Seindah Daun Momiji Di Musim Gugur

Seindah Daun Momiji Di Musim Gugur

Bab 1.

Burung besi yg akan membawa Oka pulang ke Indonesia sudah mulai bergerak meninggalkan landasan Narita Jepang. Pesawat bergetar dan tanpa sadar, hati Oka juga bergetar, tak terasa bulir bening menetes deras dari kedua mata indahnya. Seakan merasa akan meninggalkan tempat yg tidak mungkin akan dia datangi lagi. Setahun sudah terlewati, waktu yg diberikan oleh perusahaan tempatnya bekerja untuk belajar sebanyak yg dia mampu dan mau. Oka yg pulang sekarang sudah berbeda dari saat dia pergi. Dirinya bukan lagi gadis suci, karena sebuah kejadian membuatnya berubah menjadi wanita dewasa. Tanpa dia sadari, perasaannya menjadi hampa. Ada yg hilang dari dirinya. Perlahan dia usap air matanya, berusaha untuk menenangkan diri. Dipejamkan matanya dan menarik nafas pelan, agar semua kesedihannya mengendap dan tersimpan disudut hati terdalam. Sudah bisa dibayangkan, setelah sampai di rumah pasti akan sangat lelah. Belum lagi besok harus datang ke perusahaan untuk mempresentasikan training kerjanya selama setahun dan kroscek pemindahan tabungan dari rekening bank di sana. Baru kemudian akan di transfer ke masing-masing karyawan yg baru kembali dari training kerja di Jepang.

***

Setelah hari kemarin yg sangat melelahkan, pagi ini Oka sudah berada di perusahaan sebelum jam 8. Karena belum memiliki tempat, dia menunggu di lobby. Laporan sudah dia siapkan, tinggal mempresentasikan saja. Dan Oka sudah sangat siap, apalagi ujian tulis dan praktek saat bulan ke 3 masa training nya, nilai yg didapat sangat bagus mendekati sempurna.

Menjelang istirahat siang, dengan perasaan bahagia Oka pulang. Presentasinya berjalan lancar dan uang tabungan sudah berpindah ke rekeningnya. Sambil menuju ke halte bis, diamatinya sekitar perusahaan tempatnya bekerja. Banyak perubahan terjadi selama 1 tahun ini. Diseberang halte, warung makan yg menjual bebek dan ayam goreng sekarang sudah direnovasi menjadi lebih luas, meja kursi untuk pembeli semakin banyak. Pembeli terlihat juga ramai karena sudah memasuki jam makan siang. Bis menuju rumahnya akan lewat setiap 15 menit. Jadi lumayan lama Oka mengamati perkembangan lingkungan sekitar perusahaan tempatnya bekerja.

***

Setelah libur 3 hari, Oka akhirnya kembali masuk kerja. Dengan prestasi yg didapat selama masa training, Oka yg sebelumnya bekerja di bagian produksi dipindahkan ke office. Karena Oka sangat teliti dan pandai bermain angka, akhirnya ditempatkan di bagian procurement. Antara senang dan sedih, karena sudah terlanjur terbiasa diruang produksi. Kemudian sekarang akan berada diantara orang-orang kantor yg tampaknya penuh persaingan. Tapi, Oka berusaha bekerja sebaik mungkin dan menjadi diri sendiri. Karena kerja kerasnya selama ini akhirnya bisa memetik hasil yg baik untuk dirinya.

***

Tanpa terasa sudah 1 tahun Oka bekerja di bagian procurement. Karena kepintarannya, sekarang Oka sudah menjadi asisten manager. Jabatan yg sangat jauh dari bayangannya, mengingat pertamakali Oka bekerja hanyalah sebagai karyawan di bagian produksi. Sepulang dari Jepang, uang tabungannya dibelikan rumah dipinggir kota. Karena di sana lingkungannya masih asri dan yang utama harga rumah sesuai uang yg dimilikinya. Walaupun jaraknya dengan tempat kerja lumayan jauh. Setidaknya setelah memiliki rumah sendiri, Oka tidak lagi memikirkan bayar kontrakan, yg tiap tahun harganya naik terus. Sisa tabungannya dipakai untuk melanjutkan kuliah, karena ijazahnya hanya SMU. Dan beruntungnya lagi, Oka dinaikkan jabatannya menjadi asisten, setelah atasannya tau Oka melanjutkan pendidikannya. Padahal Oka belum lulus bahkan baru tahun pertama kuliah, tapi atasannya sudah percaya dengan kemampuan dan loyalitas kerjanya. Apalagi tahun depan atasannya sudah memasuki usia pensiun.

Bisa dibayangkan bagaimana reaksi orang-orang yg selama ini mengincar posisinya. Oka sangat paham bagaimana persaingan dunia kerja. Apalagi pengalaman sebelumnya, 3 tahun di bagian produksi. Benar-benar sangat membantu Oka sebagai bekal menghadapi orang-orang julid. Ada golongan orang yg tidak menyadari kemampuannya, tidak mau belajar tapi sangat ambisi dengan jabatan. Yang mereka andalkan hanyalah hubungan personal dengan atasan. Sehingga saat sang atasan rolling jabatan atau keluar dari pekerjaannya, dia akan kelabakan dan merasa diposisi tidak aman. Pada akhirnya, dunia kerja menempa diri Oka menjadi seorang yg tangguh, kuat, smart dan luwes dalam bekerja. Walau harus berjuang dengan keringat dan airmata, akhirnya semua bisa terbayar dengan hasil yg sekarang mulai bisa dinikmati. Bersyukur dengan pencapaiannya sampai saat ini.

***

Sementara di negeri sakura, Rimba juga memiliki karir yg sangat bagus. Mungkin sebenarnya memang jiwa pebisnis yg mengalir dalam darahnya, bawaan dari orang tua nya yg pengusaha sukses. Awal bekerja hanya sebagai staf keuangan, setelah 3 tahun bekerja keras akhirnya Rimba dipercaya sebagai kepala cabang perusahaan makanan kaleng yg cukup terkenal di dunia. Tetap memegang cabang di Jepang, bukan negara lain. Sebenarnya Rimba berharap dipercaya memegang perusahaan yg di Indonesia. Karena mamanya sering mengeluh, betapa susahnya untuk bertemu si bungsu. Sebenarnya, ada hal yg sangat penting juga yg harus Rimba selesaikan dengan seseorang. Rimba hanya bisa berharap, semoga semuanya baik-baik saja.

Karena kepiawaiannya dalam memegang perusahaan, Rimba berhasil mengeluarkan beberapa product baru dan menjadi sangat laku. Sehingga pada waktu 1 tahun, produksi meningkat dengan pesat. Rimba berhasil membuktikan bahwa dirinya layak diperhitungkan. Sehingga pada saat pergantian para pemimpin perusahaan, Rimba akhirnya dipercaya menduduki cabang Indonesia. Sesuai dengan yg diharapkan selama ini. Karena perusahaan cabang Indonesia adalah yg terbesar dari semua cabang.

Rimba sangat tidak sabar menanti kepulangannya ke Indonesia. Terutama tidak sabar untuk bertemu dengan wanita yg sangat dirindukannya.

'Semoga dia masih tetap sendiri. 'bathin Rimba penuh harap.

Iya, Rimba berharap pertemuan singkat bersama Oka disalah satu kota kecil di Jepang tahun lalu akan berlanjut saat dia kembali ke Indonesia. Karena dia tau, wanita itu baik-baik saja dan tetap bekerja di perusahaan yg sama dengan Rimba. Info itu dia dapatkan dari orang kepercayaannya yg dia tugaskan untuk menjaga dan mengawasi Oka. Dipertemuan terakhir itu Rimba meninggalkan Oka, karena harus mengejar jadwal kereta pertama yg menuju stasiun besar untuk berpindah menaiki kereta api cepat atau orang Jepang biasa menyebut Shinkansen, menuju Tokyo dimana kantor pusat berada. Hari itu jam 11 siang Rimba akan menandatangani kontrak kerja memegang salah satu cabang di Shizuoka.

Liburan musim panas di Jepang selama seminggu di awal bulan Agustus. Sebelum liburan Rimba sudah mengantongi kepastian untuk memegang perusahaan cabang Indonesia. Tanpa menunda lagi, Rimba langsung terbang pulang.

Rasanya berbeda dengan perjalanan pulang sebelum-sebelumnya. Karena kepulangan yg sekarang, sudah ada banyak rencana di kepalanya. Apalagi sekarang Rimba memiliki tujuan dan harapan untuk masa depannya.

Sampai di rumah, Rimba disambut dengan suka cita oleh mamanya. Bagaimana tidak bahagia, putra bungsu kesayangannya mau kembali pulang dan menetap di rumah.

"Capek banget ya, nak? Kamu mandi dulu terus istirahat. Mama akan siapkan makan malam. " ucap Mama Rimba setelah suka cita menyambut putra bungsunya.

"Iya, mama jangan capek-capek ya. " Rimba kembali memeluk sang mama. Kemudian menuju kamarnya yg sudah lama sekali tidak dia tempati. Hanya saat pulang lebaran atau akhir tahun saja Rimba pulang. Selesai mandi, Rimba merebahkan diri. Rasanya capek banget, penerbangan selama kurang lebih 8 jam. Memang membuat otot kaku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!