Nabila Dan Bian
"Bilaaaaa.....bangun!! sudah jam 7 lewat lho, kamu bisa telat ke kampus nanti!" teriak Nuna, sang Mamah.
Nabila menggeliat dan mengerjap kan matanya, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.
Ketika pandangannya tertumpu pada jam dinding bermotif keroppi yang menempel cantik di dinding kamarnya, mata Nabila melotot sempurna, seakan biji mata tersebut ingin melompat keluar, jam menunjukkan pukul 7 lewat sepuluh menit.
"Ya Allah...Mamah kok baru bangunin Bila sih! alamat telat Bila sampai kampusnya nih!" gerutu Nabila sambil mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi,
"kamu kebiasaan banget, udah Mamah bilangin, jangan tidur selepas shalat subuh! kamu tetep aja molor! kan jadi kesiangan bangunnya!" gantian Mamah Nuna yang mengomeli Nabila.
Nabila yang sudah masuk ke dalam kamar mandi, mengabaikan omelan pagi Mamahnya.
Mamah Nuna merupakan sosok ibu hebat dan siaga, bagaimana tidak? Dia mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan anak anaknya dengan tangannya sendiri, tidak gampang mengasuh 5 orang anak sekaligus.
Nabila yang sudah kuliah semester 6, sementara sang adik Yudis duduk di bangku SMA, kelas 11, lalu adik kembar mereka Dezna dan Dezta yang duduk di bangku SD, kelas 4 dan si bungsu Dimas yang hanya terpaut setahun dengan si kembar, kini duduk di bangku kelas 3 SD.
Setiap paginya, suasana akan riuh dengan suara suara mereka, ada yang kehilangan kaos kaki, ada yang kehilangan buku dan lain sebagainya, padahal Nuna sudah mempersiapkan segalanya dengan baik.
Walau Nabila sudah dewasa, tapi segala sesuatunya masih tergantung pada Mamahnya, alhasil Nabila selalu kerepotan setiap paginya, belum lagi dia harus mengurus keperluan sang suami, Dika, yang juga akan berangkat ke kantor.
Semenjak memutuskan untuk menikah dengan Dika, Nuna yang merupakan seorang wanita karier, memilih resign dari pekerjaannya dan fokus mengurus keluarga di rumah, walau sudah ada asisten rumah tangga yang membantunya, Nuna tetap mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.
"Mah.. Bila pinjam mobil Mamah aja ya? kayaknya ga memungkinkan untuk naik bus, Bila masih harus ke halte, nunggu bus datang, mana pake berhenti segala buat cari penumpang!" kilah Bila.
"nebeng Papah aja sayang!" sahut Mamah.
"aduh Papah juga udah telat Mah, ga bisa nganter Nabila ke kampusnya!"
"tuh kan Mah.. boleh ya Mah pinjam mobil Mamah?" rengek Nabila dengan wajah memelas.
"ya udah.. tapi untuk hari ini aja ya!" akhirnya Nuna menyerah dan mengijinkan Nabila membawa mobilnya untuk kek kampus.
Nuna melarang Nabila membawa mobil sendiri bukan tanpa alasan, Nuna masih khawatir karena Nabila belum terlalu mahir mengendarai kendaraan beroda empat tersebut..
"hati hati dijalan Bila, jangan ngebut dan patuhi segala peraturan lalu lintas jika ingin aman!" pesan Nuna pada putri sulungnya tersebut,
Nabila hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan roti, Nabila berlari ke garasi dan segera menyalakan mesin mobil, setelah itu dia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sesuai dengan perintah sang Mamah.
Matanya kembali terbelalak ketika melihat jam di tangannya sudah menunjukkan hampir pukul delapan pagi.
"Allah.. kenapa cepet banget muter nya nih jarum jam!" gerutu Nabila yang menambah kecepatan laju mobilnya karena Nabila sudah sangat telat.
Karena pandangannya tidak fokus saat menyetir, Nabila tidak menyadari ada mobil yang berhenti di bahu jalan, sepertinya mobil itu mogok, moncong mobil Nabila menyundul body belakang mobil mogok tersebut.
Brakk....
Nabila tersentak dan seketika kakinya reflek menginjak rem, membuatnya terpental ke depan, kepalanya benjol karena menghantam setir mobil.
"auw..." ringisnya sambil mengusap kepalanya yang benjol dan bergegas keluar dari mobilnya.
Nabila hendak meminta maaf pada sang pemilik mobil,
"Astagfirullah....maafkan saya Pak!" ujar Nabila sambil membungkukkan badannya pada pemilik mobil yang dilihatnya adalah seorang bapak bapak yang jika di taksir, usianya sama dengan Papahnya sendiri.
Sang pemilik mobil bukannya marah malah tersenyum ramah pada Nabila, membuat Nabila kikuk,
"sekali lagi maafkan saya Pak, saya benar benar tidak sengaja!" ujarnya lagi.
"tidak apa apa nak.. namanya juga kecelakaan!" sahut pria paruh baya tersebut.
"apa mobil Bapak mogok?" tanya Nabila kemudian sambil melihat bagian depan mobil, kapnya terbuka dan ada asap yang mengepul di sana, sepertinya berasal dari mesin mobil.
"iya.. sepertinya mobil saya habis di pakai balapan jadinya mesinnya panas sampai mogok disini!" sahut pria tersebut.
"em..Bapak mau kemana? kalau ga keberatan, saya bisa antar Bapak ke tempat tujuan, hitung hitung sebagai permintaan maaf saya karena telah menabrak mobil Bapak!" ujar Nabila menawari tumpangan pada pria yang baru daja di kenalnya tersebut.
"wah benar kah? apa tidak merepotkan? kebetulan saya juga sedang buru buru, ada meeting di kantor!" jawabnya dengan antusias.
"tentu tidak merepotkan Pak!" sahut Nabila dengan cepat, dia sudah pasrah karena mau bagaimanapun juga dia akan tetap terlambat sampai di kampus, ada atau tidak ada insiden tersebut.
"baiklah... terimakasih sebelumnya, apakah kau bisa mengantarkan Bapak ke Suroyo Group?" sahutnya.
"Suroyo Group? yang di jalan simpang lima?" tanya Nabila untuk memastikan.
"iya benar, kau tahu?" kata pria itu balik bertanya pada Nabila.
"ya tahu lah Pak.. itu kan searah dengan kampus saya!" sahut Nabila dengan senang, senang karena alamat yang di tuju satu arah dengan kampusnya jadi Nabila dapat mempersingkat waktunya.
Setelah pria itu masuk ke dalam mobil, Nabila segera melajukan mobilnya, kali ini dia harus lebih berhati hati karena bukan hanya dirinya yang ada di dalam mobil tapi ada pria paruh baya yang mobilnya di tabrak oleh Nabila tadi.
"kamu kuliah di Hang Tuah?" tanya pria tersebut.
"iya Pak.. kok Bapak tahu?" tanya Nabila dengan polosnya.
"gimana mau ga tau, tadi kamu sendiri yang bilang kalau Suroyo Group searah dengan kampusmu!" jawab pria itu sambil terkekeh melihat ekspresi Nabila yang salah tingkah.
"eh iya.. saya lupa Pak, hehe...!" jawab Nabila sambil nyengir kuda, meratapi kebodohannya.
Sampai tak terasa, mereka sudah sampai di depan gedung Suroyo Group, gedung pencakar langit yang sangat megah yang akan membuat takjub siapapun yang melihatnya.
"sudah sampai......" ujar Nabila sambil tersenyum manis.
"alhamdulillah.. terimakasih banyak ya nak..." ucap pria itu dan sebelum turun dia bertanya siapa nama Nabila.
"oya nama kamu siapa?" tanyanya sebelum membuka pintu mobil.
"Nama saya Nabila Pak.. kalau Bapak sendiri namanya siapa?" Nabila bertanya balik.
"Nama saya Banu, Banu Suroyo" jawabnya lalu tersenyum.
"oh Banu Su...ro..yo.." kata Nabila dengan terbata, setelah sadar mendengar nama itu disebut.
"apa Bapak Banu Suroyo, Presdir dari Suroyo Group yang terkenal itu?" tanya Nabila yang tak percaya, orang yang diberinya tumpangan adalah orang penting dan terkenal.
Untung saja, tadi dia membawa mobil dengan sangat hati hati, jika sampai terjadi sesuatu pada pria berpengaruh tersebut maka tamatlah riwayat Nabila.
"jadi kamu sudah mengenal saya?" tanyanya dengan ramah.
"kenal sih enggak Pak, cuma siapa sih yang ga tau sama Bapak? wajah Bapak sering muncul di tipi!" ucap Nabila dengan wajah polosnya.
"hehe.. wah sepertinya kamu sering nonton tipi ya!" sahut pria itu lagi.
"hehe.. kalau lagi libur ngampus aja Pak!" kekeh Nabila.
Setelah pria itu turun, Nabila segera melajukan mobilnya kembali menuju kampus, sembari menyiapkan mental dan telinganya yang jelas akan mendapat omelan dari sang Dosen.
🔉🔉🔉🔉🔉🔉🔉
***Yuhu... gimana nih sama episode satunya? seru ga?? kalau seru mau author lanjutin yah...
Para reader ku yang setia, jangan lupa untuk terus mendukung author ya, dengan komen, like , rate bintang 5 dan vote sebanyak banyaknya.. dukungan kalian membuat author lebih bersemangat untuk up lagi dan lagi.
Author ucapkan terimakasih yang sudah sudi meninggalkan jejaknya di Novel ini.
Salam Hangat Author
Gek Nanie***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Rita Rahmawati
mampir
2020-12-23
1
peachest
covernya kayak Nonversation
2020-10-26
2
Tria Wulandari
semangat terus thor .. ikut Contes ya.. semoga berhasil.. like deh..
mampir ya kak di tulisan ku Putih Abu-Abu 2010
2020-10-09
1