangga yang selalu menolong Ibu Lince membersihkan rumah serta merawat Bernan.

Tetangga yang menolong itu bernama Jamiin dan suaminya bernama Ladoh.

Jamiin yang selalu menolong Ibu Lince membersihkan rumah serta merawat Bernan, kehidupan Jamiin sangat memprihatinkan.

"Tinggal lah di rumahku ini, ajaklah suami dan anakmu, kalian tidak perlu menyewa rumah petak lagi sampai anakku Lince pulang." Pinta Ibu Lince.

~Satu tahun kemudian~

Setahun sudah Lince pergi meninggalkan Ibu dan anaknya Bernan untuk mencari Tiong, tetapi tidak ada berita juga tentang Lince. Pada akhirnya Ibunya Lince mengidap sakit keras karena memikirkan Lince.

Kesehatan Ibu Lince semakin hari semakin menurun dan sakitnya semakin parah.

Ibunya Lince berpesan pada Jamiin dan Ladoh untuk menjaga cucunya Bernan.

"Tinggal lah dirumah ku ini sampai Lince kembali, dan beri tahu pada putriku Lince saat dia pulang kerumah ini kalau Ibu sudah tiada. Tolong kalian kembalikan Bernan pada Lince, serta katakan pada Lince ini rumah untuk Bernan dan Lince." Pinta Ibu Lince yang sedang menahan rasa sakit yang dideritanya.

Mendengar kalimat Ibu Lince, Jamiin dan Ladoh pura-pura bersedih dan hanya menganggukkan kepalanya.

Dalam pikiran jahat Jamiin dan Ladoh adalah bagaimana caranya Bernan dapat mereka ambil begitu juga dengan rumah Ibu Lince. Karena kehidupan mereka yang tidak mampu untuk menyewa rumah dan biaya kehidupan sehari-hari.

"Apa yang harus kita lakukan jika Lince Ibu kandung Bernan pulang? kita tinggal dimana Pak?" tanya Jamiin pada suaminya dengan rasa takut.

"Bagaimana kalau kita berbohong saja pada Lince Ibunya Bernan, saat nenek Bernan sudah tiada, kita bilang saja nenek Bernan sudah tiada, Bernan tidak tahu dititip dimana, rumah ini sudah dijual nenek Bernan pada kita karena beliau perlu dana." Jawab Ladoh dengan pemikiran jahatnya, sambil tersenyum sinis.

Jamiin hanya menganggukkan kepalanya, walau Jamiin tau perbuatan ini adalah tidak benar. Demi melanjutkan hidup, ketidakberdayaan Jamiin dan ketidakmampuan suaminya Ladoh untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, maka Jamiin menyetujui saran suaminya.

Jamiin harus mengorbankan naluri ke Ibuannya. Jamiin gelisah, hatinya menentang tapi dia tidak berdaya untuk menolak keinginan suaminya.

Jamiin melihat bahwa Ladoh tidak bisa banyak berbuat untuk menghidupi rumah tangganya, keterbatasan kemampuan Ladoh yang hanya tamatan sekolah rakyat, karena dari kalangan keluarga ekonomi lemah, membuat rumah tangganya selalu kekurangan.

Jika pulang ke kampung itu tidak mungkin, karena merasa malu akan ditertawakan oleh keluarga besar mereka.

Karena orang tua Ladoh hanya petani, dan untuk menambah menghidupi keluarga, orang tua Ladoh bekerja di kebun orang. Begitu juga dengan Jamiin.

Kondisi Ibu Lince semakin memburuk dan akhirnya menutup mata untuk selamanya sebelum Lince kembali pulang kerumah.

~Dua tahun kemudian~

Dua tahun kemudian Lince yang sudah tidak tahan hidup sebagai pencuci piring di warung makan kaki lima, berharap dapat bertemu dengan suaminya, tetapi semua sia-sia.

Maka ia berfikir lebih baik pulang merawat anak dan menjaga Ibunya. Dengan langkah lemas, Lince kembali pulang mencari Bernan dan Ibunya. Lince kaget karena dirumah tidak ada Ibunya dan Bernan.

"Mana Ibu dan anak saya?" tanya Lince panik.

"Nenek Bernan sudah meninggal dunia, keberadaan Bernan kami tidak tahu, rumah ini beserta tanahnya sudah dijual nenek Bernan kepada kami, karena beliau sakit keras dan tidak punya biaya untuk berobat." Jawab Jamiin tanpa rasa bersalah.

Lince tersentak kaget mendengar keterangan Jamiin. Badan Lince remuk, serta ia tidak ingat lagi mau menanyakan yang lainnya.

Lince larut dengan kesedihan, tanpa bicara sepatah katapun, Lince keluar dari rumah Ibunya sambil menangis karena semua orang-orang yang sangat dicintainya sudah pergi dari kehidupannya.

Lince tidak tau mau melangkah kemana lagi, karena Lince sebatang kara tidak punya saudara. Ayahnya sudah tiada, saudara ayah dan Ibunya semua tidak berada di negara ini.

Kepergian Lince dari rumah Ibunya membuat Jamiin dan Ladoh merasa senang dan menang. Ladoh merasa kemalasan dan kesengsaraan kehidupan keluarganya dapat terselamatkan.

Jamiin dan Ladoh sebenarnya berbohong berkata pada Lince, mereka menyembunyikan Bernan, dimana saat itu Bernan sedang tidur dikamar.

Lince meninggalkan rumah dengan sedih, ternyata ada seorang tetangga didepan rumahnya melihat Lince dan memanggil-manggil Lince. Karena kesedihan yang mendalam, Lince tidak menghiraukan panggilan tetangga depan rumahnya.

Jika Lince mau menghiraukan panggilan tetangga tersebut Lince masih dapat menemukan anaknya Bernan.

Lince tenggelam dalam pikiran dan kesedihannya akan kehilangan orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Lince terus berjalan sambil menangis, tanpa menghiraukan sapaan tetangga dan orang-orang yang menyapanya saat berpas-pasan dijalan.

Lince berjalan terus sampai ke ujung jalan besar, lalu Lince naik angkot tidak tau kemana arahnya.

Jamiin mengikuti Lince sampai naik angkot. Jamiin pulang sambil berlari-lari kecil dan tidak sabar memberitahu Ladoh bahwa Lince sudah pergi naik angkot entah kemana perginya.

Mendengar informasi Jamiin, Ladoh merasa senang karena kebohongan mereka pada Lince Ibunya Bernan berhasil.

Terpopuler

Comments

Dsh

Dsh

Aku mampir ka

2024-07-04

1

Dsh

Dsh

Semangat

2024-07-04

1

Rona Risa

Rona Risa

sayang sekali...

2024-05-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!