The Trash Prince 10th Re : Life
“Panggil Arthur kesini.” Teriak seorang raja.
“Blak.” Seorang pelayan masuk ke dalam ruang singgasana dan langsung mendekati baginda raja yang duduk di tahtanya. Dia memberikan sepucuk surat kepada sang raja, langsung saja sang raja membacanya. Wajahnya mendadak menjadi geram dan dia meremas suratnya,
“Kurang ajar, cari dia, bawa dia ke hadapanku, sekaraaang.” Teriak sang raja.
“Ba..baik yang mulia.” Balas pelayan.
Tanpa menunda lagi, sang pelayan lari keluar dari ruang singgasana untuk melaksanakan titah sang raja. Dengan wajah berantakan, sang raja berusaha keras menahan amarahnya, dia meletakkan siku di gagang kursi singgasana untuk menopang kepalanya, dia melirik kembali surat yang sudah kucel di tangannya, isi surat itu,
“Halo yang mulia raja atau papa, maaf aku malas menemuimu karena aku tahu aku akan di usir dari kerajaan, jadi sebelum terjadi, aku pergi dulu ya dan jangan cari aku, aku ada urusan di kekaisaran Orthus. bye bye.”
“Anak kurang ajar, benar benar keterlaluan, kerjanya hanya bermalas malasan setiap hari, apa dia tidak tahu semua orang menjuluki nya apa ? tujuan ku mengusirnya supaya dia melihat dunia dan kembali menjadi dewasa karena dia bilang dia tidak mau ke akademi untuk belajar dan menolak mati matian, tapi kenapa sekarang dia malah kesana, apa sih maunya tuh anak, bikin kepala orang tua pusing saja.” Ujar sang raja dalam hati.
******
Halo, namaku Arthur Larsen Fredonia, aku pangeran kedua dari kerajaan Fredonia dan juga dikenal sebagai pangeran sampah, usia ku 15 tahun, tapi sekarang namaku Art saja, alasan aku pergi karena, semua ini sudah pernah ku lalui, aku sudah mengulang hidup sebanyak 9 kali. Di kehidupan pertama, aku sangat merana karena diusir oleh ayahku keluar istana, aku marah, aku kesal dan aku mendendam pada kerajaan Fredonia tanpa tahu maksud ayahku yang sebenarnya. Akhirnya aku bergabung dengan fraksi pemberontak dan mati di bunuh oleh seorang putri ksatria kekaisaran Orthus yang kebetulan sedang bertamu dan terancam bahaya ketika fraksi pemberontak menyerang. Saat itu umur ku 31 tahun, aku bertarung satu lawan satu dengannya dan terbunuh dengan sukses.
Setelah meninggal, aku kembali terbangun di masa lalu, tepat sehari sebelum aku diusir dari istana, aku berpikir saat itu aku hanya mimpi, tapi ketika keesokan harinya aku menghadap ayah dan dia mengusirku, aku langsung yakin apa yang aku alami bukanlah mimpi, tapi tetap saja aku masih sakit hati, walau pada akhirnya aku memutuskan tidak mau bergabung dengan fraksi pemberontak karena aku akan berumur pendek jika aku bergabung dengan mereka. Lalu aku pergi ke kerajaan kecil yang agak jauh di timur, bernama kerajaan Ateras, ketika sampai di sana, aku bertemu seorang pedagang bernama Reese, dia mengajari ku bagaimana cara berdagang dan berbisnis. Dia juga mengajari ku bela diri aneh yang baru pernah ku lihat.
Selama 15 tahun aku akhirnya berhasil menjadi pedagang besar yang handal, sayangnya aku terjebak di dalam peperangan antara kekaisaran Orthus dan pasukan bar bar di pusat benua setahun kemudian, di umur 31, aku di bunuh lagi oleh putri ksatria yang sama di medan perang sesaat sebelum dia pergi ke kerajaan Fredonia. Lalu aku terbangun lagi di satu hari sebelum aku di usir. Keesokan harinya aku hanya iya iya saja menanggapi papaku supaya aku bisa cepat keluar dari istana. Jadi pedagang di kerajaan Ateras memang menyenangkan tapi aku tidak berumur panjang, sekarang aku keselatan, ke kerajaan kecil di selatan yang terletak di sebelah pantai bernama Durnhill. Aku di terima baik di sana dan di ajari melaut sebagai nelayan.
Aku menetap di sana, memiliki kekasih dan hidup nyaman juga tenang tanpa beban, tapi ketika usiaku menginjak 31 tahun dan punya rencana untuk menikahi pacarku, ketika melaut, kapal ku karam karena tertabrak sebuah kapal besar yang menyebrang dari kekaisaran Orthus ke benua tengah dan yang paling membuatku kesal adalah sang putri ada di atas kapal itu. Gila, aku sudah tiga kali di bunuh di umur 31 tahun oleh orang yang sama, yang benar saja, begitulah isi pikiran ku ketika aku bangun kembali sehari sebelum di usir. Kehidupan ke empat ku sama saja, aku di culik bandit ketika di perjalanan dan di bebaskan oleh suku bar bar, kemudian tinggal bersama mereka dan aku di bunuh sang putri bersamaan dengan suku bar bar.
Kehidupan ke lima ku juga sama, aku menjadi petualang rank S dan ketika berumur 31 tahun tak sengaja aku bertemu pasukan kekaisaran yang sedang berbaris menuju ke kerajaan Fredonia, aku di anggap bandit dan di bunuh di tempat oleh sang putri setelah berhasil merubuhkan sebagian pasukannya. Kehidupan ke enamku, aku mengganti nama dan menjadi ksatria di kerajaan tetangga Fredonia yaitu kerajaan Rellios, tapi ternyata tujuan sang putri merapat ke benua tengah adalah menyerang kerajaan Rellios, tentunya sebagai ksatria aku langsung mati di tangan putri itu dan umurku 31 tahun.
Saking kesalnya aku dengan putri itu, di kehidupan ke tujuh aku langsung kekaisaran Orthus dan hidup sebagai asisten koki di sana. Aku juga belajar sihir dan alchemy di ibukota kekaisaran Orthus dari seorang sage bernama Mirea. Dia mengajari ku bagaimana meracik potion, elixir dan antidote untuk mengatasi segala macam penyakit, dia juga mengajari sihir dimensional box untuk menyimpan barang di dimensi lain dan sihir sehari hari, selain itu, Art juga belajar sihir penyembuhan berelemen holy juga sihir untuk mengangkat kutukan dan mengusir arwah jahat yang merasuki manusia sisa dari kerajaan demon yang sudah tidak ada di dunia menggunakan sihir holyjuga sihir untuk mengangkat kutukan dan mengusir arwah jahat yang merasuki manusia sisa dari kerajaan demon yang sudah tidak ada di dunia menggunakan sihir holy, untuk bertempur aku di ajari sihir perkuatan tubuh dan sihir berelemen api.
Tapi di usia 31 ada insiden tragis, restoran tempat ku bekerja di hancurkan sang putri karena bawahannya meninggal setelah makan di sana, akhirnya seluruhnya di hukum mati di tempat termasuk aku, tepat sesaat sebelum sang putri berangkat. Kehidupan ke delapan, aku muak dengan putri itu, aku tetap ke kekaisaran Orthus dan tinggal di desa pesisir dengan tenang dan nyaman, di sana aku bercocok tanam, tapi akhirnya tetap sama, pasukan sang putri datang untuk mengambil jatah hasil panen milik warga desa dan menyelidiki pasukan pemberontak yang bermarkas di desa, aku pikir tidak mungkin ada kebetulan seperti ini, tapi ternyata kebetulan benar benar terjadi dan aku mati lagi di tangan pasukan ksatria pribadi sang putri karena ternyata teman teman ku adalah pemberontak.
“Waaaaaaaaaa.” Ketika bangun kembali di kehidupan ke sembilan, aku langsung berteriak, kepalaku pusing, aku hampir menyerah, apakah aku memang di takdirkan hidup hanya sampai umur 31 dan mati di tangan putri itu ? Kali ini aku berpikir aku tidak akan pergi meninggalkan istana, akhirnya ketika ayah mengusirku, aku mengatakan aku akan berbakti pada kerajaan dan tidak hidup semena mena lagi walau tidak perlu masuk ke dalam akademi. Diluar dugaan ternyata ayah berubah pikiran dan disinilah aku tahu apa tujuan dan niat dia mengusirku. Akhirnya kehidupan ku menjadi normal sebagai pangeran di kerajaan Fredonia, aku berusaha memakmurkan kerajaan ku di segala sektor dengan seluruh pengetahuan yang aku punya dari pengalaman hidupku sebanyak 8 kali. Predikatku pun berubah, dari pangeran sampah menjadi pangeran jenius, jauh melebihi ekspektasi ayahku. Aku sudah merasa aku berada di jalan yang benar dan memang inilah tujuan kenapa aku mengulang ngulang hidupku, tapi rupanya aku salah.
Awalnya aku sudah berpikir, “Datang saja kesini putri, aku sambut dirimu sekarang.” dan benar, di umur 31 dia datang tapi karena kerajaan Fredonia sekarang menjadi jauh lebih maju, lebih makmur dan lebih sejahtera di banding kerajaan tetangga yaitu Rellios, sasaran sang putri yang aku baru tahu kalau sekarang dia sudah jadi empress adalah kerajaan Fredonia, awalnya dia mengajak kerja sama tapi karena hanya menguntungkan sepihak dan dia ingin menggali situs keramat di kerajaan, tentu saja ayahku menolaknya, namun setelah itu dia mengobarkan pemberontakan yang sudah ku hapus sebelumnya dan tentu saja dia menangkapku, sebelum aku di hukum mati, aku mendengar cerita tentang sang putri dari para penjaga yang berusia sudah senior kalau sebenarnya ada tragedi ketika sang putri di akademi yang merubah perangainya menjadi ratu terkejam di dunia.
Ketika di gelandang menuju tempat hukuman, tentu saja rasa takut hinggap di hatiku, berbeda dengan sebelum sebelumnya, kali ini aku tahu aku pasti mati dan setelah ini aku takut aku tidak bangkit lagi, aku hanya berdoa kepada para dewa supaya di beri kesempatan sekali lagi dan tujuan ku kali ini adalah menolong sang putri sehingga aku bisa hidup sampai tua lebih dari umur 31 tahun dan tidak perjaka lagi, ketika kepala ku sudah di pasang di guilotine, aku sempat melihat wajah sang putri yang nampak sedih. Guilotine pun jatuh dan kepalaku terpental, aku mati dan bangun kembali di saat aku berumur 15 tahun. Aku bersyukur masih di beri kesempatan dan kali ini aku tidak boleh gagal.
Aku langsung membuat rencana dan persiapan, kemudian menulis surat pada ayahku kalau aku pergi dari istana menuju kekaisaran Orthus, tapi aku tidak mau menyebutkan kalau aku kesana untuk masuk ke dalam akademi karena percuma masuk akademi jika menggunakan namaku yang sudah tekenal sebagai pangeran sampah dari Fredonia, untuk itu aku membutuhkan identitas baru, bukan sebagai pangeran melainkan sebagai anak bangsawan untuk bersekolah di sana. Aku melarikan diri dari istana dan keesokan harinya aku sudah berada di kapal untuk menyebrang ke kekaisaran Orthus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Raysonic™
yes
2024-04-24
1
Kavirajasena | Hiatus
keren banget ceritanya, bisa gitu ya mati berkali-kalu terus hidup lagi di udsia 15t
2024-03-25
0
Siti Sundari
sungguh kebetulan yg mengerikan
2024-02-17
0