"Akhirnya kalian kembali." kata bagas
Memandang wajah putrinya tapi tidak dengan istrinya, yang berada di belakang karena tadi melisa menyusul putrinya ke ruangan kerja papi nya.
"Sayang kamu lelah kan dan istirahat lah, papi akan berbicara kepadamu nanti dan sekarang papi mau bicara dengan mami mu dulu. " kata bagas
Setelah katrina meninggalkan ruangan kerja bagas kembali duduk di kursi nya dan melisa menghampiri nya.
"Mas bagas sengaja memblokir semua kartuku, mas keterlaluan dan membuat aku malu di negeri orang. " kata melisa dengan marah
"Kamu lebih keterlaluan lisa, anak yang seharusnya masuk sekolah kamu bawa pergi untuk menemanimu keluar negeri." kata bagas menatap tajam melisa
"Aku... tapi... jangan memblokir kartu ku juga mas, " semua itu juga karena mu, membuatku kesal." kata melisa
Melisa meninggalkan bagas dan masuk ke kamarnya, seandainya dia mengatakan apa yang di hatinya.
Bagas sendiri kembali mengusap keningnya pusing itulah yang dia rasakan menghadapi istrinya yang kadang berbuat sesuka hatinya.
Bagas berdiri dan menemui putrinya yang berada di kamar.
"Katrina." kata bagas
"Pi.. lihat apa yang ku beli , ini semua barang yang kuinginkan. " katrina menunjukkan semua pakaian yang dia bongkar dari koper pink miliknya.
"Kamu senang sayang.?" tanya bagas
"hmmm." katrina itulah jawaban putrinya karena masih sibuk mengeluarkan semua belanjaan dalam kopernya.
"Sayang besok sekolah dan mulai hari ini belajarlah dengan giat, katrin sudah kelas sembilan dan sebentar lagi juga ujian kamu harus fokus belajar ya.. kamu mengerti.?" kata bagas sebisa mungkin untuk tidak marah kepada putrinya.
"Maaf pih, katrin akan giat belajar, janji. " kata katrin sambil memeluk papi nya
Bagas keluar dari kamar putrinya dan masuk ke kamarnya, seperti biasa melisa sudah siap akan menggoda suaminya dengan pakaian seksi jika berbuat salah.
"Mas aku minta maaf dan jangan marah hmmm... aku rindu, sudah satu minggu, aku tahu kamu juga merindukanku kan. " kata melisa mengeluarkan jurusnya
Melisa mendekati suaminya, menggoda dada bagas dengan begitu seksi dan siapa yang tidak akan tergoda dengan melisa yang memakai baju dinas nya, lingerie merah kesukaan bagas dan bagas pun menyambar bibir melisa dan membawa ke kasurnya.
Bagas juga pria biasa tidak mungkin terpancing dengan melisa yang cantik dan juga sangat pintar menggoda.
Sudah lama bagas tidak melakukan permainan ranjang, bagaimanapun dia membutuhkannya apalagi saat ini dirinya sedang kesal dan harus melampiaskan.
"Mas... pelan pelan." dengan suara yang resah karena nikmat melisa meminta bagas untuk melakukan dengan lembut.
Bagas masih saja melakukan dengan kasar dia menjamah semua aset melisa "tidak peduli,kesal" itulah yang ada di hati bagas dan satu jam dia melakukan dengan berbagai macam gaya.
Melisa tahu akan resiko jika membuat suaminya marah dia tidak akan banyak bicara dan pasti akan melampiaskan.
Sudah bertahun tahun hidup bersama dengan bagas dia sangat tahu karakter suaminya, suaminya selalu dingin dan diam tapi masih memberikan nafkah lahir dan batin.
Melisa tidak berani bertanya karena dia tahu bagas masih mencintai mira, pernikahannya dahulu karena paksaan dan mereka juga berteman.
Melisa dari dulu suka dengan bagas dan kebetulan mama tantri datang kepada keluarganya dan ingin melisa menjadi menantunya.
Istri kedua karena istri pertama tidak bisa memberikan keturunan dan tantri ingin segera mendapatkan cucu laki laki, itulah alasan tantri kala itu.
Pernikahan terjadi walaupun melisa tahu bagas tidak mencintainya dan dia tidak peduli, karena yakin akan bisa membuat bagas jatuh cinta kepadanya.
Walaupun setelah menikah, bagas selalu dingin kepadanya tapi beberapa bulan akhirnya bagas berubah dan memberikan haknya sebagai istri.
Mungkin karena istri pertamanya mira pergi meninggalkannya dan itu menjadi keuntungan bagi meluas karena dialah istri satu satunya sekarang.
Sampai sekarang bagas masih bersikap dingin dan berbicara seperlunya saja tapi untuk kewajiban suami bagas masih memberikan dan melisa cukup puas dengan hal itu.
🌸🌸
Bryan dan kalisya sedang sibuk membaca di perpustakaan, mereka duduk berhadapan dan lisya hanya membuka buka buku yang ada di tangannya.
Kalisya sejak melihat bryan sudah tidak bisa konsentrasi karena hari ini terlihat tampan sehingga dia terpesona.
Memakai kemeja dan celana jeans bryan terlalu mempesona di mata kalisya dan fix kalisya sudah jatuh cinta kepada pria di hadapannya.
Bryan memberikan secarik kertas kepada kalisya,
"Mengapa melihatku terus?"
Kalisya tidak menyangka jika ketahuan karena di lihatnya bryan sangat serius membaca.
"Kak aku ngk bisa konsentrasi karena kakak." kata kalisya dalam tulisannya
Bryan menerima kertasnya kembali dan membaca tulisan kalisya dan tersenyum.
"Karena aku, kok bisa.? "
Kalisya tersenyum saat melihat tulisan bryan dengan gambar yang lucu.
"Kakak sangat tampan hari ini, aku sampai deg.. deg... an melihatnya. " tulis kalisya di kertas
Bryan masih terlihat tenang walaupun dalam hatinya merasa berdebar juga membaca tulisan kalisya.
"Apa yang ada di fikiran gadis di depannya ini kenapa bicara seperti itu,?" kata bryan dalam hati.
kalisya tidak kunjung mendapatkan balasan dari bryan dan dia menulis memberikan secarik kertas kepada bryan.
"Kak sepertinya aku suka sama kakak,bagaimana jika kita pacaran."
bryan berdiri karena kaget karena tidak percaya yang barusan dia baca dan dia melihat kalisya yang juga terkejut dengan gerakannya yang sangat tiba tiba.
Bukan hanya kalisya tapi mereka orang yang duduk dekat dengan mereka yang sedang asyik membaca buku mereka pun melihat bryan,karena bryan berdiri cepat sehingga menimbulkan suara yang lumayan keras.
bryan berjalan keluar, terlanjut malu dengan apa yang terjadi saat ini,sehingga kalisya juga dengan cepat membereskan buku di meja dan mengejar bryan.
"Kenapa kak bryan malah membikin heboh sih, padahal aku hanya mengatakan jika aku suka kepadanya." kata kalisya dalam hati
Sedangkan bryan yang malu dengan reaksi terkejutnya tadi melangkah cepat keluar dari. perpustakaan.
Bryan yang terlanjur malu meninggalkan kalisya, bukan hanya malu kepada orang yang melihatnya tapi bryan juga berdebar dadanya karena apa yang telah kalisya tulis.
" Kenapa aku bereaksi terlalu jelas dan mungkinkah kalisya akan salah menangkap semua yang terjadi barusan. " kata bryan dalam hatinya
Karena sudah di luar bryan langsung menuju taman yang kebetulan dekat dengan perpustakaan.
Bryan duduk dan mengambil minuman dalam tas nya dan meneguk banyak air mineral yang di bawanya sampai habis.
"Bodohnya aku." kata bryan
Tak lama setelah duduk di taman ada suara kalisya memanggilnya sambil berlari dan bryan diam pura pura tidak mendengar panggilan kalisya.
Gadis itu selalu berbuat sesuka hati dan terlalu terang terangan, kalisya memang selalu berkata sesuai dengan apa yang di fikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sutarwi Ahmad
bgmn gak kaget seorgcowok ditembak cewek,mknya reaksinya Bryan ya mengagetkan dan malu.
2024-07-09
3
زيتون مامة
cakap aja mau belajar,tak mahu fikir pacaran
2024-06-30
1